{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN DI KABUPATEN SARMI","authors":"Batavia E O Yappo, Joko Purcahyono, M. Musfira","doi":"10.58839/jmap.v12i1.996","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v12i1.996","url":null,"abstract":"Kabupaten Sarmi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Jayapura yang juga melakukan banyak pembangunan pada bidang transportasi. Oleh pemerintah setempat, angkutan pedesaan diadakan untuk memperlancar aktivitas sehari-hari penduduk desa dan pergerakan penduduk desa dari satu tempat ke tempat lain. Akan tetapi masih banyak desa-desa yang belum terjangkau oleh angkutan (65%), yang terlihat dari sedikitnya trayek yang ada di wilayah kabupaten tersebut, dan desa-desa yang sudah dilalui angkutan pedesaan pun diperkirakan masih belum terlayani secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap layanan transportasi di daerah yang sudah dilayani angkutan pedesaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh lewat wawancara dengan warga pengguna angkutan pedesaan serta observasi di lapangan dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas warga menggunakan angkutan pedesaan untuk mengangkut hasil pertanian ke pasar di ibu kota kabupaten (50%), penduduk yang melakukan perjalanan berusia antara 10-20 tahun (40%) dengan tujuan bekerja, bersekolah dan lain-lain, penumpang berpendidikan SLTP ke bawah (52%), ongkos angkutan mahal menurut penumpang (73%), penumpang merasakan tidak nyaman menggunakan angkutan umum (55%), dan penumpang menyatakan angkutan umum cukup aman untuk dinaiki (70%). Hanya 17% warga menyatakan layanan angkutan pedesaan memuaskan, sebagian besar warga menyatakan layanan angkutan pedesaan belum memuaskan (83%).","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"206 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114293579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI KETERSEDIAAN TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA (TPS) DI KELURAHAN YABANSAI DISTRIK HERAM KOTA JAYAPURA","authors":"A. Abrauw","doi":"10.58839/jmap.v12i1.994","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v12i1.994","url":null,"abstract":"Kelurahan Yabansai merupakan bagian dari Distrik Heram Kota Jayapura yang menjadi salah satu wilayah tujuan masyarakat serta pelaku usaha untuk bermukim. Keberadaan Kampus II Universitas Cenderawasih sebagai perguruan tinggi negeri di Kota Jayapura dengan hampir seluruh fakultasnya di wilayah ini mendukung tujuan tersebut dan memberikan potensi peluang usaha, baik usaha kontrakan, kos-kosan, juga usaha kuliner, toko kelontong, transportasi, dan jenis usaha lainnya. Salah satu dampak dari kegiatan masyarakat tersebut adalah meningkatnya timbulan sampah sementara jumlah fasilitas penampungan sampah sementara (TPS) tidak bertambah. Akibat dari kurangnya fasilitas TPS tersebut adalah adanya timbulan-timbulan sampah yang tersebar di wilayah Kelurahan Yabansai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah timbulan sampah dan kebutuhan TPS di Kelurahan Yabansai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu proyeksi penduduk dan hasil perhitungan jumlah timbulan sampah untuk penentuan jumlah Kebutuhan TPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah timbulan sampah yang dihasilkan Kelurahan Yabansai pada tahun 2021 sebesar 24521 liter/hari atau 24,521 m3/hari berpotensi menjadi 36755 liter/hari atau 36,755 m3/hari pada tahun 2030 yang berasal dari 12 RW di wilayah ini. Kelurahan Yabansai perlu menambah lagi 5 TPS baru jenis kontainer kapasitas 6 m3 selain 2 TPS eksisting sehingga dapat melayani seluruh warga di sana.","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129983456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP KEGIATAN PARIWISATA KAMPUNG ENGGROS DISTRIK ABEPURA KOTA JAYAPURA","authors":"Asima Juliana, Y. Sitorus, N. O. Yanthy","doi":"10.58839/jmap.v12i1.978","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v12i1.978","url":null,"abstract":"Kampung Enggros yang berada di kawasan pantai memiliki aktivitas wisata akan tetapi jumlah kunjungan wisatawan ke sana masih rendah. Penelitian tentang persepsi wisatawan yang pernah berkunjung ke Kampung Enggros ini dilakukan untuk mengetahui pandangan mereka terhadap produk wisata yang terdiri dari attraction, amenities, accessibilities, dan ancillary untuk rencana pengembangan pariwisata di Kampung Enggros. