{"title":"UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR CEGAH KOMPLIKASI PENYAKIT DEGENERATIF DAN PINTAR P3K LAUT DI KAMPUNG KALASUGE KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE","authors":"Y. E. Tuwohingide, Iswanto Gobel","doi":"10.54484/tkrg.v7i2.607","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i2.607","url":null,"abstract":"Kampung Kalasuge terletak diwilayah Tabukan Utara Pulau Sangihe berjarak sekitar 25 km dari kota Tahuna dengan posisi kampung berada di tepi pantai dan mayoritas penduduk berprofesi sebagai Nelayan. Masalah kesehatan yang diidentifikasi yakni kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan P3K dilaut dan tingginya angka Penyakit Degeneratif berupa Hipertensi dan Diabetes Militus yang berdampak pada potensi komplikasi berupa Penyakit Jantung Koroner yang merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia. Sehubungan dengan hal diatas tim pengabdi telah melakukan Pengabdian Kepada masyarakat pada tanggal 16 mei 2023, dalam bentuk skreaning penyakit degenerative serta dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pencegahan komplikasi penyakit degenerative dan tindakan p3k dilaut yang telah diikuti oleh 30 peserta. Hasil yang ditemukan dalam skreaning yakni 76 Persen mengalami peningkatan kadar asam urat sementara dalam workshop didapatkan peningkatan pengetahuan sebanyak 43 Persen. Kegiatan ini telah dipublikasikan dalam media elektronik Sulut News.com serta ringkasan kegiatan dalam bentuk video. Kesimpulan dalam kegiatan ini yakni terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat serta komitmen dari seluruh elemen yang ada dikampung untuk melaksanakan pola hidup sehat. Kalasuge Village is located in North Tabukan area of Sangihe Island, approximatelly 25 km from Tahuna town, with the position of the village being on the beach and the majority of the population working as fishermen. The health problems identified were the lack of public knowledge about how handling first aid at sea and the high rate of Degenerative Diseases as well as Hypertension and Diabetes Militus which have an impact on potential complications in the form of coronary heart disease which is the number 1 killer in Indonesia. Based on that, the community service team was conducted the event on May 16, 2023. That particular event started with the screening of 30 participants about the degenerative disesase and followed by health education about the prevention of complications of degenerative diseases and how to provide the first aid. The results of the screening showed that 76 Percent participants experienced an increase in uric acid levels. After the workshop, test result showed the knowledge of the participants were increased 43 Percent. This event has published in the electronic media North Sulawesi News.com also in youtube chanel of Polnustar. The conclusion in this activity is that there is an increase in community knowledge and commitment from all elements in the village to implement a healthy lifestyle.","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139306161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELATIHAN “PEKA BERAKSI” GUNA TERWUJUDNYA “REMAJA MELEK KESEHATAN DAN SOFT SKILL” PADA KELOMPOK REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOMUUT DAN BENGKOL KOTA MANADO","authors":"V. Simak, M. L. N. Meo","doi":"10.54484/tkrg.v7i2.608","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i2.608","url":null,"abstract":"Berkembangnya teknologi di saat ini sangat mempengaruhi pola perilaku dari remaja tersebut. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya masalah kesehatan remaja seperti perilaku seksual menyimpang, kebiasaan merokok, alkohol. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi usia remaja dikarenakan usia remaja mendominasi seluruh agregat usia dengan jumlah penduduk terbanyak dan usia remaja juga merupakan penerus bangsa yang perlu dipersiapkan dari segi kesehatannya. Puskesmas sebagai target mitra yang dipilih adalah puskesmas Ranomuut dan Bengkol. Kedua mitra ini dipilih dikarenakan berada di pusat Kota Manado yang memiliki masalah yang kompleks berkaitan dengan kesehatan remaja. Permasalahan mitra yang dijumpai adalah minimnya keterjangkauan remaja untuk mencapai layanan kesehatan, minimnya pengetahuan berkaitan dengan Kesehatan reproduksi dan perilaku menyimpang pada usia remaja. Oleh karena itu melalui program kemitraan masyarakat PKM ini menawarkan solusi terkait dengan implementasi pelatihan “PEKA BERAKSI” PEndidikan Kesehatan, Kontrol orang tuA, pemBERdayaAn, Keterampilan NegosiaSI sehingga remaja dapat sadar akan kondisi kesehatannya dan juga latihan peningkatan terhadap kemampuan Soft Skill. Kegiatan PKM yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan, pemberdayaan serta keterampilan. Proses kegiatan ini berlangsung selama 3 kali pertemuan dengan metode bervariasi yaitu ceramah, demonstrasi dan praktik. Hasil dari kegiatan ini terdapat perubahan signifikan pada pengetahuan dan sikap serta keterampilan remaja yang