{"title":"Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah Tadah Hujan dan Irigasi di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara","authors":"Anggie Novita Sari, Muliana Muliana, Yusra Yusra, Khusrizal Khusrizal, Halim Akbar","doi":"10.29103/jimatek.v1i2.8467","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i2.8467","url":null,"abstract":"Petani sawah budidaya tanaman padi di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara pada dua tipe sawah yaitu sawah tadah hujan dan sawah irigasi yang diperkirakan tingkat kesuburannya berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesuburan tanah pada lahan sawah tadah hujan dan irigasi yang terdapat di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan dan irigasi yang terdapat di 12 desa dalam Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan metode survei deskriptif dengan empat tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap survei pendahuluan, tahap survei utama, dan tahap analisis data serta penyajian hasil. Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah dengan cara purposive sampling. Uji kolerasi dilakukan untuk melihat keterkaitan antara satu sifat kimia dengan yang lainnya. Hasil evaluasi kesuburan tanah menunjukkan status kesuburan tanah pada sawah tadah hujan berada pada kelas rendah dan pada sawah irigasi berada pada kelas rendah hingga sedang dengan faktor pembatas kesuburan ialah C-organik dan P2O5 total pada semua desa, pH (H2O), K2O total, serta kejenuhan basa (KB). Korelasi antar sifat kimia tanah menunjukkan bahwa peningkatan pH (H2O) dipengaruhi oleh peningkatan Ca-dd, dan KB. Peningkatan C-organik juga sejalan dengan meningkatkan P2O5, KTK, dan Ca-dd. Peningkatan K2O juga diikuti oleh peningkatan KTK dan K-dd.Peningkatan KTK dan KB dipengaruhi oleh meningkatnya Ca-dd.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131109523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nova Sandy Purwosetyoko, N. Nasruddin, M. Rafli, Faisal Faisal, Muhammad Yusuf N
{"title":"Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Fase Pre Nursery Menggunakan Ekstraks Daun Muccuna Bracteata","authors":"Nova Sandy Purwosetyoko, N. Nasruddin, M. Rafli, Faisal Faisal, Muhammad Yusuf N","doi":"10.29103/jimatek.v1i2.8463","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i2.8463","url":null,"abstract":"Kelapa sawit salah satu komoditas perkebunan andalan Indonesia penyumbang devisa negara. Produksi kelapa sawit memiliki kaitan dengan teknik budidaya dan kualitas bibit. Pembibitan kelapa sawit mempunyai peranan penting terutama pada pertumbuhan awal dalam menghasilkan kuntitas dan kualitas produksi. Pemberian nutrisi tepat diawal masa pertumbuhan bibit dapat menunjang pertumbuhan selanjutnya. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh ekstraks daun Muccuna bracteata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit fase pre nursery. Dilaksanakan di Desa Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara dan Laboraturium Agroekoteknologi Universitas Malikussaleh Aceh Utara pada bulan April – Juni 2021. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial 3 ulangan dengan 8 taraf perlakuan. Uji lanjut dilakukan dengan Duncan Multyple Range Test (DMRT) taraf 5%. Taraf pemberian ekstraks daun Muccuna bracteata yaitu: 0, 50, 75, 100, 125, 150, 175, dan 200 ml/tanaman. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, berat basah tanaman dan volume akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstraks daun Muccuna bracteata berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, berat basah tanaman dan volume akar. Pemberian ekstraks daun Muccuna bracteata 175 ml/tanaman menghasilkan pertumbuhan tanaman tertinggi pada semua parameter yang diamati.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134351068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rahmad Zainuddin, Muhammad Yusuf N, Usnawiyah Usnawiyah, I. Ismadi, M. Nazaruddin
{"title":"Uji Adaptasi Morfo-Fisiologis Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max.L) Akibat Perlakuan Tingkat Naungan","authors":"Rahmad Zainuddin, Muhammad Yusuf N, Usnawiyah Usnawiyah, I. Ismadi, M. Nazaruddin","doi":"10.29103/jimatek.v1i2.8462","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i2.8462","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan pangan dalam jumlah yang besar dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga berujung pada kebijakan pemerintah untuk melakukan impor guna memenuhi kebutuhan nasional. Permasalahan yang dihadapi pada komoditas ini adalah jumlah produksi yang masih rendah akibat penggunaan teknologi budidaya yang belum optimal dan alih fungsi lahan produktif yang terus meningkat sehingga