{"title":"A PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN CASES OF LUMBAL NUCLEUS PULPOSUS (HNP) HERNIA USING MICROWAVE DIATHERMY (MWD) AND MC MODALITY KENZIE EXERCISE","authors":"Zulfa Anadhiyah, Efraldo Yudistra, Toumi Siddiq","doi":"10.24127/fisioterapi.v3i1.5313","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v3i1.5313","url":null,"abstract":"Background: Pulpous Nucleus Hernia (HNP) is a condition where protraction occurs in the intervertebral disc due to injury or excessive mechanical load. HNP is a condition where the nucleus pulposus in the annulus fibrosus comes out or protrudes, puts compression on the nerves, and causes radicular pain, motor weakness, numbness, or tingling. Mc.Kenzie Exercise and the use of Microwave Diarrhea (MWD) modalities to overcome this problem. Microwave Diathermy (MWD) reduces pain caused by damaged tissue or abnormal tissue by stimulating the nociceptors, while giving McKenzie exercise aims to improve normal posture in the vetebra, reducing pressure on the intervertebral disc and vetebra ligaments. Method: The research method is a case study to determine the management of physiotherapy in cases of Lumbar Hernia Nucleus Pulposus (Hnp) Using Microwave Diathermy (Mwd) and Mc. Kenzie Exercise Results: Management of the physiotherapy process during 9 meetings using Microwave Diathermy (MWD) and Mc. Kenzie Exercise in lumbar HNP patients has been carried out according to standards with surgery, resulting in increased joint range of motion and increased functional activity. Conclusion: MWD modality, Mc. Kenzie exercise in HNP patients can increase the range of joint movement and functional activity in patients \u0000Keywords: Microwave diathermy (MWD), Mc. Kenzie exercise, Hernia Nuckleus Pulposus (HNP)","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"9 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140489469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hanni Nur Hasannah, Dwi Agustina, Ganesa Puput Dinda Kurniawan
{"title":"PERBEDAAN PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE DENGAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE TERHADAP PENURUNAN DISABILITAS MECHANICAL NECK PAIN PADA GURU SMA","authors":"Hanni Nur Hasannah, Dwi Agustina, Ganesa Puput Dinda Kurniawan","doi":"10.24127/fisioterapi.v3i1.5355","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v3i1.5355","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Mechanical neck pain merupakan tipe nyeri leher yang disebabkan oleh pembebanan secara mekanik akibat postur yang tidak tepat atau adanya ketegangan di area otot leher. Beberapa permasalahan pada mechanical neck pain salah satunya adalah disabilitas gerak pada sendi leher. Intervensi fisioterapi dapat menurunkan disabilitas leher tersebut dengan pemberian myofascial release dan muscle energy technique. Metode: Penelitian yang dilaksanakan di SMA Islam di Jakarta Barat ini menggunakan desain quasy eksperimen. Besar sampel sebanyak 28 orang yang terbagi dalam 2 kelompok dipilih dengan purposive sampling. Kelompok pertama diberikan intervensi myofascial release dan yang kedua muscle energy technique masing masing dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 4 minggu. Variabel bebas disabilitas diukur Neck Disability Index (NDI). Analisa data meliputi univariate, bivariat dengan paired sample t-test dan independent t=tes. Hasil: Intervensi myofascial release menurunkan disabilitas leher dari 18,57 menjadi 17,78 dan p value 0,3. Intervensi muscle energy technique dapat menurunkan disabilitas mechanical neck pain dari 18,71 menjadi 15,14 dan p value 0,000. Hasil uji independent test adalah 0,002. Kesimpulan: Intervensi myofascial release tidak efektif dalam menurunkan disabilitas mechanical neck pain. Sedangkan intervensi muscle energy technique lebih efektif dalam menurunkan disabilitas mechanical neck pain dibandingkan dengan myofascial release. Untuk mencegah terjadinya keluhan nyeri pada mechanical neck pain terulang, sebaiknya muscle energy technique dapat tetap dilakukan secara mandiri di rumah.","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"115 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140487576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aurizha Rahma Pratiwi, Yusuf Nasirudin, R. Trioclarise
