{"title":"Penggunaan Limbah Sayur Pasar Dalam Pakan Crumble Dan Pengaruhnya Terhadap Penampilan Produksi Dan Mikroflora Usus Ayam Broiler","authors":"Erik Priyo Santoso, E. Fitasari, Nurita Thiasari","doi":"10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.1","url":null,"abstract":"Tuntutan peningkatan sumber protein hewani terutama daging unggas menuntut ketersediaan pakan yang kontinyu, salah satunya adalah pemanfaatan limbah sayur pasar. Limbah ini jumlahnya banyak setiap harinya dan masih banyak yang belum termanfaatkan bahkan cenderung menimbulkan pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mencari level terbaik penggunaan limbah sayur sebagai pakan ayam broiler yang memberikan peningkatan terhadap penampilan produksi dan kondisi microflora yang baik. Metode penelitian adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P1 (pakan control tanpa limbah sayur), P2 (penggunaan 5% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), P3 (penggunaan 10% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), P3 (penggunaan 15% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), dan P4 (penggunaan 20% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan). Parameter yang diamati terdiri dari 2 kelompok yaitu terhadap penampilan produksi dan kondisi microflora usus. Hasil penelitian menghasilkan penggunaan pakan crumble ayam broiler berbasis limbah sayur memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap konsumsi, FCR, total TPC (p<0.01), serta peningkatan terhadap bobot badan dan jumlah bakteri asam laktat (BAL) dibandingkan dengan control. Penggunaan proporsi 15% limbah sayur memberikan peningkatan tertinggi terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan, dan penurunan FCR, dan peningkatan terhadap BAL.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81253691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. F. Putri, Chairdin Dwi Nugraha, A. Furqon, Wike Andre Septian, Suyadi Suyadi
{"title":"Identifikasi Keragaman Genetik Gen Inhibin Subunit Alpha (INHA) dan Inhibin Subunit Beta A (INHBA) Pada Sapi Peranakan Ongole (PO)","authors":"R. F. Putri, Chairdin Dwi Nugraha, A. Furqon, Wike Andre Septian, Suyadi Suyadi","doi":"10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.9","url":null,"abstract":"Gen Inhibin berperan dalam mengatur proliferasi sel, pertumbuhan kelenjar adrenal, hematopoiesis dan metabolisme tulang. Inhibin subunit alpha juga diketahui memiliki dampak yang signifikan terhadap berat badan, panjang tubuh dan lingkar badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman gen INHA dan INHBA pada Sapi PO yang berturut-turut sebanyak 68 ekor sapi PO yang berasal dari UPT PT HMT Tuban dan 11 ekor sapi PO BBIB Singosari. Metode pendeteksian keragaman gen menggunakan metode sequencing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sapi PO populasi UPT Tuban ditemukan tiga genotipe (AA, AB dan BB) pada fragmen gen INHA dan INHBA, sapi PO populasi BBIB Singosari memiliki satu genotipe (AA) pada fragmen gen INHA serta dua genotipe (AA dan BB) pada fragmen gen INHBA. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gen INHA dan INHBA pada sapi PO populasi UPT Tuban dalam kondisi beragam (polimorfik). Informasi dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar atau landasan dalam memulai program seleksi dan perkawinan sapi potong lokal Indonesia berbasis teknologi molekuler.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83101499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Novianti, C. D. Nugraha, R. F. Putri, A. Furqon, W. A. Septian, S. Rahayu, V. M. A. Nurgiartiningsih, S. Suyadi
