{"title":"EFEKTIFITAS WAKTU PERUBAHAN POSISI TIDUR TERHADAP KEJADIAN DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT X KABUPATEN INDRAMAYU","authors":"Wayunah Wayunah","doi":"10.36973/jkih.v6i2.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.147","url":null,"abstract":"Stroke merupakan penyakit yang menyebabkan deficit neurologis, samapai terjadi penurunan kesadaran sehingga terjadi ketidakmampuan dalam mobilisasi. Perawatan pasien stroke yang lama dapat menyebabkan terjadinya dekubitus. Tindakan keperawatan untuk mencegah terjadinya dekubitus adalah dengan perubahan posisi tidur. Waktu perubahan posisi tidur yang direkomendasikan adalah setiap 2 jam. Namun tidak semua rumah sakit memberlakukannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas perubahan posisi tidur pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran. \u0000Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 pasien stroke dimana terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 8 pasien kelompok intervensi dan 8 pasien kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi dilakukan perubahan posisi tidur setiap 2 jam, sedangkan pada kelompok kontrol setiap 4 jam sesuai dengan SOP rumah sakit. \u0000Hasil menunjukkan ada perbedaan kejadian dekubitus pada kelompok pasien yang dilakukan perubahan posisi tidur setiap 2 jam dengan kelompok pasien yang dilakukan perubahan posisi tidur setiap 4 jam (p=0,021; α = 0,05), artinya perubahan posisi tidur setiap 2 jam efektif mencegah terjadinya dekubitus. Saran ditujukan untuk rumah sakit agar menerapkan SOP perubahan posisi tidur setiap 2 jam pada semua pasien yang memiliki risiko dekubitus.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115619033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI PUSKESMAS WILAYAH PANTURA KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017","authors":"Meran Dewina, Nanda Yansih Putri, Heri Sugiarto","doi":"10.36973/jkih.v6i2.149","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.149","url":null,"abstract":"Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi. BBLR juga dapat berdampak serius terhadap kualitas generasi mendatang karena dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga berpengaruh terhadap penurunan kecerdasan. Masalah BBLR di Indramayu masih menjadi sorotan yang serius, dimana kejadian BBLR sangat tinggi, salah satu faktor penyebabnya yaitu faktor dari ibu. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui Karakteristik ibu yang melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) \u0000 Jenis penelitian adalah Deskriptif, yaitu menggambarkan karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di Puskesmas wilayah Pantura Kabupaten Indramayu tahun 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampel yaitu seluruh rekam medik dari ibu yang melahirkan BBLR di Puskesmas wilayah Pantura Kabupaten Indramayu sebanyak 43 kasus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang didapat dari Puskesmas di wilayah Pantura Kabupaten Indramayu tahun 2017 yaitu Puskesmas Kandanghaur, Puskesmas Sukra, dan Puskesmas Kertawinangun. \u0000 Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR di Puskesmas Wilayah Pantura Kabupaten Indramayu, adalah sebagian besar dari seluruh responden berumur 20-35 tahun (65,1%), sebagian besar tingkat pendidikan SD (44,2%). sebagian besar jumlah kelahiran (paritas) adalah multigravida (55,8%), sebagian besar usia kehamilannya adalah preterm (65,1%), sebagian besar penyebabnya adalah tidak diketahui penyebabnya (55,8%). \u0000 Dari hasil penelitian ini dapat disimpilkan bahwa melahirkan bayi dengan BBLR di Puskesmas Wilayah Pantura Kabupaten Indramayu, adalah berumur 20-35 tahun, memiliki tingkat pendidikan SD, status paritas multigravida, dengan usia kehamilan preterm, dan tidak diketahui penyebabnya.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125129644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG ZAMRUD RSUD Dr. SLAMET GARUT","authors":"S. Peni, Dyah Setiorini, Hesti Platini","doi":"10.36973/jkih.v6i2.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.143","url":null,"abstract":"Dampak tuberkulosis paru diantaranya dapat menyebabkan kecemasan bagi pasien yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, khawatir dengan keadaanya, takut tidak bisa menuntaskan pengobatannya dan takut menularkan penyakitnya pada orang lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien tuberkulosis paru di Ruang Zamrud RSUD Dr. Slamet Garut. \u0000 Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu dengan mengambil semua pasien tuberkulosis paru di Ruang Zamrud RSUD Dr. Slamet Garut sebanyak 31 responden. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner HARS-A (Hamilton Rating Scale For Anxiety). Analisa data dalam penelitian ini, yaitu: univariat dan penyajian data menggunakan distribusi frekuensi. \u0000 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien tuberkulosis paru sebagian kecil tidak mengalami kecemasan sebanyak 5 responden (15.6%), yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 6 responden (18.8%), hampir setengahnya mengalami kecemasan sedang sebanyak 14 responden (43.8%), dan sebagian kecil mengalami kecemasan berat sebanyak 6 responden (18.8%). Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu: tingkat kecemasan pada pasien tuberkulosis paru di Ruang Zamrud RSUD dr.Slamet Garut adalah hampir setengahnya mengalami kecemasan sedang dengan persentase 43.8%. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar untuk peneliti selanjutnya, seperti hubungan tingkat kecemasan dengan lama pengobatan.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133992438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS HYPNOBREASTFEEDING TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI DESA BERONDONG KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017","authors":"Dartiwen Dartiwen, Cucu Nurmala","doi":"10.36973/jkih.v6i2.150","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.150","url":null,"abstract":"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bagi bayi di 6 bulan pertama usianya. United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) mengeluarkan rekomendasi tentang pemberian ASI saja (bayi hanya diberikan ASI tanpa cairan atau makanan lain, kecuali suplemen vitamin, mineral dan atau obat-obatan untuk keperluan medis) sampai bayi berusia 6 bulan. Seperti halnya proses persalinan, proses menyusui juga adalah proses yang alami. Walaupun demikian para ibu harus tetap mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya secara menyeluruh (body,mind, and soul) untuk dapat menyusui bayinya dengan nyaman. Teknik Hypnobreastfeeding telah disarankan sebagai salah satu cara untuk membantu mengatasi hambatan tersebut dan memberikan kenyamanan sehingga proses menyusui dapat berjalan dengan lancar. \u0000Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efektifitas Hypnobreastfeeding terhadap pemberian ASI Ekslusif pada ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan di Desa Berondong Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. \u0000Penelitian ini adalah jenis penelitian Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 25 orang. Analisis data menggunakan tabulasi silang untuk mengetahui hubungan variabel yang diuji menggunakan Koefisiensi Kontingensi. Hasil penelitian menunjukan p value <0,05 sehingga kesimpulannya adalah Hypnobreastfeeding efektif terhadap pemberian ASI Ekslusif.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133186894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)","authors":"Ridho Kunto Prabowo, Elly Nurachmah, Debi Dahlia","doi":"10.36973/JKIH.V6I2.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/JKIH.V6I2.138","url":null,"abstract":"Kecemasan merupakan suatu masalah yang sering dialami oleh pasien Congestive Heart Failure (CHF). Masalah ini dikaitkan dengan adanya tekanan psikologis dan masalah fisik yang dihadapi oleh pasien Congestive Heart Failure (CHF) yang akan berdampak pada penurunan Health-Related Quality of Live (HRQoL). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian terapi SEFT terhadap tingkat kecemasan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF). Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan melibatkan 40 orang responden yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling yang dibagi menjadi dua kelompok. Hasil uji bivariat dengan menggunakan uji parametrik yakni independent t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan kecemasan yang bermakna antara kedua kelompok (p value =0,0001). Disimpulkan bahwa terapi SEFT berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF). Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan untuk diterapkan sebagai upaya mengatasi kecemasan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF).","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128522883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG MENYUSUN SKRIPSI","authors":"Wenny Nugrahati Carsita","doi":"10.36973/jkih.v6i2.151","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.151","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Mahasiswa rentan mengalami stres ketika menyusun skripsi. Stres pada mahasiswa yang menyusun skripsi jika tidak segera ditangani akan berdampak pada terhambatnya penyusunan skripsi, menurunnya nilai akademik, dan lulus tidak tepat waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stress mahasiswa yang menyusun skripsi. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 63 mahasiswa dengan menggunakan teknik teknik total populasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 28 responden (44.4%) mengalami stress berat, 25 responden (39,4%) mengalami stress sedang, dan 10 responden (15,9%) mengalami stress ringan. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 44,4% mahasiswa yang menyusun skripsi mengalami stres berat. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi untuk institusi pendidikan dalam upaya melakukan pencegahan dan melaksanakan penangananan dalam mengatasi stres mahasiswa sehingga mencegah mahasiswa lulus tidak tepat waktu. \u0000Kata Kunci: Mahasiswa Keperawatan, Skripsi, Tingkat Stres. \u0000","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130016052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL LELAKI SEKS DENGAN LELAKI (LSL) PADA REMAJA DI KABUPATEN INDRAMAYU","authors":"I. Latif, Dian Fitriyani, Dartiwen Dartiwen","doi":"10.36973/jkih.v6i2.