Lailatul Azkiyah, Agustia Dwi Pamujiati, Eko Yuliarsha Sidhi, Ahmad Haris Hasanuddin Slamet, Kresnadi Utomo
{"title":"Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Bahan Minuman Instan Penambah Imunitas","authors":"Lailatul Azkiyah, Agustia Dwi Pamujiati, Eko Yuliarsha Sidhi, Ahmad Haris Hasanuddin Slamet, Kresnadi Utomo","doi":"10.30737/jatimas.v3i1.4561","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i1.4561","url":null,"abstract":"Family medicinal plants (TOGA) are efficacious as medicines to fulfil the needs of family medicines. TOGA has many types of plants that can be used for roots, leaves, bark, flowers, and rhizomes depending on the type of plant. One of the TOGA that is used for its rhizomes is ginger. Ginger contains phenolic compounds such as gingerols, shogaols, zingeron, and diarylheptanoids which have antioxidant activity. Ginger is generally used as a ginger drink. Making ginger tea is also considered impractical because you have to peel the ginger first. So it is necessary to carry out technical guidance on processing ginger into instant ginger granules. Processing into granules was chosen because it is more stable physically and chemically and does not easily agglomerate. The purpose of this community service is to transfer knowledge and technology in the cultivation and processing of instant ginger. This community service was carried out for 25 housewives of RT 5 RW 2 in Mojoroto Village, Mojoroto District, Kediri City. This activity was divided into two stages, namely the stage of giving lectures and field practice, namely ginger cultivation and ginger processing. The results of the community service showed that during the lecture stage, the cultivation of ginger in used sacks, and the processing of instant ginger granules received very positive responses from the participants. Many participants followed closely and communicated actively with the community service team. \u0000Tanaman obat keluarga (TOGA) berkhasiat untuk obat dalam mencukupi kebutuhan obat-obatan keluarga. Beberapa jenis TOGA dapat dimanfaatkan akar, daun, kulit batang, bunga, dan rimpangnya. Salah satu TOGA yang dimanfaatkan rimpangnya adalah jahe. Jahe mengandung senyawa fenolik seperti gingerol, shogaol, zingeron, diarilheptanoid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Jahe umumnya digunakan sebagai wedang jahe. Pembuatan wedang jahe pun dirasa kurang praktis karena harus mengupas jahe terlebih dahulu. Maka perlu dilakukan bimbingan teknis pengolahan jahe menjadi granul jahe instan. Pengolahan menjadi granul dipilih karena lebih stabil secara fisik dan kimia serta tidak mudah menggumpal. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk berbagi ilmu dan teknologi dalam budidaya dan pengolahan jahe instan. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga RT 5 RW 2 sebanyak 25 orang di Kelurahan Mojoroto Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Kegiatan ini dilakukan dengan dua Langkah, yaitu memberikan ceramah dan praktek lapang yaitu budidaya jahe serta pengolahan jahe. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa pada tahap ceramah, budidaya jahe dalam karung bekas dan pengolahan granul jahe instan sangat mendapatkan respon positif dari peserta. Banyak peserta yang mengikuti dengan seksama dan berkomunikasi secara aktif kepada tim pengabdian kepada masyarakat.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133421267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moch. Faizul Huda, R. Putri, Ospa Pea Yuanita Meishanti, Fatikhatun Nikmatus Sholihah, Anggun Wulandari, Rasyadan Taufiq Probojati
{"title":"Intensifikasi Botanipreneur sebagai Upaya Konservasi Lingkungan pada Siswa Da'watul Khoir Nganjuk","authors":"Moch. Faizul Huda, R. Putri, Ospa Pea Yuanita Meishanti, Fatikhatun Nikmatus Sholihah, Anggun Wulandari, Rasyadan Taufiq Probojati","doi":"10.30737/jatimas.v3i1.4562","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i1.4562","url":null,"abstract":"Preserving the environment is a form of love for the environment. Environmental conservation efforts can be carried out through various activities such as botanical exploration and the creation of botanical collections with economic value and their use for economic improvement. The community service activity program is expected to provide knowledge and skills to partners, namely MA Da'watul Khoir, in carrying out botanical exploration techniques and making botanical collections and can increase partner awareness in efforts to preserve the surrounding environment. This service activity also supports conservation measures and efforts to accommodate community needs regarding botanical collections that have economic value. In addition, this service activity also provides knowledge to partners about the introduction of types of trees in the partner school environment that can be used for making botanical collections. This counseling activity contains material on the importance of making botanical collections that have economic value using interactive two-way lecture, discussion and question-and-answer methods. This form of knowledge transfer is not only socialization but also practice. The results obtained from this activity are in the form of an understanding of partners in efforts to explore and conserve botany through the introduction of botanical collections that have economic value.