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 22. Kampung Enggros memiliki daya dukung lingkungan yang terbatas pada wilayah tertentu, seperti misalkan hutan lindung atau hutan bakau dan permukiman yang berada di atas air sehingga dalam pengembangannya perlu diawasi dengan ketat. Potensi wisata utama Kampung Enggros saat ini ada pada komponen atraksi, yaitu antara lain: pemandangan alam laut, cuaca iklim tropis, flora-fauna, aktivitas budaya seperti tarian tradisional, bangunan bersejarah, prasarana pendukung event PON Papua 2021 seperti dermaga, keunikan wisata bahari, dan kondisi objek wisata yang baik. Kampung Enggros memiliki kekurangan antara lain: lembaga khusus yang mengkoordinir pariwisata di sana belum berperan optimal dan juga kurangnya perhatian khusus pada beberapa aspek seperti: kurangnya promosi, sarana-prasarana yang belum memadai dalam hal ini transportasi laut serta tarif/biaya yang masih tergolong mahal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan kunjungan wisatawan ke Kampung Enggros adalah karena komponen atraksi, aksesibilitas dan ancillary, yang ada di sana. Walaupun demikian masih diperlukan perbaikan kualitas pada beberapa komponen seperti fasilitas serta sarana transportasi.","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115716963","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANCANGAN CITY APARTMENT DI KOTA JAYAPURA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR POSTMODERN","authors":"Febri A Halib, Alfini Baharuddin, Hasrul Hasrul","doi":"10.58839/jmap.v11i1.973","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v11i1.973","url":null,"abstract":"Semakin padatnya lahan untuk permukiman di Kota Jayapura dan tingginya harga tanah yang menuntut pemanfaatan tanah secara optimal, memerlukan solusi berupa fasilitas akomodasi seperti wadah hunian vertikal atau bangunan apartemen. Membangun hunian vertikal di lahan yang terbatas di pusat kota dapat mengoptimalkan penggunaan ruang kotanya. Pembangunan apartemen juga dapat mengubah wajah kawasan dan mengubah cara serta pandangan hidup masyarakat yang terbiasa hidup di perumahan. Berdasarkan kegunaannya, pengertian apartemen sama dengan rumah susun, namun berbeda pada penghuninya, lokasi/letak bangunan, dan kondisi fisiknya. Sasaran pengguna apartemen yang dikaji di sini adalah masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang menginginkan kepraktisan dan keamanan namun sesuai dengan anggaran mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep perencanaan City Apartment yang terletak di pusat Kota Jayapura. Tema yang digunakan dalam perancangan apartemen ini adalah postmodern. Tema tersebut diambil untuk memasukan unsur lokal dalam desain, atau dengan kata lain menggabungkan unsur modern dengan unsur lokal, sehingga diharapkan desain apartemen tetap memiliki identitas setempat.","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123191550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hardiansyah S Darmawan, Y. Sitorus, N. O. Yanthy, M. Musfira
{"title":"PENGARUH KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH TERHADAP POTENSI WISATA DI KELURAHAN HAMADI","authors":"Hardiansyah S Darmawan, Y. Sitorus, N. O. Yanthy, M. Musfira","doi":"10.58839/jmap.v11i1.958","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v11i1.958","url":null,"abstract":"Kelurahan Hamadi di Distrik Jayapura Selatan, didorong oleh Pemerintah Kota Jayapura untuk berkembang menjadi objek wisata karena di sana terdapat jembatan Kampung Nelayan Hamadi yang khas dan pasar kerajinan budaya Papua. Namun sebagai kampung nelayan, daerah ini sudah berkembang menjadi kawasan permukiman kumuh yang diperkirakan akan mempengaruhi minat pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kampung Nelayan Hamadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara analisis kuantitatif dan kualitatif serta analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi minat pengunjung adalah sarana dan prasarana baru yang dibangun oleh pemerintah kota dan pemandangan alam Samudera Pasifik di lokasi studi sedangkan keberadaan kawasan permukiman kumuh tidak menyurutkan minat pengunjung untuk berekreasi dan berfoto di sana.","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125823234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Esterlina V Muabuay, Y. Sitorus, M. Musfira, M. P. Pearlyn