budidaya kedelai perlu diarahkan pada lahan dibawah tegakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan varietas kedelai yang mampu beradaptasi dan berproduksi tinggi pada tingkat naungan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yaitu tanpa naungan (N0), naungan 50% (N1) dan naungan 65% (N2) sebagai petak utama, sedangkan anak petak terdiri dari varietas yakni varietas Dena (V1), Gepak Kuning (V2) dan Anjasmoro (V3). Adapun perameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, Klorofil daun, laju assimilasi bersih, laju tumbuh relatif dan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat naungan berpengaruh terhadap morfo-fisiologis tanaman kedelai. Daya adaptasi dan produksi terbaik dijumpai pada varietas Dena 1 diikuti varietas Anjasmoro dan Gepak kuning.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128479369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aldian Muharis, F. Faisal, N. Nasruddin, Jamidi Jamidi, M. Rafli
{"title":"Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Skarifikasi Mekanik dan Kimia","authors":"Aldian Muharis, F. Faisal, N. Nasruddin, Jamidi Jamidi, M. Rafli","doi":"10.29103/jimatek.v1i2.8465","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i2.8465","url":null,"abstract":"Kelapa sawit salah satu jenis tanaman perkebunan utama yang menjadi unggulan dibanding sektor perkebunan lain seperti tebu the dan lainnya. Peningkatan luas perkebunan akibat perdagangan yang menjanjikan mengakibatkan kebutuhan benih kelapa sawit berkualitas di Indonesia terus meningkat. Permasalahan yang terjadi dalam peningkatan produksi benih yaitu pematahan dormansi, salah satu cara mematahkan dormansi tersebut dengan skarifikasi baik secara mekanik atau kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skarifikasi mekanik dan skarifikasi kimia terhadap pematahan dormansi benih kelapa sawit. Dilaksanakan di Desa Tambon Baro, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara pada bulan Juni 2021 sampai Juli 2021 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama skarifikasi mekanik terdiri dari M0=tanpa skarifikasi, M1=pengamplasan dan M2=penusukan. Faktor kedua skarifikasi kimia terdiri dari K0=konsentrasi KNO3 0%, K1=KNO3 0,2%, K2=KNO3 0,4% dan K3=KNO3 0,6%. Parameter pengamatan berupa potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh, panjang plumula dan panjang radikula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara skarifikasi mekanik dengan skarifikasi kimia terhadap pematahan dormansi benih kelapa sawit pada potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh. Hasil terbaik terdapat pada kombinasi skarifikasi mekanik (pengamplasan) dan skarifikasi kimia (KNO3 0,4%). Perlakuan skarifikasi mekanik dan kimia secara tunggal berpengaruh sangat nyata terhadap panjang plumula dan panjang radikula.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124752364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Firmansyah, Nazimah Nazimah, M. Rafli, Safrizal Safrizal, F. Faisal
{"title":"Respon Perkecambahan Benih Kopi Arabika (Coffea Arabika L.) Pada Beberapa Konsentrasi dan Lama Perendaman Telur Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.)","authors":"R. Firmansyah, Nazimah Nazimah, M. Rafli, Safrizal Safrizal, F. Faisal","doi":"10.29103/jimatek.v1i2.8464","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i2.8464","url":null,"abstract":"Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang berperan penting sebagai sumber devisa negara. Saat ini peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi pengembangan produksi ataupun kualitas benih kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman pada larutan telur keong mas terhadap perkecambahan benih kopi arabika dan untuk mendapatkan konsentrasi larutan telur keong mas yang lebih baik pada lama perdendaman tertentu terhadap perkecambahan benih kopi arabika. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh bulan Maret sampai Juni 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yaitu terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama konsentrasi (E0=0%, E1=25%, E2=50%, E3=75%). Faktor kedua lama perendaman (L0=0 jam, L1=12 jam, L2=24 jam, L3=36 jam). Parameter pengmatan meliputi Potensi Tumbuh Maksimum, Daya Berkecambah, Keserempakan Tumbuh, Kecepatan Tumbuh, Indeks Vigor, Berat Segar dan Panjang Akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi larutan telur keong mas meningkatkan nilai perkecambahan benih kopi terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, keserampakan tumbuh, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Perlakuan konsentrasi larutan telur keong mas tertinggi terdapat pada kontrol. Perlakuan lama perendaman meningkatkan nilai perkecambahan benih kopi terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, keserampakan tumbuh, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Perlakuan lama perendaman terbaik terdapat pada perendaman selama 36 jam. Kombinasi perlakuan antara konsentrasi larutan telur keong mas dan lama perendaman dapat meningkatkan nilai daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada kontrol dengan lama perendaman 36 jam.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133928661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasnidar Hasnidar, Muhammad Yusuf N, Khaidir Khaidir, M. Nazaruddin
