{"title":"Studi Perilaku Dating Violence pada Mahasiswa di Kabupaten Pringsewu","authors":"Florentius Yogie Pratama, Hasni Diana","doi":"10.47679/JOPP.021.0620005","DOIUrl":"https://doi.org/10.47679/JOPP.021.0620005","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk kekerasan dalam berpacaran pada mahasiswa di Kabupaten Pringsewu. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Instrumen penelitian yang dipakai adalah kuesioner Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Pacaran dengan jumlah 58 item. Subyek penelitian adalah mahasiswa sebanyak 184 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kategoris yang diawali dengan tabulasi skor tabulasi skor dari masing- masing item, selanjutnya mengkategorisasikan bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran yang dialami. Kategorisasi ini terdiri dari tiga jenjang yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) Bentuk-bentuk kekerasan dalam berpacaran pada mahasiswa di Kabupaten Pringsewu termasuk dalam kategori “jarang” terdapat 58 butir item, dan terdapat kategori kerap kali 2 item, dan bentuk kekerasan dalam pacaran yang terjadi kategori sering tidak ada. (2) Berdasarkan analisis butir-butir kuesioner bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran, yang terindikasi 10 frekuensi tinggi, diusulkan topik bimbingan yang implikatif dalam bimbingan pacaran yang sehat dan aman. Abstract: This study belongs to a descriptive study that aims at obtaining the description of violence in dating among adolescents’ overview as students at Kabupaten Pringsewu. The type of this research is a descriptive study using a survey method. The research instrument used is a questionnaire about types of dating violence among students consisting of 58 items. The subject is a college student consisting of 184 people. The technique of data analysis is using a categorized descriptive technique that begins with a score tabulation of each item, then categorizing the types of dating violence encountered by students. This categorization consists of three levels, they are high, medium, and low. The results show that: (1) The types of dating violence encountered by college students indicate that 58 items belong to the rare category, 2 items belong to the frequent category, and no items belong to the often category. (2) Based on the analysis of the items in the questionnaire that belong to high frequency, the writer suggested the implied guidance topics in compiling the healthy and safe dating guidance program. ","PeriodicalId":191923,"journal":{"name":"Journal of Psychological Perspective","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131372736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Program \"Jari Peri\" Untuk Meningkatkan Keterampilan Dan Efikasi Mengajar Prevensi Kekerasan Seksual Pada Anak (KSA)","authors":"Dina Wahida, Ira Paramastri","doi":"10.47679/JOPP.021.0620004","DOIUrl":"https://doi.org/10.47679/JOPP.021.0620004","url":null,"abstract":"Kekerasan seksual pada anak (KSA) merupakan pemaksaan atau ancaman seorang anak dalam aktivitas seksual yang dilakukan orang dewasa atau teman sebaya. Kekerasan seksual tidak hanya terjadi dikalangan anak-anak pada umumnya namun juga terjadi pada anak yang berkebutuhan khusus, karena mereka belum dapat mengenal dengan baik organ vital yang harus dilindungi (misal vagina, payudara, penis, dan pantat). Hal tersebut dapat menjadikan trauma baik fisik, psikologis maupun sosial. Ironisnya kejadian ini tidak selalu terlaporkan baik kepada pihak yang berwenang ataupun lembaga perlindungan anak. Agar kejadian ini tidak semakin meningkat, maka dibutuhkan suatu strategi prevensi primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah progam Jari Peri (guru ajari perlindungan diri) dapat meningkatkan keterampilan dan efikasi mengajarkan prevensi KSA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan eksperimen kuasi the untreated control group design with multiple dependent pretest and posttest. Uji statistik menggunakan mixed design ANOVA. Skala efikasi digunakan untuk mengetahui peningkatan efikasi mengajar guru, cheklis keterampilan komunikasi. Abstract: The child sexual abuse (CSA) is coercion or threat of a child in sexual activity of adults or the opposite sex of peers. The sexual abuse is not only occurred among children in general, but also occurred in children with special needs, because they do not familiar with the vital organs that should be protected (e. g vagina, breast, penis, and buttocks). This is able to make a trauma, either physical, psychological or social. Ironically, this incident is not always reported to the authorities or child protection agencies. For this incident does not increase, it needs to take a strategy primary prevention. The purpose of this study is to determine how effective the program of “jari peri†(the teachers teach self-protection) to improve skills and teacher's efficacy for the prevention of child sexual abuse. The method used in this study was a quantitative method with quasi-experimental; untreated control group design with multiple dependent pretest and posttest. The statistical test used was mixed-design ANOVA. Efficacy scale was used to determine the increase in teacher efficacy, checklist skill of verbal and non-verbal communication to determine the increase in teacher's skill and knowledge manipulation checks used to determine the increase in teacher's understanding. Twenty teachers of educated special school SLB-C P and SLB-C N in Yogyakarta were selected purposively. The result showed a comparison between the experiment and control group which have a significant difference for the skill of delivering CSA prevention (F=127, 447; p less than 0.05) and there is no significant difference for efficacy teaching CSA prevention (F=3.560; p less than 0.05). Therefore program