I. N. Sastrawan, Agus Mediana Adiputra, I. N. Putrayasa
{"title":"PROSES KREATIF PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK JENIS LOW DENSITY POLYETHYLENE OLEH I MADE ARDE WIYASA","authors":"I. N. Sastrawan, Agus Mediana Adiputra, I. N. Putrayasa","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.2952","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.2952","url":null,"abstract":"Kantong plastik merupakan barang yang tak pernah lepas bagi kehidupan manusia. Kemudahan, kepraktisan dan harganya yang murah membuat kantong plastik selalu digunakan. Penggunaan kantong plastik yang begitu pesat tidak dibarengi dengan pengelolaannya, akibatnya kantong plastik banyak mencemari lingkungan. Melihat hal tersebut salah seorang seniman yang bernama I Made Arde Wiyasa berinisiatif untuk mengolah limbah kantong plastik menjadi karya seni dan produk. Dalam melakukan proses kreatif beliau melalui teknik pres menggunakan setrika, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti proses kreatif pengolahan limbah kantong plastik yang dilakukan I Made Arde Wiyasa.Tujuan penelitian ini yaitu, (1) Untuk mengetahui proses kreatif pengolahan limbah plastik jenis low density polyethylene oleh I Made Arde Wiyasa, (2) Untuk mengetahui bentuk hasil pengolahan limbah plastik jenis low density polyethylene oleh I Made Arde Wiyasa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisi data penelitian ini menggunakan metode penyajian data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian ini, yaitu (1) Plastik merupakan barang yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, namun penggunaannya yang tidak terkontrol mengakibatkan pencemaran lingkungan dimana-mana, (2) Melihat lingkungan sekitar yang tercemar oleh banyaknya limbah kantong plastik yang berserakan. I Made Arde Wiyasa memiliki inisiatif untuk mengolahnya menjadi barang yang lebih berguna dan memiliki nilai seni, (3) I Made Arde Wiyasa melakukan riset tentang pengolahan limbah plastik jenis low density polyethylene. Setelah melakukan observasi, eksplorasi, eksperimen dan inovasi, beliau mengolah limbah kantong plastik tersebut melalui teknik pres menggunakan setrika.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127235057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. M. W. Atmaja, I. W. Sugama, Ni Luh Putu Pancawati
{"title":"EKSISTENSI TABUH SEKAR GENDOT GAMELAN SEMARA PEGULINGAN DI ERA MODERN DI BANJAR TEGES KANGINAN, DESA PELIATAN, KECAMATAN UBUD","authors":"I. M. W. Atmaja, I. W. Sugama, Ni Luh Putu Pancawati","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.3072","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.3072","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas mengenai Eksistensi tabuh sekar gendot gamelan semara pagulingan di era modern di Banjar Teges kanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. Pada era modern saat ini keberadaan eksistensi tabuh sekar gendot di banjar Teges Kanginan mengalami kemerosotan, di karenakan adanya sebuah pararem proses dari regenerasi sekaa yang mengharuskan meneruskan generasi sekaa adalah salah satu keturunan sekaa itu sendiri.Pada penelitian ini mengangkat tiga permasalahan pokok, eksistensi tabuh sekar gendot gamelan semara pagulingan di banjar Teges Kanginan di era modern, bentuk tabuh sekar gendot gamelan semara pagulingan di Banjar Teges Kanginan, dan bagaimana proses regenerasi sekaa semara pagulingan di Banjar Teges kanginan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab semua rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan metode deskrptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumen. Kesimpulan penelitian ini proses mempertahankan tabuh Sekar Gendot secara langsung dilakukan bersamaan dengan proses regenerasi dalam sekaa. Selama sekaa tersebut masih ada regenerasinya, tabuh tersebut akan tetap ajeg dan berkelanjutan, apalagi gending tersebut sudah memiliki ciri khas gaya permainan sendiri yang mencerminkan identitas dari sekaa itu sendiri. sudah barang tentu, setiap generasi ke generasi gending Sekar Gendot tersebut akan menjadi dasar dan menjadi gending wajib yang harus dimainkan.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125691283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA LAGU GELANG KOE WA’U TA KARYA PHILIPUS MANTI, RUTENG, MANGGARAI, NTT","authors":"Alexandro Jehada, I. K. Muada, I. K. Lanus","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.3071","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.3071","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bentuk, Fungsi, Dan Makna yang terkandung dalam lagu Gereja berbahasa daerah Manggarai yaitu Gelang Koe Wa’u Ta karya Philipus Manti yang diciptakan pada tahun 1937. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah deskritif kualitatif. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui Bentuk, Fungsi, Dan Makna lagu Gelang Koe Wa’u Ta yaitu metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam hasil analisis bentuk lagu Gelang Koe Wa’u Ta karya Bapak Philipus Manti yaitu syair lagu, unsur-unsur musik yang didukungi oleh, (bunyi, ridme/irama, birama, harmoni, melodi tempo, tangga nada, dinamika, timbre, ekspresi), dan struktur susunan lagu. Fungsi lagu manggarai untuk menyambut perayaan hari Natal bagi umat Kristiani Manggarai. Pada intinya isi dan makna dari lagu Gelang Koe Wa’u Ta ini menceritakan tentang kerinduan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. ","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132231169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Respon Siswa, T. Pembelajaran, Google Classroom, D. Mata, Pelajaran Seni, Budaya Pada Siswa, K. X. U. Perjalanan, Wisata Upw, Tahun Pelajaran, Nida Dwi Putri, I. A. P. Wijaya, I. Gusman, Adhi Gunawan
