Journal of Religious and Socio-Cultural最新文献

筛选
英文 中文
Menilik Sejarah Perkembangan Agama-Agama Di Indonesia
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-12-18 DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.90
Rajiman Andrinus Sirait, Maya Malau
{"title":"Menilik Sejarah Perkembangan Agama-Agama Di Indonesia","authors":"Rajiman Andrinus Sirait, Maya Malau","doi":"10.46362/jrsc.v3i2.90","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i2.90","url":null,"abstract":"Today, whether realized or not religious has entered a period of crisis. The true religion of being a peacemaker turned out to be the opposite. How to cultivate and develop harmony of life and bring up the values of various religions is not as easy as imagined. Thus this article is written by the method used is qualitative literature study. With the aim to see what the history of this religion really developed to be able to open the eyes of man in trying to research, understand and ultimately be able to draw the common thread of each teaching to create harmony especially in Indonesia. \u0000  \u0000Dewasa ini, entah disadari atau tidak agama sudah memasuki suatu periode krisis. Agama yang sejatinya harus menjadi pembawa damai malah berubah menjadi sebaliknya. Bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan kerukunan hidup serta memunculkan nilai-nilai dari berbagai agama memang tidak semudah yang dibayangkan. Maka artikel ini ditulis dengan metode yang digunakan adalah studi literatur kualitatif. Dengan memiliki tujuan untuk melihat sejatinya seperti apa sejarah agama ini berkembang untuk dapat membuka mata manusia dalam mencoba untuk meneliti, memahami dan pada akhirnya dapat menarik benang merah dari setiap ajaran untuk menciptakan kerukunan terutama di Indonesia.","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129774078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Keluarga Berantakan 基督教教育在破碎的家庭中塑造孩子的性格
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-12-18 DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.112
Yohana Penina Zefanya Ribka, Novida Dwici Yuanri Manik
{"title":"Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Keluarga Berantakan","authors":"Yohana Penina Zefanya Ribka, Novida Dwici Yuanri Manik","doi":"10.46362/jrsc.v3i2.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i2.112","url":null,"abstract":"Every child born in a family in general certainly needs affection and warmth of attention. But what the children dream of does not match what they experience in the family. We know that there are many children who experience or witness quarrels in their families. Sometimes children often get unfair treatment and always listen to hurtful sentences. What is experienced by children in such families causes the formation of character in the child to experience disturbances. The presence of various kinds of conflicts in the family, especially between the two parents, will unknowingly damage the child's memory. The children directly witnessed various debates and conflicts. Of course, when two people of different sex decide to unite in a marriage, then both of them should have been prepared both physically and mentally to face the various conflicts that will be present in the journey of marriage. Since the beginning of a family being formed, of course, a husband and wife have a dream to build a harmonious family, a family full of love and peace, a family that loves and respects each other. From this dream, in reality, not all families can experience what they dream of. The method used in this research is through library research. The result is in marriage there are various kinds of problems that result in mental stress to one partner which has an impact on the emergence of violence against children, whether physical, psychological or psychological violence, sexual violence, emotional violence and even another bad impact is children being neglected in the household. In order to overcome the growth of children who are less than optimal, especially those born in broken families, efforts are needed through Christian religious education. \u0000  \u0000Setiap anak-anak yang lahir dalam suatu keluarga secara umum tentunya memerlukan kasih sayang dan kehangatan perhatian. Tetapi apa yang menjadi impian anak-anak tidaklah sesuai dengan apa yang mereka alami dalam keluarga. Kita mengetahui bahwa ada banyak anak yang mengalami atau menyaksikan pertengkaran dalam keluarganya. Adakalanya anak sering mendapatkan perlakukan tidak adil dan selalu mendengarkan kalimat-kalimat yang menyakitkan. Apa yang dialami oleh anak dalam keluarga demikian menyebabkan pembentukkan karakter pada sang anak mengalami gangguan. Hadirnya berbagai macam konflik dalam keluarga khususnya diantara kedua orang tua tanpa disadari akan merusak memori anak. Secara langsung anak menyaksikan berbagai perdebatan dan konflik. Sudah tentu Ketika dua orang yang berbeda jenis kelamin memutuskan untuk Bersatu dalam sebuah penikahan, maka seharusnya keduanya sudah memiliki kesiapan baik secara fisik maupun secara mental untuk menghadapi berbeagai konflik yang akan hadir dalam perjalanan pernikahan. Sejak awal sebuah keluarga dibentuk tentunya sepasang suami istrii sudah memiliki impian untuk membangun sebuah keluarga yang harmoni, keluarga yang penuh cinta dan damai, keluarga yang saling mencintai dan menghargai. D","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122188232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Teknologi, Kerjasama Pemerintah, dan Kurikulum Holistik 技术、政府合作和全面课程
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-11-23 DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.118
Tarisih Tarisih, Sutrisno Sutrisno
{"title":"Teknologi, Kerjasama Pemerintah, dan Kurikulum Holistik","authors":"Tarisih Tarisih, Sutrisno Sutrisno","doi":"10.46362/jrsc.v3i2.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i2.118","url":null,"abstract":"The Church has a major role to play in Christian Education for all members of its congregation, including youth.  Youth as successors need to be directed, guided and nurtured so as to become mature disciples of Christ in the faith.   But the fact is that the church does not fully think seriously and responsibly about Christian Religious Education, especially for youth.  Para leaders have failed in setting the goals of Christian Education for youth.  Routine tasks have seized the minds of leaders so as not to have the opportunity to think of earnest and planned coaching within the congregation. Answering these problems, the author raised the topic of research on \"The Role of the Church in Christian Religious Education for youth.  Through this research, it is hoped that the church will evaluate its role, and seriously consider the effective implementation of Christian Religious Education for youth.   Research uses literature methods using books and journals related to research topics and records and collects data to make logical and systematic thinking constructs to answer problems. The results of the study concluded, Pertama, the church placed specifically a spiritual leader who was capable of teaching theology and teaching the Word of God. Second, the Church is open to technology and uses social media to run ministries. Third, the church collaborates with the government and Fourth, the church needs to establish a holistic curriculum to address the problems of the youth. \u0000  \u0000Gereja mempunyai peran besar terhadap Pendidikan Agama Kristen bagi seluruh anggota jemaatnya, termasuk pemuda.  Pemuda sebagai genarasi penerus perlu diarahkan, dibimbing dan dibina sehingga  menjadi murid Kristus yang dewasa dalam iman.   Namun faktanya gereja tidak sepenuhnya memikirkan dengan serius dan bertanggung jawab terhadap Pendidikan Agama Kristen khusunya bagi pemuda.  Para pemimpin telah gagal dalam menetapkan tujuan-tujuan Pendidikan Agama Kristen bagi pemuda. Tugas-tugas rutinitas telah menyita pikiran para pemimpin sehingga tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan pembinaan yang sungguh-sungguh dan terencana di dalam jemaat. Menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, penulis mengangkat topik penelitian tentang “Peran Gereja terhadap Pendidikan Agama Kristen Bagi pemuda.  