dapat dipraktikkan dengan baik. Oleh karena itu melalui kegiatan ini diharapkan remaja lebih peduli akan kondisi kesehatannya sehingga mampu memutus rantai keterlibatan remaja dengan perilaku seksual berisiko. The development of technology in the current era greatly influences the behavior patterns of adolescents. This is evidenced by the increasing health problems among adolescents, such as deviant sexual behavior, smoking habits, and alcohol consumption. This condition is a particular concern for the adolescent age group, as adolescents dominate the entire population with the largest number of people and they are also the future of the nation that needs to be prepared in terms of their health. The chosen target partners for this partnership program are the Ranomuut and Bengkol health centers. These partners were selected because they are located in the center of Manado City, which has complex health-related issues among adolescents. The issues encountered with these partners include the limited accessibility of adolescents to health services, lack of knowledge related to reproductive health, and deviant behavior among adolescents. Therefore, through this Community Partnership Program PKM, a solution is offered related to the implementation of the \"PEKA BERAKSI\" training program Health Education, Parental Control, Empowerment, and Negotiation Skills, so that adolescents can become aware of their health conditions and also improve their So","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139298337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EDUKASI TERAPI NON FARMAKOLOGIS PEMANFAATAN MENTIMUN DAN JAHE DALAM PENANGGULANGAN HIPERTENSI DI PULAU MARORE","authors":"M. Tatangindatu, G. Tooy, J. Hinonaung, M. Patras","doi":"10.54484/tkrg.v7i2.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i2.612","url":null,"abstract":"Salah satu penyakit tidak menular yang seringkali tidak menimbulkan gejala sehingga menyebabkan penderita terbesar tidak patuh dalam melaksanakan pengobatan yaitu hipertensi. Oleh sebab itu, perlu adanya pencegahan terjadinya masalah terkait penyakit hipertensi dan kejenuhan untuk mengonsumsi obat hipertensi setiap hari melalui pemberian edukasi. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan edukasi terapi Non farmokologis pemanfaatan jus mentimun dan rendaman air jahe dalam penanggulangan hipertensi di Pulau Marore. Pada tanggal 17 Juli dilakukan kegiatan pengabdian di Aula Kantor Kecamatan Marore. Hasil menunjukkan adanya peningkatan rerata pengetahuan dibandingkan sebelum edukasi diberikan dengan nilai selisih 20,3. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian edukasi berpengaruh cukup efektif terhadap peningkatan pengetahuan partisipan. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan sesudah dilakukan edukasi terapi non farmakologis pemanfaatan mentimun dan jahe dalam penanggulangan hipertensi di Pulau Marore One of the non-communicable diseases that often does not cause symptoms, causing the majority of sufferers to be non-compliant with treatment, is hypertension. Therefore, it is necessary to prevent problems related to hypertension and boredom from taking hypertension medication every day by providing education. The aim of this service is to provide non-pharmacological therapy education on the use of cucumber juice and ginger water soaks in treating hypertension on Marore Island. On July 17, service activities were carried out in the Marore District Office Hall. The results show an increase in the average knowledge compared to before education was provided with a difference value of 20.3. This shows that providing education has a quite effective effect on increasing participants' knowledge. The conclusion is that there is an increase in knowledge after providing education on non-pharmacological therapy on the use of cucumber and ginger in treating hypertension on Marore Island","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"232 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139296511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU SEHAT DAN BERSIH PENGHUNI PANTI YAYASAN CINTA KASIH IBU TERESA SURABAYA","authors":"Pratiwi Hermiyanti, Lembunai Tat Alberta, Darjati, Wisnu Istanto, Mujayanto, Khambali, Demes Nurmayanti, Hadi Suryono, Fitri Rokhmalia, Rachmaniyah, Iva Rustanti, Marlik, Putri Arida Ipmawati, Budi Yulianto","doi":"10.54484/tkrg.v7i2.585","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i2.585","url":null,"abstract":"Panti Yayasan Cinta Kasih (YCK) Ibu Teresa adalah salah satu panti berlokasi di Surabaya Barat yang merawat anak dan bayi serta orang tua lanjut usia yang membutuhkan perawatan dan pendidikan keluarga. Bantuan dari masyarakat sekitar terkait pangan sudah memenuhi kebutuhan di Panti YCK Ibu Teresa, namun pendidikan dasar kesehatan belum sepenuhnya diperoleh secara berkala bagi warga panti ini. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pengetahuan serta perilaku yang mendukung pendidikan dasar kesehatan pada anak dan orang tua lanjut usia. Metode pelaksanaan yang dilakukan berupa penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta penyuluhan cara menyikat gigi yang benar. Hasil pengabdian masyarakat penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan cara sikat gigi yang benar diikuti secara menyeluruh oleh warga YCK Ibu Teresa dan antusias dalam memberikan pertanyaan terkait materi yang diberikan. Diharapkan dalam waktu periodik dilakukan pengabdian masyarakat sejenis serta pelayanan kesehatan lainnya untuk merawat kesehatan warga YCK Ibu Teresa Surabaya. Yayasan Cinta Kasih (YCK) Ibu Teresa Orphanage is one of the orphanages located in West Surabaya that cares for children and babies as well as elderly parents who need family care and education. Assistance from the surrounding community regarding food has met the needs of the YCK Ibu Teresa Orphanage, but basic health education has not been yet fully provided on a regular basis for the residents of this orphanage. The purpose of this community service is to provide knowledge and behavior that supports basic health education for children and elderly parents. The implementation method used is in the form of counseling on Clean and Healthy Behavior (PHBS) as well as counseling on how to brush teeth properly. The results of the community service counseling on Clean and Healthy Behavior and the correct way to brush teeth were followed thoroughly by YCK Ibu Teresa residents, and enthusiastically ask questions related to the material presented. It is hoped that in the periodic time similar community service and other health services will be carried out to care health of YCK Ibu Teresa residents, Surabaya","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"201 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139301325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELATIHAN MEDIA PEMBELEJARAN ONLINE BERBASIS OPEN SOURCE di SMPN 3 MANGANITU","authors":"Miske Silangen, Stendy B. Sakur","doi":"10.54484/tkrg.v7i2.462","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i2.462","url":null,"abstract":"Situasi Pandemi covid-19 yang terus berkepanjangan berdampak pada dunia pendidikan. Situasi tersebut mampu mengubah kebiasaan manusia dalam beraktifitas. Salah satunya adalah mengubah proses belajar mengajar dari offline menjadi online. Dalam melakukan proses belajar mengajar secara online, maka harus dibarengi dengan pengetahuan akan teknologi inofmasi. Bagi sebagian orang, belajar secara online merupakan suatu hal yang baru sehingga banyak hal yang harus dipelajari dan dikuasai baik dari segi penggunaan perangkat teknologi informasi maupun aplikasi yang digunakan. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan bahwa mitra mengalami kendala dalam melakukan pembelajaran secara online, mulai dari kendala jaringan, media pembelajaran yang digunakan, bahkan kepememilikan perangkat teknologi informasi berupa smartphone atau laptop. Selain itu terbatasnya pengetahuan tentang jenis aplikasi open source dan cara menggunakannya. Berdasarkan masalah tersebut tim pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Nusa Utara melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pelatihan tentang bagaimana memanfaatkan perngkat teknologi informasi dan aplikasi pendukung lainnya dalam meunjang proses pembelajaran secara online kepada siswa, guru dan staf. Hasil kegiatan ini mitra mampu menggunakan aplikasi google meet baik bertindak sebagai host maupun sebagai peserta. Selain itu mitra langsung melakukan praktik tentang bagaimana membagikan materi kepada peserta. Aplikasi penunjang lainnya yaitu WhatssApp yang digunakan dalam membagikan link di group masing-masing kelas sehingga guru tidak perlu membagikan link tersebut kepada setiap siswa tetapi dikirim sekali saja yaitu di grup kelas sehingga dapat menghemat waktu. Semua kegiatan bisa diikuti dan dilakukan dengan baik, sehingga pihak Sekolah SMPN 3 Manganitu merasakan manfaat dan keuntungan dari pelatihan tersebut yang dapat membantu terlaksanakanya pembelajaran secara online. The prolonged Covid-19 pandemic has had an impact on the world of education. This situation can change human habits in activities. One way is to change the teaching and learning process from offline to online. Carrying out the teaching and learning process online must be accompanied by knowledge of information technology. For some people, online learning is something new, so many things must be learned and mastered both in terms of the use of information technology devices and the applications used. Based on the results of a survey that has been conducted, partners experience problems in conducting online learning, starting from network constraints, the learning media used, and even ownership of information technology devices in the form of smartphones or laptops. In addition, limited knowledge about the types of open-source applications and how to use them. Based on this problem the community service team at the Nusa Utara State Polytechnic conducted community service to provide training