Marselino S Gerung, R. Montolalu, Helen Jenny Lohoo, Verly Dotulong, Nurmeilita Taher, Feny Mentang, Grace Sanger
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI PELARUT DAN LAMA EKSTRAKSI PADA PRODUKSI KARAGENAN","authors":"Marselino S Gerung, R. Montolalu, Helen Jenny Lohoo, Verly Dotulong, Nurmeilita Taher, Feny Mentang, Grace Sanger","doi":"10.35800/mthp.7.1.2019.23908","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/mthp.7.1.2019.23908","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to obtain carrageenan from red seaweed Kappaphycus alvarezii using the steam method. In this study the treatment of 4% NaOH and 5% KOH was used and the extraction time was 7 hours and 10 hours. The stages of making carrageenan are; drying, soaking, washing, extraction, settling, filtering, drying and grinding. The results of this study showed that the highest yield was in 4% NaOH treatment, 10-hour extraction time was equal to 18.15%. The lowest water content was obtained from 5% KOH treatment, 10 extraction time which was 1.9%. The best pH value is in 4% NaOH treatment, 10 hours extraction time is 7.58. The best results of gel strength were obtained from 5% KOH treatment, 7 hours extraction time which was 78.3 mm/g/sec.Keyword: Carrageenan, Kappaphycus alvarezii, Steam Method, NaOH, KOH.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karaginan dari rumput laut merah Kappaphycus alvarezii dengan menggunakan metode uap. Pada penelitian ini digunakan perlakuan konsentrasi NaOH 4% dan KOH 5% dan waktu ekstraksi 7 jam dan 10 jam. Tahapan pembuatan karaginan ini adalah pengeringan, perendaman, pencucian, ekstraksi, pengendapan, penyaringan, pengeringan dan penggilingan. Hasil penelitian ini diperoleh rendemen terbanyak ada pada perlakuan NaOH 4%, waktu ekstraksi 10 jam yaitu sebesar 18,15%. Kadar air yang paling rendah diperoleh dari perlakuan KOH 5%, waktu ekstraksi 10 yaitu sebesar 1,9%. Nilai pH terbaik ada pada perlakuan NaOH 4%, waktu ekstraksi 10 jam yaitu sebesar 7,58. Hasil penelitian kekuatan gel paling terbaik diperoleh dari perlakuan KOH 5%, waktu ekstraksi 7 jam yaitu sebesar 78,3 mm/g/det.Kata kunci: Karaginan, Kappaphycus alvarezii, Metode Uap, NaOH, KOH.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127509670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROTEIN GELS: A MINI REVIEW","authors":"S. D. Harikedua","doi":"10.35800/mthp.7.1.2019.19523","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/mthp.7.1.2019.19523","url":null,"abstract":"The use of gelatin as food additive for gelling properties was discussed in this review. Three products (i.e. gel dessert, yoghurt, and surimi) were selected as the main focus of this mini review since they characterized 3 different protein gelation system. The mechanism of gelatin gelation in water system was described by gel dessert, the gelation of casein in dairy product was presented by yoghurt, and the gelation of sarcoplasmic protein in meat system was exemplify by surimi. Overall, the mechanism of gelation mainly contributed by the networking of protein-protein which is strengthen by the intermolecular bond and intramolecular bond.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"139 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133572223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Brian Dumondor, D. M. Makapedua, Nurmeilita Taher, Verly Dotulong, E. L. Mongi, R. Montolalu
{"title":"KUALITAS SEMI-REFINED CARRAGEENAN CHIPS PADA RUMPUT LAUT MERAH Kappaphycus alvarezii YANG DIKERINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN CABINET DRYER","authors":"Brian Dumondor, D. M. Makapedua, Nurmeilita Taher, Verly Dotulong, E. L. Mongi, R. Montolalu","doi":"10.35800/MTHP.7.1.2019.21306","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/MTHP.7.1.2019.21306","url":null,"abstract":"Rumput laut merah Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu komoditas ekspor dan program utama revitalisasi perikanan yang berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat karena mengandung zat karaginan yang merupakan bahan campuran dalam industri pangan dan non pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semi-refined carrageenan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii yang dikeringkan dengan menggunakan cabinet dryer. Penelitian ini menggunakan konsentrasi larutan KOH 8% serta menggunakan metode pengeringan cabinet dryer dengan suhu 50–60°C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua perlakuan pengeringan A1 (12 Jam) dan A2 (24 Jam) memenuhi syarat yang ditentukan oleh FAO. Tetapi perlakuan terbaik adalah perlakuan A2 (24 Jam) dimana kadar air yang didapat adalah 6,75%, kadar abu 25,04%, kadar abu tidak larut asam 0,04%, viskositas 14,52 cP, rendemen 26% dan memiliki nilai pH 9,85.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125492112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Richard Suhartono Anti, Hens Onibala, E. L. Mongi, Jenki Pongoh, J. C. Palenewen, D. M. Makapedua
