{"title":"PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP WORK ENGAGEMENT DAN KINERJA PERAWAT (KAJIAN PADA INSTALASI RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG) KABUPATEN WAJO TAHUN 2018","authors":"Khaeriah B","doi":"10.51171/jms.v9i1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.12","url":null,"abstract":"Modal psikologis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Work Engagement dan berdampak pada kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh modal psikologis terhadap Work Engagement dan Kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Lamaddukelleng Kab. Wajo. \u0000Desain penelitian adalah Cross Sectional Study dengan menggunakan uji analisis jalur (Path Analysis) regresi berganda dengan jumlah sampel 106 perawat di instalasi rawat inap RSUD Lamaddukelleng Kab. Wajo. Instrumen penelitian berupa kuesioner. \u0000Hasil penelitian dengan uji Analisis Jalur menunjukkan bahwa Ada pengaruh secara langsung Efikasi Diri terhadap Kinerja,Tidak ada pengaruh secara langsung Harapan terhadap Kinerja,Tidak ada pengaruh secara langsung Optimismeterhadap Kinerja,Tidak ada pengaruh secara langsung Resiliensi Optimismeterhadap Kinerja,Ada pengaruh secara tidak langsung antara Efikasi Diri terhadap Kinerja melalui Work Engagement, Tidak ada pengaruh antara Harapan terhadap Kinerja melalui Work Engagement, Ada pengaruh antara Optimisme terhadap Kinerja melalui Work Engagement, Ada pengaruh antara Resiliensi terhadap Kinerja melalui Work Engagement, dan Ada pengaruh langsung Work Engagement terhadap Kinerja. \u0000Pihak RSUD Lamaddukelleng Kab. Wajo perlu melakukan penilaian secara rutin mengenai Modal psikologis, dan Keterikatan kerja (Work Engagement) perawat agar dapat meningkatkan kinerja perawat di RSUD Lamaddukelleng Kab. Wajo","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117059142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KEMANGI TERHADAP TINGKATSSTRES PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOTOLI KABUPATEN MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT","authors":"Haerani Haerani, Arman Arman, Sitti Patimah","doi":"10.51171/jms.v9i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.30","url":null,"abstract":"Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri atau dari luar. ibu menyusui rentan mengalami penurunan psikologis karena kurangnya dukungan terhadap penyesuaian yang dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktifitas dan peran barunya sebagai ibu setelah melahirkan. \u0000Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Untuk mengetahui pengaruh pemberian Kemangi Terhadap Tingkat Stres pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Totoli Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Desain penelitian menggunakan rancangan penelitian Quasi Esperiment yaitu Pretest Posttest with Control Group Design, tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel berjumlah 42, terdiri dari 21 kelompok intervensi kemangi dan 21 kelompok intervensi edukasi stres, dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 20 (Statistical Product and Service Solutions) dengan menggunakan Uji t 2 Sampel berpasangan dengan lama pemberian 7 hari. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada pengaruh pemberian kapsul kemangi terhadap skor stres yang di tandai dengan nilai p value 0,016 < 0,05 (2) Tidak ada pengaruh pemberian edukasi terhadap skor stres yang di tandai dengan nilai p value 0,098 > 0,05 (3) Tidak ada perbedaan tingkat stres ibu sebelum (p value 0,256 > 0,05) dan sesudah intervensi (p value 0,700 > 0,05) pada kedua kelompok. \u0000Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian kemangi terhadap tingkat stres pada ibu menyusui.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"54 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131805736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR","authors":"Andri Syamsurrizal","doi":"10.51171/jms.v9i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.36","url":null,"abstract":"Kepuasan pasien menjadi salah satu tolok ukur untuk menilai layanan profesional dari suatu rumah sakit, Kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, jika pelayanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan pasien. \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional studi dengan jumlah sampel 208 pasien dengan teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner. Data dianalisis menggunakan chi square dan uji regresi logistik. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kehandalan (reliability p= 0.000), jaminan (assurance p= 0.000), bukti fisik (tangibles p= 0.010), day tanggap (responsiveness p= 0.000), perhatian (empathy p= 0.001), kenyamanan (amenities p= 0.001), dan keamanan (security p= 0.000), dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa keamanan (security) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar. Diharapkan pelayanan kesehatan dapat dipertahankan dan dioptimalkan agar kepuasan pasien dapat meningkat. \u0000Penelitian ini menyarankan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar agar tetap mempertahankan pelayanan yang diberikan guna untuk mendapatkan kepuasan yang optimal kepada seluruh pasien yang menjalankan perawatan di Ruang rawat Inap Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127432664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI KETEPATAN PENGKODEAN DIAGNOSIS DAN TINDAKAN MEDIS DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM KOTA MAKASSAR SULAWESI SELATAN","authors":"Ari Sukawan","doi":"10.51171/jms.v9i1.