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.134","url":null,"abstract":"Perilaku seksual lelaki seks dengan lelaki (LSL) sudah menjadi permasalahan di Indonesia berkaitan dengan penularan HIV, terlebih karena perilaku seks tersebut dilakukan pada usia dini yaitu remaja. Perilaku tersebut pada remaja bisa berdampak negatif, baik dari segi kesehatan reproduksi maupun kehidupan sosial. Mengingat belum diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena perilaku seksual LSL, maka dilakukanlah penelitian dengan pendekatan kualitatif untuk menggali faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku LSL pada remaja di kabupaten Indramayu. Subyek dalam penelitian adalah pelaku LSL yang terdampak HIV, dimana pernah melakukan perilaku seksual LSL pada usia 10-20 tahun. Jumlah populasi penelitian tercatat di RS Bhayangkara sejumlah 25 klien. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Jumlah informan yang berhasil ditemui dan diberi informasi dari sebanyak 25 klien, hanya sebanyak 17 klien yang bersedia menjadi responden, namun yang bersedia diwawancarai sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dan data dianalisis mengunakan analisis tematik. Melalui penelitian ini, terungkap beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku LSL pada remaja di Kabupaten Indramayu, yaitu berkaitan karena sejak kecil telah memiliki perasaan suka terhadap sesama jenis, diasuh dalam lingkungan feminis, kurangnya kedekatan dengan ayah, kurangnya bimbingan religi, migrasi desa kota, pergaulan kota, dan peran internet khusunya media sosial. Rekomendasi dari hasil penelitian, kepada orang tua agar lebih memperhatikan lingkungan bermain anak laki-laki dari sejak kecil, berilah mainan/permainan yg sesuai jenis kelamin, jalin komunikasi yg baik antara anak dengan ayah, perkuat landasan religi, awasi dan batasi pergaulan sesama jenis, serta bijaksana menggunakan internet.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"34 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124977654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN NYERI NONFARMAKOLOGI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUANG BEDAH RSUD KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017","authors":"R. Riyanto, Ridho Kunto Prabowo, M. Rahayu","doi":"10.36973/jkih.v6i2.141","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.141","url":null,"abstract":"Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang perawat. Mengenai hal ini tentang pengetahuan perawat dalam penanganan nyeri nonfarmakologi pada pasien pasca operasi belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan perawat dalam penanganan nyeri nonfarmakologi pada pasien pasca operasi. Metode yang digunakan kuantitatif dengan teknik deskriptif, populasi penelitian ini perawat di ruang bedah, dengan teknik total sampling sebanyak 30 perawat. Hasil didapatkan pengetahuan perawat dalam pennaganan nyeri nonfarmakologi pada pasien pasca operasi di ruang bedah RSUD Kabupaten Indramayu sebanyak 27 responden (90.0 %) dengan pengetahuan kurang, tentang massase kulit sebanyak 17 responden (56.7 %) dengan pengetahuan kurang, kompres 23 responden (76.7 %) dengan pengetahuan kurang, hipnotis sebanyak 19 responden (63.3 %) dengan pengetahuan kurang, acupressure sebanyak 16 responden (53.0 %) dengan pengetahuan cukup, relaksasi sebanyak 21 responden (70.0 %) dengan pengetahuan kurang, dan tentang distraksi sebanyak 17 responden (56.7 %) dengan pengetahuan kurang. Pengetahuan perawat dapat ditingkatkan dengan membaca media elektronik, evidence-based practice, dan mengikuti seminar atau workshop. \u0000ABSTRACT \u0000 Knowledge is very important for a nurse. On this subject knowledge of nurse knowledge in the treatment of nonpharmacological pain in postoperative patients has not been fully implemented properly. So this study aims to determine the description of knowledge of nurses in the treatment of nonpharmacological pain in postoperative patients. The method used is quantitative with descriptive technique, this research population is nurse in surgery room, with total sampling technique counted 30 nurses. The result was obtained by nurse knowledge in non-pharmacology pain treatment in postoperative patient in surgical room of regionl public hospital regency of Indramayu with 27 respondents (90.0%) with less knowledge, about skin mass as much as 17 respondents (56.7%) with less knowledge, compress 23 respondents (76.7%) with less knowledge, hypnosis as much as 19 respondents (63.3%) with less knowledge, acupressure as many as 16 respondents (53.0%) with enough knowledge, relaxation as much as 21 respondents (70.0%) with less knowledge, and about distraction as many as 17 respondents (56.7%) with less knowledge. The nurse's knowledge can be improved by reading electronic media, evidence-based practice, and attending seminars or workshops.