Melalui penelitian tersebut diharapkan gereja mengevaluasi perannya, dan memikirkan secara serius  pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen secara efektif bagi pemuda.   Penelitian menggunakan metode literatur   dengan menggunakan buku-buku dan jurnal terkait dengan topik penelitian serta mencatat dan mengumpulkan data-data untuk membuat kontruksi berpikir logis dan sistematis menjawab permasalahan. Hasil penelitian menyimpulkan, pertama, gereja menempatkan secara khusus seorang pemimpin rohani yang cakap mengajarkan teologi dan mengajarkan Firman Tuhan. Kedua, Gereja membuka diri terhadap tekhnologi dan menggunakan media sosial untuk menjalankan pelayanan. Ketiga, gereja berkolaborasi dengan p","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127462100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Analisis Apokaliptik Pada Hermenuetika 对雌雄同体的末日分析
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-11-22 DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.61
Christian Ade Maranatha, Ronaganta Barus
{"title":"Analisis Apokaliptik Pada Hermenuetika","authors":"Christian Ade Maranatha, Ronaganta Barus","doi":"10.46362/jrsc.v3i2.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i2.61","url":null,"abstract":"Pembahasan ini lebih membahas tentang kanon kristen pada jaman dulu. Hal ini menyebabkan nilai-nilai dan pesan moral sebagai substansi dasar dalam sastra cenderung dianggap dan sikapi sebagai acuan standart ideal perilaku manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk individual dan sosial, bukan sebagai makhluk biologis, lebih-lebih sebagai makhluk ekologis. Wacana etika sering kali menjelaskan tujuan dari penglihatan bagi para pembaca. Simbolisme esoterik merupakan sifat yang paling tampak dari sastra apokalipsis. Pada pembahasan apokaliptik selalu melibatkan hermeneuetik. Oleh akrna itu hermeneuetik menjadi acuan dalam pembahasan analisis apokaliptik, dan tidak biasa di lepas dari situ. Oleh karna itu, hermeneuetik juga harus dipahami secara dasar. . Pada tulisan ini menggunakan metodologi kualitatif, dimana sumber-sumber dari pustaka menjadi acua.  Kita juga tahu bahwa pmbelajaran apokaliptik ini sendiri sangat sulit di buat batasannya. Karena apokaliptik ini pada umumnya digunakan dalam kata benda. Jadi sering sekali analisi ini tidak digunakan dalam penganalisisan.","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132076865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Inkarnasi Bukti Kemahakuasaan Tuhan Pada Wujud Kemanusiaan Yesus 神对耶稣人性的全能的证明
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-11-18 DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.114
A. Gulo, Yusak Tanasyah, Andreas Bayu Kristiantoro
{"title":"Inkarnasi Bukti Kemahakuasaan Tuhan Pada Wujud Kemanusiaan Yesus","authors":"A. Gulo, Yusak Tanasyah, Andreas Bayu Kristiantoro","doi":"10.46362/jrsc.v3i2.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i2.114","url":null,"abstract":"The Incarnation is one of the Christian doctrines about the truth of God's word which is sourced from the Bible. God in His infinite omnipotence has come to earth to become a human. Man is in the form of Jesus who is God himself. He is the only begotten Son of God who became a perfect man. He is one hundred percent God, and He is one hundred percent also human. He is divine and He is also human. Through the fact of the birth and presence of Jesus in the world to do and fulfill God's will in His omnipotence, namely, to work salvation for sinners throughout the life, starting with birth (Christmas), ministry, tribulation, crucifixion, and death on the cross, resurrection, and ascending to the top. heaven. This is what is called the incarnation of God in His omnipotence. God is Spirit, but His words are real, God is real, God exists, and God is sovereign. God's sovereignty governs all things in creation, providence, and redemption. All the events that occurred in God's omnipotence in the form of Jesus while He was in the world, He has shown the reality of His humanity, His ministry, and prepared the disciples as Christian