Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-31DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28653
Nurlailiyatus Siyam, Widya Hary Cahyati
{"title":"DESA SIAGA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)","authors":"Nurlailiyatus Siyam, Widya Hary Cahyati","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28653","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28653","url":null,"abstract":"Insidens Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat setiap tahunnya di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Semarang. Selain itu, munculnya kasus-kasus DBD di wilayah yang tadinya tidak pernah terjadi kasus DBD kini sudah mulai terjangkiti. Tujuh kasus DBD yang terjadi di Desa Kalongan pada akhir tahun 2017 memberikan tanda bahwa daerah di sekitar Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur berisiko untuk tertular kasus DBD. Desa Mluweh adalah salah satu desa yang berada di dekat Desa Kalongan yang berpotensi pula untuk terserang penyakit DBD. Berdasarkan hasil survey awal diketahui bahwa masyarakat kurang sadar dalam menjaga lingkungan dan belum melakukan kegiatan PSN. Untuk itu, Desa Siaga sebagai intervensi yang penting yang perlu dilakukan dalam upaya mencegah dan mengendalikan kasus DBD sedini mungkin. Pengabdian dimulai dengan melakukan koordinasi dengan pihak Stakeholder Desa Mluweh dan Bidan Desa Mluweh, Sosialisasi dan pembentukan Kader Kesehatan Desa yang akan menjadi penggerak Desa Siaga, pelatihan pelaksanaan desa siaga dan sosialisasi pada masyarakat. Hasil pengabdian meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Kesehatan Desa dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk, motivasi kader desa dalam menjalankan pemantauan jentik meningkat, terbentuknya jadwal dan koordinator pemeriksaan jentik dan terbentuk pula forum diskusi Desa Siaga DBD. Desa Siaga DBD dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat agar terhindar dari DBD.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134284650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-31DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28652
Fadly Husain, H. Wicaksono, A. Lutfi, A. Wijaya, Kuncoro Bayu Prasetyo, B. Wahidah
{"title":"BERBAGI PENGETAHUAN TENTANG HERBARIUM: KOLABORASI DOSEN, GURU DAN SISWA DI MA AL-ASROR PATEMON GUNUNGPATI","authors":"Fadly Husain, H. Wicaksono, A. Lutfi, A. Wijaya, Kuncoro Bayu Prasetyo, B. Wahidah","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28652","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28652","url":null,"abstract":". Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki hutan terluas di dunia menyimpan potensi sumber daya alam hayati sebagai sumber pangan dan obat obatan yang sangat besar. Puluhan ribu jenis tanaman tumbuh di Indonesia. Dari sekian banyak tanaman tersebut hanya sedikit yang dapat dimanfaatkan sebagai obat atau diketuhui memiliki nilai manfaat. Fenomena ini bisa terjadi karena faktor ketidaktahuan masyarakat tentang potensi tumbuhan obat yang ada di sekitarnya. Apalagi ragam tumbuhan obat ini ternyata bukan hanya tumbuhan yang sengaja ditanam sebagai tumbuhan obat, tetapi juga bisa berasal dari tumbuhan rempah-rempah atau bumbu dapur, tumbuhan pagar, tumbuhan buah, tumbuhan sayur dan sebagainya yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Ada banyak cara untuk mengenalkan tumbuhan obat serta khasiatnya kepada masyarakat. Cara yang paling sederhana yaitu pembuatan taman obat sebagai media pengenalan manfaat tumbuhan obat. Selain itu adalah diadakannya kegiatan-kegiatan pelatihan dalam pembuatan bahan awetan herbarium di laboratorium sekolah. Meskipun demikian masih banyak juga sekolah yang belum memiliki fasilitas laboratorium yang memadai. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di MA Al Asror Patemon sebagai bagian untuk pengenalan cara pembuatan herbarium sederhana. Pengabdian ini juga sebagai wahana untuk pengenalan kembali tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan masyarakat dalam sistem pengobatan tradisional mereka.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124986955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-31DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28647
Widi Astuti, Tri Sulistyaningsih, D. Prastiyanto