{"title":"PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KAWASAN PESISIR DISTRIK JAYAPURA UTARA - KOTA JAYAPURA","authors":"Esterlina V Muabuay, Y. Sitorus, M. Musfira, M. P. Pearlyn","doi":"10.58839/jmap.v11i1.956","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v11i1.956","url":null,"abstract":"Produksi sampah di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, setiap tahun mengalami peningkatan dan sampah yang dihasilkan ini belum dikelola dengan baik oleh masyarakat, sehingga berimplikasi pada kualitas kawasan permukiman, khususnya di kawasan pesisir Distrik Jayapura Utara. Minimnya persepsi masyarakat dalam pengelolaan sampah, minimnya ketersediaan fasilitas persampahan di lokasi studi, dan jarak TPS yang jauh dari pemukiman, diperkirakan merupakan faktor penyebabnya. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi perspektif masyarakat dalam pengelolaan sampah, ketersediaan fasilitas persampahan di kawasan permukiman dan kemudahan untuk mencapainya, dengan pendekatan penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelolaan sampah, sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman di kawasan pesisir Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, dilakukan pada pembenahan persepsi masyarakat terlebih dahulu dan penyediaan fasilitas persampahan yang disesuaikan dengan karakteristik permukiman di kawasan pesisir. ","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"272 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122471732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI ALIH FUNGSI LAHAN MANGROVE SEBAGAI KAWASAN PASAR BARU KAIMANA DISTRIK KAIMANA KABUPATEN KAIMANA","authors":"Samuel I Yabana, N. O. Yanthy, M. Musfira","doi":"10.58839/jmap.v11i1.944","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v11i1.944","url":null,"abstract":"Pasar Baru di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, berada dalam kawasan hutan mangrove dan sesungguhnya pembangunan prasarana ekonomi ini tidak sesuai dengan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah sehingga berimbas pada kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan dan merumuskan upaya pengendalian meluasnya alih fungsi lahan di kawasan pasar tersebut. Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan penyebaran kuisioner, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan mangrove tidak hanya terjadi di area pasar tetapi juga kawasan di sekitarnya. Lemahnya implementasi regulasi pemerintah dengan memberikan izin membangun dan penggunaan lahan oleh pihak swasta di kawasan hutan mangrove karena harga tanahnya yang dijual murah dan ketidaktahuan masyarakat setempat akan manfaat besar hutan mangrove merupakan faktor utama penyebab alih fungsi lahan ini.","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"188 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124163357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REVITALISASI KAWASAN BERSEJARAH SEBAGAI OBJEK WISATA DI DISTRIK MANDOBO KABUPATEN BOVEN DIGOEL","authors":"Novri Oktovianus Yarangga, Y. Sitorus, M. Musfira","doi":"10.58839/jmap.v11i2.936","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v11i2.936","url":null,"abstract":"Revitalisasi kawasan bersejarah di Distrik Mandobo merupakan upaya untuk menghidupkan kembali pelestarian kawasan sejarah dan budaya di Kota Tanah Merah karena kota ini dan Boven Digoel merupakan salah satu tempat yang disebutkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Negara Indonesia, yaitu sebagai tempat pembuangan tokoh-tokoh pejuang nasional pada masa penjajahan Belanda. Pembangunan untuk modernisasi dapat mengancam keberadaan situs bersejarah