\u0000 \u0000Menjaga kelestarian lingkungan merupakan salah satu bentuk cinta terhadap lingkungan. Upaya konservasi lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti eksplorasi botani dan pembuatan koleksi botani yang bernilai ekonomi serta pemanfaatannya dapat meningkatkan perekonomian. Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra. Mitra yang dituju ialah MA Da’watul Khoir, mitra tersebut diajarkan dalam melakukan teknik eksplorasi botani dan pembuatan koleksi botani agar dapat meningkatkan kesadaran mitra dalam upaya pelestarian lingkungan di sekitar. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan dalam menunjang langkah pelestarian dan upaya mengakomodir kebutuhan masyarakat tentang koleksi botani yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian ini juga memberikan pengetahuan kepada mitra tentang pengenalan jenis-jenis pohon yang ada di lingkungan sekolah mitra yang dapat digunakan untuk pembuatan koleksi botani. Kegiatan penyuluhan berisi materi tentang pentingnya pembuatan koleksi botani yang bernilai ekonomi menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab yang bersifat interaktif dari dua arah. Bentuk transfer ilmu ini tidak hanya sosialisasi namun juga praktik. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah berupa pemahaman mitra dalam upaya eksplorasi dan konservasi botani melalui pengenalan koleksi botani yang bernilai ekonomi.\u0000 ","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121163554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andika Putra Setiawan, Satriya Bayu Aji, Rasyadan Taufiq Probojati, Mochammad Saiful Efendi
{"title":"Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga sebagai Pupuk Organik kepada Masyarakat Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri","authors":"Andika Putra Setiawan, Satriya Bayu Aji, Rasyadan Taufiq Probojati, Mochammad Saiful Efendi","doi":"10.30737/jatimas.v3i1.4565","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i1.4565","url":null,"abstract":"This scientific article discusses the implementation of a community service program by Kadiri University, focusing on the utilization of household waste as organic fertilizer in Pojok Village, Kediri City. The main purpose of this program was to enhance the community's knowledge and awareness of the importance of organic fertilizers and the effective methods to produce them from organic waste. The applied methods included education and practical training, which were delivered through face-to-face meetings and online learning, with a particular emphasis on the process of transforming organic waste into environmentally friendly and sustainable liquid organic fertilizer. This training targeted community members who had not previously utilized waste in their environment. The process involved disseminating information, participant selection, and conducting training. The main results showed a significant increase in the knowledge and skills of training participants in managing waste and making liquid organic fertilizer. The evaluation showed that almost all training participants could apply the knowledge and skills obtained during the training in their daily practices. This article concluded that this empowerment program has been successful in the effort to increase community literacy and skills in processing household waste into liquid organic fertilizer. Considering these positive results, the community service team hopes to expand the scope of this program to reach more communities, creating a more economically prosperous community and empowering in abilities and knowledge. It is expected that this will contribute to the reduction in the use of chemical fertilizers and an increase in sustainable daily life practices in the future.\u0000Artikel ilmiah ini menjelaskan tentang implementasi program pengabdian masyarakat oleh Universitas Kadiri yang berfokus pada pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik di Kelurahan Pojok, Kota Kediri. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pupuk organik serta cara efektif membuatnya dari limbah organik. Metode yang diaplikasikan mencakup edukasi dan pelatihan praktis, yang disampaikan melalui pertemuan tatap muka dan pembelajaran daring, dengan fokus khusus pada proses transformasi limbah organik menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pelatihan ini menargetkan masyarakat yang sebelumnya belum memanfaatkan limbah di lingkungan mereka. Proses ini melibatkan penyebaran informasi, seleksi peserta, dan pelaksanaan pelatihan. Hasil utama menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam mengelola limbah dan membuat pupuk organik cair. Evaluasi menunjukkan bahwa hampir semua peserta pelatihan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dalam praktik sehari-hari mereka. Artikel ini menyimpulkan bahwa program pemberdayaan ini telah berhasil dalam up","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133178727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Optimalisasi Lahan, Perkarangan Melalui, Budidaya Sayuran, Dengan Metode, Vertikultur Di, Perumahan Sidokare, Indah Sidoarjo, Ahmad Haris, Hasanuddin Slamet, S. Wulandari, Septine Brillyantina, Dini Nafisatul Mutmainah, Rahmat Dhandy, Asmunir, Nurwahyuningsih
