Florence Pribadi, R. T. M. Panggabean, Angelarita Djami Raga, Ellysia Yuvena Maheswari, Berlian Ester Wakas, Almer Fathoni Syahda, Lola Adriani, Kevin Luke
{"title":"Losartan sebagai Regimen Penurun Serum Asam Urat pada Penderita Gout dengan Hipertensi:","authors":"Florence Pribadi, R. T. M. Panggabean, Angelarita Djami Raga, Ellysia Yuvena Maheswari, Berlian Ester Wakas, Almer Fathoni Syahda, Lola Adriani, Kevin Luke","doi":"10.29303/jku.v11i3.739","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.739","url":null,"abstract":"Asam urat (AU) merupakan produk akhir dari metabolisme purin yang terdistribusi pada plasma dan cairan synovial. Solubilitas AU pada air sangat rendah, sehingga pada konsentrasi 6.8 mg/dL dapat membentuk kristal, yaitu monosodium urat. Kristal yang mengendap di sendi dapat memicu proses inflammasi yang disebut dengan gout artritis (GA). Penatalaksanaan GA yang tidak optimal menyebabkan penurunan kualitas hidup yang signifikan. Losartan merupakan obat hipertensi yang bekerja dengan memblokade reseptor Angiotensin I, sekaligus memiliki efek menurunkan kadar AU. Losartan diduga menghambat transporter URAT1 pada tubulus ginjal, sehingga menganggu reabsorbsi AU dan menyebabkan efek urikosurik. Tinjauan ini akan membahas potensi Losartan sebagai regimen terapi penurun AU pada penderita gout dengan hipertensi. \u0000 ","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124479464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Posterior Sagittal Anorectoplasty (PSARP) dengan Laparoscopy Assisted Anorectoplasty (LAARP) dalam Tatalaksana Malformasi Anorektal","authors":"A. Dewi","doi":"10.29303/jku.v11i2.746","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i2.746","url":null,"abstract":"Malformasi anorektal atau Anorectal malformations (ARMs) adalah kelainan kongenital langka yang sebagian besar insidennya terjadi pada bayi laki-laki baru lahir. Pasien ARM terlahir dengan lubang anus yang abnormal baik kerusakannya secara parsial maupun total. ARM dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe berdasarkan letak dari kantung rektum, di antaranya yaitu tipe rendah (low), tipe menengah (intermediate), dan tipe tinggi (high). Adapun tipe ARM yang paling umum terjadi pada laki-laki dan perempuan adalah tipe menengah (intermediate), yaitu rectourethral fistula pada laki-laki dan rectovestibular fistula pada perempuan. Diagnosis ARM dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada bayi ARM akan tampak distensi abdomen, tidak ditemukannya anus dan dapat ditemukan fistula. Pada umumnya, tatalaksana ARM dapat dilakukan melalui 3 jenis tindakan operasi, di antaranya adalah operasi perineal, posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) dan laparoscopic assisted anorectoplasty (LAARP). Pilihan penatalaksanaan ARM bergantung pada klasifikasi dan derajat kelainannya. Posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) adalah tindakan operatif yang umumnya digunakan sebagai tatalaksana malformasi anorektal letak tinggi. Namun, LAARP menjadi tatalaksana baru yang diadaptasi sebagai manajemen pasien ARM letak tinggi dan menengah. Walaupun demikian tindakan operasi dengan LAARP masih belum jelas terkait manfaat fungsionalnya, sehingga banyak penelitian yang sedang dilakukan sampai saat ini terkait efektivitas LAARP dibandingkan PSARP sebagai tindakan operatif pada pasien ARM. Dengan demikian, pada jurnal ini akan merangkum beberapa penelitian yang membandingkan efektivitas LAARP dengan PSARP sebagai tatalaksana ARM.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128769044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"A Case Report Baby Born with Multiple Congenital Anomalies Including Ruptured Omphalocele at a Primary Healthcare","authors":"Ruth Christina Wibowo","doi":"10.29303/jku.v11i3.710","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.710","url":null,"abstract":"A baby was born at a primary healthcare with multiple congenital anomalies, which included ruptured omphalocele, cloacal exstrophy, and congenital talipes equinovarus. IV line was obtained, and the baby was stabilized. The baby was referred to a tertiary health care and underwent surgery to close the defect, ileostomy, and mucous fistula. He survived the surgery but is currently in intensive care. \u0000 ","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134313822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The EFFECT OF STIRRING SPEED ON THE CHARACTERISTICS OF Syzygium cumini JUICE NANOPARTICLES","authors":"Wahida","doi":"10.29303/jku.v11i3.732","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.732","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pembuatan nanopartikel untuk mengatasi masalah