{"title":"Pertumbuhan dan Produksi Sorgum Manis Super-1 pada Waktu Aplikasi dan Dosis Pupuk ZA","authors":"S. Suwardi, Suwarti Suwarti","doi":"10.36084/jpt..v8i2.245","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.245","url":null,"abstract":"Sorgum manis Super-1 menghasilkan produk utama berupa biji dan batang yang diperas menjadi nira sebagai bahan baku bioethanol. Dosis pupuk dan waktu pemupukan yang akurat menghasilkan panen biji, biomas dan kadar gula brix yang optimal. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan waktu aplikasi dan dosis pupuk ZA terhadap hasil biji (ton ha-1), hasil panen batang dan karakter agronomis lainnya sebagai dasar rekomendasi pemupukan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros Sulawesi Selatan pada bulan Agustus–November 2016. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor tiga ulangan. Faktor pertama adalah empat waktu pemberian pupuk ZA yaitu pada umur tanaman 40 hst, 50 hst, 60 hst dan 70 hst. Faktor kedua adalah empat dosis pupuk ZA yaitu 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 75 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antar perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap produksi biji ha-1 dengan hasil tertinggi 3.30 ton ha-1 pada perlakuan pemupukan 50 kg ha-1 ZA yang diaplikasikan umur 40 hst. Respon tanaman terhadap faktor mandiri perlakuan waktu aplikasi pemupukan 35 hst dan 105 hst meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah ruas dan bobot biomas (ton ha-1), serta meningkatkan bobot 1000 biji. Dosis pupuk ZA berpengaruh nyata terhadap produksi biji per ha, panjang malai dan volume nira. Korelasi Pearson antar peubah dengan hasil biji per hektar menunjukkan hasil yang tinggi dan sangat nyata dengan diameter batang (r=0.74), serta nyata dengan peubah jumlah ruas (r=0.65). Diameter batang memiliki pengaruh langsung terbesar terhadap produksi biji per hektar dengan koefisien sidik lintas 0.75.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41866304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ali Lutfi Munirudin, Bayu Krisnamurthi, R. Winandi
{"title":"Kajian Pelaksanaan Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kutai Timur (Studi Kasus di PT.NIKP)","authors":"Ali Lutfi Munirudin, Bayu Krisnamurthi, R. Winandi","doi":"10.36084/jpt..v8i2.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.262","url":null,"abstract":"Kelapa sawit menjadi salah satu komoditi perkebunan yang menjadi keunggulan di Kabupaten Kutai Timur sekitar 96% wilayah komoditi tanaman perkebunan dikuasai oleh kelapa sawit. Terdapat dua jenis pengusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah ini, yaitu perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat. Pengembangan perkebunan rakyat terdapat beberapa masalah yang dihadapi terkendala akses sarana produksi, pasar, modal, dan pengetahuan petani. Upaya untuk mengatasi masalah perkebunan rakyat adalah kemitraan dengan melibatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit yaitu PT.NIKP sebagi mitra petani. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi mekanisme kemitraan, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi petani bermitra, dan menganalisis dampak kemitraan antara petani dengan PT.NIKP. Jenis data yang digunakan data primer dan sekunder. Metode penarikan sampel menggunakan simple random sampling, purposive sampling dan judgment. Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mekanisme kemitraan, analisis regresi logistik untuk faktor-faktor yang memengaruhi petani bermitra, dan analisis uji beda untuk dampak kemitraan. Hasil penelitian mejelaskan bahwa kemitraan membantu petani mendapatkan bantuan input produksi, bimbingan pengelolaan kebun, dan kemudahan akses pasar. Faktor-faktor yang memengaruhi petani bermitra adalah usia, pengalaman bertani sawit, luas lahan, dan pembinaan dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05. Kemitraan berdampak pada peningkatan pendapatan petani, produktivitas, biaya variabel, dan harga, sehingga usahatani kelapa sawit petani mitra lebih unggul dibandingkan petani non mitra.