{"title":"PENGOLAHAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) ASAP PRESTO","authors":"Richard Suhartono Anti, Hens Onibala, E. L. Mongi, Jenki Pongoh, J. C. Palenewen, D. M. Makapedua","doi":"10.35800/mthp.7.1.2019.21364","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/mthp.7.1.2019.21364","url":null,"abstract":"This research objective was to determine the sensory quality and microbial contamination (ALT) of skipjack fish products (Katsuwonus pelamis L) as soon as possible. The treatments tested were 30 and 60 minutes of smoking time, dipresto for 1 hour and then stored at 0, 5 and 10 days at room temperature. The results showed that the ALT value was very precise on the 10th day storage of 6.12 x 105 and the lowest value on day 0 was 4.84 x 102 while the 5th day of the highest highest 2.15 x 104 showed that the product was no longer a recommendation on day 10 because it has exceeded the limit of SNI microbial contamination which is 5.0 x 105. The results of sensory evaluation using hedonic scale 1- 9 indicated that the highest value of color 7.5, smell 7.4, taste 7.9, and texture texture 7.1. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mutu organoleptik dan cemaran mikroba (ALT) pada produk ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L) asap presto. Perlakuan yang diujikan adalah lama pengasapan 30 dan 60 menit, dipresto selama 1 jam kemudian disimpan pada 0, 5 dan 10 hari pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai ALT tertinggi ada pada penyimpanan hari ke 10 yaitu 6.12 x 105 dan nilai terendah pada hari ke 0 yaitu 4.84 x 102 sedangkan hari ke 5 mendapatkan nilai tertinggi 2.15 x 104 ini menunjukan produk tidak lagi direkomendasikan pada hari ke 10 karena telah melebihi batas cemaran mikroba SNI yaitu 5.0 x 105 . Hasil mutu organoleptik menunjukkan bahwa nilai tertinggi warna 7.5, bau 7.4, rasa 7.9, dan tekstur tekstur 7.1.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"238 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132496573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MUTU IKAN ROA (Hemirhamphus sp) ASAP YANG DIJUAL DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO SULAWESI UTARA","authors":"V. Dotulong, Chlara Noni Patty, I. K. Suwetja","doi":"10.35800/mthp.6.3.2018.21386","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/mthp.6.3.2018.21386","url":null,"abstract":"Di kota Manado, ikan roa termasuk salah satu jenis ikan yang diolah dengan cara pengasapan. Cara pengolahan ini dapat memberi aroma dengan citarasa yang khas pada ikan yang diolah karena adanya senyawa kimia dari hasil pembakaran bahan bakar alami. Baik pasar swalayan maupun pasar tradisional merupakan tempat penjualan ikan roa asap, dimana pasar Bersehati adalah salah satu pasar tradisional di kota Manado yang menjadi tempat penjualan ikan roa asap. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mutu ikan roa asap melalui uji kadar air, pH, TVB-N, TPC dan organoleptik selama penyimpanan suhu kamar 0, 7, 14 dan 21 hari dengan menggunakan metode eksploratif deskriptif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: nilai kadar air tertinggi adalah 13,38%, Nilai pH tertinggi adalah 6,9, nilai TVB-N tertinggi adalah 59, 64 mg N/100 g sampel, Nilai TPC tertinggi adalah 7,76 x 104 CFU/g, Nilai organoleptik kenampakan terendah adalah 5,3 , Nilai organoleptik bau terendah adalah 6,4, nilai organoleptik rasa terendah adalah 6,1, dan nilai tekstur terendah adalah 6,7. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampai hari penyimpanan ke-21pada suhu kamar mutu ikan roa masih tergolong baik, kecuali untuk nilai kenampakan adalah 5,3, hal kemungkinan disebabkan karena warna ikan roa asap agak hitam karena asap yang agak banyak pada waktu pengasapan.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133548177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasri H Soamole, Grace Sanger, S. D. Harikedua, Verly Dotulong, H. Mewengkang, R. Montolalu