{"title":"Single Nucleotide Polymorphims (snps) Identification of Inhibin Sub Unit-α (inha) Gene on Madura Bulls","authors":"I. Novianti, C. D. Nugraha, R. F. Putri, A. Furqon, W. A. Septian, S. Rahayu, V. M. A. Nurgiartiningsih, S. Suyadi","doi":"10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.10","url":null,"abstract":"INHA gene is a gene that is suggested to have role in reproductive system. Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) of Madura Bulls were identified in this study. Polymerase Chain Reactions (PCR) was used to amplify INHA gene region and MEGA 7 program was utilized to align the amplified region sequences with sequence from Ensembl database. Four SNPs found in INHA and they are located at the first exon. Two SNPs were misssense mutations that causing the substitution of amino acid leucine21 by proline, and amino acid valine63 by methionine and the other two SNPs were synonymous mutation. One of the synonymous SNPs was a novel mutation. Based on those identified SNPs, they could be suggested as potential candidate markers of reproduction traits for Madura bulls. Moreover, through heterozygosity value from the observed bulls, it was indicated that the genotype was varied in population. Therefore a molecular selection program could be designed to determine the Madura superior bull.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77255727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Budiarto, Gatot Ciptadi, Ardyah Ramadhina Irsanti Putri, Zulvado Satria Putra Yuwono
{"title":"Tingkat Pemotongan Kambing Lokal Betina (PI0 – PI1) di Kluster Tph Swasta Kediri","authors":"A. Budiarto, Gatot Ciptadi, Ardyah Ramadhina Irsanti Putri, Zulvado Satria Putra Yuwono","doi":"10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.8","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kambing yang dipotong berdasarkan umur sapih dan bobot karkas. Materi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 66 ekor kambing dengan umur kurang dari 1 tahun (PI0). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus berdasarkan pengamatan langsung dengan melihat gigi seri (poel) untuk pendugaan umur dan penimbangan bobot hidup dan bobot karkas. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pemotongan kambing betina sebanyak 110 ekor atau 60%. Penyembelihan kambing pada umur PI0 adalah 49 atau 74%, PI1 adalah 17 atau 26%. Rata-rata bobot karkas kambing betina adalah PI0 7,32 ± 2,64 kg, PI1 8,74 ± 1,69 kg. Persentase karkas yang dihasilkan kambing betina berbagai umur rata-rata 47,01 ± 0,99 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kasus penyembelihan kambing di TPH Kabupaten Kediri berdasarkan jenis kelamin, kambing betina umur PI0 dan PI1 lebih banyak dibandingkan kambing jantan sebesar 95,66%. Pada kategori umur yang sama, rata-rata bobot karkas kambing betina lebih rendah satu persen dibandingkan bobot karkas rata-rata kambing jantan.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77550657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penampilan Produksi Kambing Peranakan Etawa Yang Diberi Pakan Konsentrat Berbasis Daun Tanaman","authors":"E. Marhaeniyanto, S. Susanti, A. Murti","doi":"10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.2","url":null,"abstract":"Penelitian menguji respon penggunaan campuran tepung daun gamal, lamtoro dan sengon (1:1:1) dalam pakan konsentrat (kandungan protein 16%) dibandingkan pakan konsentrat komersial (P0). Konsentrat perlakuan menggunakan sebanyak 10% (P1), 20% (P2) dan 30% campuran tepung daun (P3). Ujicoba secara in-vivo dilakukan pada 16 ekor kambing Peranakan Etawa jantan muda umur 10-12 bulan dengan rataan bobot badan (BB) 20,7±2,8kg.Pakan basal yang diberikan sesuai dengan pemberian di peternak. Respon konsumsi pakan pada semua perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05). Konsumsi pakan basal berkisar 2,1 - 2,3% dari BB kambing. Tambahan pemberian pakan konsentrat sebanyak 1% BB menghasilkan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yang berbeda nyata (P<0,05). Penggunaan campuran tepung daun sebanyak 10% dalam pakan konsentrat menghasilkan rataan pertambahan bobot badan harian tertinggi (105,9±9,0g/ekor/hari) dan konversi pakan terrendah (6,56±0,9).","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"57 1","pages":"93-101"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77959517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gama Yusaq Syah Alam, E. Herwijanti, I. Novianti, A. Furqon, W. A. Septian, Woro Busono, S. Suyadi