of Jari Peri can improve the skill of delivering CSA prevention to the SLB-C teacher, but it can not improve the efficac","PeriodicalId":191923,"journal":{"name":"Journal of Psychological Perspective","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121503954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pelatihan Emotional Intelligence Terhadap Burnout Pada Petugas Kepolisian","authors":"Akhmad Kunaefi Muarif, M. G. Adiyanti","doi":"10.47679/JOPP.021.06200002","DOIUrl":"https://doi.org/10.47679/JOPP.021.06200002","url":null,"abstract":"Burnout merupakan suatu sindrom psikologis yang menyebabkan gangguan psikologis dan fisiologis yang lebih banyak diderita oleh pekerja sektor pelayanan. Salah satu gangguan yang terjadi adalah munculnya kelelahan emosional. Jika kondisi ini terjadi pada individu dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus, maka akan berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya sehingga berimplikasi pada penurunan kualitas pelayanan dan menghambat produktifitas organisasi. Diperlukan suatu intervensi yang efektif untuk mereduksinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan emotional intelligence dalam mereduksi burnout. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan desain Untreatedpretest-postest control group. Subyek penelitian ini anggota polisi di Polda Banten berjumlah 28 orang (14 orang kelompok eksperien dan 14 orang kelompok kontrol). Analisis data menggunakan metode Independent sample t-test gain score, untuk melihat pengaruh pelatihan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol anatara sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji hipotesis penelitian ini berdasarkan hasil Independent sample t-test gain score,(t =-2.281;p 0.036), (p kurang dari 0.05) terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Abstract: Burnout is a psychological syndrome that leads to both psychological and physiological disturbance which is most likely suffered by the workers in the service sector. One of the example, which appeared is emotional exhaustion. If the condition occurred on individuals for a long time and continuously, it will affect the reduction of sufferer life quality and in consequence, results in the digression of service quality and organization productivity. The purpose of this research was to know the influence of emotional intelligence training in reducing burnout. The method of this research was by conducting an experiment by the design of the untreated pretest-postest control group. The subjects of the research were members of policemen at Banten Regional Police as much as 28 people (14 people in the experimental group and 14 people in the control group). Data analysis was using independent sample t-test gain score methods, to know the influence of the training towards both experimental group and control group, before and after it applied. The results of the hypothesis testing of the study showed the value of independent sample t-test gain score resulted (t= -2.281; p 0.036), (p less than 0.05) means there is a significant difference between the experimental group and control group.","PeriodicalId":191923,"journal":{"name":"Journal of Psychological Perspective","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125479344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Nisa, H. Mukhlis, Dian Arif Wahyudi, Riska Hediya Putri
{"title":"Manajemen Waktu dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Keperawatan","authors":"N. Nisa, H. Mukhlis, Dian Arif Wahyudi, Riska Hediya Putri","doi":"10.47679/jopp.1172019","DOIUrl":"https://doi.org/10.47679/jopp.1172019","url":null,"abstract":"Prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya manajemen waktu, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan kesadaran yang rendah, ketakutan dan kecemasan terkait dengan kegagalan seseorang, dan kurang yakin terhadap kemampuan. Faktor yang sangat mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah manajemen waktu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara manajemen waktu dengan prokrastinsi akademik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Rancangan yang diganakan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2019 di Unversitas Aisyah Pringsewu Lampung. Populasi adalah 73 mahasiswa semester IV dan VI, sampel yang diambil dengan tekhnik total sampling. Alat ukur berupa kuesioner yang dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji gamma. Hasil penelitian diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,001 (kurang dari 0,005) artinya ada hubungan anatara manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik. Responden dengan manajemen waktu rendah terdapat 50,7persesn (37 responden) dengan prokrstinasi akademik rendah 1,36 persen (1 responden), prokrastinasi akademik sedang 10,95 persen (8 responden) dan prokrastinasi tinggi 38,35 persen (28 responden). Berdasarkan hasil tersebut bahwa manajemen waktu sangat berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik. Jadi semakin tinggi manajemen waktu maka semakin rendah prokrastinasi akademik dan semakin rendah manajemen waktu maka semakin tinggi prokrastinasi akademik. Abstract. academic procrastination is influenced by various factors including time management, inability to concentrate and low awareness, fear and anxiety associated with someone’s failure, and not confident. The factors that influence academic procrastination is time management. The objective is research to determine the correlation between time management with academic procrastination. The type of the research is quantitative research. The research design used cross sectional. This research was conducted on March 2019 in Aisyah University of Pringsewu Lampung. The population is 73 students semester IV and VI, the sample taken with total sampling technique. The