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.35","url":null,"abstract":"Ketidakakuratan kode diagnosis akan mempengaruhi data dan informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG’s yang pada saat ini digunakan sebagai metode pembayaran untuk pelayanan pasien jamkesmas, jamkesda, jampersal, askes PNS yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi ketepatan pengkodean diagnosis dan tindakan medis di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Kota Makassar Sulawesi Selatan. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Berdasarkan penelitian didapatkan informan sebanyak 4 orang yang terdiri dari informan utama 2 orang, informan pendukung 1 orang dan informan kunci 1 orang. \u0000Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketepatan penulisan diagnosis penyakit yang ditentukan oleh tenaga medis harus tepat dan lengkap beserta tanda tangan dokter penanggung jawab pasien. Ketepatan diagnosis sangat ditentukan oleh tenaga medis, dalam hal ini sangat bergantung pada dokter sebagai penentu diagnosis karena hanya profesi dokter yang mempunyai hak dan tanggung jawab untuk menentukan diagnosis pasien. Dokter yang merawat juga bertanggung jawab atas pengobatan pasien, serta harus memilih kondisi utama dan kondisi lain yang sesuai dalam periode perawatan. Coder sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas ketepatan kode diagnosis yang sudah ditetapkan oleh petugas medis. \u0000Disarankan kepada pengodean diagnosis pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Kota Makassar dilakukan oleh petugas yang berkompeten yaitu petugas rekam medis sesuai dengan kualifikasi pendidikan seorang perekam medis.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132347768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMAONA KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA","authors":"Adi Hermawan","doi":"10.51171/jms.v9i1.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.113","url":null,"abstract":"Kader Posyandu merupakan warga masyarakat setempat yang di pilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara suka rela. Tidak dapat di pungkiri bahwa hampir semua kegiatan pelayanan posyandu tidak akan berjalan dengan baik tanpa kehadiran kader sebagai tenaga sukarela.kader inilah sebenarnya yang menjadi rohnya posyandu karena lancar tidaknya penyelenggara kegiatan posyandu ditentukan sejauh mana kemampuan dan keaktifan kader melaksanakan fungsinya. \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tamaona Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa tahun 2014. \u0000Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian “Deskriptif Analitik “ dengan desain/rancangan Crossectional Study. Seluruh kader yang ada di puskesmas tamaona menjadi populasi sebanyak 90 orang kader. cara pengambilan sampel dengan tekhnik Purposive Sampling berjumlah 47 orang dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan serta motivasi dengan keaktifannya dalam kegiatan posyandu dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan bantuan sistem komputerisasi. \u0000Berdasarkan uji statistic diperoleh hasil penelitian sebagai barikut: ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader dimana nilai p=0,48 <α = 0,05 sedangkan motivasi dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu di peroleh nilai p=0,000 < α= 0,05. \u0000Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tingkat pengetahuan,dan motivasi mempunyai hubungan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu. Saran dari hasil penelitian Puskesmas Tamaona lebih meningkatkan pelatihan kesehatan bagi kader secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan mereka agar termotivasi untuk selalu aktif dalam kegiatan posyandu.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"169 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113983935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERPAPARAN PESTISIDA BERDASARKAN KADAR CHOLINESTRASE DARAH PADA PETANI BAWANG MERAH DI DESA PARINDING KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG","authors":"Adiyatma Adiyatma, Anwar Mallongi, M. Ikhtiar","doi":"10.51171/jms.v9i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.10","url":null,"abstract":"Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat atau mengganggu organisme pengganggu.Keterpaparan pestisida dapat dilihat dari kadar cholinestrase darah dan faktor yang mempengaruhi keterpaparan pestisida adalah faktor dalam dan diluar tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keterpaparan pestisida berdasarkan kadar cholinestrase darah. \u0000Jenis penelitian yaitu observasional analitik dengan desain cross sectional. Besar sampel sebanyak 20 responden denganteknik purposive sampling. Analisis data secara univariat, bivariat dengan uji korelasi spearman dan analisis multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil pemeriksaan kadar cholinestrase darah menunjukkan 16 petani yang kadar cholinestrase darahnya normal dan 4 petani yang kadar cholinestrase darahnya tidak normal. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan keterpaparan pestisida berdasarkan kadar cholinestrase darah yaitu pengetahuan (p=0,000 dan r=0,840), waktu (p=0,000 dan r=0,840) dan penanganan pestisida (p=o,02 dan r=0,492),berdasarkan analisis multivariat waktu penyemprotan (p=0,000 dan t=4,721) merupakan variabel yang paling berpengaruh dari ketiga variabel yang berhubungan.Variabelpenggunaan APD (p=0,288 dan r=0,25) dan frekuensi penyemprotan (p=1,000 dan r=0,000) tidak memiliki hubungan. \u0000Disimpulkan bahwa perlu peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan pestisida bagipetani bawang merah penanganan dan waktu yang tepat untuk menyemprot.Diharapkan agar bagi masyarakat petani bawang merah harus memperhatikan aturan yang menyangkut penggunaan pestisida yang aman dengan memperhatiakn penggunaan APD, frekuensi,waktu dan penanganan pasca penyemprotan yang tepat.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124955651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANGSUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DAN CYCLOFEM PADA AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS KASSI KASSI KOTA MAKASSAR","authors":"Andi Rizky Amaliah","doi":"10.51171/jms.v9i1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.38","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan pemakaian suntik DMPA dan cyclofem berdasarkan umur, paritas, sumber informasi, tingkat pendidikan dan dukungan suami. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar dengan desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional Study. Dalam desain penelitian ini akan digunakan studi analisis kelangsungan (Survival Analysis). Jumlah sampel sebanyak 176 responden (119 DMPA dan 57 cyclofem). Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji logrank, multivariat dengan uji Regresi Cox Proportional Hazards Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kelangsungan pemakaian yaitu : paritas (p = 0,011) dan sumber informasi (p = 0,030). Disarankan bagi masyarakat khususnya ibu yang ingin menjadi akseptor untuk lebih efektif dalam menggunakan dan menjadi akseptor KB suntik.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124741354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PROGRAM GS8 (GERAKAN SABTU, SUBUH, SHALAT, SULUH, SAYUR / BUAH, SEHAT , SENAM (INSYA ALLAH) SYURGA) PADA LANSIA DENGAN DM TIPE 2 TERHADAP KUALITAS HIDUP DI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA TAHUN 2018","authors":"Andi Tendri Apryaningsi","doi":"10.51171/jms.v9i1.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.32","url":null,"abstract":"Lansia dengan Diabetes mellitus berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien, sehingga akan berakibat terhadap penurunan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Lama waktu menderita DM dan pengobatan yang dijalani dapat memengaruhi kapasitas fungsional, psikologis, dan kesehatan serta kesejahteraan pasien. Lansia dengan penyakit DM perlu mendapatkan perawatan yang bertujuan agar DM terkontrol, kondisi kesehatan baik dan pada akhirnya kualitas hidup baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan terpenuhinya kebutuhan lansia. Untuk mempenuhi kebeutuhan lansia kepala Puskesmas bontomarannu merancang program yang dinamakan GS8. Program inovasi GS8 yaitu Gerakan Sabtu Subuh, Shalat, Suluh, Senam, Sayur/Buah, Sehat, insyaAllah Syurga. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program GS8 terhadap kualitas hidup lansia dengan DM tipe 2 di Kec. Bontomarannu experimental pre-post test. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia dengan DM tipe 2 yang berjumlah 30 orang, di bagi menjadi 2 sampel yaitu 15 eksperimen dan 15 kontrol yang berada di Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Analisis dilakukan dengan uji t-test berpasangan dan independent T-test \u0000Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Kelompok Intervensi terdapat pengaruh program GS8 terhadap kulitas hidup lansia yang menderita DM tipe 2 (p value=0.000) sedangkan kelompok control juga terdapat pengaruh dengan nilai p value sebesar 0.019. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok control saat pretest p value sebesar 0.027 (p<0.05) dan saat posttest p value sebesar 0.005 (p<0.05). Diharapkan kepada kelompok intervensi agar tetap rutin mengikuti semua kegiatan pada program GS8 sehingga kualitas hidup lansia semakin meningkat serta pada kelompok kontrol mengupayakan melakukan aktivitas fisik serta Kepada lansia yang belum mengikuti program GS8 agar bisa bergabung kedalam program GS8 sehingga kualitas hidupnya juga semakin meningkatkan dan status kesehatannya juga tetap terpantau oleh tenaga kesehatan.