{"title":"PENATALAKSANAAN PASIEN TENGGELAM DI PELAYANAN GAWAT DARURAT","authors":"Agustiawan","doi":"10.30743/jkin.v12i2.587","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v12i2.587","url":null,"abstract":"Tenggelam merupakan proses dimana seseorang mengalami gangguan pernafasan akibat perendaman dalam medium cair. Tenggelam berisiko menyebabkan kematian jika individu tersebut tidak diselamatkan atau tidak mampu mengatasi situasi tersebut. Faktor penyumbang terbanyak untuk morbiditas dan mortalitas akibat tenggelam adalah hipoksemia, asidosis serta efek multiorgan dari proses tersebut. Tatalaksana pasien tenggelam dilakukan dengan tim interprofessional yang meliputi dokter gawat darurat, ahli saraf, ahli anestesi, intensifivis, perawat dan layanan sistem gawatdarurat terpadu. Pasien tenggelam derajat 3 sampai 6 biasanya akan tiba dengan kebutuhan ventilasi mekanis. Positive end-expiratory pressure (PEEP) awal sebaiknya tingkat 5 cmH2O dan kemudian dititrasi dengan kenaikan 2 sampai 3 cmH2O jika diperlukan dan memungkinkan. Disfungsi jantung dengan curah jantung yang rendah dapat terjadi segera setelah kasus yang berat. Curah jantung yang rendah dikaitkan dengan tekanan oklusi kapiler paru yang tinggi (vasokonstriksi hipoksia), tekanan vena sentral yang tinggi, dan resistensi pembuluh darah paru yang dapat bertahan selama berhari-hari. Suhu inti dipertahankan pada rentang 32-34°C selama setidaknya 24 jam pasca henti jantung untuk meningkatkan hasil neurologis. Tidak ada cukup bukti untuk mendukung target tekanan parsial karbondioksida (PaCO2) atau saturasi oksigen tertentu, tetapi hipoksemia harus dihindari.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"93 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140471116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH LAMA BERMAIN GAME TERHADAP LOW BACK PAIN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2020 DI FK UISU","authors":"Widya Febri Wulandari, Aulia","doi":"10.30743/jkin.v12i1.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v12i1.487","url":null,"abstract":"Low back pain dapat disebabkan oleh banyak faktor yang meliputi faktor individu, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Faktor individu yang dapat menyebabkan LBP adalah jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, masa kerja, kebiasaan merokok dan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain game dalam jangka waktu lama terhadap low back pain pada mahasiswa angkatan 2020 FK UISU. Rancangan penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang dimulai dari bulan September 2022 sampai Januari 2023 di Fakultas Kedokteran UISU. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa FK UISU Angkatan 2020 dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa hasil di atas menunjukkan bahwa frekuensi responden berdasarkan umur paling banyak > 20 tahun yaitu sebanyak 91 orang (75,8%), dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak sebanyak 69 orang (57,5%), dengan bermain game lebih dari 2 jam 77 orang (56,4%) bekerja >10 tahun yaitu 96 orang (80%), dan memiliki riwayat Low Back Pain yaitu 66 orang (52,4%). %). Terdapat faktor dari Low Back Pain yaitu lamanya waktu bermain game dan banyaknya pekerjaan.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"46 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130784162","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amelya Pohan, Ramadhan Bestari, D. Pangestuti, F. Diba
{"title":"UJI EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma) DAN EKSTRAK KENCUR (Kaempferia Galanga L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO","authors":"Amelya Pohan, Ramadhan Bestari, D. Pangestuti, F. Diba","doi":"10.30743/jkin.v12i1.507","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v12i1.507","url":null,"abstract":"Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang menyebabkan berbagai macam penyakit klinis di dunia. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan Infeksi seperti infeksi kulit, infeksi luka, infeksi nosocomial dan sindrom syok toksik. Jahe merah dan rimpang kencur merupakan tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba. Kencur (Kaempferia galanga L.) memiliki seyawa aktif yang terkandung didalamnya antara lain saponin, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var rubrum rhizoma) dan ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Desain Penelitian ini Menggunakan desain Postest Only Control Group Desain, yang dimulai pada bulan Mei 2022 hingga Februari 2023. Adapun populasi dan sampel dari penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus yang hasilnya akan dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA. Ekstrak kombinasi jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) dan ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) memiliki efek antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada Ekstrak Kombinasi Jahe Merah 100% Kencur 0%, Kencur 100% Jahe merah 0%, Jahe Merah 75% Kencur 25%, Jahe merah 50% Kencur 50% dan Jahe merah 25% dan Kencur 75%.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"267 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133332033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Teuku Muhammad Kevin Azwar, Tezar Samekto Darungan