{"title":"RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN GOOGLE CLASSROOM DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA PADA SISWA KELAS X USAHA PERJALANAN WISATA (UPW) 1 SMK NEGERI 5 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022","authors":"Respon Siswa, T. Pembelajaran, Google Classroom, D. Mata, Pelajaran Seni, Budaya Pada Siswa, K. X. U. Perjalanan, Wisata Upw, Tahun Pelajaran, Nida Dwi Putri, I. A. P. Wijaya, I. Gusman, Adhi Gunawan","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.2970","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.2970","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang deskripsi respon sisiwa pada aspek kognitif, afektif dan konatif terhadap media pembelajaran google classroom pada mata pelajaran Seni Budaya, dengan pendekatan deskriptif kuantitaif, penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis atau terperinci. Penelitian ini menggunakan observasi dan tes lembar angket (kuisioner) sebagai teknik pengumpulan data. Penelitian ini di laksanakan di SMK Negeri 5 Denpasar, Sumerta Kauh, Kec. Denpasar Timur. Kota Denpasar. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas X Usaha Perjalanan Wisata (UPW) 1 tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 40 siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase respon siswa kelas X Usaha Perjalanan Wisata (UPW) 1 SMK Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022, terhadap media pembelajaran google classroom dalam mata pelajaran Seni Budaya pada aspek kognitif indikator pemahaman isi google classroom memperoleh persentase respon iswa dengan rata-rata 88% dan indikator pemahaman menggunakan google classroom rata-rata 84% dan indikator pemahaman terhadap tampilan google classroom rata-rata 87%. Pada aspek afektif respon siswa pada indikator motivasi memperoleh persentase respon siswa rata-rata 85,5%, pada indikator kemenarikan rata-rata 86,5% dan pada indikator rasa ingin tahu dengan rata-rata 89,5%. Pada aspek konatif respon siswa pada indikator bertanya dan menanggapi pertanyaan memperoleh presentase dengan rata-rata 89%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa presentase respon siswa sangat baik.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134314463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GRAFFITI SEBAGAI MEDIA EKSPRESI SENI ANAK MUDA","authors":"Risa Azahro Wanis, Yulia Herlining Tiyas, Dimas Saputra Aulia","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.2827","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.2827","url":null,"abstract":"Gerakan seni jalanan atau street art sudah dikenal di Indonesia sejak penjajahan Belanda. Pada saat itu street art dijadikan sebagai alat propaganda untuk membangkitkan semangat berjuang rakyat Indonesia. Kemudian berkembang hingga sekarang di kalangan anak muda. Graffiti ini dianggap sebagai bentuk penyampaian ekspresi seni atau untuk menunjukkan eksistensi mereka dan komunitasnya. Selain itu graffiti termasuk seni yang tidak umum karena media yang digunakan adalah tembok. Sedangkan biasanya media untuk menggambar dan melukis yaitu kertas atau kanvas. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti apa motivasi mereka lebih memilih tembok sebagai media penyampaian ekspresi seni mereka dibandingkan dengan media konvensional liannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa motivasi mereka dalam membuat graffiti selain sebagai media ekspresi seni yaitu sebagai bentuk eksistensi mereka. Graffiti menjadi jembatan dalam proses pembentukan identitas, dengan graffiti mereka ingin dikenal oleh masyarakat. Mereka juga berusaha untuk mengubah stigma masyarakat tentang graffiti yang dianggap kegiatan illegal, merusak, dan tidak berguna.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129369204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. P. F. P. Haryanta, I. M. Sujana, I. K. D. Pendit, Agus Mediana Adiputra