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131455600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2010","authors":"Nanang Rahmadani","doi":"10.51171/jms.v9i1.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.105","url":null,"abstract":"Potensi pencemaran limbah rumah sakit dalam profil kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan, 1997 diungkapkan seluruh RS di Indonesia berjumlah 1090 dengan 121.996 tempat tidur. Analisis lebih jauh menunjukkan, produksi sampah (limbah padat) berupa limbah domestik sebesar 76,8 persen dan berupa limbah infektius sebesar 23,2 persen. Diperkirakan secara nasional produksi sampah (limbah padat) RS sebesar 376.089 ton per hari dan produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton per hari. \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang Sistem Pengelolaan. Sampah Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru Tahun 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ruangan medis, Sampel dalam penelitian ini adalah semua ruangan yang termasuk dalam kategori ruangan medis : Unit Gawat darurat (UGD), Radiologi, Ruangan Bedah/operasi, Laboraturium, Fisioterapi, dan perawatan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi dengan pendekatan deskriptif. Penarikan sampel menggunakan sistem total sampel (Exhaustic sampling). \u0000Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pemilahan diruangan medis tidak terjadi pemisahan antara sampah pengumpulan sudah memenuhi syarat kesehatan yakni sampah dikumpul dalam waktu 1 x 24 jam dan jika sampah sudah penuh pada tempat sampah, proses pengankutan pun tidak memenuhi syarat kesehatan, penanganan juga tidak memenuhi syarat kesehatan, dan untuk tenaga pengelola sudah memenuhi syarat klasifikasi pendidikan minimal. \u0000Berdasarkan hasil analisis medis dan non medis, pewadahan pada semua ruangan medis tidak memenuhi syarat, proses dapat disimpulkan system pengelolaan sampah medis masih perlu perbaikan dibeberapa bagian terutama pada proses pemilahan, pewadahan yang harus diperbaiki agar sampah medis tidak langsung terkontaminasi dengan orang – orang yang berada disekitar tempat sampah tersebut, pengankutan yang harus diperhatikan agar memiliki trolly atau alat angkut khusus, dan utamanya pada proses penanganan yang perlu diperhatikan, yang harus melalui sterilisasi sebelum dibuang ke tempat pembuangan sementara kemudian di angkut ke tempat pembuangan akhir.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123064951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA DAN REBUSAN DAUN ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI STADIUM I DI DESA SIPATUO DAN BENTENG KEC. PATAMPANUA KAB. PINRANG","authors":"Devi Rayonita Tamuntuan, Arman Arman, Masriadi Masriadi","doi":"10.51171/jms.v9i1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.51171/jms.v9i1.11","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan suatu kondisi darah mengalami peningkatan yang persisten. Kandungan air kelapa muda dan rebusan daun alpukat diyakini dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas air kelapa muda dan rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi stadium I di Desa Sipatuo dan Benteng Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. \u0000Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen designdengan rancangan nonequivalent control group design. Populasi adalah penderita hipertensi stadium I. Dipilih sebanyak 84 sampel yangdibagi menjadi dua kelompok. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibagi tiga kelompok, masing-masing sebanyak tujuh orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling. \u0000Hasil penelitian menggunakan uji T-Test menunjukkan tekanan darah sistolik pada kelompok pemberian air kelapa muda intervensi 1 kali seminggu, p-value 0,092>0,05, pvalue diastolik 0,183>0,05.Intervensi 2 kali seminggu sistolikp- value 0,010>0,05, diastolik p value 0,051>0,05.Intervensi 3 kali seminggu sistolik p-value=0,004<0,05, diastolik pvalue=0,000<0,05.Tekanan darah sistolik pada kelompok pemberian rebusan daun alpukat intervensi 1 kali seminggu p-value 0,021<0,05, diastolik 0,201>0,05.Intervensi 2 kali seminggu sistolik p-value 0,000<0,05, diastolik p-value=0,001<0,05. Intervensi 3 kali seminggu sistolik 0,000<0,05, diastolik p-value=0,000<0,05.Hasil uji one way anova pada kelompok air kelapa muda didapatkan posttest sistolik p-value=0,186, diastolik pvalue=0,129. Untuk kelompok rebusan daun alpukat didapatkan posttest sistolikpvalue=0,001, diastolik p-value=0,050. \u0000Kesimpulan bahwa pemberian air kelapa muda dan rebusan daun alpukat efektif tiga kali seminggu.Rebusan daun alpukat lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah. Disarankan agar penderita hipertensi stadium I rutin mengkonsumsi air kelapa muda atau rebusan daun alpukat tiga kali seminggu.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126199889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}