on how to utilize information technology devices","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"2011 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139301788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM MENINGKATKAN KEBERSIHAN DIRI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGANITU","authors":"N. Pangandaheng, G. Medea","doi":"10.54484/tkrg.v7i2.534","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i2.534","url":null,"abstract":"Penderita gangguan jiwa sering mengalami gangguan kebersihan diri seperti mandi, menggosok gigi, BAB dan BAK pada tempatnya. Keluarga sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan perawatan penderita gangguan jiwa sehingga penderita mampu melakukan aktivitas kebersihan diri secara mandiri. Tujuan PKMS ini yaitu melatih keluarga merawat dan memandirikan pasien gangguan jiwa dalam melakukan aktivitas dan latihan seperti: mandi, berpakaian, menyisir rambut, menggunting kuku, mencuci tangan, melatih pasien toileting dengan benar. Tim pengabdi melakukan kunjungan rumah didampingi oleh pemegang program kesehatan jiwa dari Puskesmas Manganitu Kegiatan ini berjalan dengan baik melibatkan 8 orang pasien gangguan jiwa. Hasil yang diperoleh pada hari pertama delapan pasien dibantu oleh keluarga dan tim pengabdi, setelah hari kedua enam pasien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri tetapi dua pasien masih belum bisa melakukan perawatan secara mandiri seperti memakai baju dan menggosok gigi. Dukungan keluarga akan terus membawa dampak yang baik kepada ODGJ dalam mempertahankan kebersihan diri. People with mental disorders often experience problems with personal hygiene, such as bathing, brushing their teeth, defecating and urinating properly. The family plays a very important role in meeting the care needs of people with mental disorders so that sufferers are able to carry out personal hygiene activities independently. The aim of this PKMS is to train families to care for and be independent of mental patients in carrying out activities and exercises such as: bathing, dressing, combing hair, cutting nails, washing hands, training patients to toilet properly. The service team conducted a home visit accompanied by mental health program holders from the Manganitu Health Center. This activity went well involving 8 mental patients. The results obtained on the first day eight patients were assisted by their families and service team, after the second day six patients were able to carry out self-care independently but two patients were still unable to carry out self-care such as wearing clothes and brushing their teeth. Family support will continue to have a good impact on ODGJ in maintaining personal hygiene","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139300780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Handayani, W. Fitri, Inge Angelia, Ade Wirli, Sandra Hardini, Stikes Kesehatan Masyarakat, Syedza Saintika
{"title":"PENINGKATAN PENGETAHUAN TERKAIT VIRUS INFLUENZA DENGAN METODA STORY TELLING DI TKIT ADZKIA 2, KOTA PADANG","authors":"Sri Handayani, W. Fitri, Inge Angelia, Ade Wirli, Sandra Hardini, Stikes Kesehatan Masyarakat, Syedza Saintika","doi":"10.54484/tkrg.v7i2.638","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i2.638","url":null,"abstract":"Angka kejadian influenza masih cukup tinggi, dengan kejadian 21.5 per 100 000 pada balita usia 0 sampai 4 tahun dan 9.1 per 100 000 pada anak usia 5 sampai 17 tahun. Studi surveilans influenza tahun 2003-2007 di Indonesia terdapat 21.030 laporan kasus dengan manifestasi klinis seperti influenza. Dari jumlah kasus tersebut, 4.236 (20.1persen) di antaranya terbukti terinfeksi virus influenza. Kelompok usia terbanyak penderita influenza adalah kelompok anak usia sekolah. Luaran kegiatan ini adalah adanya pemahaman siswa terkait virus influenza san cara pencegahan penularannya. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan metoda story telling terkait virus influenza ini dilakukan pada hari Senin, 9 Januari 2023 pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB. Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh 56 orang siswa. Terjadi peningkatan presentase pengetahuan siswa sebesar 36 persen, yaitu dai 46 persen menjadi 82 persen setelah diberikan informasi. Disimpulkan pemberian informasi menganai virus Influenza dan cara pencegahannya menggunakan metoda story telling sangat tepat pada siswa SDIT Adzkia 2, terlihat terjadinya peningkatan pengetahuan siswa yang dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri The incidence of influenza is still quite high, with an incidence of 21.5 per 100 000 in children aged 0 to 4 years and 9.1 per 100 000 in children aged 5 to 17 years. In the 2003-2007 influenza surveillance study in Indonesia, there were 21,030 case reports with influenza-like clinical manifestations. Of these cases, 4,236 (20.1 percent) were proven to be infected with the influenza virus. The largest age group suffering from influenza is school-aged children. The outcome