{"title":"IDENTIFIKASI KARAKTRERISTIK SENI LUKIS TEBESAYA","authors":"I. P. F. P. Haryanta, I. M. Sujana, I. K. D. Pendit, Agus Mediana Adiputra","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.2953","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.2953","url":null,"abstract":"Seni lukis tradisional merupakan karya seni lukis yang dibuat melalui pakem-pakem atau aturan yang sudah ada yang di lakukan secara turun-temurun khususnya seni lukis daerah Tebesaya. adapun teknik seni lukis Tebesaya yaitu sketsa, nyawi, ngabur, nyelah, ngeskes, nguap, mupur nyenter, memasangkan warna ke objek, ngeskeske dua, nyelah ke dua, dan ngelem. Dalam hal penelitian ini dilakukan di Tebesaya. adapun tema-tema yang diangkat yaitu tarian Bali seperti tari barong, tari baris, tari jauk manis, dan tari Bali lainnya. Adapun tujuan penelitian yang di lakukan adalah untuk mengetahui identifikasi karakteristik seni lukis Tebesaya penelitian ini di lakukan di daerah Tebesaya. metode yang di gunakan untuk penelitian yaitu metode pengumpulan data seperti (1)observasi (2)wawancara (3)dokumentasi selanjutnya anlisis dilanjutkan dengan teknik deskriptif dan kualitatif.Hasil dari penelitian bahwa identifikasi karakteristik seni lukis Tebesaya yaitu lebih mengarah ke warna yellow ochre atau lebih ke coklat mebih mengarah ke gelap bisa di katakan warna shoft, dengan proposi anatomi yang memanjang hampir menyerupai ke bentuk pewayangan serta hampir semua objek yang di lukiskan dalam media kanvas sua tampak detail","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134643648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Wayan Melnia Tryastiani, Gusti Ayu Made Puspawati, Komang David Darmawan
{"title":"KEMAMPUAN MERIAS DALAM TATA RIAS CIKATRI SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN A SMK NEGERI 3 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022","authors":"Ni Wayan Melnia Tryastiani, Gusti Ayu Made Puspawati, Komang David Darmawan","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.3065","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.3065","url":null,"abstract":"Tata rias cikatri merupakan tata rias wajah yang ditujukan kepada bagian-bagian wajah yang kurang sempurna dengan tujuan untuk menutupi atau menyembunyikan kelainan atau cacat yang ada pada wajah seperti bekas jerawat, bekas jahitan operasi, flek hitam, hidung yang peceng, bibir tidak asimetris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan merias dan menerapkan langkah-langkah penggunaan kosmetik dan alat makeup dalam tata rias cikatri siswa kelas XII Tata Kecantikan A SMK Negeri 3 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes tindakan. Metode pengolahan data menggunakan metode deskriptif. Dalam pengolahan data penelitian ini harus menempuh empat langkah yaitu (1) menentukan skor maksimal ideal (SMI), (2) membuat pedoman konversi, (3) menentukan kriteria predikat, dan (4) mencari nilai rata-rata. Aspek-aspek penilaian teknik merias wajah, teknik penataan rambut, teknik tata busana. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan pelajaran tata rias siswa kelas XII Tata Kecantikan A SMK Negeri 3 Denpasar tahun pelajaran 2021/2022.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130873488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN KESEIMBANGAN MOTIF PUKULAN KENONG DAN KEMPUL DALAM GAMELAN KEKELENTINGAN DI PURA KAHYANGAN JAGAT LUHUR NATAR SARI DESA APUAN BATURITI TABANAN","authors":"Kadek Agung Sari Wiguna, I Gede Arsa Winangun","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.2277","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.2277","url":null,"abstract":"Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan dan motif adalah seperti wujud yaitu kesatuan terkecil dalam betuk musik yang terdiri dari tiga nada atau lebih, motif yang mengandung ritme yang jelas biasa disebut “motif ritmis” dan motif yang mengandung loncatan melodi yang nyata disebut “motif melodi”. \u0000Kenong adalah instrumen berpencon Kempul merupakan instrumen berpecon atau bermoncol tergolong Gong tanpa hiasan. \u0000Motif pukulan kenong dan kempul pada gamelan kekelentingan memiliki keseimbangan. Dimana keseimbangan ini teletak pada unsur musik yang berada pada motif tersebut. Musik memiliki delapan unsur diantaranya Melodi, motif pukulan kenong dan kempul ini menghasilkan sebuah melodi, karena motif ini memiliki tinggi rendahnya bunyi atau suara ketika dipukul dan menghasilkan panjang pendeknya sebuah nada. Irama, cara untuk merasakan sebuat ritme pada pukulan kenong dan kempul adalah dengan mendengarkan motif pukulan kenong kempul tersebut secara berulang-ulang dan secara tidak langsung badan dan kepala tanpa disengaja ikut bergerak. Birama yang digunakan dalam motif pukulan ini adalah empat per empat (4/4). Tangga nada yang digunakan dalam motif pukulan instrumen kenong dan kempul adalah tangga nada pentatonik yang berlaraskan pelog panca nada (lima nada). Harmoni motif pukulan kenong dan kempul terdapat pada dua buah nada yang dipukul bersamaan (ngepat), kempul (Nding) dan kenong (Ndung). Tempo, motif menggunakan tempo cepat, karena ciri khas dari motif pukulan kenong dan kempul adalah kecepatan. Dinamika, segi visual instrumen kenong lebih kecil dari instrumen kempul, sebaliknya volume suara yang dihasilkan oleh instrumen kenong lebih nyaring dari instrumen kempul. Timbre pada