{"title":"KANDUNGAN FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT SEGAR (Turbinaria sp., Gracilaria sp., dan Halimeda macroloba)","authors":"Hasri H Soamole, Grace Sanger, S. D. Harikedua, Verly Dotulong, H. Mewengkang, R. Montolalu","doi":"10.35800/MTHP.6.3.2018.21259","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/MTHP.6.3.2018.21259","url":null,"abstract":"Rumput laut atau dikenal dengan nama seaweed merupakan salah satu organisme laut yang berpotensi sebagai sumber bioaktif, pangan dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air dan kandungan senyawa bioaktif seperti, alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, tanin dan saponin pada tiga jenis rumput laut segar Turbinaria sp., Gracilaria sp., dan Halimeda macroloba. Rumput laut yang dijadikan sampel didapatkan dari daerah Minahasa Utara (pulau Nain). Ekstraksi senyawa bioaktif dilakukan dengan metode maserasi (perendaman) dengan pelarut teknis (etanol), dan perbandingan (1:2 b/v), selama 48 jam pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan air pada ketiga jenis rumput laut ini bervariasi yaitu 75,6% untuk Turbinaria sp. 90,6% untuk Gracilaria sp. dan 72,7% untuk Halimeda macroloba. Dari penelitian ini juga menunjukkan ketiga jenis rumput laut mengandung senyawa bioaktif seperti; alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, saponin dan tanin. Dari hasil penelitian pada ketiga jenis rumput laut tersebut dapat disimpulkan bahwa tiga jenis rumput laut tersebut dapat digunakan sebagai pangan fungsional, obat-obatan dan industri makanan karena memiliki senyawa bioaktif.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132247674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sutardy Mayore, L. Damongilala, H. Mewengkang, Netty Salindeho, G. Sanger, D. M. Makapedua
{"title":"ANALISIS FITOKIMIA DAN UJI TOTAL KAPANG PADA RUMPUT LAUT KERING Eucheuma denticulatum DAN Kappaphycus alvarezii","authors":"Sutardy Mayore, L. Damongilala, H. Mewengkang, Netty Salindeho, G. Sanger, D. M. Makapedua","doi":"10.35800/MTHP.6.3.2018.21256","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/MTHP.6.3.2018.21256","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to determine the phytochemistry content of dried seaweed Eucheuma denticulatum and Kappaphycus alvarezii using methanol and ethanol as solvents and to measure the total plate count (TPC) in the simplicia of dried seaweed Eucheuma denticulatum and Kappaphycus alvarezii. The results showed that dried seaweed Eucheuma denticulatum and Kappahycus alvarezii extract with ethanol and methanol contained bioactive compounds such as Flavonoids, Saponins, Tannins, Terpenoids, Phenols and Alkaloid in Dragendorf reagents and Wagner reagents. However, alkaloid was not found in Mayer reagents in both seaweed. Moreover, steroid was only identified in both seaweed extracts with ethanol. While total plate count (TPC) in incubation for two days at 25–30˚C was 3.1x102 CFU/g for dried seaweed Eucheuma denticulatum and Kappaphycus alvarezii had total plate count (TPC) of 3.4x102 CFU/g.Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kandungan fitokimia dari rumput laut kering Eucheuma denticulatum dan Kappaphycus alvarezii menggunakan pelarut methanol dan etanol, dan untuk mengukur total kapang dalam simplisia rumput laut kering Eucheuma denticulatum dan Kappaphycus alvarezii. Hasilnya menunjukkan bahwa rumput laut kering Eucheuma denticulatum dan Kappaphycus alvarezii yang di ekstrak dengan etanol dan methanol, mengandung senyawa Flavonoid, Saponin, Terpenoid, Tanin, Fenol dan Alkaloid pada pereaksi Dragendorf dan Wagner. Senyawa Alkaloid pada pereaksi Mayer tidak teridentifikasi pada kedua rumput laut. Senyawa Steroid yang teridentifikasi pada kedua rumput laut yang diekstrak dengan etanol. Sementara itu, total kapang yang di inkubasi selama dua hari pada suhu 25–30˚C ialah 3,1x102 CFU/g untuk rumput laut kering Eucheuma denticulatum, sedangkan rumput laut kering Kappaphycus alvarezii memiliki total kapang 3,4x102 CFU/g.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129167353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN DI KELURAHAN TONGKEINA KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO","authors":"Djuhria Wonggo, A. Reo","doi":"10.35800/mthp.6.3.2018.21263","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/mthp.6.3.2018.21263","url":null,"abstract":"Tujuan program kemitraan masyarakat adalah untuk mengatasi pengangguran dengan cara meningkatkan jumlah partisipan wanita dalam pengadaan pola makan yang berbasis B2SA meningkatkan jumlah pengolah ikan yang bersifat sumber daya lokal, dan Meningkatkan motivasi, partisipasi, dan aktivitas masyarakat dalam program P2KP. Target khusus adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari kelompok ibu-ibu dalam teknik diversifikasi produk olahan ikan, dapat dikembangkan menjadi suatu usaha RT, yang dapat mendatangkan nilai tambah keluarga dan pemenuhan protein bagi anak-anak dan ibu hamil. Metode yang diterapkan pada program ini yaitu :penyuluhan tentang pentingnya diversifikasi produk olahan ikan, pelatihan dan pendampingan tentang penyediaan makanan berbasis B2SA dan P2KP yaitu pembuatan nugget dan kaki naga ikan. Serta mengevaluasi penerimaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan yaitu kaki naga dan nugget ikan melalui lembar penilaian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Produk kaki naga dan nugget ikan dapat menciptakan rasa yang enak walaupun dibuat dari ikan yang sebenarnya sebagian besar masyarakat kurang menyukai ikan tersebut. Hanya 5% panelis yang dapat menentukan ikan sebagai bahan baku kaki naga dan nugget ikan. ini menunjukkan bahwa kaki naga dan nugget ikan dapat menciptakan rasa yang baru dan enak, sehingga hasil menunjukkan bahwa 100% panelis ingin membuat produk olahan tersebut di rumah masing-masing dan mau memilih produk ini sebagai bisnis yang baru.