{"title":"EKSISTENSI SENI PERTUNJUKAN DRAMATARI GAMBUH DALAM UPACARA PIODALAN DI PURA PUSEH DESA PEDUNGAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN-KOTA DENPASAR","authors":"Ayu Rahayu Ningsih, K. Wirawan, I. W. Mastra","doi":"10.59672/batarirupa.v3i1.3064","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dramatari Gambuh adalah teater Dramatari bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan juga merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerakgerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jeni tari klasik Bali. Diperkirakan Gambuh muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber pada cerita Panji. Gambuh dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti Piodalan. Gambuh tersebut ada kekuatan yang dapat membantu dan menyelamatkan masyarakat dari marabahaya seperti berjangkitnya wabah, terjadinya kekacauan di masyarakat dan lain sebagainya. Itulah sebabnya hampir seluruh Tari Gambuh yang ada di Bali disakralkan atau dikeramatkan oleh masyarakat pendukungnya termasuk Gambuh pedungan. Untuk membayar kaul, karena tidak sedikit masyarakat pendukungnya pada saat-saat menghadapi kesulitan/kesusahan ataupun tertimpa penyakit lalu berkaul, apabila cita-citanya tercapai dapat terlepas dari kesulitan/kesusahan, terhindar dari sakit dan lain sebagainya akan sangup “ngupah” (mementaskan) Gambuh. Maka setelah usahanya itu berhasil serta terkabulkan kemudian mereka mengadakan pementasan Gambuh yang dilengkapi dengan segala upakaranya. Tari gambuh merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan diri bagi masyarakat pendukungnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.","PeriodicalId":221368,"journal":{"name":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59672/batarirupa.v3i1.3064","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EKSISTENSI SENI PERTUNJUKAN DRAMATARI GAMBUH DALAM UPACARA PIODALAN DI PURA PUSEH DESA PEDUNGAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN-KOTA DENPASAR
Dramatari Gambuh adalah teater Dramatari bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan juga merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerakgerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jeni tari klasik Bali. Diperkirakan Gambuh muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber pada cerita Panji. Gambuh dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti Piodalan. Gambuh tersebut ada kekuatan yang dapat membantu dan menyelamatkan masyarakat dari marabahaya seperti berjangkitnya wabah, terjadinya kekacauan di masyarakat dan lain sebagainya. Itulah sebabnya hampir seluruh Tari Gambuh yang ada di Bali disakralkan atau dikeramatkan oleh masyarakat pendukungnya termasuk Gambuh pedungan. Untuk membayar kaul, karena tidak sedikit masyarakat pendukungnya pada saat-saat menghadapi kesulitan/kesusahan ataupun tertimpa penyakit lalu berkaul, apabila cita-citanya tercapai dapat terlepas dari kesulitan/kesusahan, terhindar dari sakit dan lain sebagainya akan sangup “ngupah” (mementaskan) Gambuh. Maka setelah usahanya itu berhasil serta terkabulkan kemudian mereka mengadakan pementasan Gambuh yang dilengkapi dengan segala upakaranya. Tari gambuh merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan diri bagi masyarakat pendukungnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.