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41253415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Observasi Jenis-Jenis Burung Pada Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi PT. Gunung Gajah Abadi","authors":"Chandradewana Boer, R. Rustam","doi":"10.36084/jpt..v8i2.222","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.222","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian untuk melihat keanekaragaman jenis burung didalam kawasan PT GGA yang telah ditetapkan sebagai areal dengan nilai konservasi tinggi. Kurang dari 100 jenis burung diamati dan diidentifikasi dengan kombinasi metode yaitu dengan cara pengamatan, mendengarkan suara, jala kabut dan perangkap kamera. Setiap burung yang terdeteksi diidentifikasi jenisnya dan dilihat kelas makan dan statusnya. Beberapa jenis burung adalah spesies yang jarang ditemukan, terancam punah, endemik dan rentan. Insektivora lebih banyak diidentifikasi daripada kelompok kelas makan lainnya. Polypectron schleiermacheri (Endagered, IUCN, Appendix II, CITES), Lophura ignita dan Carpococys radiceus terperangkap oleh kamera dan menunjukkan betapa pentingnya hutan di dalam area PT. Gunung Gajah Abadi untuk dilindungi.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42277930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Phytoplankton dan Zooplankton Sebagai Pakan Alami di Kolam Pasca Tambang Batubara Loa Bahu Samarinda","authors":"Henny Pagoray, Komsanah Sukarti","doi":"10.36084/jpt..v8i2.268","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.268","url":null,"abstract":"Kualitas air, pakan alami berupa phytoplankton dan zooplankton digunakan sebagai indikator kesuburan perairan yang berpengaruh terhadap usaha budidaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kuantitas, kualitas phytoplankton dan zooplankton di kolam pasca tambang batubara. Metode penelitian yaitu dengan pengamatan kualitas air secara in situ dan ex situ dilakukan di kolam pasca tambang batubara Loa Bahu. Pengambilan sampel plankton setiap 3 hari sekali selama 10 kali. Sampel plankton di bawa ke laboratorium untuk diidentifikasi jenisnya, dihitung kelimpahannya, indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Hasil analisis menunjukkan menunjukkan bahwa jumlah phytoplankton 3.039–3.379 indv/liter, zooplankton 4508–5146 indv/liter. Phytoplankton didominasi oleh Chlorophycea yang mencerminkan kualitas air bersih. Indeks keanekaragaman plankton 2,718 – 2,684, termasuk kondisi sedang, Keseragaman 0, 8419–0, 8618, termasuk kategori stabil. Hasil analisis kualitas air seperi suhu, oksigen terlarut, pH, NO2, H2S masih layak untuk budidaya, sedangkan untuk NH3 melebihi standar.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47970048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kontribusi Koperasi Karya Bhakti Mandiri Terhadap Usaha Ternak Ayam Kampung Pedaging di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur","authors":"I. Istikomah, Juraemi Juraemi","doi":"10.36084/jpt..v8i2.266","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.266","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi Koperasi KBM terhadap pengembangan usaha ternak ayam kampung pedaging di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Penelitian dilakukan bulan Juni-Agustus 2019. Metode penelitian kulitatif statistik non parametrik Uji Chi Square dan Korelasi Rank Spearmans. Explanatory research digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel peranan dengan pengembangan usaha melalui pengujian hipotesis Uji chi Square dan Korelasi Rank Spearmans. Kontribusi Koperasi KBM dihitung dari besarnya koefisien determinasi. Pengambilan sampel responden ialah anggota koperasi aktif yang sudah melalukan usaha ternak ayam kampung pedaging secara intensif diambil secara total sampling sebanyak 50 orang dengan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Peranan Koperasi KBM rata-rata 52% atau termasuk kategori sedang, pengembangan usaha ternak ayam kampung yang dilakukan Koperasi KBM rata-rata 60% berada pada kategori tinggi. Terdapat hubungan yang erat antara Peranan Koperasi KBM terhadap pengembangan usaha ternak ayam pedaging di Kecamatan Bengalon hasil analisis uji Chi Square χ2hitung=31.290 dibandingkan χ2tabel (α=0.05) = 9.488 berpengaruh signifikan Zhitung = 5,236 dibandingkan Ztabel (α=0.5) = 1,645 Keeratan hubungan berada pada kategori kuat (rs = 0.748). Kontribusi Koperasi KM sebesar 55% berkontribusi terhadap pengembangan usaha ternak ayam kampung pedaging di Kecamatan Bengalon.