{"title":"RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) TERHADAP PEMBERIAN NUTRISI DAN BEBERAPA MACAM MEDIA TANAM SISTEM HIDROPONIK NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)","authors":"Mohammad Ato Maulana, I. Wijaya, Bejo Suroso","doi":"10.32528/AGRITROP.V18I1.3270","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V18I1.3270","url":null,"abstract":"Tanaman selada memerlukan unsur hara makro dan unsur unsur mikro sesuai dengan kebutuhan yang telah tersedia di dalam larutan nutrisi untuk pertumbuhan dan kualitas tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan maka hidroponik merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman terutama dilahan sempit. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot RAL yang terdiri dari perlakuan Nutrisi sebagai Petak Utama terdiri tiga taraf yaitu AB Mix (N1), NPK Mutiara 16-16-16 (N2) dan Urea TSP KCl, Gandasil D (N3) demikian juga Media tanaman sebagai Anak Petak seanyak tiga taraf yaitu Rock woll (M0), Arang sekam (M1) dan Batu bata (M2) dan diulang tiga kali. Analisis data dilakukan dengan uji F dan dlanjutkan dengan uji lanjut Duncan 5%. Hasil peneltian pemberian nutrisi AB Mix berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada pada tinggi tanaman 14 hst, selanjutnya media tanam rockwool berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada pada variabel pengamatan jumlah helai daun. Pengaruh interaksi nutrisi dan media,berpengaruh pada variabel pengamatan jumlah helai daun dan panjang daun.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124412435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI JENIS GULMA DARI EMPAT LOKASI PERTANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN JEMBER (Weed species identification from four corn growing areas in Jember District)","authors":"M. Hazmi, M. Sari, Oktarina Oktarina","doi":"10.32528/AGRITROP.V18I1.3304","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V18I1.3304","url":null,"abstract":"Kabupaten Jember merupakan salah satu sentra produksi jagung di Jawa Timur yang menopang produksi nasional. Gulma dapat menekan pertumbuhan dan produksi jagung hingga 31% bahkan bisa gagal panen. Pengendalian gulma akan efisien jika jenis dan karakternya diketahui. Tujuan penelitian untuk mengetahui spesies gulma dominan yang mampu bersaing pada pertanaman jagung. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode kuadrat dengan peletakan 10 plot secara purposive sampling di setiap area penelitian, ukuran setiap plot 1x1 m. Hasil penelitian menunjukkan ada 17 spesies gulma, terdiri dari 12 spesies berdaun lebar, empat spesies rumput dan satu spesies teki. Gulma berdaun lebar mendominasi di setiap lokasi penelitian. Nilai SDR gulma tertinggi dari setiap lokasi penelitian yaitu: Jelbuk adalah Cynodon rotundus sebesar 31,934, Silo adalah Amaranthus spinosus sebesar 28,214, Ambulu adalah Cynodon dactylon sebesar 31,719, dan Tanggul adalah C. rotundus sebesar 37,061. Nilai diversitas gulma hampir sama di kisaran H’<1, termasuk kategori rendah dengan indeks kesamaannya tinggi. Jenis gulma dominan di berbagai pertanaman jagung di Kabupaten Jember relatif sama. Kata kunci: gulma dominan, identifikasi, jagung","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126608134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFIKASI MIKROORGANISME LOKAL (MOL) SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L)","authors":"Ahmad Sidiq, Bagus Tripama, I. Wijaya","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I2.2623","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I2.2623","url":null,"abstract":"Mentimun ( Cucumis sativus L) merupakan merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan yang di sukai oleh seluruh lapisan masyarakat. Budidaya mentimun setiap tahun terus mengalami penurunan karena menurunnya kualitas tanah pertanian. Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) sabut kelapa menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi mol sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun ( Cucumis sfativus L .). penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai Februari 2019 di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari 10 taraf yaitu S0 : tanpa mol, S1 : 10 m/l, S2 : 20 ml/l, S3 : 30 ml/l, S4 : 40 ml/l, S5 : 50 ml/l, S6 : 60 ml/l, S7 : ml/l, S8 : 80 ml/l, S9 : 90 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mol sabut kelapa memberikan pengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, jumlah buah perplot, berat buah perplot. Berpengaruh nyata terhadap panjang buah, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 14 hts dan tinggi tanaman 21 hst. Secara keseluruhan perlakuan S3 : 30 ml/l merupakan perlakuan terbaik.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124642182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANFAATAN BEBERAPA PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DALAM MENGENDALIKAN HAMA PADA TANAMAN KEDELAI VARIETAS WILIS","authors":"Iqbal Erdiansyah, Wahyu Winarno, N. S. Pambudi","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I1.2186","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I1.2186","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan pengendalian hama menggunakan perangkap warna berperekat terhadap tanaman kedelai varietas wilis Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017. Bertempat di Desa Ampel Krajan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yaitu pemberian perekat berwarna yang terdiri dari 5 level yang diulang sebanyak 6 kali yaitu warna kuning, warna hijau, warna putih, warna merah, dan warna biru. Pengamatan dilakukan terhadap parameter macam-macam serangga, jumlah hama dan intensitas serangan hama. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemanfaatan beberapa perangkap pada tanaman kedelai varietas Willis memberikan pengaruh nyata ( significant ) terhadap parameter jumlah hama yang terperangkap. Perangkap warna kuning merupakan perangkap warna yang efektif karena hama lebih tertarik pada warna kuning.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129421348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rijalul Fikri Al Mubarok, Bagus Tripama, Bejo Suroso