{"title":"PENINGKATAN KUALITAS GULA AREN TRADISIONAL PRODUKSI DESA JAWISARI KABUPATEN KENDAL","authors":"Widi Astuti, Tri Sulistyaningsih, D. Prastiyanto","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28647","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28647","url":null,"abstract":"Desa Jawisari, yang merupakan salah satu desa diantara 16 desa yang berada di wilayah Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, merupakan sentra penghasil gula aren tradisional. Namun, jumlah pengrajin yang cukup banyak ini ternyata belum mampu membawa gula aren menjadi salah satu komoditas utama Kabupaten Kendal karena sistem pengelolannya yang masih sangat tradisional. Kesalahan dalam proses pemanasan menyebabkan rendahnya kualitas gula aren yang dihasilkan, dimana intensitas warna yang tidak konsisten dan seringkali bahkan terlalu gelap. Selain itu, bentuk gula juga tidak rapi dengan ukuran yang tidak seragam. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat masyarakat ini akan dilakukan perbaikan proses pemanasan. Namun demikian, kegiatan pengabdian ini tidak hanya fokus pada perbaikan proses pemanasan nira saja, tetapi juga dilengkapi dengan penyuluhan dan pelatihan teknik penyadapan serta penyimpanan nira serta teknik pengemasan dan pemasaran. Kegiatan ini akan dilakukan secara sinergi antara mitra, Universitas Negeri Semarang selaku lembaga akademisi serta Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal melalui Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Hal ini mengingat peran Pemerintah Daerah sebagai fasilitator terhadap keberlangsungan program ini sangat diperlukan, terutama untuk pemasaran gula aren. Harapannya, gula aren dapat menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Kendal, jika kualitasnya dapat ditingkatkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116012722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBUATAN ANEKA MAKANAN BERBAHAN DASAR IKAN MENUJU RINTISAN KELOMPOK USAHA BAGI ISTRI NELAYAN DI KELURAHAN MANGUNHARJO KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG","authors":"Achmad Rifai, Liliek Desmawati, Mintarsih Arbarini, Muarifuddin Muarifuddin","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28620","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28620","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan di PKBM Tunas Bangsa Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang. Dilaksanakan dalam dua kegiatan, pelatihan pembuatan aneka makanan berbahan dasar ikan dan pembentukan rintisan kelompok usaha. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bekerjasama dengan pihak PKBM Tunas Bangsa. Pelatihan diselenggarakan dengan jumlah 15 peserta istri nelayan, yang dimentori oleh Kepala PKBM Tunas Bangsa. Pelatihan didahului adanya materi dan dilanjutkan praktik langsung. Dijumpai peserta pelatihan yang antusias dan memiliki minat untuk mengembangkannya dalam usaha. Didapatkan dua peserta yang telah mampu membuat usaha olahan makanan berbahan dasar ikan. Satu peserta memiliki usaha bakso ikan dan tahu bakso ikan, satu peserta lainnya memiliki usaha nugged ikan dan sosis ikan. Sedangkan peserta lainnya telah mampu membuat olahan makanan berbahan dasar ikan yaitu bakso ikan, tahu bakso ikan, dan nugged ikan sebagai menu makanan keluarga. Hasil kegiatan pengabdian ini juga memberikan dampak positif selain kepada peserta juga kepada pihak PKBM, yaitu adanya nota kerjasama antara PKBM Tunas Bangsa dengan Jurusan PLS FIP UNNES yang semoga pada tahun-tahun selanjutnya dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan bersama dan juga memberikan ruang praktik bagi mahasiswa.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"47 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126124952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-30DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28621
E. Lestari, Slamet Sunarto, T. Wijayanti
{"title":"PENDAMPINGAN PADA MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN MATA PENCAHARIAN MELALUI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PEMUDA DESA DI DESA LAU KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS","authors":"E. Lestari, Slamet Sunarto, T. Wijayanti","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28621","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28621","url":null,"abstract":"Setiap desa pada dasarnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai peluang untuk mempercepat pembangunan masyarakat desa. Masing-masing kepala desa hingga kepala daerah memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pembangunan sebagai wujud tugas tambahan dalam melaksanakan prinsip otonomi daerah. Pemerintah daerah menjadi sala satu landasan perubahan sistem tata pengaturan atau tata pemerintahan (governance system) yang penting dalam sejarah pembangunan politik dan pengelolaan administrasi pemerintah secara nasional. Salah satu permasalahan yang dialami oleh masyarakat desa di desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus adalah adanya ketimpangan antara satu desa dengan desa yang lain Pemuda di desa Lau sebagian besar bekerja sebagai buruh pabrik rokok bagi kaum perempuan, dan buruh bangunan bagi kaum laki-laki, berbeda dengan masyarakat di desa Colo dimana mata pencaharian lebih beragam. Maka