{"title":"Optimalisasi Lahan Perkarangan Melalui Budidaya Sayuran Dengan Metode Vertikultur Di Perumahan Sidokare Indah Sidoarjo","authors":"Optimalisasi Lahan, Perkarangan Melalui, Budidaya Sayuran, Dengan Metode, Vertikultur Di, Perumahan Sidokare, Indah Sidoarjo, Ahmad Haris, Hasanuddin Slamet, S. Wulandari, Septine Brillyantina, Dini Nafisatul Mutmainah, Rahmat Dhandy, Asmunir, Nurwahyuningsih","doi":"10.30737/jatimas.v3i1.4298","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i1.4298","url":null,"abstract":"Verticulture is a planting technology by placing plants vertically on a narrow land. This community service aimed to build velticulture technology as an alternative to realizing food security in urban environments, especially in Pondok Sidokare Indah Housing Complex with minimal/limited yard land for vegetable cultivation. The community service activity was conducted in the yard of the house of one of the members of the Family Empowerment and Welfare Group (PKK) Pondok Sidokare Indah Housing Complex, Sidokare Village RT.31/RW.09, Sidoarjo District, Sidoarjo Regency. This activity was conducted in November 2022. Socialization and instruction in vegetable production utilizing verticulture technology were the methods employed in this community service by a team of lecturers which consisted of several activities, including outreach to housewives in the PKK Housing group Pondok Sidokare Indah, then followed by demonstration activities for planting vegetable seeds. Based on the outcomes of community service activities at Pondok Sidokare Indah Housing, it is intended that it will increase the skill and knowledge of PKK members at Pondok Sidokare Indah Housing in cultivating vegetables with verticulture techniques so that they can utilize their respective yards to be more productive.\u0000Vertikultur merupakan teknologi menanam dengan meletakan tanaman secara vertikal pada lahan yang sempit. Pengabdian ini bertujuan untuk menjadikan teknologi veltikultur menjadi alternatif dalam mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan perkotaan terutama di Perumahan Pondok Sidokare Indah dengan lahan pekaranan yang minim/terbatasan dalam budidaya tanaman hortikultura. Kegiatan ini dilakukan di halaman atau pekarangan rumah salah satu anggota Ibu-Ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Perumahan Pondok Sidokare Indah, Desa Sidokare RT.31/RW.09, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2022. Kegiatan pengabdian ini mengunakan metode dalam bentuk demonstrasi pelatihan budidaya sayuran dengan menggunakan teknologi vertikultur dan sosialisasi oleh tim dosen pengabdian dimana rangkaian kegiatan terdiri dari: 1) kegiatan sosialisasi kepada Ibu-Ibu kelompok PKK Perumahan Pondok Sidokare Indah, kemudian dilanjutkan dengan 2) kegiatan demonstrasi penanaman bibit tanaman sayuran. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian di Perumahan Pondok Sidokare Indah diharapkan dapat meningkatkan skill dan pengetahuan warga khususnya Ibu-Ibu PKK Perumahan Pondok Sidokare Indah dalam budidaya sayuran dengan teknik vertikultur agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing sehingga menjadi lebih produktif.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117298338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Limbah Daun Cengkeh menjadi Minyak Cengkeh di Desa Bajulan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk","authors":"Avisema Sigit Saputro, Nugraheni Hadiyanti, Virgian Galuh Agusty","doi":"10.30737/jatimas.v3i1.4560","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i1.4560","url":null,"abstract":"The use of cloves is usually for food and medicinal raw materials. Clove leaf waste can be distilled into oil that is useful for traditional medicine and perfume. This community service activity aims to increase the knowledge and insight of the people of Bajulan Village, Loceret District, Nganjuk Regency in the utilization of clove leaf waste into clove oil. Implementation of activities from August to September 2022 as a collaboration of the community service team from the Faculty of Agriculture, Kadiri University, and training participants in Bajulan Village, Loceret District, Nganjuk Regency. The method of implementing this activity includes preparation, program socialization, presentation of material to the target, training on oil refining from clove leaves, mentoring, and activity evaluation. The existence of these community service activities can open insights and introduce innovations to training participants about the utilization of clove plant waste. Socialization and training on clove leaf oil refining went well, and the community was interested in developing it. This activity hopes to provide added value to clove leaf waste and an effort to deal with organic waste in the people of Bajulan Village, Loceret District, Nganjuk Regency. \u0000Pemanfaatan cengkeh biasanya hanya untuk makanan dan bahan baku obat. Limbah daun cengkeh ternyata bisa disuling menjadi minyak yang berguna untuk pengobatan tradisional dan parfum. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Desa Bajulan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dalam pemanfaatan limbah daun cengkeh menjadi minyak cengkeh. Pelaksanaan kegiatan pada bulan Agustus sampai September 2022 sebagai kerjasama tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri dan peserta pelatihan di Desa Bajulan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini meliputi persiapan, sosialisasi program dengan pemaparan materi kepada peserta, pelatihan pembuatan minyak dari limbah daun cengkeh, pendampingan, dan evaluasi kegiatan. Adanya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut mampu membuka wawasan dan mengenalkan inovasi kepada peserta pelatihan tentang pemanfaatan limbah tanaman cengkeh. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan minyak cengkeh berjalan dengan baik dan muncul ketertarikan peserta untuk mengembangkannya. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah limbah daun cengkeh dan sebagai usaha mengatasi permasalahan sampah organik di Desa Bajulan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130270835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Irene Ratri Andia Sasmita, D. Anindita, Zupri Nur Cahyono
{"title":"Sosialisasi Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Sumber Pangan Dan Desa Ramah Lingkungan di Kabupaten Kediri","authors":"Irene Ratri Andia Sasmita, D. Anindita, Zupri Nur Cahyono","doi":"10.30737/jatimas.v3i1.4557","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i1.4557","url":null,"abstract":"Horticultural is one of the cultivation of plants utilizing yards. Horticultural commodities that can be planted in the yard include vegetables, fruits, biopharmaceuticals and ornamental plants. The use of yard land as a place for the cultivation of horticultural commodities has good benefits for meeting the food and nutritional needs of families. This is in line with the government program, Sustainable Food Courts (P2L). Activities that must be carried out by the government, both at the central and regional levels to fulfill family nutrition are to support activities that have the potential to improve healthy lifestyles with a variety of local foods so that people are healthier and more productive. The Sustainable Pangan Pekarangan Program is one of the activities to support stunting prevention to improve the quality of life. The socialization activity was carried out in Banjarejo Village, Ngadiluwih District, Kediri Regency. The aim of socializing the use of yards as a source of food and an environmentally friendly village is to empower residents in Banjarejo village to fulfil nutritious food by planting horticultural crops in their yards so that they can help prevent stunting and increase household income. From the results of the socialization, residents in Banjarejo Village were able to understand the process of planting lemon seeds and cultivating horticultural crops in their yards.\u0000Tanaman hortikultura merupakan salah satu budidaya tanaman dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Komoditas hortikultura yang dapat ditanam di lahan pekarangan antara lain tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias. Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai tempat untuk budidaya komoditas hortikultura memiliki manfaat yang baik bagi pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Hal ini selaras dengan program pemerintah, yaitu Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Kegiatan yang wajib dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat pusat ataupun daerah untuk pemenuhan gizi keluarga adalah mendukung adanya kegiatan yang berpotensi meningkatkan pola hidup sehat dengan aneka ragam pangan local supaya masyarakat lebih sehat dan produktif. Program Pekarangan Pangan Lestari merupakan salah satu kegiatan dalam mendukung pencegahan stunting untuk meningkatkan kualiatas hidup. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Tujuan sosialiasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan desa ramah lingkungan adalah memberdayakan warga di desa Banjarejo dalam pemenuhan pangan yang bergizi dengan menanam tanaman hortikultura dilahan pekarangan, sehingga dapat membantu dalam pencegahan stunting serta dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Dari hasil sosialisasi, warga di Desa Banjarejo mampu memahami proses penanaman bibit lemon dan budidaya tanaman hortikulutura dilahan pekarangan.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"18 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132237970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. W. Laily, Muhammad Muharram, Virgian Galuh Agusty