leaders to continue the ministry He had done in the form of Jesus while in the form of Jesus. world. At first glance, the kenotic model, in which the Son cedes some divine nature to incarnation, cannot help to meet this challenge, for the suggestion that the Son renounces necessary existence implies that the need in question is simply dependent and this notion is absurd. However, this study argues that some needs can be aptly described as 'dependent', subject to uncertain and changeable circumstances and that there is a natural understanding of the divine need in which the Son can give up the existence necessary to become incarnate. \u0000  \u0000Inkarnasi merupakan salah satu doktrin Kristen tentang kebenaran firman Tuhan yang bersumber pada Alkitab. Allah dalam kemahakuasaan-Nya yang tidak terbatas telah turun ke dunia menjadi manusia. Manusia itu pada wujud Yesus yang adalah Allah itu sendiri. Ia adalah Anak Tunggal Allah yang menjadi manusia sempurna. Ia seratus persen Allah dan Ia seratus persen juga manusia. Ia ilahi dan Ia juga insani. Melalui fakta kelahiran dan kehadiran Yesus di dunia untuk mengerjakan dan menggenapi kehendak Allah dalam kemahakuasaan-Nya, yaitu mengerjakan keselamatan bagi orang berdosa melalui kehidupan, dimulai kelahiran (Natal), pelayanan, kesengsaraan, penyaliban dan kematian di kayu salib, kebangkitan, dan naik ke sorga. Inilah yang dinamakan inkarnasi Tuhan dalam kemahakuasaan-Nya. Tuhan itu Roh, tetapi firman-Nya nyata, Tuhan itu realitas, Tuhan itu ada, dan Tuhan itu berdaulat. Kedaulatan Tuhan mengatur segala hal di dalam ciptaan, pemeliharaan dan penebusan. Semua peristiwa yang terjadi dalam kemahakuasaan Tuhan pada wujud Yesus selama Ia berada di dunia, Ia telah menunjukkan realitas kemanusiaan-Nya, pelayanan-Nya, dan juga mempersiapkan para murid sebagai pemimpin Kristen untuk meneruskan pelayanan yang","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114858502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Misi Bagi Pertumbuhan Gereja 教会成长的使命
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-08-22 DOI: 10.46362/jrsc.v3i1.106
Antonius Missa, Rajiman Andrinus Sirait
{"title":"Misi Bagi Pertumbuhan Gereja","authors":"Antonius Missa, Rajiman Andrinus Sirait","doi":"10.46362/jrsc.v3i1.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i1.106","url":null,"abstract":"Mission is crucial in determining whether a church will grow or not. Talking about the mission, the church must ask what the real mission is, and why we (the church) have and must have a mission. In answering this, the writer wrote that using a qualitative method, literature study was an option. In addition to looking at the Bible, the author also uses other literature as a supporting object to be considered and additional insight in determining the concepts covered in writing. Christian missions always pay attention to church growth. The type of growth described in this case must be quantitative and qualitative. All of these things can start from within the family, work or business partners, and can also be in certain hobby communities. This function must be maximized in the lives of Christ's disciples (congregations) who are taught by the church so that they can be salt and light. Therefore, it is necessary to carry out missions so that the congregation is also engaged in evangelistic missions. A growing church must be able to reach souls, not move souls from one church to another. The church must be able to innovate with today's challenges, without leaving the essence of God's Word itself. A growing church must be strong on the basis of the truth of God's Word that has been written in the Bible, in order to answer and counteract the influence of heresies that are increasingly rampant and also the frenetic world that is increasingly tempting. \u0000  \u0000Misi menjadi hal krusial dalam menentukan gereja itu berumbuh atau tidak.Misi bukan hanya milik untuk kalangan tertentu saja, melainkan tanggung jawab setiap orang Kristen untuk mengemban misi. Berbicara tentang misi, gereja haruslah bertanya apa misi yang sebenarnya, dan mengapa kita (gereja) memilik dan harus bermisi Dalam menjawab hal tersebut, penulis menuliskan dengan menggunakan metode kualitatif studi pustaka menjadi pilihan. Selain melihat dari Alkitab penulis juga menggunakan literatur lainnya sebagai objek pendukung untuk dapat menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan dalam menentukan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan.Misi-misi Kristen selalu memperhatikan pertumbuhan gereja. Jenis pertumbuhan yang digambarkan pada hal ini yaitu harus bersifat kuantitatif dan kualitatif.Semua hal tersebut dapat saja dimulai dari dalam keluarga, pekerjaan maupun rekanan bisnis, dan bisa juga dalam komunitas hobby tertentu. Fungsi tersebut harus dimaksimalkan dalam hidup murid Kristus (jemaat) yang diajarkan oleh gereja agar dapat menjadi garam dan terang. Oleh karena itu perlu melakukan pengutusan agar jemaat juga bergerak dalam misi penginjilan. Gereja yang bertumbuh haruslah dapat menjangkau jiwa-jiwa, bukan memindahkan jiwa-jiwa dari gereja satu menuju gereja yang lainnya. Gereja harus mampu berinovasi dengan tantangan zaman sekarang, tanpa meninggalkan esensi dari Firman Tuhan itu sendiri. Gereja yang bertumbuh haruslah kuat dalam dasar kebenaran Firman Tuhan yang telah di tuliskan pada Al","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124002275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pelayanan Musik Dalam Praktik Ibadah Gerejawi 在教会礼拜中提供音乐服务
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-04-20 DOI: 10.46362/jrsc.v3i1.95
Chandra Wahyuni
{"title":"Pelayanan Musik Dalam Praktik Ibadah Gerejawi","authors":"Chandra Wahyuni","doi":"10.46362/jrsc.v3i1.95","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i1.95","url":null,"abstract":"Musik berperan penting dalam kegiatan peribadahan gerejawi, yang di dalamnya umat secara komunal memuji dan menyembah Allah. Seiring pesatnya perkembangan zaman, gereja diperhadapkan dengan perkembangan musik yang sangat pesat. Berbagai kekeliruan dalam motivasi dan penggunaan musik gereja pun tidak terhindarkan. Pemahaman akan konsep dan tujuan yang benar dari penggunaan musik gereja sudah mulai bergeser. Artikel ini akan memaparkan tentang pentingnya musik sebagai sarana yang mendukung interaksi umat dan Tuhan dalam peribadahan gerejawi. Pertama, gereja perlu memberikan pemahaman bahwa musik yang dipersembahkan umat dalam ibadah adalah dari Allah dan untuk mempermuliakan Allah. Kedua, pemakaian musik yang mendukung peribadahan seharusnya proporsional dalam gereja. Ketiga, gereja dapat mempersiapkan para pembina yang baik bagi kebutuhan pelayanan musik dan ibadah.","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121157983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pendeta Sebagai Pemimpin di Era Revolusi Industri 4.0 神职人员是工业革命的领袖
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-04-15 DOI: 10.46362/jrsc.v3i1.110
Paulus Eppang
{"title":"Pendeta Sebagai Pemimpin di Era Revolusi Industri 4.0","authors":"Paulus Eppang","doi":"10.46362/jrsc.v3i1.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i1.110","url":null,"abstract":"The main focus of this research is to explain how pastoral leadership is in the era of the industrial revolution 4.0. This needs to be investigated, considering the problem is that some church leaders or pastors are not ready to face changes in technological advances in the 4.0 era and abuse the use of technology itself. The research method used is in the form of library research by searching, collecting, and processing data and information from literary sources, leadership books, and journals as well as those related to the industrial revolution 4.0, reanalyzing and the results are arranged in a descriptive and systematic form. The purpose of this study is to provide input for ideas or ideas for pastors so that they can wisely and carefully respond to technological advances in developing their leadership in the era of the industrial revolution 4.0. In conclusion, pastoral leadership in the industrial revolution era is leadership based on Christ's character, transformational, and adaptive. \u0000  \u0000Fokus utama penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana kepemimpinan pendeta di era revolusi industri 4.0. Hal ini perlu diteliti, mengingat masalahnya sebagian para pemimpin gereja atau pendeta tidak siap menghadapi perubahan kemajuan teknologi di era 4.0 dan menyalahgunakan penggunaan teknologi itu sendiri. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu berupa penelitian kepustakaan dengan mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan informasi dari sumber literatur buku-buku kepemimpinan dan jurnal serta yang berkaitan dengan revolusi industri 4.0, menganalisa kembali serta hasilnya disusun dalam bentuk deskriptif dan sistematis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan masukan ide atau gagasan bagi para pendeta, sehingga dengan bijaksana dan penuh kehati-hatian dapat meresponi kemajuan teknologi di dalam pengembangan kepemimpinannya di era revolusi industri 4.0. Sebagai kesimpulannya, kepemimpinan pendeta di era revolusi industri adalah kepemimpinan yang berbasis karakter Kristus, transformasional, dan adaptif.","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128954026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Roh Kudus Dalam Alkitab 圣经中的圣灵
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-03-23 DOI: 10.46362/jrsc.v3i1.63
Steven Tubagus, Oey Natanael Winanto
{"title":"Roh Kudus Dalam Alkitab","authors":"Steven Tubagus, Oey Natanael Winanto","doi":"10.46362/jrsc.v3i1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i1.63","url":null,"abstract":"Beginning in the 4th century (319) because it teaches heresy in terms of the Trinity, this heresy was taught by Arius, a priest from Alexandria, he wanted to simplify the mystery of the Trinity, here is a summary of heresy arianism heresy: Christ the son of God was created with the free will of God the Father , Christ the Son is not equally eternal (beginning and without end) with the Father, but has a beginning, Christ the Son is not of the same essence as God the Father, God the Father is infinitely more glorious than Christ the Son, God is not a Trinity in a manner condrat . The meaning of the Holy Spirit in the Bible. The purpose of this paper is to describe the theological meaning of the Holy Spirit in the Bible. By analyzing the text according to the principles of exegesis, To get the meaning contained in the context of the meaning of the Holy Spirit in the Bible. The results of this analysis will provide knowledge about God so that every believer will receive the Holy Spirit and eternal life. The meaning of the Holy Spirit in the Bible, namely: first, the Holy Spirit accompanies His Word. The Bible explains that the Holy Spirit is the Spirit of truth who testifies about the Lord Jesus and accompanies His word, meaning that God's call is not a secret call, but the work of the Holy Spirit that encourages us to repent and accept Jesus as Lord. Second, the Role of the Holy Spirit. The Holy Spirit teaches the Truth and leads into all truth. Third, the work of the Holy Spirit. The same person played a role in inspiring and in revealing the secrets of the word. In other words, that the Holy Spirit actively supports the ministry of Jesus Christ in the work of salvation for sinful mankind. \u0000  \u0000Diawal abad ke-4 (319) karena mengajarkan ajaran sesat dalam hal Trinitas, bidaah ini diajarkan oleh Arius, seorang imam dari Alexandria, ia ingin menyederhanakan misteri Trinitas, berikut adalah ringkasan ajaran sesat heresi arianism: Kristus putra Allah diciptakan dengan kehendak bebas Allah Bapa, Kristus Sang Putera tidak sama-sama kekal ( tak berawal dan tak berakhir) dengan Bapa, melainkan mempunyai sebuah awal, Kristus sang Putra tidak sehakekat dengan Allah Bapa, Allah Bapa secara tak terbatas lebih mulia dari pada Kristus Sang Putera, Tuhan bukan Trinitas secara kondratnya. Makna Roh Kudus dalam Alkitab. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan makna Roh Kudus dalam Alkitab secara teologis. Dengan analisis teks sesuai dengan prinsip-prinsip eksegesis, Untuk mendapatkan makna yang terkandung didalam konteks makna Roh Kudus dalam Alkiab. Hasil analisis ini akan memberi pengetahuan tentang Allah sehingga setiap orang yang percaya akan menerima Roh Kudus dan kehidupan kekal. Makna Roh Kudus dalam Alkitab yaitu: pertama, Roh Kudus Menyertai FirmanNya. Alkitab menjelaskan Roh Kudus adalah Roh kebenaran yang bersaksi tentang Tuhan Yesus dan menyertai firman-Nya artinya panggilan Tuhan bukanlah panggilan rahasia, melainkan kerja Roh Kudus yang mendorong kit","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130507031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Kajian Latar Belakang Sejarah Dan Budaya
