{"title":"Implementasi Model-Model Information Gap dalam Pembelajaran Kaiwa berbasis Daring","authors":"Yeni Yeni, I. W. Sadyana, Gede Satya Hermawan","doi":"10.23887/jpbj.v6i3.30235","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i3.30235","url":null,"abstract":"Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berbahasa Jepang mahasiswa setelah diimplementasikan model-model information gap dalam pembelajaran kaiwa berbasis daring dan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap implementasi model-model information gap dalam pembelajaran kaiwa berbasis daring. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi (Quasi Experimental) dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah one grup pretest posttest design. Instrumen yang digunakan berupa tes berbicara dan angket/kuesioner dalam bentuk Google Form. Berdasarkan hasil posttest diketahui 86% mahasiswa yang diimplementasikan model-model information gap dalam pembelajaran kaiwa berbasis daring memperoleh nilai di atas 80 sedangkan sisanya 14% mahasiswa memperoleh nilai di bawah 80. Gain hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan rata-rata nilai sebesar 2.04. Dengan demikian, kemampuan berbahasa Jepang mahasiswa setelah diimplementasikan model-model information gap dalam pembelajaran kaiwa berbasis daring mengalami peningkatan dan implementasi model-model information gap efektif dalam pembelajaran kaiwa berbasis daring. Selanjutnya berdasarkan hasil angket/kuesioner diperoleh respon positif dari sebagian besar responden terhadap implementasi model-model information gap dalam pembelajaran kaiwa berbasis daring.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114670675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Makna Kiasan Visual Dalam Iklan Minuman Kaleng Beralkhol Suntory “Strong Zero”","authors":"I. Dewi","doi":"10.23887/jpbj.v6i3.25798","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i3.25798","url":null,"abstract":"Artikel ini berisi tentang analisis semiotika yang bertujuan untuk memaparkan makna kiasan dari tanda-tanda visual iklan Minuman Kaleng Beralkhol Suntory “Strong Zero”. Metode semiotika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dari Roland Barthes yang mengacu pada sistem denotasi, konotasi dan mitos. Sistem ini akan digunakan untuk menganalisis makna tanda-tanda visual pada iklan minuman kaleng beralkhol Suntory. Artikel ini juga meneliti makna kiasan visual dan pesan yang terdapat pada iklan Minuman Kaleng Beralkhol Suntory “Strong Zero”. Dalam iklan ini, pesan yang ingin disampaikan bahwa Minuman Kaleng Beralkhol Suntory “Strong Zero” dapat memberikan sensasi menyegarkan dan meningkatkan semangat.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128687082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS MAKNA VERBA MAJEMUK OWARU DALAM BAHASA JEPANG","authors":"I. Mulya","doi":"10.23887/jpbj.v6i3.25593","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i3.25593","url":null,"abstract":"Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui struktur kata kerja majemuk (V + V) dalam bahasa Jepang. Strukturnya adalah pembentukan zenkoudoushi (kata kerja pertama) dan koukoudoushi (kata kerja kedua). Kata kerja kedua adalah owaru. Dan kata kerja pertama adalah joutai doushi (statistik) keizoukudoushi (contuinity), shunkandoushi (fungtual), dan daiyoushudoushi (kata kerja empat). Klasifikasi ini dari klasifikasi Kindaichi. Sebagai kata kerja tunggal, berarti melakukan. Ketika dikombinasikan dengan kata kerja lain, kata kerja owaru akan membentuk kata kerja majemuk yang memiliki beberapa arti. Secara umum, kata kerja majemuk owaru dalam hal makna perfektif yaitu owaru,oeru dan yomu.Arti kata kerja owaru menjukan suatu verba aktivitas yang dilakukan sengaja atau tidak sengaja.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134396554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kesalahan Penggunaan Jodoushi ~Sou da, ~You da, dan ~Rashii","authors":"Y. Rohman","doi":"10.23887/jpbj.v6i3.30160","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i3.30160","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang analisis kesalahan penggunaan jodoushi ~sou da, ~you da, dan ~rashii. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa tingkat III Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES dalam penggunaan jodoushi ~sou da, ~you da, dan ~rashii dan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penggunaan jodoushi ~sou da, ~you da, dan ~rashii yang sering dilakukan mahasiswa tingkat III Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, dengan menjadikan penelitian survey sebagai desain penelitian. Untuk memperoleh data, instrumen yang digunakan berupa tes objektif. Teknik dalam mengumpulkan data adalah one shoot model, dimana pengambilan data dilakukan dalam satu waktu. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES dengan jumlah 20 orang.Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa jenis kesalahan penggunaan pola ~sou da, ~you da dan ~rashii dikategorikan menjadi kesalahan penggunaan pola kalimat saja, kesalahan perubahan bentuk saja, dan keduanya (kesalahan penggunaan pola kalimat dan kesalahan perubahan bentuk) pada soal pilihan ganda, soal terjemahan dan soal menyelesaikan kalimat. Adapun faktor-faktor yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya kesalahan penggunaan jodoushi ~sou da, ~you da, dan ~rashii tidak hanya pemahaman tentang perbedaan dan persamaan penggunaan jodoushi ~sou da, ~you da, dan ~rashii tetapi juga faktor lain seperti pemahaman terhadap konteks kalimat, dan lain-lain.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131733101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GOLDEN RULE DALAM “RAIN TOWN karya HIROYASU ISHIDA”","authors":"Wiwit Cahyaningrum","doi":"10.23887/jpbj.v6i3.25978","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i3.25978","url":null,"abstract":"AbstrakFilm Rain Town merupakan sebuah film pendek karya Hiroyasu Ishida yang dirilis tahun 2011. Dalam film pendek Rain Town banyak scene yang menggunakan Golden Rule sebagai komposisinya. Golden rule (aturan emas atau etika timbal balik) sendiri memiliki makna cara melakukan moral yang lahir berdasarkan landasan nurani dan pikiran manusia pengertian lainnya yaitu “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Matius 7:12). Golden Rule atau peraturan Emas merupakan strategi pendekatan hubungan antarmanusia yang kuat dalam sejarah dunia. Dalam arti lain, golden rules diartikan sebagai hubungan timbal balik antara manusia dengan konsep yang positif dan bukan negatif. Agar lebih mudah memahami golden rule maka ada pepatah 'manusiakan manusia jika ingin dianggap manusia'. Pelaksanaan aturan emas dalam kehidupan menghasilkan hubungan yang erat antar manusia dengan saling menghormati sesama insan manusia terlepas dari perbedaan yang dimiliki masing-masing.Dalam film pendek “Rain Town” kami para penulis ingin mengembangkan makna Golden rule yang terdapat pada film pendek tersebut. Selain itu, dalam film pendek Rain Town terdapat environmental fog (suasana lingkungan) serta blur untuk menggambarkan kesan yang lebih jauh serta bagian mana yang lebih ingin difokuskan untuk penyampaian makna dari Golden Rule dari sang kreator.Penelitian tentang Golden Rule dalam film pendek “Rain Town”, kami lakukan dengan melihat tanda-tanda yang terdapat pada film tersebut. Dengan itu, kami menggunakan gagasan Peirce dalam penelitian ini yang membagi tanda menjadi tiga kategori yaitu ikon, indeks dan simbol dalam menciptakan makna. Sehingga, kami tim penulis mengkaji film pendek ini dengan memandang unsur intrinsik seperti tema, latar, alur dan penokohan dan unsur ekstrinsik dalam film pendek.Berdasarkan hasil intepretasi Golden Rule dengan menggunakan pendekatan semotika Peirce. Ikon, indeks dan simbol dalam film pendek Rain Town menceritakan tentang kondisi kota yang selalu turun hujan karena kondisi inilah membuat banyak orang mulai meninggalkan kota tersebut. Berjalannya waktu kota tersebut mulai sepi ditinggal pergi oleh warganya dan pada akhirnya menjadi mati. Tetapi ada sebuah robot yang masih setia bertahan di kota tersebut dengan sebuah alasan yang yang menyangkut tentang kenangan dalam kota hujan. Oleh karena itu, dari analisis semiotika tersebut bisa disimpulkan bahwa film ini mempunyai banyak makna makna tersirat didalamnya sehingga penonton dapat menyimpulkan dari berbagai interpretasi.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121985436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Made Marta Sari Dewi, Putu Ratih Megantari, Ni Putu Winda Tya Ariantari
{"title":"MAKNA LIRIK LAGU “PAPURIKA HANA GA SAITARA HARETA SORA NI TANE WO MAKOU” DALAM LAGU PAPURIKA","authors":"Made Marta Sari Dewi, Putu Ratih Megantari, Ni Putu Winda Tya Ariantari","doi":"10.23887/jpbj.v6i3.25807","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i3.25807","url":null,"abstract":"Artikel ini dibuat untuk menganalisis makna lirik lagu “Papurika hana ga saitara, hareta sora ni tane wo makou” dalam lagu “Papurika” dengan analisis makna intrinsic dan ekstrinsik lagu tersebut. Lagu Paprika tersebut merupakan sebuah lagu yang dirilis oleh Kenshi Yonezu pada tahun 2018 yang menjadi sebuah trending dengan jumlah penonton 260 juta orang dan dirilis secara digital pada 2 Desember 2019. Kemudian lagu tersebut dinyanyikan oleh grup anak-anak yaitu Foorin. Lagu ini juga digunakan sebagai lagu tema untuk Tokyo Olympics mendatang. Seluruh royalty dari single ini akan disumbangkan ke Japan Sport Council untuk pembinaan atlet generasi yang selanjutnya.Kata Kunci :Impian dan Harapan, Keadaan yang berubah, Papurika hana ga saitara hareta sora ni tane wo makou, Lagu","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121510672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak Agung Ayu Dyah Padmadewi, Margareth Endaris Putri, Gede Oka Darma Yasa