measurement is in the form of questionnaiers by analyzing univariate and bivariate with gamma analysis. The results of the research p-value 0,001 (more than 0,005) which mean there is a correlation between time management with academic procrastination. Responden with low time management 50,7 percent (37 responden) with low academic procrastination 1,36 percent (1 respondent), moderate academic procrastination 10,9 percent (8 respondent), and high academic procrastination 38,35 percent (28 respondent). Based on these results, time management is very influental on the academic procrastination. So, the higher time management, the academic procrastination is low and the lower time management, the academic procrastination is high.","PeriodicalId":191923,"journal":{"name":"Journal of Psychological Perspective","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115024127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Briyan Priyono Wisnu Mukti, H. Mukhlis, Ikhwan Amirudin, S. Sutrisno
{"title":"Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Konsep Diri Mahasiswa Profesi Ners","authors":"Briyan Priyono Wisnu Mukti, H. Mukhlis, Ikhwan Amirudin, S. Sutrisno","doi":"10.47679/jopp.1152019","DOIUrl":"https://doi.org/10.47679/jopp.1152019","url":null,"abstract":"Pada saat mahasiswa ners melakukan praktik klinik di RSUD Dr. H. Abdol Moeloek Lampung dalam menyelesaikan tugas laporan asuhan keperawatan banyak yang melakukan penundaan untuk menyelesaikan sesuai target yang ditentukan oleh akademik, 8 dari 10 mahasiswa menyatakan sering menunda tugas saat menyusun laporan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris hubungan konsep diri dengan prokrastinasi pada mahasiswa ners yang sedang praktik di RSUD Abdoel Moeloek Lampung. Pengambilan sampel menggunakan teknik kuota sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 mahasiswa. Penelitian ini disusun berdasarkan skala likert dengan menggunakan skala Prokrastinasi Procrastination Assesment Scale For Student dan Skala konsep diri. Berdasarkan analisis data menggunakan uji Gamma, diperoleh hasil bahwa ada hubungan negative antara konsep diri dengan prokrastinasi, dengan koefisien korelasi (rxy) sebesar -0.565 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar p = 0.001 (kurang dari 0.005). Artinya hipotesis yang diajukan semakin tinggi konsep diri maka semakin rendah dinyatakan diterima. Abstract. When students practice clinical practice at the RSUD Dr. H. Abdol Moeloek Lampung in completing the tasks of nursing care reports that many postponed completing according to the targets set by the academic, 8 of 10 students stated that they often postpone assignments when compiling reports on nursing care. This study aims to identify and test empirically the correlation of self-concept and procrastination to student students who are practicing at Abdoel Moeloek Lampung Hospital. Sampling uses quota sampling technique. The number of samples in this study were 50 students. This research was arranged based on the Likert scale using the Procrastination Assessment Scale For Student scale and the self-concept scale. Based on data analysis using the Gamma test, the following results that there is a negative correlation between self-concept and procrastination, where is coefficience correlation (rxy) is -0.565 with a probability significant is 0.001 under 0.005. This means that the hypothesis proposed is the higher the self esteem, the lower is declared acceptable.","PeriodicalId":191923,"journal":{"name":"Journal of Psychological Perspective","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130835028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implemetasi Pendidikan Karakter Melalui Media Dongeng Berbasis Visual Pada Anak Usia 4-6 Tahun","authors":"Aprilia Triaristina, H. Mukhlis","doi":"10.47679/jopp.1162019","DOIUrl":"https://doi.org/10.47679/jopp.1162019","url":null,"abstract":"Pendidikan Karakter merupakan suatu cara untuk menghasilkan seseorang atau siswa yang mempunyai kecerdasan akademik dan moral. Sampai saat ini pendidikan karakter masih sangat diperlukan karena untuk mengatasi rendahnya nilai moral yang selalu mengalami peningkatan. Lembaga pendidikan yang berbasis formal maupun informal harus saling bersinergi untuk membiasakan pendidikan karakter pada anak. Penerepan pendidikan karakter sebaiknya dilakukan sejak dini karena merupakan langkah yang tepat, masa ini disebut masa keemasan untuk meletakan nilai dasar karakter yang berguna untuk masa depannya. Dibutuhkan sebuah media untuk megaplikasikan pendidika karakter pada anak usia 4-6 tahun. Dongeng merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang relevan dan menyenangkan karena anak masih suka berimajinasi dalam menilai pendidikan moral. Penanaman pendidikan karakter bisa ditanamkan kepada anak amelalui cerita atau dongeng dengan mempelajari karakter atau sifat yang ada pada dongeng tersebut. Pendongeng bisa menggunakan media visual serta bahasa yang disampaikan tentunya telah dipilih atau diciptakan untuk dapat tampilan dalam bentuk menarik sederhana, jelas, ekonomis, dan inovatif untuk menghindari kesalahan persepsi oleh anak terhadap materi atau pesan yang ingin disampaikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (qualitative research) dengan menggunakan pendekatan studi kasus penelitian menggunakan teknik “snowball sampling terhadap pendidik, anak, kepala lembaga,orang tua. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa usia pra sekolah melalui dongeng berbasis visul, dengan cara memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada terhadap pendidik, anak, kepala lembaga,orang tua.","PeriodicalId":191923,"journal":{"name":"Journal of Psychological Perspective","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114815663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}