{"title":"EFIKASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)","authors":"Rijalul Fikri Al Mubarok, Bagus Tripama, Bejo Suroso","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I1.2189","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I1.2189","url":null,"abstract":"Mentimun ( Cucumis sativus L.) merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat karena merupakan sumber gizi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh serta memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan manusia, Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian POC buah pepaya ( Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.). Penelitian dilaksanaan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Waktu 3 bulan mulai Desember 2018 sampai Februari 2019, dengan ketinggian tempat +60 meter di atas permukaan laut. Rancangan yang digunakan rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan satu faktor diulang 3 kali, yaitu dosis POC pepaya , terdiri dari 10 taraf yaitu P0 : Kontrol, P1 : 10ml/l, P2 : 20 ml/l, P3 : 30 ml/l, P4 : 40 ml/l, P5 : 50ml/l, P6 : 60 ml/l, P7 : 70 ml/l, P8 : 80 ml/l, P9 : 90 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis POC pepaya berpengaruh nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman umur 14 hst dan panjang buah mentimun. Berpengaruh sangat nyata pada diameter buah, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per plot, berat buah per tanaman, berat buah per plot. Tidak berpengaruh nyata pada, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering tanaman mentimun.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123198681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL SPASIAL PERUBAHAN LAHAN SAWAH UNTUK MENDUKUNG KEBIJAKAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DI KABUPATEN SELUMA","authors":"M. Mujiono, Indah Fitria","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I1.2193","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I1.2193","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan untuk : (1) membuat model spasial perubahan lahan sawah di kabupaten Seluma antara tahun 2000 - 2010, 2010 - 2019, dan 2000 – 2019, (2) membuat model spasial prediksi perubahan lahan sawah kabupaten Seluma tahun 2032. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif serta analisis menggunakan ArcGIS 10. 2, Envi 5. 1 dan IDRISI Selva 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 – 2010 sawah berkurang seluas 765 ha sedangkan perkebunan dan lahan terbangun justru bertambah, masing-masing menjadi 15.871 ha dan 537 hektar. Kemudian, periode 2010 hingga 2019 perubahan lahan sawah menjadi penggunaan lainnya meningkat 100 persen (1.645 hektar). Sedangkan perkebunan bertambah sekitar 35 persen atau 5.609 hektar. Jadi, dalam kurun waktu 19 tahun kabupaten Seluma telah kehilangan 2.410 ha sawah, sementara di saat yang sama perkebunan mengalami peningkatan luas lahan sebesar 21.479 hektar. Perubahan banyak terjadi di bagian Selatan, sebab wilayah ini memiliki karakteristik fisik lereng 0 – 2 % atau terkategori datar sehingga mudah dibudidayakan. Hasil model spasial prediksi perubahan lahan sawah antara tahun 2019 hingga 2032 menunjukkan adanya penambahan lahan sawah seluas 557 hektar. Namun lahan perkebunan justru berkurang cukup signifikan yakni seluas 4.156 ha, sedangkan lahan terbuka justru bertambah 3.274 hektar.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114698005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPON TANAMAN MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L) TERHADAP PESTISIDA NABATI DAN PUPUK CAIR GREEN TONIC","authors":"M. Efendi, O. Oktarina, I. Wijaya","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I1.2188","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I1.2188","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Jenis bahan pestisida nabati yang tepat terhadap pertumbuhan, hasil dan intensitas serangan OPT tanaman mentimun. (2) Waktu pemupukan pupuk cair green tonic yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. (3). Interaksi antara jenis bahan pestisida nabati dengan waktu pemupukan pupuk cair green tonic yang tepat terhadap pertumbuhan, hasil dan intensitas serangan OPT tanaman mentimun. Penelitian dilakukan dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor yaitu faktor 1 : jenis bahan pestisida nabati, yaitu: P0: tanpa pestisida, P1: Ekstrak Daun Pepaya, P2: Ekstrak Daun Lamtoro, P3: Campuran Ekstrak Daun Pepaya dan Ekstrak Daun Lamtoro (1: 1) dan Faktor 2 : waktu pemberian pupuk cair tonik hijau G1: Tampa Green Toninc, G2: 7 dan 14 hst, G3: 14 dan 28 hst, diulang 3 kali. Hasil menunjukkan bahwa pestisida nabati berpengaruh terhadap pertumbuhan, hasil dan intensitas serangan OPT. Jenis campuran Ekstrak Daun Pepaya dan Ekstrak Daun Lamtoro (P3) memberikan pengaruh terbaik. Pupuk cair green tonik (G3 pada 14 dan 28 hst) memberikan yang terbaik.