{"title":"Studi Hasil dan Kualitas Tiga Varietas Terung (Solanum melongena L.) Pada Beberapa Jenis Media Tanam","authors":"Hasnidar Hasnidar, Muhammad Yusuf N, Khaidir Khaidir, M. Nazaruddin","doi":"10.29103/jimatek.v1i1.8457","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i1.8457","url":null,"abstract":"Permintaan pasar terhadap terung terus meningkat seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap nilai gizi, namun produksinya sampai saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Rendahnya produksi terung dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi budidaya yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengevaluasi kualitas pertumbuhan 3 varietas terung pada media tanam yang berbeda. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah varietas terung: Mustang F1 (V1), Lezata F1 (V2) dan Antaboga F1 (V3). Faktor kedua adalah media tanam: Kontrol (M0), tanah + kotoran sapi 3:1 (M1) dan tanah + arang sekam 3:1 (M2). Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas dan media tanam berpengaruh terhadap komponen produksi dan terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terhadap indeks panen.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123637308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Susi Susanti, Hendrival Hendrival, Usnawiyah Usnawiyah, Hafifah Hafifah, M. Nazaruddin
{"title":"Kerentanan Relatif Jenis Beras Terhadap Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) Pada Keadaan Kadar Air Rendah","authors":"Susi Susanti, Hendrival Hendrival, Usnawiyah Usnawiyah, Hafifah Hafifah, M. Nazaruddin","doi":"10.29103/jimatek.v1i1.8458","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i1.8458","url":null,"abstract":"Hama kumbang bubuk beras, Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama primer dan menyebabkan kerusakan pada beras di penyimpanan. Kerusakan beras masih terjadi selama di penyimpanan pada kadar air rendah. Tujuan penelitian yaitu mempelajari kerentanan dan kerusakan jenis beras pada keadaan kadar air rendah serta interaksinya setelah diinfestasi S. oryzae. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk faktorial pola Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan jenis beras dan kadar air. Jenis beras yaitu beras putih, beras merah, beras ketan putih, dan beras ketan hitam, sedangkan kadar air yaitu 10 dan 12%. Parameter pengamatan yaitu jumlah F1, median waktu perkembangan, indeks kerentanan, dan susut berat beras. Untuk mengukur kekuatan hubungan antar parameter pengamatan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air beras sebesar 10% masih berpengaruh terhadap jumlah F1, perkembangan, kerentanan beras, dan susut berat beras, namun masih lebih rendah dibandingkan kadar air 12%. Katagori kerentanan beras bervariasi dari moderat sampai rentan. Jumlah F1, indeks kerentanan, susut berat paling tinggi dan median waktu perkembangan paling singkat dijumpai pada beras merah. Interaksi antara beras merah dengan kadar air 10% masih berdampak terhadap kerentanannya dan tergolong rentan, sedangkan pada beras ketan putih tergolong moderat. Semua jenis beras dengan kadar air 12% tergolong rentan dan rentan sampai sangat rentan terhadap hama S. oryzae.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121551495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bagus Setiawan, Z. Wirda, N. Nasruddin, Hafifah Hafifah, Safrizal Safrizal