stabilitas dan bioavailabilitas mengalami kendala dalam memperoleh karakteristik nanopartikel yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan terhadap karateristik nanopartikel sari buah juwet. \u0000Metode: Nanopartikel sari buah juwet diformulasikan dengan polimer kitosan, ekstrak dan Na-TPP kemudian diaduk dengan variasi kecepatan pengadukan 500 rpm, 1000 rpm dan 1500 rpm. Parameter yang diamati adalah transmitan, efisiensi penjerapan, ukuran partikel dan indeks polidispersitas, dan zeta potensial. \u0000Hasil: Nilai transmitan tertinggi sebesar 84,700±0,430 % diperoleh pada kecepatan pengadukan 500 rpm (p-value=0,108), nilai efisiensi penjerapan tertinggi yaitu 74,014±1,404 % pada 1000 rpm (p-value=0,501), ukuran partikel terkecil diperoleh pada kecepatan pengadukan 1500 rpm sebesar 56,9±0,9 nm (p-value=0,000), dan zeta potensial tertinggi pada kecepatan pengadukan 1000 rpm yaitu sebesar 37,7±2,8 mV (p-value=0,054). \u0000Kesimpulan: Kecepatan pengadukan tidak berpengaruh terhadap transmitan, entrapment efisiensi, dan zeta potensial namun berpengaruh terhadap ukuran partikel nanopartikel sari buah juwet yang dihasilkan.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128447163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Laryngopharyngeal Reflux Disease","authors":"Ni Made Puspasari Mahadewi -","doi":"10.29303/jku.v11i3.724","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.724","url":null,"abstract":"Laryngopharyngeal reflux (LPR) merupakan suatu variasi dari gangguan reflux cairan lambung yang mengalir secara retrograde hingga segmen laringofaringeal yang bersifat extra-esofageal. LPR tidak memiliki gejala khas dan gejala yang ditunjukkan sangat bervariasi, sehingga sering disalah artikan dengan keluhan gejala laryngeal lainnya. Terdapat beberapa faktor risiko yang dianggap dapat meningkatkan kemungkinan LPR seperti pola hidup yang tidak baik, jenis makanan serta riwayat penyakit komorbid tertentu seperti Diabetes Melitus tipe 2 dan Hipertensi. Walaupun sulit untuk di diagnosis secara pasti, namun penyakit ini cukup sering dikeluhkan terutama pada pasien yang datang ke poli THT yakni sebesar 10%. Selain itu penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit sekunder lainnya, antara lain penyakit pada saluran pernafasan bawah, keganasan, dan laryngitis posterior. Sebagai tatalaksana dari kasus LPR, selain terapi farmakologis sangatlah penting untuk memperhatikan pola hidup dan jenis makanan di konsumsi. \u0000Kata kunci : Laryngopharyngeal reflux, GERD, laryngitis, review","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133314046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ESSENTIAL THROMBOCYTOSIS","authors":"I. W. M. Maha Putra","doi":"10.29303/jku.v11i3.738","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.738","url":null,"abstract":"Penyakit neoplasma myeloid merupakan suatu keadaan dimana sel myeloid dapat mengalami proliferasi klonal secara berlebihan. Salah satu klasifikasi dari penyakit tersebut adalah trombositosis esensial. Tombositosis Esensial (TE) adalah penyakit mieloproliferatif dengan ciri proliferasi berlebih pada megakariosit sehingga jumlah trombosit di dalam darah melebihi batas normal. TE dapat timbul akibat adanya mutasi dari beberapa gen yaitu gen JAK2, CALR atau MPL. Diagnosis penyakit TE ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium. Penyakit TE dapat ditangani dengan beberapa terapi diantaranya mielosupresi, antiplatelet, platelet-pheresis/thrombocytopheresis, dan inhibitor JAK. Ditinjau dari perjalanan penyakitnya, TE biasanya bersifat stabil selama 10-20 tahun atau lebih. Setelah bertahun-tahun penyakit ini dapat bertransformasi menjadi myelofibrosis maupun penyakit berbahaya lainnya jika tidak ditangani dengan baik.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121815500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Colour Vision Deficiency: Difference Between Congenital and Acquired Colour Blindness","authors":"Ayu Trisnayanti Yasa","doi":"10.29303/jku.v11i3.735","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.735","url":null,"abstract":"Buta warna merupakan ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan untuk membedakan warna secara jelas dalam pencahayaan normal. Insidensi buta warna bervariasi di berbagai wilayah geografis. Buta warna berkaitan dengan struktur retina yang berperan mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik untuk ditransmisikan ke sistem saraf pusat dalam proses persepsi warna. Terdapat dua teori penglihatan warna yang paling terkenal yaitu teori Young-Helmholtz dan teori proses oponen. Buta warna berdasarkan etiologinya diklasifikasikan menjadi tipe kongenital (berkaitan dengan gen tertaut kromosom X resesif) dan didapat (berkaitan dengan kondisi medis lain). Diagnosis buta warna ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan penunjang. Terdapat beragam tes yang dapat dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang dalam penegakkan diagnosis buta warna.