diperlukan kegiatan pendampingan untuk mengembangkan mata pencaharian bagi masyarakat desa khususnya pemuda desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Permasalahan yang dialami mitra adalah , pertama Masyarakat desa belum memiliki keterampilan lain selain menjadi buruh pabrik maupun buruh bangunan, kedua masyarakat Desa Lau telah memiliki komunitas remaja akan tetapi tidak aktif melakukan kegiatan. Ketiga, Masyarakat Desa Lau jarang sekali mendapatkan pelatihan dari dinas, maupun perguruan tinggi . Ke empat Masyarakat desa Lau belum memiliki kemampuan kewirausahaan. Tahapan kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127124530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN MUTU PRODUK BARANG FUNGSIONAL DI DESA CANDIREJO MELALUI PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN","authors":"Wisudani Rahmaningtyas, Nanik Suryani, Harnanik Harnanik","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28619","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28619","url":null,"abstract":"Indonesia sudah masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Cina. Sekarang ini penggunaan kantong plastik mulai dibatasi oleh pemerintah untuk menekan menumpuknya sampah plastik yang semakin mencemari laut dan daratan di bumi, Salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah adalah dengan menambahkan tarif Rp. 200/ kantong plastik untuk tiap pembelian di swalayan. Kelurahan Candirejo merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk 3859 jiwa, merupakan jumlah yang tidak sedikit, yang berpotensi menghasilkan sampah plastic dalam jumlah yang banyak. Pengelolaan sampah diperlukan untuk mengatasi hal ini, sehingga perlu adanya sosialisasi sekaligus pelatihan yang ditujukan kepada masyarakat untuk menangani sampah tersebut. Sosialisasi sekaligus pelatihan pengelolaan limbah mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan dilanjutkan dengan praktek membuat kerajian yang berbahan dasar sampah plastik. Prosedur pelaksanaan pelatihan dimulai membuat tipe kaitan rajutan yang disebut dengan tipe rantai, kemudian dilanjutkan dengan teknik merajut hingga menghasilkan dasaran tas atau dompet yang siap dikembangkan untuk menjadi barang ekonomis yang bernilai guna, dengan demikian masyarakat mendapatkan bekal keterampilan sekaligus lahan bisnis yang potensial untuk mendukung perekenomian.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"330 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133986177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-21DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28325
M. Mulyadi, Sarjiyanto Sarjiyanto
{"title":"GRAND DESIGN OF TRANGSAN RATTAN TOURISM VILLAGE DISTRICT SUKOHARJO, CENTRAL JAVA","authors":"M. Mulyadi, Sarjiyanto Sarjiyanto","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28325","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28325","url":null,"abstract":"Trangsan is the largest producer of rattan handicrafts in Central Java and number 2 in Indonesia. It contributes to increase revenue through export taxes and foreign exchange. Rattan was the second largest contributor to exports of Solo Raya after textiles. Trangsan is a village in Sukoharjo district which has a unique, specific, and historical. The village layout is very strategically and located at the intersection of three major cities (Solo - Yogyakarta - Semarang), and at the crossing of mass transportation. This scientific paper will be the basis for designing Trangsan rattan for being the Tourism Village. Starting from this Grand Design, then expected to be one of the tourist destinations in Sukoharjo. Grand Design approach adopted institutional capacity building combined with the pattern of empowerment in the industrial district. Promotion approach through information technology and governance approach is intended to bring the partnership to ensure the sustainability. Grand Design arranged followed by the inauguration of the first step the establishment of a tourist village (Launching). The next stage is the preparation of a global media campaign with the creation of websites for marketing the tourist village of rattan. Segmentation of the market today is the foreign buyer, but must be followed up with the creation of products for the domestic market that are easy to carry visitors this tourist village.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129780574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-21DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28319
Chico Hermanu Brillianto Apribowo, Z. Arifin, Fery Adriyanto