{"title":"PERBANDINGAN PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE DAN ISOMETRIC EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA DISMENORE PRIMER","authors":"Aurizha Rahma Pratiwi, Yusuf Nasirudin, R. Trioclarise","doi":"10.24127/fisioterapi.v3i1.5354","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v3i1.5354","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Sekitar 70-90% kasus nyeri haid terjadi pada masa remaja, dan sekitar 10% remaja yang mengalami nyeri haid menganggu kemampuan akademik dan sosial mereka. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental, dengan desain penelitian Two Group Pretest-Posttest. Penelitian ini dilaksanakan di SMA AL Khairiyah dengan memberikan latihan Abdominal Stretching Exercise dan Isometric Exercise selama 15 menit sebanyak 3x seminggu dalam 8 minggu. Sampel adalah siswi SMA dengan keluhan dismenore primer sebanyak 32 orang yang diperoleh dengan cara purposive sampling. Analisa data menggunakan Shapiro-Wilk Test, Paired Sampel T-Test, dan Independent T-Test. Hasil: Paired Sampel T-Test pada kelompok 1 didapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p0,05). Simpulan: Tidak ada perbedaan antara abdominal stretching exercise dan isometric exercise, sehingga kedua kelompok sama-sama berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri pada dismenore","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"78 1-2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140490321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAGEMEN FISIOTERAPI PADA KASUS LESI SARAF OKULOMOTOR UNILATERAL: A CASE REPORT","authors":"Zemba Riski Maranti, Suryo Saputra Perdana","doi":"10.24127/fisioterapi.v3i1.3125","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v3i1.3125","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pendahuluan: Lesi saraf okulomotor atau neuropati okulomotor adalah kondisi mata akibat kerusakan saraf kranial ketiga atau cabangnya yang mana dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot yang diinervasi yang menghasilkan gerakan bola mata yang berkurang ke beberapa arah dan ketidakmampuan kelopak mata untuk membuka (ptosis). Fisioterapi adalah salah satu profesi klinis yang bertugas membantu individu pulih dari gangguan saraf dengan menggunakan metode berbasis neuroplastisitas. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas pemberian program fisioterapi berupa gabungan dari beberapa intervensi seperti pemberian infrared, Electrical Stimulation menggunakan arus faradik, dan eye exercise pada pasien dengan kondisi lesi saraf okulomotor unilateral. Metode: Penelitian ini menggunakan Single-subject research yang dilakukan kepada seorang wanita berusia 50 tahun dengan diagnosa lesi saraf okulomotor unilateral. Hasil : Baseline dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrument pengukuran mistar untuk mengukur celah kelopak mata dan pursuit test untuk mengetahui kemampuan pergerakan bola mata. Kesimpulan: Terdapat peningkatan yang positif pada kemampuan kelopak mata dan kemampuan pergerakan bola mata setelah diberikan intervensi fisioterapi selama 4 minggu. \u0000Kata kunci : lesi saraf okulomotor, ptosis, electrical stimulation, eye exercise. \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000Introduction: An oculomotor nerve lesion or oculomotor neuropathy is an eye condition resulting from damage to the third cranial nerve or its branches which can cause a decrease in the strength of the innervated muscles resulting in reduced eyeball movement in several directions and inability of the eyelids to open (ptosis). Physiotherapy is a clinical profession whose job is to help individuals recover from nervous disorders by using methods based on neuroplasticity.Objective: to determine the effectiveness of a physiotherapy program in the form of a combination of several interventions such