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117016446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan antara Gambaran Histopatologi dan Kadar LED pada Penderita Limfadenitis Tuberkulosis di Nusa Tenggara Barat","authors":"Nofiana Ayu Risqiana Sari, Fathul Djannah, Rika Hastuti Setyorini","doi":"10.29303/jku.v11i3.730","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.730","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan kasus TB tertinggi nomor tiga di dunia dengan jumlah 420.994 kasus pada tahun 2017. Infeksi TB dapat ditemukan bermanifestasi diluar paru yang disebut Extra Pulmonary Tuberculosis (EPTB) dengan 35% diantaranya merupakan Limfadenits TB. Diagnosis EPTB dilakukan melalui pemeriksaan secara klinis dan histopatologi dari organ yang terkena. Gambaran histopatologis yang didapat menunjukkan suatu respon imun sebagai tanda adanya infeksi. Tanda adanya infeksi dapat dilihat juga melalui pemeriksaan laju endap darah (LED). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gambaran histopatologi dan kadar LED pada penderita LNTB di Nusa Tenggara Barat. \u0000Metode: Desain penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional yang diperoleh dari rekam medis pasien LNTB di Nusa Tenggara Barat. Besar sampel penelitian ini berjumlah 51 dengan analisis uji chi-square. \u0000Hasil: Berdasarkan analisis statistik uji chi-square didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0,300 (p >0,05). \u0000Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara gambaran histopatologi dan kadar LED pada penderita LNTB di Nusa Tenggara Barat.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"287 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116565143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GANGGUAN HEMOSTASIS PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK DERAJAT 5","authors":"Ketut Angga Aditya Putra Pramana","doi":"10.29303/jku.v11i3.716","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.716","url":null,"abstract":"Patients with chronic kidney disease (CKD) develop hemostatic disorders mainly in the form of bleeding diatheses. Platelet dysfunction is the main factor responsible for hemorrhagic tendencies in advanced kidney disease. Anemia, dialysis, the accumulation of medications due to poor clearance, and anticoagulation used during dialysis have some role in causing impaired hemostasis in CKD patients. Platelet dysfunction occurs both as a result of intrinsic platelet abnormalities and impaired platelet-vessel wall interaction. The normal platelet response to vessel wall injury with platelet activation, recruitment, adhesion, and aggregation is defective in advanced renal failure. Dialysis may partially correct these defects, but cannot totally eliminate them. The hemodialysis process itself may in fact contribute to bleeding. Hemodialysis is also associated with thrombosis as a result of chronic platelet activation due to contact with artificial surfaces during dialysis.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125324289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEK SAMPING VAKSIN COVID-19 PADA KULIT","authors":"Betsy Yosia Nadeak, Keneyzia Carla Gliselda, Larasati Budiyarto, Fredric Zulkifly","doi":"10.29303/jku.v11i3.776","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i3.776","url":null,"abstract":"Pada Bulan Maret 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan Penyakit COVID-19 sebagaiPandemi. Vaksin adalah produk biologis yang dapat digunakan untuk menginduksi respon imun tubuh yang kemudian dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan/atau penyakit pada paparan patogen, oleh karena itu, vaksinasimenjadi salah satu kunci pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran COVID-19. Berdasarkan hasil uji klinis, vaksinCOVID-19 menunjukkan kadar imunogenisitas yang cukup menjanjikan dengan berbagai persentase efektivitas dantingkat keamanan yang cukup baik. Dengan dilaksanakannya vaksinasi di seluruh dunia, mulai bermunculan laporanefek samping derajat sedang hingga berat. Efek samping mukokutaneus penting untuk diperhatikan karena dapatterlihat secara kasat mata dan memiliki potensi menimbulkan rasa takut pada individu dan lingkungan sekitar, serta mengakibatkan keengganan masyarakat untuk melakukan vaksinasi.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123817947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}