{"title":"Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) dengan Dosis dan Cara Aplikasi Tepung Cangkang Telur Ayam","authors":"Bagus Setiawan, Z. Wirda, N. Nasruddin, Hafifah Hafifah, Safrizal Safrizal","doi":"10.29103/jimatek.v1i1.8456","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i1.8456","url":null,"abstract":"Tanaman kangkung darat mempunyai kandungan gizi yang beragam diantaranya zat besi, fosfor, vitamin A, C, kalsium dan potasium sebagai nutrisi yang baik bagi kesehatan. Permasalahan yang terjadi pada tanaman kangkung yaitu penurunan produksi yang disebabkan oleh semakin buruknya kesuburan tanah akibat dari penggunaan pupuk anorganik berlebihan. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, yaitu dosis tepung cangkang telur ayam dengan taraf 0, 25, 30 dan 35 gram/polybag; dan cara aplikasi tepung cangkang telur ayam dengan taraf disebar, dibenam dan dicampur air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis tepung cangkang telur ayam berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, berat segar akar dan berat kering akar. Cara aplikasi tepung cangkang telur ayam berpengaruh nyata pada jumlah daun dan diameter batang. Terdapat interaksi nyata antara dosis dan cara aplikasi tepung cangkang telur ayam terhadap peubah tinggi tanaman dan jumlah daun.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114299735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Posisi Skarifikasi dan Asam Sulfat (H2SO4) Terhadap Viabilitas Benih Sirsak (Annona muricata L.)","authors":"Eka Pratika Duri Siregar, Nazimah Nazimah, Safrizal Safrizal, Nilahayati Nilahayati, Khaidir Khaidir","doi":"10.29103/jimatek.v1i1.8459","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i1.8459","url":null,"abstract":"Kendala dalam pembudidayaan sirsak yaitu sirsak memiliki kulit biji yang keras sehingga menyebabkan biji impermeabel terhadap gas dan air yang mengakibatkan terhambatnya perkecambahan. Pematahan dormansi benih sirsak dapat dilakukan dengan skarifikasi serta perendaman asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi skarifikasi dan konsentrasi asam sulfat terhadap viabilitas biji sirsak. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama posisi skarifikasi terdiri dari S0 (tanpa skarifikasi), S1 (skarifikasi pangkal), S2 (skarifikasi tengah), S3 (skarifikasi ujung). Faktor kedua konsentrasi asam sulfat terdiri dari K0 (0%), K1 (10%), K2 (20%), K3 (30%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan posisi skarifikasi dan konsentrasi asam sulfat (H2SO4) pada parameter daya berkecambah dan kecepatan tumbuh. Kombonasi S0K1 (tanpa skarifikasi dan asam sulfat 10%) sudah mampu meningkatkan daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih sirsak. Perlakuan skarifikasi berpengaruh terhadap potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor dan berat basah. Perlakuan tanpa skarifikasi sudah mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor, berat basah. Perlakuan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap viabilitas benih sirsak.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127572388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Athea Bellangi, I. Ismadi, Hafifah Hafifah, Muhammad Yusuf N, Laila Nazirah
{"title":"Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan Kompos Kulit Kopi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.)","authors":"Athea Bellangi, I. Ismadi, Hafifah Hafifah, Muhammad Yusuf N, Laila Nazirah","doi":"10.29103/jimatek.v1i1.8460","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i1.8460","url":null,"abstract":"Kentang merupakan salah satu komoditas penting dan mendapat prioritas untuk dikembangkan karena bernilai ekonomi tinggi serta mempunyai potensi untuk mendukung diversifikasi pangan, namun produksinya masih tergolong rendah karena masih belum optimal penggunaan teknologi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan kompos kulit kopi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di Kampung Tingkem Bersatu Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah dengan ketinggian tempat 1300 m dpl. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tanaman kentang varietas Granola, pupuk NPK dan kompos kulit kopi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaitu faktor pupuk NPK (N) yang terdiri dari empat taraf (0, 1, 1,5 dan 2 ton/ha) dan faktor kompos kulit kopi (K) yang terdiri dari tiga taraf (0, 15 dan 20 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi yang sangat nyata pada pemberian NPK dengan kompos kulit kopi terhadap tinggi tanaman umur 30 HST dan bobot umbi tanaman sampel, berinteraksi nyata terhadap tinggi tanaman umur 45 HST dan indeks panen. Pemberian pupuk NPK secara tunggal berpengaruh nyata terhadap bobot umbi tanaman sampel dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST, 45 HST dan 60 HST, kandungan klorofil, jumlah umbi, bobot umbi perplot dan indeks panen. Pemberian kompos kulit kopi secara tunggal berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan klorofil dan berpengaruh nyata terhadap bobot umbi perplot. Interaksi antara pupuk NPK dosis 2 ton/ha dan kompos kulit kopi dosis 20 ton/ha memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman umur 30 HST dan bobot umbi perplot.","PeriodicalId":209956,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116714153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}