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122676082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PKM KELOMPOK PKK (ISTRI NELAYAN) KELURAHAN MOLAS KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA TENTANG DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN","authors":"Verly Dotulong, L. Montolalu","doi":"10.35800/mthp.7.1.2019.21260","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/mthp.7.1.2019.21260","url":null,"abstract":"Mitra sasaran program ini berlokasi di Lingkungan IV dan V Kelurahan Molas Kecamatan Bunaken Kota Manado. Penduduk Lingkungan IV hampir setengah berprofesi sebagai nelayan dan penduduk Lingkungan V lebih dari setengahnya berprofesi juga sebagai nelayan. Masyarakat nelayan ini sudah melakukan kegiatan sebagai nelayan secara turun temurun, dimana kegiatan melaut dilakukan oleh kaum pria, dan para wanita menjual ikan di pasar Tuminting (pasar terdekat dengan pemukiman), ada juga kaum wanita yang menjadi pedagang ikan segar keliling. Para wanita ini tergabung dalam kelompok organisasi kemasyarakatan PKK, dimana masing-masing kelompok akan diikutsertakan 3 orang kader dalam program kemitraan masyarakat (PKM) ini. Masalah yang dihadapi oleh nelayan di daerah ini apabila hasil tangkapan melimpah, harga ikan akan murah dan banyak yang tersisa tidak laku dijual, diolah seadanya misalnya dibakar atau digoreng. Tujuan kegiatan ini yaitu: (1) Memanfaatkan hasil tangkapan ikan yang melimpah, (2) Meningkatkan keterampilan kaum ibu (istri nelayan) dalam melakukan berbagai bentuk olahan ikan seperti nugget ikan dan kaki naga ikan sebagai pangan yang kaya gizi. Metode pelaksanaan yang akan diterapkan pada program ini yaitu: (1) Penyuluhan dan pelatihan diversifikasi olahan ikan, (2) Pendampingan dan (3) Evaluasi. Hasil yang dicapai dari kegiatan PKM ini yaitu terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu PKK (istri nelayan) di Desa Molas tentang manfaat makan ikan bagi kesehatan dan bagaimana membuat nugget dan kaki naga ikan sebagai makanan sehat, bergizi dan mempunyai rasa yang lezat yang bisa dikembangkan sebagai skala usaha rumah tangga.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"7 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129328876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jessica E Panggabean, V. Dotulong, R. I. Montolalu, L. Damongilala, S. D. Harikedua, D. M. Makapedua
{"title":"EKSTRAKSI KARAGINAN RUMPUT LAUT MERAH (Kappaphycus alvarezii) DENGAN PERLAKUAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN BASA","authors":"Jessica E Panggabean, V. Dotulong, R. I. Montolalu, L. Damongilala, S. D. Harikedua, D. M. Makapedua","doi":"10.35800/MTHP.6.3.2018.20642","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/MTHP.6.3.2018.20642","url":null,"abstract":"Semi-refined carrageenan are a type of carrageeanan product that have a low level of purity because it still contains a small amount of selulose within the carageenan. The purpose of this study is to find out the effect of the concentration of both NaOH and KOH towards rendemen, and the physical and chemical charactheristic of semi refined carrageenan made from kappaphycus alvarezii seaweed, and also to minimize the use of chemical product on SRC production process. The method used in this study is steaming method. The results are the rendemen from NaOH is 10% and KOH 14%. This proves that the concentration of alkali affects the amount of rendemen. The higher the amount of alkali used, the higher the amount of rendemen obtained. Water content obtained from the NaOH samples are 3,75%; while those from the KOH samples are 5%. The ash content of semi-refined carrageenan obtain from NaOH samples are 55,42% and KOH are 55,27%. For the pH level on semi-refined carrageenan obtain from the NaOH samples are 8,06; and KOH are 8,69. The alkali concentration greatly affects the amount of rendemen that is obtained because a higher concentration of alkali during the alkalization process will result in higher pH level, therefore the extration ability of alkali are increased.","PeriodicalId":170118,"journal":{"name":"Media Teknologi Hasil Perikanan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127874383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}