{"title":"Analisis Struktur Penyajian Kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group Di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya","authors":"Ikhsan Tri Julian, Denden Setiaji, Arni Apriani","doi":"10.35568/magelaran.v4i2.1493","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v4i2.1493","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur penyajian kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Objek penelitian ini adalah pemimpin kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Penelitian ini difokuskan pada Analisis Struktur Penyajian Kesenian Dogdog Kuda Lumping. \u0000Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Objek dalam penelitian ini adalah kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati. Data diperoleh melalui observasi langsung di padepokan kuda lumping panggeuing ati. Wawancara dilakukan dengan pememimpin kuda lumping panggeuing ati, serta dokumentasi yang berupa foto dan rekaman wawanacara. \u0000Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa, terdapat beberapa perbedaan dalam struktur penyajian kesenian dogdog kuda lumping panggeuing ati, dengan kesenian kuda lumping pada umumnya. Hal tersebut dilihat dari struktur gerak, struktur musik, tata rias dan busana, dan properti yang digunakan dalam penyajiannya. Tahapan penyajian Dogdog Kuda Lumping dengan Kuda Lumping pada umumnya berbeda dari pola iringan dan pola gerakannya.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85568102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Upacara Adat Nyuguh Di Kampung Adat Kuta Kabupaten Ciamis","authors":"Rika Yuliana Putri, Asti Trilestari, Arni Apriani","doi":"10.35568/magelaran.v4i2.1107","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v4i2.1107","url":null,"abstract":"Kebudayaan pada dasarnya adalah alat komunikasi pemersatu dan jati diri sebuah masyarakat. Oleh karena itu kebudayan menjadi pedoman bagi sikap dan tingkah laku dan pergaulan antar warganya sehingga akan berpengaruh pada pembentukan sikap, kepercayaan, dan perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan. akan terjadi pergeseran dan perubahan dalam kehidupan masyarakat terutama sangat terlihat pada sikap dan prilaku dikalangan generasi muda, dengan demikian kesenian tradisional sangat perlu mendapatkan pemeliharaan, pembinaan, kemudian dikembangkan, dan dipertahankan kelestariannya, agar generasi penerus bisa memahami tradisi yang diwarisakan dari leluhur. Seperti halnya di Kabupaten Ciamis, terdapat tradisi yang masih dilestarikan dan dijaga sampai saat ini, tepatnya di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambak Sari, yang masih memegang teguh adat kebudayaannya dari nenek moyang yaitu tradisi Upacara Adat Nyuguh yang merupakan ritual wajib yang selalu diselenggarakan pada tanggal 25 Shafar setiap tahunnya. Maka dari itu peneliti membatasi permasalahan pada penelitian ini melalui beberapa rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana bentuk penyajian Upacara Adat Nyuguh di Kampung Adat Kuta? (2) Bagaimana fungsi Upacara Adat Nyuguh di Kampung Adat Kuta Ciamis? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk menghimpun data yaitu dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil survei lapangan, Upacara adat Nyuguh ini merupakan rasa syukur kepada sang pencipta karena telah memberikan rezeki berlimpah melalui hasil bumi.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"61 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79769465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tari Dalam Seni Pertunjukan Angklung Badud di Desa Parakan Honje Kota Tasikmalaya","authors":"Sinta Setia","doi":"10.35568/magelaran.v3i2.995","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v3i2.995","url":null,"abstract":"The performing art of Badud Angklung in Parakan Honje Village, Indihiang District, Tasikmalaya City is a typical art from the city of Tasikmalaya by incorporating the results of its unique skills, namely umbrellas and geulis kelom. The problems raised are: 1) What is the form of presentation of Badud Angklung Performing Arts in Parakan Honje Village, Indihiang District, Tasikmalaya City ?; 2) How is the presentation of dance in the Badud Angklung Performing Arts in Parakan Honje Village, Indihiang District, Tasikmalaya City ?; 3) How are the clothes and make-up in the performing arts of Badud Angklung in Parakan Honje Village, Indihiang District, Tasikmalaya City? This research uses the theory of performance studies and descriptive analysis methods with a qualitative approach to describe and explain natural problems related to the performing arts of Badud Angklung and to analyze the form of presentation, the form of presentation of dance and make-up and clothing in the Angklung Badud performance art. It can be concluded that the performing art of Badud Angklung is in the form of parades with the concept of being reproduced, namely adding to the dance and the people who participate in this art, when the procession takes place the movements performed do not have a definite structure while when they form a formation the dance has a definite structure. Namely the geulis umbrella dance and the Badud angklung dance. The male players' make-up is an everyday make-up and the clothes are red and blue and iket to make the traditional elements more visible. Female dancers wear corrective make-up and dress in yellow and use geulis clamps and umbrellas as an identity that this art originates from Tasikmalaya.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87816916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Fenomena Seni Dangdut Jalanan Kota Tasikmalaya","authors":"Gilang Gandara, Denden Setiaji","doi":"10.35568/magelaran.v3i2.1019","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v3i2.1019","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi seni musik dangdut jalanan grup Amosta Nada Kota Tasikmalaya sekaligus bentuk dan garap penyajian seni musik dangdut jalanan grup Amosta Nada Kota Tasikmalaya. Subjek penelitian ini adalah salah satu pengamen (anak jalanan) Kota Tasikmalaya yang bernama grup Amosta Nada. \u0000 Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Tempat penelitian dilakukan di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya dan di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah partitur, audio mp3, audio visual/video lagu Maya karya Mahmud ATT yang disajikan oleh grup Amosta Nada, buku yang relevan, skripsi eksistensi grup musik, skripsi analisis karya musik, jurnal analisis karya musik. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakuakn tiga tahap yaitu (a) Reduksi data; (b) Penyajian Data; (c) Mengambil kesimpulan dan verifikasi data. \u0000 Hasil temuan dari penelitian ini adalah grup Amosta Nada merupakan grup jalanan yang menyajikan lagu dangdut, mereka sudah bertahan selama 11 tahun dan keberadaannya mendapatkan pengakuan dari masyarakat setempat. Penyajian musiknya pun sangat bernilai dibandingkan dengan pengamen jalanan pada umumnya, terbukti dari bentuk dan garap penyajian musik. Sebagai contoh, pada penelitian ini, lagu Maya karya Hamdan ATT yang kemudian diteliti, karena lagu tersebut merupakan lagu andalan Amosta Nada. Adapun bentuk penyajiannya sama persis dengan lagu yang asli, hanya saja beda pada intro. Bentuk lagunya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu A-B-C yang masing-masing memiliki frase atau anak kalimat.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90166368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Seni Terebang Gebes Dalam Prosesi Ritual Hajat Lembur pada Grup Candralijaya di Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya","authors":"Leli Deniati, Denden Setiaji","doi":"10.35568/magelaran.v3i2.956","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v3i2.956","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang seni terebang gebes dalam prosesi ritual hajat lembur pada Grup Candralijaya di Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya, yang mengkaji permasalahan tentang bagaimana mengenai struktur penyajian seni serta peran dan fungsi seni terebang gebes pada hajat lembur. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh adalah dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri menggunakan alat bantu berupa lembar wawancara, catatan lapangan, dan alat rekam berupa handphone. Temuannya mengenai struktur penyajian musik terebang gebes Grup Candralijaya dalam rangkaian ritual hajat lembur yang terbagi kedalam tiga bagian meliputi bagian pembuka pertunjukan, bagian isi dan penutup. Sedangkan peran dan fungsi seni diklasifikasikan menjadi fungsi primer yaitu sebagai sarana ritual, ungkapan pribadi dan presentasi estetis.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85665498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Adaptasi Pembelajaran Seni Budaya Berbasis Kolaboratif Masyarakat Pada Masa Darurat Covid 19","authors":"Ceceng Kosasih","doi":"10.35568/magelaran.v3i2.1046","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v3i2.1046","url":null,"abstract":"This article is the result of a study of the learning system developed during the emergency of the COVID-19 pandemic. The concept of collaborative learning with the community is an alternative and is allegedly able to complement the deficiencies in the distance learning process carried out with online, offline or semi-network systems. , with various obstacles it faces.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82999553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Tari Kijang untuk Meningkatkan Kemampuan Menari Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis","authors":"Dewi Pujastuti Umbara, Arni Apriani","doi":"10.35568/magelaran.v3i2.957","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v3i2.957","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan audio visual dalam pembelajaran tari kijang untuk meningkatkan kemampuan menari bagi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode eksperimen. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Ciamis kelas VII A sebanyak 36, dari populasi tersebut diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel penelitian (Total Sampling) yang digunakan sebagai pengumpul data adalah wawancara, observasi, dan tes kemampuan menari. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian yang penulis lakukan melalui suatu pengukuran terhadap sampel, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagi berikut : \u0000Kelompok belajar menggunakan audio visual memiliki nilai 2,00 lebih besar daripada t-tabel (1,67) dalam taraf kepercayaan 0,95 dengan dk= (n1+n2-2) = 70 atau dapat dinyatakan hipotesis nol diterima, atau belajar tari kijang menggunakan audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan menari siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis, dan kelompok belajar tari kijang menggunakan konfensional memperoleh nilai t-hitung = 1,22 lebih kecil dari t-tabel (1,70). Artinya belajar menggunakan pembelajaran konvensional tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menari siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis. Untuk penghitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 5-16. \u0000Guna mengembangkan kemampuan yang lebih luas serta hasil yang lebih baik dalam pengembangan pembelajaran seni tari, penulis menyarankan kepada para guru-guru pendidikan seni, untuk memperhatikan dan memberikan dorongan pada siswa untuk mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga tujuan dari belajar/berlatih dapat tercapai dengan baik.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85175394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Desain Model Pembelajaran Simulasi Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Islami Di SMPT Manahijul Huda Tasikmalaya","authors":"Sinta Setia","doi":"10.35568/magelaran.v3i2.996","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/magelaran.v3i2.996","url":null,"abstract":"The learning process of dance is now avoided by some schools, because the learning objectives are not comprehensively understood by all parties. But there are some schools in Tasikmalaya that teach dance in their learning process even by applying Islamic values. Islamic values ??are an important value implanted in the learners to form a good character. By analyzing two schools conducting dance lessons to apply Islamic values, researchers designed a simulated learning model for simulation development conducted at other schools in Tasikmalaya District. The Islamic values ??applied are derived from the characteristics of Prophet Muhammad SAW, namely sidiq, tabligh, amanah and fatonah. Researchers used the story stimulus of heroes of Islam to turn the story's ideas into motion while the idea of ??motion developed the motion of Ibing Pencak. Theories used in this research that is koneksionis theory, theory of adolescent development, education theory and others. This research uses Design Based Research method with qualitative approach. This research is done gradually with cycle repetition. There are 4 cycles with 6 meetings to get the design of the appropriate learning model. Based on the process that has been done got a design of learning model which is a combination of learning component in two schools, but gave new thing in the form of psychomotor aspect which is raised to apply Islamic values. Once implemented, there are changes in the behavior of learners in their daily life and the increased aspects of cognitive, affective and psychomot learners in the subject matter.","PeriodicalId":18032,"journal":{"name":"Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77748395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}