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA ANGKATAN 2018 FK UISU DI TAHUN 2022","authors":"Teuku Muhammad Kevin Azwar, Tezar Samekto Darungan","doi":"10.30743/jkin.v12i1.396","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v12i1.396","url":null,"abstract":"Stres adalah suatu perasaan yang dialami apabila seseorang menerima tekanan. Stres sebagai kondisi individu yang dipengaruhi oleh lingkungan. Stress dapat dikarenakan adanya ketimpangan antara tekanan yang dialami individu dengan kemampuannya dalam menghadapi serta mengatasi tekanan tersebut. Individu membutuhkan energi yang cukup untuk menghadapi situasi stres agar tidak mengganggu kesejahteraan mereka Berdasarkan survey yang dilakukan kepada 10 orang mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi, didapati beberapa dari mereka mengalami kualitas tidur yang buruk seperti durasi tidur yang berkurang, sulit untuk memulai tidur, dan sering terbangun saat tengah malam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat stress terhadap kualitas tidur pada Mahasiswa FK UISU. Penelitian ini adalah penelitian analitik kategorik tidak berpasangan dengan desain cross sectional (potong lintang) yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Dengan jumlah sampel sebanyak 145 orang. Pada penelitian menggunakan kuesioner DASS-42 untuk mengetahui tingkat stress dan kuesioner PSQI untuk mengetahui kualitas tidur. Pengujian data menggunakan analisis bivariat yang digunakan untuk data kategorik tidak berpasangan yaitu uji somers’d. Dari pengujian uji somer’s d menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stess dengan kualitas tidur.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115363341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERILAKU DAN PSIKIS IBU PUS DENGAN KEJADIAN PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR MERAH","authors":"Gapoor Y Kiram, Zaim Anshari","doi":"10.30743/jkin.v12i1.448","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v12i1.448","url":null,"abstract":"Penyebaran kasus COVID-19 sangat bergantung pada kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah serta kesadaran masyarakat untuk mematuhinya yang diengaruhi oleh psikis dan perilaku masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku (sikap dan tindakan) dan psikis (persepsi dan motivasi) ibu PUS dengan kejadian Pandemi Covid 19 Di Puskesmas Pasar Merah, Kota Medan Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain Cross-Sectional.. Sampel penelitian ini sebanyak 51 orang yang merupakan ibu pasangan usia subur (PUS) di Puskesmas Pasar Merah Medan menggunakan metode techniquefixed diseasessampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuisioner perilaku dan psikis terkait dengan pandemi covid-19. Mayoritas responden pada penelitian ini berusia 36 – 49 tahun (58,8%) dengan perguruan tinggi sebanyak 45 orang (88,2%) dan kelompok yang tidak bekerja sebanyak 39 orang (76,5%). Mayoritas tingkat pengetahuan responden pada penelitian ini pada tingkat kurang baik (66,7%). Tingkat sikap berada pada tingkat yang negatif (62,7%). Tingkat tindakan mayoritas berada pada tingkat yang negatif (56,9%). Tingkat persepsi mayoritas berada pada tingkat yang kurang baik (60,8%). Dan tingkat motivasi mayoritas berada pada tingkat yang rendah (64,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Persepsi, dan Motivasi dengan kasus covid-19 di wilayah Kerja Puskesmas Pasar Merah, Kota Medan.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114757087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH WUDHU TERHADAP ACNE VULGARIS PADA SANTRI DAYAH TERPADU BUSTANUL ARIFIN BENER MERIAH","authors":"M. Irfan Tamar, Kesuma Wardani","doi":"10.30743/jkin.v12i1.484","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v12i1.484","url":null,"abstract":"Tingginya angka peristiwa dan jumlah penderita acne vulgaris karena tidak terjaganya faktor kebersihan. Salah satu dampak minimnya kegiatan berwudhu ialah terganggunya kesehatan kulit semacam acne vulgaris. Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh wudhu terhadap acne vulgaris pada santri/pelajar Dayah Terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah. Riset ini bersifat analitik observasional dengan desain riset Cross sectional (potong lintang). Sebanyak 60 sampel diambil menggunakan metode Total Sampling dan data yang dihimpun ialah primer hasil dari kuesioner. Analisis univariat dan bivariat menggunakan Chi square. Hasil riset diperoleh tidak terjadi acne vulgaris 24 orang dengan jarang wudhu 9 orang (37,5%), dan sering wudhu 15 orang (62,5%), acne vulgaris ringan 16 orang dengan jarang berwudhu 4 orang (25%) dan sering berwudhu 12 orang (75%), acne vulgaris sedang 11 orang dengan yang jarang berwudhu 8 orang (72,7%) dan sering berwudhu 3 orang (27,3%), dan acne vulgaris berat 9 orang dengan jarang berwudhu 9 (100%) dan sering berwudhu 0 orang (0%). p value menunjukkan 0,001 (p < 0,05), dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara wudhu dan acne vulgaris pada santri/pelajar Dayah Terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133365312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI PAP SMEAR","authors":"Fatma Wulandari S, M. Susanti","doi":"10.30743/jkin.v11i2.195","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v11i2.195","url":null,"abstract":"Kanker serviks adalah salah satu kanker yang sering menyerang wanita di dunia. Kematian yang terjadi akibat kanker serviks diproyeksikan meningkat hampir 25% selama 10 tahun ke depan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan seorang ibu mengenai hal tentang skrining dini penyakit kanker serviks dan melakukan Pap Smear. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan pencegahan dini kanker serviks melalui Pap Smear. Jenis penelitian ini adalah cross sectional analitik dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 106 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara dengan responden. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan diperoleh p-value sebesar 0,017 yang berarti lebih kecil dari nilai = 0,05. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara Pengetahuan dengan pencegahan dini kanker serviks melalui Pap Smear.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125810681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN ONDANSETRON DAN RANITIDIN UNTUK HILANGKAN RASA MUAL MUNTAH POST OPERASI DI RUMAH SAKIT YOSUA LUBUK PAKAM TAHUN 2021","authors":"Kurnia Miftahul Jannah, Dody Firmanda","doi":"10.30743/jkin.v11i2.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v11i2.302","url":null,"abstract":"PONV (Post-operative Nausea and Vomiting) mual dan muntah paska operasi merupakan salah satu efek samping yang sering ditemukan setelah tindakan pembedahan. Pembedahan yang berhasil akan menjadi bermasalah akibat dari efek PONV ini bagi pasien. Ondansetron dan ranitidin adalah obat yang sering diberikan pada pasien yang akan melakukan pembedahan. Penelitian ini akan melakukan perbandingan antara ondansetron dan ranitidin yang bertujuan untuk melihat efektivitas dalam menghilangkan rasa mual muntah post OP. Penelitian ini dilakukan dengan metode True Eksperimental dilakukan dengan teknik one group pre-test post-test dengan pengambilan sampel secara random sampling dan pengukuran PNOV dilakukan dengan menggunakan clinical judgment. Populasi penelitian adalah pasien paska operasi di Rumah Sakit Yosua Lubuk Pakam. Data dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan uji ManWhitney. Penelitian ini menggunakan 32 responden setelah operasi yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu 16 akan diberikan ondansetron dan 16 akan diberikan ranitidin. Berdasarkan hasil analisis peneitian didapatkan bahwa terdapat perbandingan yang bermakna dengan hasil P Value 0,047 (P< 0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian ondansetron dengan ranitidin.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130683034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF COVID-19 DI KOTA MEDAN TAHUN 2020","authors":"Lidya Triutami","doi":"10.30743/jkin.v11i2.457","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v11i2.457","url":null,"abstract":"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah di identifikasi sebelumnya pada manusia, terdapat dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui epidemiologi deskriptif COVID-19 di kota Medan pada tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat penyebaran COVID-19 di kota medan mengalami peningkatan juga penurunan kasus, angka kejadian penyakit (cumulative incidence) mengalami peningkatan serta penurunan serta angka kematian (case fatality rate) mengalami penurunan hingga Juni 2021. Penyebaran COVID-19 mengalami peningkatan juga penurunan kasus positif, kasus sembuh dan kasus meninggal, angka kejadian penyakit (cumulative incidence) mengalami peningkatan serta penurunan serta angka kematian (case fatality rate) mengalami penurunan.","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129771973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CIPROFLOXACIN DAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM TIFOID BERDASARKAN LAMA RAWAT INAP DI RSU PUTRI HIJAU KOTA MEDAN TAHUN 2021","authors":"Maya Sari, Ramadhan Bestari","doi":"10.30743/jkin.v11i2.398","DOIUrl":"https://doi.org/10.30743/jkin.v11i2.398","url":null,"abstract":"Efektivitas antibiotik dapat dilihat berdasarkan lama hari rawat inap pasien di rumah sakit dan untuk menjamin efektivitasnya maka pemberian obat harus rasional, yang berarti perlu dilakukan diagnosis yang akurat, memilih obat yang tepat dengan dosis, cara pemberian, interval, serta lama pemberian yang tepat. Penerapan rasionalitas obat digunakan Pedoman Pelayanan Medis (PPM) sebagai panduan dalam pemilihan obat, dosis, dan interval. Pilihan antibiotik untuk terapi demam tifoid berdasarkan PPM adalah kloramfenikol, amoksisilin, kotrimoksazol, seftriakson dan sefiksim. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan ciprofloxacin dan ceftriaxone pada pasien demam tifoid berdasarkan lama rawat inap di RSU Putri Hijau Medan \u0000Penelitian ini bersifat analitik, desain crosssectional Untuk perbandingan efektivitas penggunaan ciprofloxacin dan ceftriaxone pada pasien demam tifoid berdasarkan lama rawat inap di RSU Putri Hijau Medan dengan sampel 63 orang dengan metode Random Sampling yang dilakukan dengan kriteria peneliti sendiri dengan uji analisa data man whitney. Berdasarkan ujiman whitney U menunjukan bahwa terdapat ada perbedaan efektifitas ceftriaxone dan ciprofloxacin pada demam tifoid berdasarkan lama rawat inap yang menujukan nilai P sebesar 0.001( P<0.05).","PeriodicalId":205346,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116408210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}