as giving infrared, Electrical Stimulation using faradic currents, and eye exercise in patients with unilateral oculomotor nerve lesions.Method: This study used a single-subject research conducted on a 50 year old woman with a diagnosis of unilateral oculomotor nerve lesion. Results: Baseline and evaluation were carried out using a ruler measuring instrument to measure the eyelid gap and a pursuit test to determine the ability to move of the eyeball Conclusion: There was a positive increase in the ability of the eyelids and the ability to move the eyeball after being given physiotherapy intervention for 4 weeks. \u0000Keyword : oculomotor nerve, ptosis, electrical stimulation, eye exercise.","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"11 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140497168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Luthfi Alfian, Bota Muhammad Akbar, AL Um Aniswatun Khasanah
{"title":"A PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN ANKLE SPRAIN CASES USING TENS MODALITY AND EXERCISE THERAPY","authors":"Luthfi Alfian, Bota Muhammad Akbar, AL Um Aniswatun Khasanah","doi":"10.24127/fisioterapi.v3i1.5334","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v3i1.5334","url":null,"abstract":"ABSTRAKSprain ankle adalah gangguan muskuloskeletal penyebab oleh peregangan berlebihan atau robeknya ligament ankle. Dalam kebanyakan kasus terjadinya akibat keseleo lateral atau medial yang tiba-tiba yang merobek ligament ankle. Masalah lain yang menyebabkan sprain ankle adalah cedera yang dialami sebelumnya atau terbatasnya mobilitas pergelangan kaki. Transcutaneus Electrical Nerve Stimlation (TENS) digunakan pada penelitian ini. \u0000TENS bekerja dengan cara merangsang pada serabut serabut saraf tipe α β sehingga bisa menurunkan rasa nyeri. Terapi lathan pada sprain ankle memiliki tujuan yang meliputi peningkatan kekuatan otot, stabilitas dan proprioception sendi, postur yang lebih baik, perbaikan gerakan berjalan, serta peningkatan fungsi secara keseluruhan. \u0000Metode : Metode penelitian yaitu studi kasus untuk mengetahui penataksanaan fisioterapi pada kasus sprain ankle dengan modalitas TENS dan terapi latihan.Hasil : Penatalaksanaan proses fisioterapi selama 6 kali pertemuan dengan modalitas TENS dan terapi latihan pada pasien Sprain Ankle telah dilakukan dengan standar dengan oprasonal yang didapatkan hasil peningkatan stabilisasi, penurunan nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional.Kesimpulan : Modalitas TENS dan terapi latihan pada pasien sprain ankle dapat meningkatkan stabilisasi, penurunan nyeri dan aktivitas fungsional pada pasien. \u0000Kata Kunci : TENS, Sprain Ankle, Terapi Latihan","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"85 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140497911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH IASTM PADA PENDERITA KASUS LOW BACK PAIN PADA LANSIA: CASE REPORT","authors":"Yunidar Niken Ayu, Suryo Saputra Perdana","doi":"10.24127/fisioterapi.v1i2.2229","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v1i2.2229","url":null,"abstract":"penelitian ini untuk mengetahui pengaruh IASTM untuk peningkatan fungsional dan pengurangan nyeri pada penderita low back pain lansia. Metode studi yang dilakukan ini menggunakan single-subject research dengan pendekatan desai ABA. Desain ini digunakan untuk mengetahui pengaruh IASTM pada penderita kasus low back pain pada lansia. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan berkurangnya rasa nyeri dan juga mengalami peningkatan fungsional pada pasien. Intervensi sebanyak 2 kali seminggu dan diberikan evaluasi setiap diakhir pertemuan kedua setiap minggunya dengan menggunakan pengukuran oswestri indeks dan pengukuran nyeri menggunakan NRS. Kesimpulan setelah mendapatkan fisioterapi selama 2 minggu pasien mengalami penurunan nyeri dari nyeri diam yang mulanya 3 menjadi 2, dan nyeri gerak yang mulanya 5 menjadi 4 serta terjadi peningkatan fungsional yang awalnya memiliki skor 16 menjadi 14. Data tersebut menunjukan adanya perubahan serta peningkatan fungsionalpasien kearah baik","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133294342","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alfa Khasanah, Sri Yuliana, Bota Muhammad Akbar, Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom Alhazmi, Khabib Abdullah