{"title":"Analisis Hubungan Bobot Badan Terhadap Produksi Semen Sapi Limousin Di Balai Besar Inseminasi Buatan-Singosari","authors":"Gama Yusaq Syah Alam, E. Herwijanti, I. Novianti, A. Furqon, W. A. Septian, Woro Busono, S. Suyadi","doi":"10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.6","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bobot badan dengan kualitas semen. Materi yang digunakan yaitu data sekunder mulai tahun 2012 sampai 2018 dari 29 ekor pejantan sapi Limousin meliputi data kualitas semen sebanyak (n=27257) ejakulasi. Tempat penelitian dilakukan di Balai Besar Inseminasi Buatan, Singosari, Jawa Timur. Metode penelitian adalah studi kasus. Variabel yang diamati yaitu bobot badan, volume semen, mortilitas individu dan konsentrasi semen. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS 21 dengan metode One-Way ANOVA. Uji korelasi menggunakan korelasi Pearson (r) dan analisis statistik model regresi linier untuk menduga kualitas semen berdasarkan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan sapi Limousin berbeda nyata (p<0,05) terhadap kualitas semen. Semakin tinggi bobot badan maka nilai motilitas dan konsentrasi menurun sedangkan volume semen meningkat. Bobot badan berkorelasi nyata (p<0,05) dengan volume (r=0,054), motilitas individu (r=0,096) dan konsentrasi semen (r=0,244). Disimpulkan bahwa bobot badan berpengaruh nyata tehadap volume, motilitas individu dan konsentrasi semen. Bobot badan memberikan korelasi negatif terhadap motilitas dan konsentrasi semen, namun memberikan korelasi positif terhadap volume semen.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"6 1","pages":"231-236"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84756609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Prayogi Sunu, Dwi Sunarti, V. D. Yunianto, L. D. Mahfudz
{"title":"Sinbiotik Dari Bawang Putih dan Lactobacillus Acidophilus Terhadap Bobot Badan, Rasio Heterofil: Limfosit dan Suhu Tubuh Ayam Broiler","authors":"Prayogi Sunu, Dwi Sunarti, V. D. Yunianto, L. D. Mahfudz","doi":"10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.10","url":null,"abstract":"Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bawang putih sebagai prebiotik yang dikombinasikan dengan lactobacillus acidhopilus sebagai sinbiotik untuk ayam broiler. Rancangan penelitian dengan RAL, sebagai perlakuan TO = pakan basal; T1= pakan basal + sinbiotik 2 ml; T2= Pakan basal + sinbiotik 4 ml. Parameter yang diamati adalah Performans yang meliputi bobot badan 4 minggu, rasio H/L dan suhu lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan B dengan 4 mlsinbiotik dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sebesar 1202,78 gr. Suhu kandang pada penelitian sekitar 250C–33 0C dengan kelembaban sekitar 45 % - 71 %. Pada rasio H:L meningkat pada perlakuan kontrol secara nyata (P<0,05) dibandingkan perlakuan menggunakan sinbiotik. Suhu Tubuh ayam pada penelitian sekitar 40 0C – 43 0C.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"394 1","pages":"259-265"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76675853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Performa Pertumbuhan Broiler Dengan Suplementasi Adaliman (Zanthoxylum Acanthopodium DC) Sebagai Zat Aditif Dalam Ransum","authors":"P. Anwar, Jiyanto Jiyanto, M. Santi","doi":"10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.8","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk meningkatkan performa pertumbuhan broiler dengan suplementasi andaliman dalam ransum. Andaliman mengandung senyawa aditif (alkaloida, fenol hidrokuinon, flavonoida, steroida/triterpenoida, tannin, glikosida, terpenoid dan minyak atsiri ) yang mampu menekan pengaruh stress oksidatif pada ternak dan diharapkan akan mampu memperbaiki performa broiler. Penelitian menggunakan 200 ekor day old chick (DOC) strain CP 707 yang diberi ransum perlakuan umur 15 hari dengan rata-rata bobot badan 465±1.50 g/ekor dan dipelihara sampai umur 35 hari. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan berisi 10 ekor broiler. Suplementasiandaliman dalam ransum penelitian adalahR1= ransum basal (0% Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); R2= ransum + 0.25% Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); R3= ransum + 0.5% Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); R4= ransum + 0.75% Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); dan R5= ransum + 1% Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.). Peubah yang di amati adalah performa broiler yang terdiri dari jumlah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi tepung andaliman di dalam ransum tidak signifikan (P>0.05) mempengaruhi performa broiler. Kesimpulan hasil penelitian adalah suplementasi tepung andaliman sebagai zat aditifdalam ransum broiler sampai 1% tidak mempengaruhi performa pertumbuhan broiler.