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41920010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Identifikasi Produktivitas Pekarangan Berdasarkan Periode Panen Untuk Menunjang Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kecamatan Sangatta Utara","authors":"Bahar Bahar, Taufan Purwokusumaning Daru, Hadi Pranoto, Surya Darma, Suria Darma Idris","doi":"10.36084/jpt..v8i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.269","url":null,"abstract":"Ketahanan pangan telah menjadi tantangan utama berbagai negara termasuk Indonesia. Permasalahan ketahanan pangan merupakan permasalahan lokal, nasional, dan global yang terus dicari solusinya. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi komposisi, pola pemanfaatan, produksi, produktivitas dan potensi pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan keluarga di Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April–Mei 2019 di Kabupaten Kutai Timur Kecamatan Sangatta Utara. Metode yang digunakan adalah metode survei. Sampel berasal dari rumah tangga petani sebanyak 30 sampel secara sengaja (purposive sampling) dengan luas lahan pekarangan yang dikelompokan menjadi tiga strata yaitu strata 1 (0,5–1.0 ha), strata 2 (>1–1,5 ha) dan strata 3 (>1,5–2,0 ha). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif (dikuantitatifkan) dengan Analysis of Data Regression by Excel Office 2010. Pemanfaatan lahan pekarangan di Kecamatan Sangatta Utara memberikan kontribusi cukup besar dalam peningkatan ekonomi rumah tangga dan menunjang ketahanan pangan keluarga. Tingkat produksi menunjukkan pendapatan dari lahan pekarangan rumah tangga tinggi, dengan rata-rata pendapatan diatas 75 kg beras bulan-1.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48669150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Tumbuhan di Lahan Reklamasi Pasca Tambang Batubara Sebagai Pakan Ternak","authors":"Taufan Purwokusumaning Daru, Roosena Yusuf, Juraemi Juraemi","doi":"10.36084/jpt..v8i2.273","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.273","url":null,"abstract":"Lahan reklamasi pasca tambang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai lahan penggembalaan ternak. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, perlu diketahui kondisi jenis vegetasi dan daya dukungnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis vegetasi sebagai hijauan dan produksi tumbuhan di lahan reklamasi pascatambang sehingga dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi pada lahan reklamasi pasca tambang batubara PT. Multi Harapan Utama (MHU), Jonggon, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kuadran ukuran 1 m x 1 m yang dilemparkan secara acak sebanyak 50 kali lemparan dari lahan yang digunakan 1 ha. Pengukuran meliputi status kesuburan tanah, jenis tumbuhan, kandungan zat makanan, kandungan logam berat, dan kapasitas tampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan reklamasi pasca tambang batubara memiliki 16 spesies tumbuhan dari 12 famili yang didominasi oleh Paspalum conjugatum. Kandungan zat makanan relative di bawah kebutuhan hidup pokok sapi potong. Kandungan logam berat Pb, Cd, Cu dan Zn dibawah dari maksimal yang diizinkan sebagai pakan. Potensi produksi tumbuhan segar di area reklamasi pasca tambang adalah 8.312 kg ha-1, dengan kapasitas tampung sebesar 2.2 ST ha-1 tahun-1.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41432196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Warna Cahaya Lampu Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Pada Set Net di Perairan Teluk Ka’ba","authors":"R. Rudiyanto, Anshar Haryasakti","doi":"10.36084/jpt..v8i2.272","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.272","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil alat tangkap belat yang dilengkapi dengan cahaya lampu dan dengan yang tidak ada cahaya lampu sebagai pemikat dan mengetahui efektifitas perbedaan jenis warna lampu terhadap jenis dan jumlah tangkapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April Tahun 2020 di perairan Teluk Kaba, Desa Sangkima Lama Kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur, dengan pengambilan data secara in situ. Penelitian ini menggunakan metode uji coba (Experimental fishing), dengan melakukan uji coba menggunakan tiga perlakuan yaitu : membandingkan antara hasil tangkapan belat yang umum dilakukan oleh masyarakat setempat sebanyak 18 trip dengan pengambilan data primer