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114068504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERKEMBANGAN BALITA USIA 3-5 BULAN","authors":"Arum Lusiana, Siti Chunaeni, S. Winarsih","doi":"10.36973/JKIH.V6I1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/JKIH.V6I1.55","url":null,"abstract":"Pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua dan keluarga memiliki peran yang sangat penting bukan hanya untuk memenuhi nutrisi yang cukup, memberikan perhatian dan kasih saying, melainkan juga memberikan stimulus untuk membantu proses penyempurnaan jaringan syaraf anak salah satunya dengan melakuan pijat bayi. Seni pijat diajarkan secara turun-temurun walaupun pada awalnya tidak diketahui secara jelas bagaimana pijat dan sentuhan dapat berpengaruh demikian positif pada tubuh manusia. Penelitian bertujuan menganalisa pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan bayi usia 3-5 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah Experiment dengan desain Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 30 bayi yang terdiri atas 15 bayi yang diberikan pijatan sebanyak 3x dalam seminggu selama 4 minggu dan 15 bayi yang tidak diberikan pijitan. Analisis data dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis univariat, bivariat, dengan bantuan software Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan skor perkembangan yang bermakna pada bayi yang dilakukan pijata dan bayi yang tidak dilakukan pijatan, sehingga pijat bayi dapat mempengaruhi perkembangan bayi usia 3-5 bulan dengan p value 0.000. Saran para orang tua yang memiliki bayi dapat melakukan pijat bayi kepada bayinya minimal 2x dalam seminggu untuk membantu merangsang perkembangan bayinya, dan juga untuk menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi. \u0000Abstract \u0000In the process of growth and development of children, parents and families have a very important role not only to meet adequate nutrition, attention and affection, but also provide the stimulus to help the process of perfecting the nerve tissue of children one by performing baby massage. The art of massage was taught for generations although initially not known for certain how the massage and touch can thus positively affect the humanbody. The study aims to analyze the effect of infant massage on the development of infants aged 3-5 months. The study design used wasExperiment with design Randomized Controlgroup pretest-posttest design. Total sample of 30 infants consisted of 15 infants given a massage 3x a week for 4 weeks and 15 infants who were not given massage. Data analysis was performed in two stages, namely univariate, bivariate, with the help of software results showed a significant difference in developmental scores in babies and infants pijata do not do massage, so that baby massage can affect the development of babies aged 3-5 months with p value 0.000. Advice of parents who have babies can feed their babies infant massage at least 2x a week to help stimulate the development of the baby, and also to establish the lovebetween mother and baby.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133496886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TUBERCULOSIS DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT PROVINSI JAWA BARAT","authors":"Aida Maftuhah","doi":"10.36973/JKIH.V6I1.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.36973/JKIH.V6I1.67","url":null,"abstract":"Penyakit tuberkulosis merupakan infeksi menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Kepatuhan pasien TB Paru merupakan parameter utama dalam menilai berhasil tidaknya pengobatan TB Paru.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap tingkat kepatuhan pasien TB paru di BKPM Provinsi Jawa Barat. penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain cross sectional, pengukuran data dengan menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi oleh Armelia Hayati tahun 2011 kemudian dianalisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini diperoleh dari 27 responden mempunyai tingkat pengetahuan sangat baik sebesar 59,3% dan tingkat kepatuhan kelompok terbesar dengan tingkat kepatuhan tinggi sebesar 66,7%. hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p value = 0,462 kurang dari 0,05 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan pasien TB paru dengan kepatuhan berobat pasien TB paru. \u0000Abstract \u0000Tuberculosis is a contagious infection that is still a world public health problem. Compliance of tuberculosis patients is a major parameter in assessing the success or failure of tuberculosis treatment.This study aims to determine the relationship of knowledge to the level of compliance of tuberculosis patients in BKPM West Java Province. This research is an observational research with cross sectional design, data measurement using questionnaires already validated by Armelia Hayati in 2011 and then analyzed univariat and bivariate by using Chi-Square test. The results of this study were obtained from 27 respondents have a very good knowledge level of 59.3% and the level of compliance of the largest group with high compliance rate of 66.7%. Chi-Square test results obtained p value = 0.462 less than 0.05 means there is no significant relationship between the knowledge of patients with tuberculosis compliance treatment.","PeriodicalId":221371,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115120611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}