of this activity is students' understanding of the influenza virus and how to prevent its transmission. Implementation of community service activities using the story telling method related to the influenza virus will be carried out on Monday, January 9 2023 at 09.00 WIB – 12.00 WIB. This outreach activity was attended by 56 students. There was an increase in the percentage of students' knowledge by 36 percent, namely from 46 percent to 82 percent after being given the information. It was concluded that providing information about the Influenza virus and how to prevent it using the story telling method was very appropriate for SDIT Adzkia 2 students. It was seen that there was an increase in students' knowledge as evidenced by the students' ability to answer questions given by the presenter.","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139296287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Tatangindatu, Meistvin Welembutu, G. Tooy, M. Umboh, Y. Makahaghi
{"title":"PKMS PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT UNTUK PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR YUDEA BATULEWEHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE","authors":"M. Tatangindatu, Meistvin Welembutu, G. Tooy, M. Umboh, Y. Makahaghi","doi":"10.54484/tkrg.v7i1.426","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i1.426","url":null,"abstract":" Wawasan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat diperlukan oleh setiap individu dalam memperhatikan kesanggupan untuk hidup bugar dengan menciptakan kenyamanan dan kesegaran semaksimal dengan melaksanakan perawatan kesehatan secara mandiri, baik dilingkungan kerja maupun di kehidupan sehari-hari. di zaman sekarang ini sekolah bukan hanya membagikan bantuan berbentuk pengetahuan umum saja, tetapi juga memberikan pengetahuan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Memandang peserta didik di sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan PHBS belum dilaksanakan sesuai prosedur yang sudah di tentukan, sehingga mengakibatkan konflik kesehatan, yaitu masalah yang ditemukan antara lain yaitu diare, dan Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Tujuan PKMS ini yaitu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik di SDN Yudea. pelaksanaanya, jumat tanggal 19 februari 2021 di ruang kelas 3, Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan pada seluruh siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri Yudea. Hasil kegiatan ini didapati bahwa siswa sudah mengetahui dan paham tentang PHBS dan bagaimana cara berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah COVID-19. Kesimpulannya untuk lebih memajukan derajat kesehatan dan bisa menerapkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa/siswi Sekolah Dasar Negeri Yudea. \u0000Insight into Clean and Healthy Living Behavior is needed by every individual in paying attention to the ability to live in shape by creating comfort and freshness as much as possible by carrying out health care independently, both in the work environment and in everyday life. In this day and age, schools not only distribute assistance in the form of general knowledge, but also provide health knowledge about Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). Looking at students in elementary schools (SD), the health problems faced related to PHBS have not been implemented according to the procedures that have been determined, resulting in healthconflicts, namely problems found, including diarrhea, and acute respiratory tract (ARI) The purpose of this PKMS is to implement Clean and Healthy Living Behavior for students at SDN Judea. The mplementation, Friday, February 19, 2021, in the 3rd grade room, this activity was carried out by providing counseling to all grade 3 students of Judea State Elementary School. The results of this activity found that students already knew and understood about PHBS and how to behave lean and healthy to prevent COVID-19. The conclusion is to further advance the degree of ealth and be able to apply Clean and Healthy Living behaviors to students of Judean State Elementary School.","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133480800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBENTUKAN POSYANDU LANJUT USIA DI GMIST IMANUEL ULUNGPELIANG KECAMATAN TAMAKO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE","authors":"D. J. Kalengkongan, Y. Tinungki","doi":"10.54484/tkrg.v7i1.528","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i1.528","url":null,"abstract":"Pos pelayanan terpadu (Posyandu) lansia adalah pos pelayanan terintegrasi bagi masyarakat usia lanjut di satu wilayah, yang sudah disetujui dan dijalankan oleh sekelompok individu dimana bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. GMIST Imanuel kampung Ulungpeliang kecamatan Tamako merupakan salah satu Jemaat yang belum memiliki posyandu Lansia. Di Indonesia jumlah lansia diatas 60 tahun diprediksi akan meningkat jumlahnya 20% sampai tahun 2050. Besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban, jika