dilakukan 2 kali dalam seminggu, selama 3 minggu. Untuk mengetahui adanya pengaruh hasil tangkapan maka dilakukan uji-t. Jumlah hasil tangkapan yang paling efektif yaitu belat yang menggunakan cahaya berwarna merah dengan total hasil tangkapan seberat 25,60 kg (48,53 %), kemudian belat yang menggunakan cahaya berwarna putih dengan berat 14,70 kg (29,57%) dan belat yang tidak menggunakan cahaya (kontrol) seberat 8,60 kg (21,90% ) dari total 48,90 kg berat secara keseluruhan. Penggunaan cahaya lampu sebagai alat untuk pengumpul ikan pada alat tangkap belat sangat efektif dan menghasilkan lebih banyak hasil tangkapan daripada yang tidak menggunakan cahaya. Korelasi antara alat tangkap belat dengan menggunakan cahaya lampu putih dan tanpa menggunakan cahaya sebesar 83,40 % dan dengan nilai T.hit sebesar 1,91 sedangkan T.tab Sebesar 1,70 (T.hit > T.tab).","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42759687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kesesuaian Wisata Bahari Berdasarkan Indeks Tutupan Karang di Perairan Pantai Teluk Lombok Kecamatan Sangatta Selatan","authors":"Muhammad Hirwan Wahyudi, Anshar Haryasakti","doi":"10.36084/jpt..v8i2.276","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.276","url":null,"abstract":"Teluk Lombok sebagai destinasi wisata yang memiliki hamparan terumbu karang yang dapat dijadikan salah satu objek wisata bahari. Tujuan Penelitian ini : (1) Untuk mengetahui kondisi terumbu karang yang ada di pantai teluk Lombok, (2) Untuk mengetahui nilai indeks kesesuaian wisata snorkling dan diving di Teluk Lombok. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2020 di perairan Teluk Lombok desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan. Pengambilan data terumbu karang mengunakan metode Line Intercept Transect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang pada stasiun I masih tergolong baik dengan Presentase 60,14%, stasiun II terumbu karang tergolong dalam kategori buruk dengan presentase 9,58%, stasiun III masuk dalam ketegori sedang dengan presentase 25,06%. Perairan pantai teluk lombok masih dapat dijadikan lokasi wisata snorkling dan diving.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49208945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Naharuddin Naharuddin, I. Sari, Herman Harijanto, Abd. Wahid
{"title":"Sifat Fisik Tanah Pada Lahan Agroforestri dan Hutan Lahan Kering Sekunder di Sub Das Wuno, Das Palu","authors":"Naharuddin Naharuddin, I. Sari, Herman Harijanto, Abd. Wahid","doi":"10.36084/jpt..v8i2.251","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v8i2.251","url":null,"abstract":"Perubahan penggunaan lahan memiliki dampak terhadap sifat fisik tanah maupun proses hidrologi daerah aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat fisik tanah pada penggunaan lahan agroforestri dan hutan lahan kering sekunder di Sub-DAS Wuno, Kabupaten Sigi. Metode penelitian menggunakan metode survei dilanjutkan dengan pengambilan sampel untuk bahan analisis di Laboratorium. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah ditentukan secara sengaja untuk mendapatkan 6 titik sampel. Pengambilan sampel tanah dilakukan 3 kali untuk setiap penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur tanah pada lahan agroforestri memiliki fraksi pasir 79,8%, kemudian fraksi debu 19,1%, dan fraksi liat 1,1%, sedangkan hutan lahan kering sekunder memiliki fraksi pasir 62%, fraksi debu 37,2%, dan fraksi liat 0,8%. Permeabilitas tertinggi pada kedalaman 0-20 cm ditemukan di lahan agroforestri 10,44 cm/jam, dan terendah di hutan lahan kering sekunder adalah 2,29 cm/jam. Bobot isi pada lahan agroforestri adalah 1,41 g/cm3, hutan lahan kering sekunder adalah 1,64 g/cm3. Porositas tanah lahan agroforestri adalah 40,85%, sedangkan hutan lahan kering sekunder adalah 22,90%. Bahan organik tanah pada lahan agroforestri adalah 4,23%, sedangkan hutan lahan kering sekunder adalah 3,81%. Tidak terdapat perbedaan yang cukup siginfikan terhadap parameter sifat fisik tanah diantara kedua penggunaan lahan baik pada tekstur tanah, bobot isi, dan bahan organik, namun demkian nilai porositas tanah dan permeabilitas pada lahan agroforestri lebih tinggi dibandingkan dengan hutan lahan kering sekunder.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43813353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}