{"title":"DEFORMITAS ANKLE PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI FORUM KELUARGA CEREBRAL PALSY (FKCP) LAMPUNG YANG TELAH MENDAPAT PELAYANAN FISIOTERAPI","authors":"Alfa Khasanah, Sri Yuliana, Bota Muhammad Akbar, Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom Alhazmi, Khabib Abdullah","doi":"10.24127/fisioterapi.v1i2.2420","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v1i2.2420","url":null,"abstract":"Deformitas ankle yang terjadi pada cerebral palsy dapat berbentuk Pes Planus, Pes Cavus, Pes Palnovagus, Talipes Calcaneuvalgus, Talipes Calcaneus, Talipes Valgus, Talipes Varus, Equino Varus. Deformitas umumnya dirasakan dan dievaluasi dalam perspektif biomekanik dalam program Fisioterapi. Disini Peneliti melakukan penelitian yang spesifik dengan mengambil sampel pada anak yang telah melakukan tindakan Fisioterapi di Klinik maupun RS yang lokasinya di Kota Metro. Dari data tersebut diperoleh. Pada tipe CP Spastik Quadriplegia berjumlah 9 (64,28%), CP Spastik diplegia berjumlah 4 (28,57%), dan CP berjumlah Athetoid 1 (7,14%), Untuk Riwayat Operasi berjumlah 1 (7,14%), tidak ada riwayat berjumlah 13 (92,85%), menggunakan AFO berjumlah 8(57,14%), tidak menggunakan AFO berjumlah 2 (14,28%), Kadang-kadang menggunakan AFO berjumlah 4 (28,57%). Banyaknya Jenis Deformitas Ankle Anak CP (N=14) Pada Kaki Kanan, Kaki Kiri, dan Keduanya. Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kiri 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Keduanya 6 (42,85%), Pada Deformitas Ankle Talipe Equinus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Calcaneus Kaki Kanan 1 (7,14%). \u0000 Berdasarkan Klasifikasi tipe CP . Pada tipe CP Spastik Quadriplegia ada deformitas ankle Talipes Calcaneus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Valgus 6 (42,85%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Spastik Diplegia ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kiri, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Athetoid ada deformitas ankle Talipes Valgus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan. \u0000 \u0000 \u0000Kata Kunci: deformitas ankle, cerebral palsy, FKCP Lampung, pelayanan fisioterapi","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122260450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Nursabila Zahra, Yusuf Nasirundin, N. Kurniawati
{"title":"PENGARUH BACKWARD WALKING EXERCISE TERHADAP NYERI DAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL LUTUT PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS GENU DI RSUD CIMACAN","authors":"Siti Nursabila Zahra, Yusuf Nasirundin, N. Kurniawati","doi":"10.24127/fisioterapi.v1i2.2413","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v1i2.2413","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Osteoarthritis menyebabkan banyak keterbatasan fungsional yang berdampak terhadap hilangnya kemandirian hingga disabilitas. Backward walking exercise merupakan intervensi yang menunjang meningkatkan kemampuan fungsional sehingga dapat mencegah terjadinya disabilitas. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperiment dengan desain two group pretest – posttest with group design. Kelompok perlakuan menerima backward walking exercise dan intervensi fisioterapi konvensional sedangkan kelompok kontrol menerima intervensi fisioterapi konvensional setiap kelompok berjumlah 12 responden. Alat ukur yang digunakan WOMAC dan NRS. Dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi 3x/minggu. Hasil: Hasil paired T-Test pada kelompok perlakuan WOMAC nilai p value 0,000 (<0,05) dan NRS 0,002 (<0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol WOMAC nilai p value 0,006 (<0,05) dan NRS p value 0,004 (<0,05). Hasil Independent T-Test WOMAC nilai p value 0,005 (< 0,05) dan NRS nilai p value 0,685 (> 