motif pukualan kenong dan kempul terletak pada hasil getaran dan suara dari kedua instrumen tersebut. Dari delapan unsur musik ini secara tidak langsung menjadikan motif pukulan kenong dan kempul pada gamelan kekelentingan bisa dikatakan mempunyai keseimbangan. \u0000Balance is the ability to maintain and motifs are like form, namely the smallest unit in a musical form consisting of three or more notes, motifs containing a clear rhythm are commonly called \"rhythmic motifs\" and motifs containing real melodic jumps are called \"melodic motifs\". \u0000Kenong is an instrument with a cone. Kempul is an instrument with a peck or a snout, which is classified as an unadorned gong. \u0000The motif of kenong and kempul strokes in the kelentingan gamelan has a balance. Where this balance lies in the musical element that is in the motif. Music has eight elements including Melody, the kenong and kempul motifs produce a melody, because this motif has a high and low sound or sound when struck and produces a short length of a note. Rhythm, the way to feel a rhythm in the kenong and kempul punches is to listen to the motif of the kenong kempul beat repeatedly and indirectly the body and head move unintentionally. The bar used in this stroke motif is four quarters (4/4). The scales used in the ken","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131329889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REPRESENTASI MOTIF PENDUKUNG LUKISAN KAMASAN KERTHA GOSA PADA BATIK DALAM BUSANA MODIFIKASI BALI DENGAN TEKNIK ZERO WASTE","authors":"Ni Made Gadis Putri Maharani","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.2655","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.2655","url":null,"abstract":"Kertha Gosa is a courthouse inherited from the Semarapura Palace. There are three relics of the Semarapura Palace, namely, Bale Kertha Gosa, Bale Kambang, the Semarapura Museum building with a European architectural style which was previously a former Dutch school. Interestingly, in every Kertha Gosa building, there are various kinds of Kamasan paintings which are often associated with Balinese historical stories. This painting has a very prominent characteristic and each painting has a deep meaning or philosophy. The Kamasan painting found in the Kertha Gosa building is a source of ideas for batik motifs as a material for making casual clothes combined with Balinese modifications. Creation methods include methods of data collection, data analysis, work design, and work embodiment. The application of the creation method is used to strengthen the concept from observation to the realization of the work. The making of this work also uses a technique, namely Zero Waste. In the world of fashion, the Zero Waste technique is a movement to reduce or make clothing without producing textile waste in it. The entire work has a different title from the simple depiction of the Kamasan painting found in the Kertha Gosa building which has unique characteristics and meaning. This work was made with the aim that the Indonesian people know, do not easily forget and love history - history or culture that they have.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134276657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EKSISTENSI SENI PERTUNJUKAN DRAMATARI GAMBUH DALAM UPACARA PIODALAN DI PURA PUSEH DESA PEDUNGAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN-KOTA DENPASAR","authors":"Ayu Rahayu Ningsih, K. Wirawan, I. W. Mastra","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.3064","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.3064","url":null,"abstract":"Dramatari Gambuh adalah teater Dramatari bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan juga merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerakgerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jeni tari klasik Bali. Diperkirakan Gambuh muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber pada cerita Panji. Gambuh dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti Piodalan. Gambuh tersebut ada kekuatan yang dapat membantu dan menyelamatkan masyarakat dari marabahaya seperti berjangkitnya wabah, terjadinya kekacauan di masyarakat dan lain sebagainya. Itulah sebabnya hampir seluruh Tari Gambuh yang ada di Bali disakralkan atau dikeramatkan oleh masyarakat pendukungnya termasuk Gambuh pedungan. Untuk membayar kaul, karena tidak sedikit masyarakat pendukungnya pada saat-saat menghadapi kesulitan/kesusahan ataupun tertimpa penyakit lalu berkaul, apabila cita-citanya tercapai dapat terlepas dari kesulitan/kesusahan, terhindar dari sakit dan lain sebagainya akan sangup “ngupah” (mementaskan) Gambuh. Maka setelah usahanya itu berhasil serta terkabulkan kemudian mereka mengadakan pementasan Gambuh yang dilengkapi dengan segala upakaranya. Tari gambuh merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan diri bagi masyarakat pendukungnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114219713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}