Journal of Religious and Socio-Cultural Pub Date : 2022-03-23 DOI: 10.46362/jrsc.v3i1.57
I. Anggreni, Bobby Kurnia Putrawan
{"title":"Kajian Latar Belakang Sejarah Dan Budaya","authors":"I. Anggreni, Bobby Kurnia Putrawan","doi":"10.46362/jrsc.v3i1.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i1.57","url":null,"abstract":"Beginning in the 4th century (319) because it teaches heresy in terms of the Trinity, this heresy was taught by Arius, a priest from Alexandria, he wanted to simplify the mystery of the Trinity, here is a summary of heresy arianism heresy: Christ the son of God was created with the free will of God the Father , Christ the Son is not equally eternal (beginning and without end) with the Father, but has a beginning, Christ the Son is not of the same essence as God the Father, God the Father is infinitely more glorious than Christ the Son, God is not a Trinity in a manner condrat . The meaning of the Holy Spirit in the Bible. The purpose of this paper is to describe the theological meaning of the Holy Spirit in the Bible. By analyzing the text according to the principles of exegesis, To get the meaning contained in the context of the meaning of the Holy Spirit in the Bible. The results of this analysis will provide knowledge about God so that every believer will receive the Holy Spirit and eternal life. The meaning of the Holy Spirit in the Bible, namely: first, the Holy Spirit accompanies His Word. The Bible explains that the Holy Spirit is the Spirit of truth who testifies about the Lord Jesus and accompanies His word, meaning that God's call is not a secret call, but the work of the Holy Spirit that encourages us to repent and accept Jesus as Lord. Second, the Role of the Holy Spirit. The Holy Spirit teaches the Truth and leads into all truth. Third, the work of the Holy Spirit. The same person played a role in inspiring and in revealing the secrets of the word. In other words, that the Holy Spirit actively supports the ministry of Jesus Christ in the work of salvation for sinful mankind. \u0000  \u0000Diawal abad ke-4 (319) karena mengajarkan ajaran sesat dalam hal Trinitas, bidaah ini diajarkan oleh Arius, seorang imam dari Alexandria, ia ingin menyederhanakan misteri Trinitas, berikut adalah ringkasan ajaran sesat heresi arianism: Kristus putra Allah diciptakan dengan kehendak bebas Allah Bapa, Kristus Sang Putera tidak sama-sama kekal ( tak berawal dan tak berakhir) dengan Bapa, melainkan mempunyai sebuah awal, Kristus sang Putra tidak sehakekat dengan Allah Bapa, Allah Bapa secara tak terbatas lebih mulia dari pada Kristus Sang Putera, Tuhan bukan Trinitas secara kondratnya. Makna Roh Kudus dalam Alkitab. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan makna Roh Kudus dalam Alkitab secara teologis. Dengan analisis teks sesuai dengan prinsip-prinsip eksegesis, Untuk mendapatkan makna yang terkandung didalam konteks makna Roh Kudus dalam Alkiab. Hasil analisis ini akan memberi pengetahuan tentang Allah sehingga setiap orang yang percaya akan menerima Roh Kudus dan kehidupan kekal. Makna Roh Kudus dalam Alkitab yaitu: pertama, Roh Kudus Menyertai FirmanNya. Alkitab menjelaskan Roh Kudus adalah Roh kebenaran yang bersaksi tentang Tuhan Yesus dan menyertai firman-Nya artinya panggilan Tuhan bukanlah panggilan rahasia, melainkan kerja Roh Kudus yang mendorong kit","PeriodicalId":194583,"journal":{"name":"Journal of Religious and Socio-Cultural","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126622411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信