{"title":"MOBILE POMPA AIR TENAGA SURYA UNTUK IRIGASI PERTANIAN","authors":"Chico Hermanu Brillianto Apribowo, Z. Arifin, Fery Adriyanto","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28319","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28319","url":null,"abstract":" \u0000Kemajuan teknologi yang sangat pesat di bidang energi baru dan terbarukan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Salah satu sumber energi terbarukan yang implementasi dan diversifikasinya sudah sangat banyak adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Implementasi PLTS di bidang pertanian tentunya perlu didorong dan diperkuat agar kedaulatan indonesia sebagai negara agraris dapat terwujud. Penggunaan sistem mobile PLTS 0.5 kW sebagai sumber energi multiguna dimanfaatkan untuk sumber energi listrik alat penyemprot hama dan sekaligus untuk sumber energi listrik pompa air tenaga surya mobile. Sistem mobile PLTS multiguna merupakan salah satu alternatif solusi yang efektif, hemat, dan efisien untuk menjaga sistem irigasi pertanian berjalan dengan baik saat musim kemarau sekaligus sebagai alat penyemprot hama mobile yang mudah dipindah tempatkan. Tujuan akan pengabdian ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan akan implementasi sistem mobile PLTS serta memberikan inovasi baru berupa pemanfaatan energi terbarukan dalam membantu petani. Dengan demikian diharapkan masyarakat pada khususnya mendapatkan manfaat berupa peningkatan produktivitas hasil pertanian dan membatu pemerintah pada umumnya agar tidak impor beras dari negara lain.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131577396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-21DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28327
Junardi Junardi, T. Setyawati, Mukarlina Mukarlina
{"title":"PEMBUATAN PELET BERBAHAN BAKU TEPUNG CACING NIPAH (Namalycastis rhodochorde) PADA PETANI IKAN NILA KARAMBA","authors":"Junardi Junardi, T. Setyawati, Mukarlina Mukarlina","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28327","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28327","url":null,"abstract":"Kecamatan Sungai Kakap memiliki potensi sumberdaya perikanan dan telah direncanakan menjadi kawasan minapolitan. Potensi tersebut didukung juga oleh masyarakatnya yang memiliki mata pencaharian sebagai petambak dan nelayan, namun informasi teknis terkait perikanan masih minim sehingga ketersediaan sumber daya belum banyak dimanfaatkan. Salah satu sumber daya yang belum dimanfaatkan adalah cacing nipah sebagai bahan baku pakan ikan berprotein tinggi. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pakan ikan (pelet) berbasis tepung cacing nipah. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa kelompok masyarakat sasaran yaitu memberikan apresiasi positif dan masyarakat merasa terbantu. Hasil analisis pembuatan pakan berupa pelet yang dibuat saat pelatihan menunjukkan kandungan proteinnya telah memenuhi standar untuk pakan ikan nila. Kegiatan yang dilakukan telah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baik pengumpul cacing nipah maupun petani ikan nila karamba.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122853776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PuruhitaPub Date : 2019-01-21DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28309
S. Hadi, T. Harjoso
{"title":"APLIKASI TEKNOLOGI BUDIDAYA LADA PERDU DI BAWAH TEGAKAN TANAMAN PEPAYA DI DESA PATEMON PURBALINGGA JAWA TENGAH","authors":"S. Hadi, T. Harjoso","doi":"10.15294/puruhita.v1i1.28309","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v1i1.28309","url":null,"abstract":"Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi budidaya lada perdu secara tepat sebagai tanaman sela di bawah tegakan tanaman pepaya untuk optimalisasi lahan dan peningkatan pendapatan petani di Desa Patemon, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Mitra kegiatan adalah Kelompok Tani “Kubang Taniâ€. Metode yang digunakan adalah 1). Transfer teknologi dan pendampingan yang melibatkan penyuluh pertanian di Kecamatan Bojongsari mengenai teknologi budidaya lada perdu sebagai tanaman sela, 2). Pembuatan demonstrasi dan plot (demplot) seluas 100 ubin (1400 m2), dan 3). Pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan sapi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini: 1). Wawasan petani terkait teknologi budidaya lada perdu sebagai tanaman sela meningkat, 2). Petani mendapatkan pengalaman praktik langsung teknik budidaya daya lada perdu yang tepat menggunakan 200 bibit unggul, pupuk berimbang, sistem pemeliharaan yang baik seperti penyiangan gulma, penyulaman, dan pengairan, 3). Demplot seluas 1400 m2 sebagai percontohan untuk penerapan teknologi budidaya lada perdu, dan 4). Petani mendapat pengalaman dan keterampilan memanfaatkan sumberdaya lokal seperti kotoran sapi untuk dijadikan pupuk organik. \u0000 ","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128477459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}