{"title":"Kompos Sampah Organik untuk Tanaman Toga di Bank Sampah Sri Wilis Kelurahan Pojok","authors":"D. W. Laily, Muhammad Muharram, Virgian Galuh Agusty","doi":"10.30737/jatimas.v3i1.4574","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i1.4574","url":null,"abstract":"Humans have been waste generators since birth and generate waste throughout their lives. Currently, waste is a problem that must be faced by the state, especially in terms of environment and health. By separating organic and inorganic waste, we can start household-scale waste management. The waste is processed into fertilizer. By making this organic compost we not only meet the nutritional needs of plants but also reduce too muchwaste. This work program aims to be able to provide information regarding household waste and the processing of organic waste into compost and as a substrate for TOGA planting media that is inexpensive and environmentally friendly. Partners in this activity are members of the Sri Wilis Waste Bank and residents of RT 08 RW 06 Kel. Corner Kec. Mojoroto City of Kediri. The stages in this activity are observation, waste sorting, composting, and toga planting. From the results of these activities, the organic matter can be used as compost with economic value, which is very much needed in organic farming. However, the government in this scope, namely the village government, pays little attention and takes action.\u0000Manusia telah menjadi penghasil sampah sejak lahir dan menghasilkan sampah sepanjang hidupnya. Saat ini, sampah merupakan masalah yang harus dihadapi oleh negara, terutama dalam masalah lingkungan dan kesehatan. Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, kita bisa memulai pengelolaan sampah skala rumah tangga. Limbah tersebut diolah menjadi pupuk. Dengan membuat kompos organik ini kita tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman tetapi juga mengurangi limbah yang terlalu banyak. Tujuan dari program kerja ini adalah dapat memberikan informasi terkait sampah rumah tangga serta pengolahan sampah organik menjadi biokompos dan sebagai substrat media tanam TOGA yang murah dan ramah lingkungan. Mitra dalam kegiatan ini adalah anggota Bank Sampah Sri Wilis dan warga RT 08 RW 06 Kel. Pojok Kec.Mojoroto Kota Kediri. Tahapan dalam kegiatan ini yakni: observasi, penyotiran sampah, pembuatan kompos, dan penanaman toga. Dari hasil kegiatan tersebut, bahan organik tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai kompos yang bernilai ekonomis, yang sangat dibutuhkan dalam pertanian organik. Namun, pemerintah dalam lingkup ini adalah pemerintah desa kurang memperhatikan dan mengambil tindakan.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130471986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Edukasi Bahaya Covid-19 dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Dusun Ngampel, Desa Selodono, Kabupaten Kediri","authors":"D. Anindita, Nina Lisanty, Ayu Nur Aliza","doi":"10.30737/jatimas.v2i1.2553","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v2i1.2553","url":null,"abstract":"The education and socialization of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a program for the community regarding cleanliness. It is to reduce exposure to the virus during a pandemic by living a clean and healthy life. The efforts to implement PHBS can be made by the habit of washing hands prior to and after activities. The Ngampel hamlet residents are still negligent in implementing the health protocol. Based on this phenomenon, education is needed regarding the risks of Covid-19 and the proper method of washing hands. The team conducted a survey and socialization with the residents. The media used for education were WhatsApp groups and flyers designed using a simple and easy-to-be-understood campaign. The community and students were enthusiastic about participating in the socialization activities. The community service program provided experience and knowledge to the participated community about the risks of Covid-19 to implement PHBS.Upaya pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih peduli akan kebersihan akhir-akhir ini dengan menggalakkan program Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Program ini disinyalir dapat mengurangi risiko paparan virus di masa pandemi Covid-19. Upaya menerapkan PHBS bisa dilakukan dengan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sesudah maupun sebelum beraktivitas. Warga Dusun Ngampel, Desa Selodono masih abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu adanya edukasi terkait metode yang benar dan baik dalam mencuci tangan dan kaitannya dengan resiko terpaparnya Covid-19. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah survey awal dan sosialisasi kepada masyarakat Dusun Ngampel. Media yang digunakan untuk edukasi berupa whatsapps group dan flyer yang sudah dirancang dengan menggunakan metode kampanye dengan kalimat yang mudah ditangkap dan dipahami. Sosialisasi diikuti oleh warga dan pelajar yang berada di Dusun Ngampel, Desa Selodono. Warga dan pelajar sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi. Program pengabdian masyarakat terkait edukasi bahaya covid-19 dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat tentang resiko Covid-19 dan salah satu bentuk pencegahannya dengan kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebagai bagian penerapan PHBS. ","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128323594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agustia Dwi Pamujiati, Tjatur Prijo Rahardjo, Ahmad Iksan Nudin, Andan Diyah Wulan