0,05). Kesimpulan: Penambahan backward walking exercise lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan fungsional lutut dibandingkan hanya TENS dan US (intervensi fisioterapi konvensional). Namun, untuk penurunan intensitas nyeri kedua intervensi tersebut tidak ada beda untuk mengurangi nyeri pada penderita osteoarthritis genu. \u0000Kata Kunci: Backward walking exercise, Kemampuan fungsional lutut, Osteoarthritis genu","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121695515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA PEMULIHAN PASIEN PASCA REKONTRUKSI ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT (ACL) DENGAN EXERCISE : CASE REPORT","authors":"L. Triyani, Arin Supriyadi, Iin Rohayani","doi":"10.24127/fisioterapi.v1i2.1983","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v1i2.1983","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pemulihan pada pasien pascarekonstruksi ACL dengan latihan. Desain pada penelitian ini adalah single-subject research dengan peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk latihan-latihan dalam Upaya Pemulihan Pasien Pasca Rekonstruksi ACL yang sedang menjalani terapi pemulihan pasca rekonstruksi di klinik Jogja Orthopaedic Sport Clinic(JOSC). Pada penelitian ini menunjukkan berkurangnya rasa nyeri, bertambahnya ROM yang signifikan dan peningkatan massa otot pada pasien pasca rekonstruksi ACL yang sedang menjalani terapi masa pemulihan. Pada penelitian ini terdapat 4 tindakan, dimana setiap tindakan mendapatkan hasil yang sangat baik untuk tingkat kenyerian,bertambahnya ROM dan massa otot. Maka dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa latihan yang telah diberikan kepada pasien dapat diterima dengan baik oleh pasien dengan latihan dapat dengan cepat meningkatkan kemampuan pasien untuk beraktivitas kembali dan dengan metode latihan dengan cepat mengurangi tingkat kenyeri, meningkatkan ROM dan massa otot pada pasien setelah mengalami direkonstruksi ACL.","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"305 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116589406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Yulianti, D. Agustina, Achwan Achwan, Roikhatul Jannah
{"title":"PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT ABDOMINAL PADA WANITA POST SECTIO CAESAREA","authors":"D. Yulianti, D. Agustina, Achwan Achwan, Roikhatul Jannah","doi":"10.24127/fisioterapi.v1i2.2414","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/fisioterapi.v1i2.2414","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Masa nifas merupakan fase penting yang dimulai sejak hari pertama persalinan sampai organ reproduksi pulih kembali. Otot abdominal mengalami penurunan peregangan secara berangsur-angsur karena sudah tidak menopang janin dan adanya perubahan hormonal yang mempengaruhi elastisitas dan kekuatannya sehingga jaringan ikat sendi dan otot semakin longgar yang dapat menimbulkan cedera, seperti kram otot, nyeri pinggang dan menganggu aktifitas fungsional lainnya. Melakukan senam nifas sedini mungkin secara rutin dan bertahap membantu mempercepat peningkatan kekuatan otot abdominal wanita post partum dengan sectio caesarea. Tujuan : Mengetahui pengaruh senam nifas terhadap peningkatan kekuatan otot abdominal pada wanita post sectio caesarea. Metode penelitian : Penelitian menggunakan rancangan praeksperimen - one group pre dan post test. Sampel 15 responden dipilih menggunakan tehnik quota sampling. Analisa data meliputi univariat dan bivariat menggunakan paired t-test. Hasil: Rata-rata kekuatan otot abdominal sebelum intervensi 65.93 dan sesudah 79.87 dengan selisih 13.933 serta p value sebesar 0.000. Simpulan Intervensi senam nifas berpengaruh signifikan pada peningkatan kekuatan otot abdominal pada wanita post sc. Latihan ini dapat menjadi program rutin di bangsal nifas Rumah Sakit untuk membantu mempercepat pemulihan wanita pasca sectio caesarea tanpa komplikasi.","PeriodicalId":184069,"journal":{"name":"JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129410595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}