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122608561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS SEED TAPE DAUN PANDAN LAUT (PANDANUS TECTORIUS) TERHADAP DAYA TUMBUH PAKCOY DAN CAISIM","authors":"Denia Faizi Sudiarjo, Heny Agustin","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I1.2187","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I1.2187","url":null,"abstract":"Salah satu teknologi untuk meningkatkan efektivitas penanaman benih berukuran kecil adalah dengan menggunakan seed tape . seed tape ini umumnya terbuat dari gelatin, serat, kaca-kertas ( cellophane ) atau lapisan larut dalam air. Daun pandan mengandung 83-88% serat, tetapi belum banyak dimanfaatkan sehingga dapat menjadi alternatif dalam pembuatan seed tape . Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agroekoteknologi , Universitas trilogi mulai Juli-Desember 2018. Bahan yang digunakan adalah 100-150cm daun pandan laut yang diperoleh dari pantai Binuangeun Lebak-Banten. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL). Faktor pertama adalah jenis seed tape yang tanpa seed tape /penyemaian langsung (S0), seed tape daun pandan laut (S1), dan tisu pita seed tape (S2). Faktor kedua adalah lapisan tapioka yang terdiri dari dua level, yaitu tanpa coating (-) dan dengan coating tapioka (+). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pertumbuhan awal tanaman, pengobatan seed tape yang diberikan tidak berpengaruh pada indeks vigor, daya tumbuh dan kecepatan pertumbuhan tanaman. Namun, ini menunjukkan efek yang signifikan dari 18% pada daya pertumbuhan dan 2,58% KN/etmal pada kecepatan pertumbuhan tanaman. Pada fase vegetatif, perlakuan seed tape berpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun Pakchoi sampai pengamatan minggu ketiga, tapi tidak mempengaruhi pada pengamatan akhir. Adapun untuk tahap produksi tanaman, perlakuan seed tape berpengaruh pada panjang akar dan berat kering akar tetapi tidakberpengaruh pada berat basah tanaman. Sementara itu, perlakuan seed tape berpengaruh pada panjang akar tetapi tidak berpengaruh pada berat kering akar dan berat basah tanaman caisim.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122356495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fatimatuz Zuhro, Hasni Ummul Hasanah, S. Winarso, M. Hoesain, Didin Arifandi
{"title":"KARAKTERISASI PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR KOTORAN HEWAN","authors":"Fatimatuz Zuhro, Hasni Ummul Hasanah, S. Winarso, M. Hoesain, Didin Arifandi","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I1.2192","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I1.2192","url":null,"abstract":"ABSTRAK Limbah peternakan, seperti kotoran hewan, jika tidak dimanfaatkan dengan bijaksana dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan berupa pencemaran udara, air dan tanah, menjadi sumber penyakit, dapat memicu peningkatan gas metan dan juga gangguan pada estetika dan kenyamanan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memanfaatkan limbah peternakan menjadi produk yang berguna, di antaranya menjadikannya sebagai pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan memiliki karakter sesuai dengan pupuk organik SNI (Standart Nasional Indonesia-2011). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui analisis laboratorium beberapa sampel pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan dan membandingkan hasilnya dengan standart pupuk organik SNI-2011. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik yang dihasilkan pada penelitian ini telah sesuai dengan SNI -2011, kecuali pada kadar air dan unsur hara makro (N, P, dan K). Kadar air masih harus diturunkan agar sesuai dengan SNI-2011. Selain itu, masih perlu upaya untuk meningkatkan kandungan unsur hara makro pada pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan agar sesuai dengan SNI-2011.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131231391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN SERAPAN NITROGEN (N) TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) MELALUI MUTASI GEN SECARA KIMIAWI","authors":"Khoirotun Nikmah, Miswar Musni","doi":"10.32528/AGRITROP.V17I1.2182","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGRITROP.V17I1.2182","url":null,"abstract":"Tanaman padi adalah salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai penting bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan pupuk nitrogen (N) dalam kegiatan budidaya padi meningkat setiap tahun, tetapi kemampuan tanaman padi untuk menyerap unsur N masih rendah, sekitar 30% -50% dan kehilangan N ke lingkungan tanah juga cukup tinggir. Upaya untuk mendapatkan varietas padi yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap N dapat dilakukan melalui mutasi buatan menggunakan senyawa kimia, salah satunya menggunakan Ethyl Methane Sulfonate (EMS). Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengembangan varietas padi baru yang memiliki tingkat penyerapan N yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ini. Padi yang telah dimutasi dan dikendalikan kemudian dikecambahkan dalam media tanam pasir dan ditanami secara hidroponik dengan diberi nutrisi. Setiap 10 hari sampel nutrisi pada media tanam dan dilakukan pengukuran tanaman tinggi. Pengambilan sampel nutrisi diambil dari 4 titik pada masing-masing tanaman kemudian sampel ditambahkan dengan NO 3 - dan NH 4 + berdasarkan metode Cataldo et al., (1975) untuk kandungan nitrat dan amonium menggunakan Baethgenand Alley (1989).","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126213036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}