di Boven Digoel sehingga perlu upaya revitalisasi untuk melestarikan kawasan tersebut. Salah satu objek bersejarah yang ada di lokasi studi adalah situs penjara Boven Digoel. Penelitian difokuskan pada jenis revitalisasi yang sesuai dengan kondisi di situs penjara tersebut berikut kawasan di sekitarnya dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Situs penjara di Distrik Mandobo memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata dan diharapkan lewat upaya revitalisasi dapat meningkatkan kualitas situs tersebut dan kawasan di sekitarnya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Boven Digoel.","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132749757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Chalfred Wenda, A. R. Nurmaningtyas, Amir Salipu, dan Inayatul, Ilah Nashruddin, Mahasiswa Program, Studi Arsitektur
{"title":"PENATAAN PEMUKIMAN KAMPUNG TOBATI DI KOTA JAYAPURA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SUKU TOBATI, PAPUA","authors":"Chalfred Wenda, A. R. Nurmaningtyas, Amir Salipu, dan Inayatul, Ilah Nashruddin, Mahasiswa Program, Studi Arsitektur","doi":"10.58839/jmap.v11i2.935","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v11i2.935","url":null,"abstract":"Pemukiman di Kampung Tobati merupakan pemukiman yang unik karena struktur dan penggunaan bahan kayu pada bangunannya yang berada di atas air laut. Bangunan pada perkampungan Tobati dahulu dan sekarang telah banyak berubah, dan yang dulunya pembangunan dilakukan secara gotong royong, tidak dilakukan lagi pada saat ini. Pemerintah sering memberi bantuan pembangunan rumah sehat kepada masyarakat Kampung Tobati maka kemudian bangunan yang dahulu memiliki nilai tradisional menjadi hilang karena membangun rumah harus sesuai dengan rancangan rumah sehat menurut konsep pemerintah. Penggunaan bahan pada konstruksi juga perlahan-lahan mulai berganti menjadi beton. Dahulu menggunakan kayu sowang dan kayu tor untuk membuat pondasi tapi tidak lagi digunakan saat ini karena pemerintah melarang penebangan kayu sowang dengan alasan populasi pohon yang sudah hampir punah.Tujuan dari penelitian ini adalah menata pemukiman masyarakat Kampung Tobati di Kota Jayapura agar dapat menampilkan kembali nilai-nilai budaya Suku Tobati. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan melakukan observasi untuk mengumpulkan data dan informasi yang dilanjutkan dengan tahap pengolahan data dan kemudian merumuskan penataan pemukiman. \u0000 ","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129244085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SIMBOL KEAMANAN DALAM PERMUKIMAN SUKU HUBULA DI LEMBAH BALIEM, PAPUA","authors":"M. Amir Salipu, M. T. Zebua","doi":"10.58839/jmap.v11i2.931","DOIUrl":"https://doi.org/10.58839/jmap.v11i2.931","url":null,"abstract":"Tradisi perang suku dalam masyarakat Hubula pada masa lalu memiliki kaitan dengan konsep pemilihan lokasi dan penataan ruang serta bentuk bangunan pada permukiman silimo. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana tata ruang dan teritorialitas membentuk simbol keamanan dalam permukiman. Bagaimana proses dan faktor pendukung terbentuknya permukiman silimo ditinjau dari aspek relasi alam, relasi sosial, dan relasi leluhur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Metode fenomenologi digunakan untuk menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Metode ini akan mempermudah untuk mendeskripsikan informasi pada tingkat abstraksi yang tinggi sehingga dapat memaknai permukiman silimo sebagai simbol keamanan dalam kebudayaan suku Hubula. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah konsep keamanan permukiman, baik modern maupun tradisonal, sangat terkait dengan teritorialitas dan menghindari 3 (tiga) aspek dalam permukiman yaitu: 1). Stranger Danger (tidak saja kepada manusia, ketakutan juga kepada hantu), 2). Risk (batasan-batasan ruang yang nyata maupun simbolik), 3). Affect effect (ruang-ruang yang terbentuk merupakan countersites sebagai sistem keamanan).","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134544290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}