{"title":"Bimbingan Teknis Pengolahan Wedang Penambah Imunitas Desa Kawedusan Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri","authors":"Agustia Dwi Pamujiati, Tjatur Prijo Rahardjo, Ahmad Iksan Nudin, Andan Diyah Wulan","doi":"10.30737/jatimas.v2i1.2557","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v2i1.2557","url":null,"abstract":"There are various types of herbal plants in Indonesia, such as ginger, turmeric, lemongrass, cardamom, cloves, cinnamon, star anise, and others. Each herbal plant contains various bioactive compounds that have antioxidant activity. Antioxidants can function to increase immunity. The immunity of the residents of Kawedusan Village decreased during the transition period which was marked by many people experiencing symptoms of cough, runny nose, and fever. Due to this phenomenon, it is necessary to conduct training to manufacture immunity-enhancing drinks made from various herbal plants. Community service was carried out for two months starting from January to March 2022 in Sadon Hamlet, Kawedusan Village, Plosoklaten District, Kediri Regency. This community service employed three methods: the preparation stage, lectures, and field practice. The ingredients used in making an immunity-boosting drink include lemongrass, turmeric, ginger, cinnamon, rock sugar, lime, and honey. Community service activities for the manufacture of an immunity-boosting drink were successful and valuable. The Kawedusan Village apparatus supports the activity and the participated residents were highly enthusiastic Tumbuhan herbal di Indonesia beragam jenisnya seperti jahe, kunyit, sereh, kapulaga, cengkeh, kayu manis, bunga lawang, dan sebagainya. Setiap tumbuhan herbal mengandung senyawa bioaktif beragam yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan dapat berfungsi untuk meningkatkan imunitas. Imunitas warga Desa Kawedusan mengalami penurunan di masa pancaroba yang ditandai dengan banyaknya orang yang mengalami gejala batuk, pilek, dan demam. Adanya fenomena tersebut maka perlu dilakukan pelatihan pembuatan wedang penambah imunitas dari bermacam-macam tumbuhan herbal. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan selama 2 bulan mulai bulan Januari hingga Maret 2022 di Dusun Sadon Desa Kawedusan Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan 3 metode yaitu tahap persiapan, ceramah, dan praktek lapang. Bahan yang digunakan dalam pembuatan wedang penambah imunitas antara lain batang sereh, kunyit, jahe, kayu manis, gula batu, jeruk nipis, dan madu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pembuatan wedang penambah imunitas berjalan dengan sukses bermanfaat. Perangkat Desa Kawedusan mendukung kegiatan ini dan antusiame warga sangat tinggi.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130240212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendampingan Kegiatan Pembibitan Padi Sistem Dapog di Bumdes Sosrohbahu Desa Rejeni Kabupaten Sidoarjo","authors":"MuhammadAdam Muharram, Supandji Supandji","doi":"10.30737/jatimas.v2i1.2555","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v2i1.2555","url":null,"abstract":"Rejeni Village has a Village Business Unit (Bumdes) named SOSROBAHU with ten members. The Bumdes runs several business units in various fields. The central business unit of Bumdes Sosrobahu is the agricultural sector, namely a production input shop and rice planting services using a Transplanter. The number of farmers in Rejeni Village is also quite large, around 247 farmers, with the main commodity being rice. In the socialization program activities, the implementing team held discussions to explore the problems, namely: The lack of knowledge of farmers about the tray system of rice nurseries, the seeds produced by farmers' seedlings are often yellow, often experience root breakage when planted, have not used suitable planting media for tray system rice nurseries. This Community Partnership Program offers several approach methods to help solve existing problems. The results of the activities in Rejeni Village can save the cost of producing a seedling container/tray IDR4,500,000.00.Rejeni Village has a Village Business Unit (Bumdes) named SOSROBAHU with ten members. The Bumdes runs several business units in various fields. The central business unit of Bumdes Sosrobahu is the agricultural sector, namely a production input shop and rice planting services using a Transplanter. The number of farmers in Rejeni Village is also quite large, around 247 farmers, with the main commodity being rice. In the socialization program activities, the implementing team held discussions to explore the problems, namely: The lack of knowledge of farmers about the tray system of rice nurseries, the seeds produced by farmers' seedlings are often yellow, often experience root breakage when planted, have not used suitable planting media for tray system rice nurseries. This Community Partnership Program offers several approach methods to help solve existing problems. The results of the activities in Rejeni Village can save the cost of producing a seedling container/tray IDR4,500,000.00.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114862450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}