{"title":"ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU JEPANG FIRST LOVE-UTADA HIKARU","authors":"Anak Agung Ayu Dyah Padmadewi, Margareth Endaris Putri, Gede Oka Darma Yasa","doi":"10.23887/jpbj.v6i2.25726","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i2.25726","url":null,"abstract":"Dalam penelitian ini penulis menganalisis bentuk dan makna metafora dalam lagu First Love yang dipopulerkan oleh Utada Hikaru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna metafora apa yang terkandung dalam lagu Jepang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, metode ini dilakukan dengan mendengarkan, menganalisis dan menyalin. Selanjutnya mengklasifikasikan bentuk metafora dan menganalisis makna metafora.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121401072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Bahan Ajar Berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD Tahap Lanjutan) Bahasa Jepang Berbasis Standar Proses Kurikulum 2013 Revisi untuk Sekolah Dasar di Bali","authors":"Ni Ketut Karmili, D. M. S. Mardani, I. W. Sadyana","doi":"10.23887/jpbj.v6i2.26574","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i2.26574","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian R&D (Research and Development) yang bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD tahap lanjutan) bahasa Jepang yang sesuai dengan kurikulum 2013 revisi untuk sekolah dasar di Bali. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Four-D dari Thiagarajan, namun pada tahap keempat tidak dilaksanakan agar dapat dilanjutkan nanti. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Jepang. Data didapat melalui kuesioner dan wawancara. Data yang didapat dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu 1) LKPD yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum 2013 revisi, 2) berdasarkan uji ahli materi LKPD yang dikembangkan dinilai sangat sesuai, 3) dan respon guru menyatakan bahwa LKPD yang dikembangkan sangat sesuai.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123966014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALYSIS OF SPEECH ACT IN THE FILM FUMIKO NO KOKUHAKU BY HIROYASU ISHIDA","authors":"Septania Damaris Pakpahan, Dewa Ayu Trisna Manik","doi":"10.23887/jpbj.v6i2.26149","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i2.26149","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang mengidentifikasi tindak tutur melalui dialog antar tokoh dalam film Fumiko no Kokuhaku. Film ini merupakan film pendek bergenre romance comedy yang berlatar belakang suasana persekolahan serta pedesaan. Film Fumiko no Kokuhaku diciptakan oleh Hiroyasu Ishida pada tahun 2009 sebagai film independen. Film ini menceritakan pemeran utama yaitu Fumiko melakukan kokuhaku atau menyatakan perasaan kepada lawan jenisnya, namun pengakuan tersebut ditolak oleh lawan jenisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk dapat mengklasifikasikan tindak tutur yang digunakan dalam film Fumiko no Kokuhaku, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui jenis-jenis tindak tutur yang digunakan dalam film Fumiko no Kokuhaku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan tiga jenis tindak tutur yang digunakan dalam Film Fumiko no Kokuhaku, yaitu tindak tutur ekspresif bentuk kesukaan ditemukan satu data dan bentuk kesengsaraan ditemukan satu data, tindak tutur komisif bentuk penolakan ditemukan dua data dan tidak tutur direktif bersifat persuasif (Membujuk) ditemukan satu data.","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116122086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remi Martha Tiana, Putu dewi Wigantari Pratiwi, Indah Widya Hastuti
{"title":"ANALISIS MAKNA METAFORA DALAM LIRIK LAGU “IGNITE”","authors":"Remi Martha Tiana, Putu dewi Wigantari Pratiwi, Indah Widya Hastuti","doi":"10.23887/jpbj.v6i2.25728","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpbj.v6i2.25728","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas makna metafora yang terkandung dalam lirik lagu berbahasa Jepang. Dengan menggunakan teori analisis metafora \"Knowless and Moon (2006)\", analisis ini menganalisis beberapa kata dari sumber data berjudul Ignite yang dipopulerkan oleh Aoi Eir. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan penggunaan dan makna metafora yang digunakan oleh penulis lagu. Di mana lirik lagu tersebut seperti puisi. Teori Moon dan Knowless (2006: 7) yakni dengan mengidentifikasi dan menganalisis tiga komponen: (1) metaforanya; (2) maknanya; dan (3) kemiripan atau kaitan antara keduanya. Dalam pendekatan tradisional, ketiga komponen ini disebut vehicle, topic, dan grounds. Knowless and Moon membedakan metafora menjadi dua jenis, yakni metafora kreatif dan konvensional. Metafora kreatif adalah metafora yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan, ide atau perasaannya ke dalam sebuah tulisan atau ucapan dan membuat mitra tuturnya harus mendekonstruksi makna yang dimaksud. Biasanya metafora ini digunakan dalam karya sastra atau iklan-iklan. Sementara metafora konvensional adalah metafora yang sudah kerap digunakan oleh masyarakat dalam kosakata sehari-hari.Kata Kunci: Metafora, Aoi Eir, Knowless and Moon, Lirik Lagu","PeriodicalId":174408,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131115622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}