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"120 1","pages":"246-252"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85269831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Suplementasi Zinc Organik Terhadap Kualitas Semen Pejantan Sapi Bos indicus","authors":"Sri Hindrawati, Gatot Ciptadi, S. Chuzaemi","doi":"10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.7","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi Zinc organik terhadap kualitas semen sapi Bos indicus. Materi penelitian yang digunakan adalah 12 (dua belas) ekor sapi pejantan dan semennya. Sapi pejantan dengan kisaran umur 3-7 tahun dan bobot badan 600-800 kg, diberikan suplementasi Zinc organik[ZN: Availa®Zn 100, mengandung 10% Zinc dari asam amino Zinc kompleks (Zinpro Corporation, Asosiasi Pakan Amerika Pejabat Kontrol (AAFCO) No. 57.150) sebanyak 3 gram/ekor/hari. Pemberian Zinc organik selama 20 minggu dengan pakan basal berupa pakan komplit. Analisis statistik menggunakan T-test independent untuk membandingkan data perlakuan control dan suplementasi Zinc pada masing-masing kelompok sampel pada taraf kepercayaan 95% (α 0,05). Hasil penelitian kualitas semen kelompok kontrol sebagai berikut: pH 6,43±0,05; volume 6,22±1,38 mL; motilitas 77,31±0,04 %; abnormalitas6,18±0,03%; dan konsentrasi 1.403,47±157,21 juta/ml.Sementara hasil penelitian kualitas semen kelompok suplementasi sebagai berikut: pH 6,46±0,07; volume 6,29±1,79 mL; motilitas 79,12±0,04 %; abnormalitas 5,27±0,01%; dan konsentrasi 1.302,28±274,84 juta/mL. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa suplementasi Zinc memberikan perbedaan tidak nyata (P<0,05) terhadap pH semen, motilitas, abnormalitas, volume semen dan konsentrasi spermatozoa, namun terlihat kecendrungan peningkatan pada pH semen, motilitas, volume semen dan kecendrungan penurunan pada abnormalitas dan konsentrasi spermatozoa.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"80 1","pages":"237-245"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77433012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aplikasi Dekok Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) Sebagai Bahan Aktif Untuk Mencegah Kejadian Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah","authors":"Riska Faradila, Binti Khopsoh, Anna Lidiyawati","doi":"10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JTAPRO.2020.021.02.9","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas daun kemangi dalam mencegah kejadian mastitis subklinis pada sapi perah dengan menggunakan metode teat dipping. Materi yang digunkan dalam penelitian ini dua belas ekor sapi perah yang menderita mastitis subklinis digunakan dalam rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan berupa teat dipping menggunakan dekok daun kemangi 20%, 30%, 40% dan iodin selama 14 hari. Tingkat kejadian mastitis diketahui dari penjumlahan skor California mastitis test (CMT) dari keempat putting sapi perah. Hasil dari penelitian menunjukkan ada pengaruh nyata (P<0.05) pada setiap konsentrasi dekok daun kemangi dan iodin. kisaran rata-rata skor CMT sebelum teat dipping sebesar 0,96-1,25, kemudian sesudah dilakukan teat dipping selama 14 hari dengan menggunakan dekok daun kemangi kosentrasi 20%, 30%, 40% dan iodin kisaran rata-rata skor CMT turun menjadi 0,42-0,67. Perubahan skor CMT sebelum dan sesudah dilakukan teat dipping selama 14 hari di dapatkan penurunan yang cukup signifikan dengan kisaran 42,74%- 69,72%. Kesimpulan dari penelitian ini dekok daun kemangi dapat digunakan sebagai alternative antiseptik alami untuk mengantikan iodin dalam mencegah kejadian mastitis subklinis pada sapi perah dengan metode teat dipping","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"86 1","pages":"253-258"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85623147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}