lansia memiliki masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan, sehingga dengan adanya Posyandu lansia sebagai unit pelayanan kesehatan terkecil yang ada di masyarakat merupakan program untuk meningkatkan status kesehatan lansia. Tujuan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan serta kualitas hidup lanjut usia. Kegiatan PKMS ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2022 yang dihadiri 30 masyarakat lansia. Dari hasil evaluasi ditemui semua lansia yang hadir sangat senang dengan terbentuknya posyandu lansia di GMIST Imanuel kampung Ulungpeliang Hal ini dibuktikan dengan adanya kesepakan dari ketua MPJ bersama pengurus Lansia serta kepala Puskesmas Tamako saat pelaksanaan PKMS.Target dan luaran yang akan dihasilkan pada kegiatan ini berupa artikel ilmiah di jurnal Tatengkorang, artikel media masa/cetak, dokumen berupa video pelaksanaan di Yutube P3M Politeknik Negeri Nusa Utara. \u0000The integrated service post (posyandu) for the elderly is an integrated service post for the elderly in one area , which has been approved and run by a group of individuals where they can get health services. GMIST Imanuel in Ulungpeliang village, Tamako district, is one of the congregations that has not yet formed an elderly posyandu. The number of elderly people over 60 years old is predicted to increase by 20% until 2050. The large number elderly population becomes a burden, if the elderly have problems in health condition which is results in an increasing in the cost of health services. The elderly Posyandu station as the smallest health service unit in the community wil conducted such program to increase the health status of the elderly. Purpose implementing activities were to to increase knowledge about health and quality of life the elderly. This PKMS activity was held on September 27, 2022, which was participated by 30 elderly people. Results of the evaluation it was found that all elderly who attended were very exciyed within establishment of an elderly posyandu station at GMIST Imanuel in Ulungpeliang village. This is proven by the supporting of the chairman of the MPJ with the elderly management and the head of Tamako Health Center during the implementation of PKMS.. The targets and outputs that will be produced in this activity are in the form of scientific articles in the Tatengkorang journal, mass / print media articles, documents in the form of implementation videos at the Youtube P3M North Nusa ","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133899796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pratiwi Hermiyanti, Nurweningtyas Wisnu, Yuni Ginarsih, Mujayanto, Ani Intiyati, Binti Yunariyah, D. Widyastuti, E. Pratami, Titi Maharrani, Mamik, Fitri Rokhmalia, Ervi Husni, Y. K. Windi, Ira Rahayu Tiyar Sari, Wisnu Istanto, Luluk Widarti, Rahayu Sumaningsih, D. Sulistyowati, K. Kusumaningtyas, Klanting Kasiati, Setiawan, Sukesi, Rijanto, Wahyuni Triana
{"title":"AKSI KOMPETENSI BERSAMA DI PANTI ASUHAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA","authors":"Pratiwi Hermiyanti, Nurweningtyas Wisnu, Yuni Ginarsih, Mujayanto, Ani Intiyati, Binti Yunariyah, D. Widyastuti, E. Pratami, Titi Maharrani, Mamik, Fitri Rokhmalia, Ervi Husni, Y. K. Windi, Ira Rahayu Tiyar Sari, Wisnu Istanto, Luluk Widarti, Rahayu Sumaningsih, D. Sulistyowati, K. Kusumaningtyas, Klanting Kasiati, Setiawan, Sukesi, Rijanto, Wahyuni Triana","doi":"10.54484/tkrg.v7i1.558","DOIUrl":"https://doi.org/10.54484/tkrg.v7i1.558","url":null,"abstract":"Orphanages are places of care for children and babies who are handed over due to parents who are experiencing economic difficulties or even without parents. The Permata Hati Child and Infant Care Foundation (YPAB) is one of the orphanages that care for children and babies who need protection and education in the city of Surakarta. During the Covid-19 pandemic, health services for children and infants at YPAB Permata Hati rarely received visits and checks. The purpose of this community service is to help provide health services for children and infants at YPAB Permata Hati Surakarta City in monitoring growth and development as well as nutritional status. The implementation method used is in the form of examining children's growth and development and nutritional status, counseling on Clean and Healthy Behavior, as well as counseling on how to brush their teeth properly. The results of examinations on the nutritional status and development of children and infants at YPAB Permata Hati, Surakarta, found that 30% were underweight and 1 person was suspected of developing Denver II (head circumference including micro). Counseling on Clean and Healthy Behavior and how to brush your teeth was enthusiastically followed by YPAB Permata Hati Surakarta children","PeriodicalId":136575,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Tatengkorang","volume":"27 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114116737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}