{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis","authors":"Rima Yulia Senja, Didi Rohadi, Risa Rusliani","doi":"10.37874/mh.v4i2.819","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i2.819","url":null,"abstract":"Daun sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan jerawat. Kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antibakterinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% dapat menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kenaikan konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap daya hambat bakteri Staphylococcus epidermidis. Penyarian simplisia menggunakan metode maserasi dengan cairan penyari etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi cetak lubang. Konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) yang digunakan yaitu konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80%. Klindamisin 100 ppm sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian ,menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) pada konsentrasi 20%, 40%, 60 dan 80% memberikan diameter hambat rata-rata secara berturut-turut sebesar 2,75 mm; 4,19 mm; 3,08 mm; dan 3,21 mm. Ekstrak etanol daun sirsak dapat menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis secara sugnifikan p>0,05 dan adanya pengaruh kenaikan konsentrasi terhadap diameter hambatan dengan nilai r2 0,670. Kata kunci : Ekstrak etanol daun sirsak, uji daya hambat, difusi cetak lubang, Staphylococcus epidermidis.","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"322 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139152524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Aprillia Martalina, Ismanurrahman Hadi, Like Efriani
{"title":"PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP RASIONALITAS PENGGUNAAN SUPLEMEN KESEHATAN PADA MASA NEW NORMAL DI PUSKESMAS MAJASEM CIREBON","authors":"Nur Aprillia Martalina, Ismanurrahman Hadi, Like Efriani","doi":"10.37874/mh.v4i2.937","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i2.937","url":null,"abstract":"Coronavirus adalah penyakit yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. New normal adalah ketika memasuki kondisi baru, setelah lolos dari wabah dengan adaptasi kebiasaan baru. Peran suplemen kesehatan seperti vitamin C, vitamin D berpotensi mempengaruhi respon imun dan telah dihipotesiskan sebagai pencegahan virus covid-19. Tingkat pendidikan yang tinggi umumnya tidak mudah terpengaruh oleh iklan dan lebih banyak membaca label pada kemasan obat sebelum mengkonsumsi obat. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai pengaruh tingkat pendidikan terhadap rasionalitas penggunaan suplemen kesehatan pada masa new normal covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Tahap persiapan pengambilan data yaitu penyusunan dan pemberian surat permohonan izin penelitian berdasarkan standar operasional di Puskesmas Majasem, dan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling yaitu menyaring sampel terlebih dahulu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian berdasarkan survei dan penyusunan kuesioner. Hasil penelitian dapat disimpulkan usia responden terbanyak adalah dewasa awal sebanyak (27,8%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak (53,40%) serta Tingkat pendidikan sebanyak (53,4%). Kerasionalitasan suplemen kesehatan dengan 5 parameter, yaitu tepat diagnosis sebanyak (16,5%), tepat indikasi penyakit sebanyak (97,7%), tepat pemilihan obat sebanyak (19,5%), tepat informasi obat sebanyak (68,4%), tepat durasi, interval dan pemberian vit c sebanyak (16,5%), tepat durasi, interval dan pemberian vit c sebanyak (7,5%) dapat disimpulkan tingkat rasionalitas penggunaan suplemen berpengetahuan cukup sebanyak (61,70%). Hasil analisis statistika korelasi menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara dua variabel yaitu rasionalitas pengunaan suplemen terhadap tingkat pendidikan. Kata kunci : Coronavirus, Rasionalitas Obat, suplemen Kesehatan.","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"30 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Melinda Tri Utami, Refani Adisti Rahmadini, A. Putri, Damayanti, Sri Ana, Rian Dzikrianto, Yuli Hermawati
{"title":"REVIEW ARTIKEL : PENGGUNAAN OBAT ANTI EPILEPSI DI RUMAH SAKIT","authors":"Melinda Tri Utami, Refani Adisti Rahmadini, A. Putri, Damayanti, Sri Ana, Rian Dzikrianto, Yuli Hermawati","doi":"10.37874/mh.v4i2.632","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i2.632","url":null,"abstract":"ABSTRAK Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak (Rahmat, 2021). Epilepsi memerlukan pengobatan yang lama (Dewi, 2020). Kepatuhan minum obat akan mempengaruhi hasil pengobatan. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan obat antiepilepsi di Rumah Sakit dan untuk mengetahui beberapaorang yang menderita epilepsi di berbagai kota di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini dengan mengumpulan jumlah penelitian sebanyak 11 jurnal dari situs “Google Scholar” dengan kata kunci anti epilepsi, epilepsi, pengobatan anti epilepsi, penggunaan obat anti epilepsi. Kata kunci : anti epilepsi, pengobatan antiepilepsi, epilepsi, penggunaan obat anti epilepsi. ABSTRACT Epilepsy is the use of disordes of the central nervous system due to excessive electrical activity patterns in the brain. Epilepsy requires prolonged treatment. Medication adherence will affect the outcome of treatment. This causes the sufferer to experience repeated seizures in parts or the whole body. The purpose of this study was to dertemine the use of anti-epileptic drugs in hospitals and to find out how many people suffer from epilepsy in various cities in Indonesia. The research method used in this article by collecting 11 research journals from the “Google Scholar” site with the keywords antidpilepticm,epilepsy, anti-epileptic medication, use of antiepileptic drugs. Keywords: anti epilepsy, anti epileptic medication, epilepsy, use of anti-epileptic drugs","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"5 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siska Pransiska, Arsyad Bachtiar, R. Susilo, Didi Rohadi, Muhammad Yani Zamzam
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SWAMEDIKASI DIARE PADA ANAK DI DESA KARANGASEM KABUPATEN CIREBON","authors":"Siska Pransiska, Arsyad Bachtiar, R. Susilo, Didi Rohadi, Muhammad Yani Zamzam","doi":"10.37874/mh.v4i1.875","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i1.875","url":null,"abstract":"Diare adalah kondisi dimana seseorang melakukan buang air besar dengan kondisi feses yang cenderung encer bahkan cair dengan frekuensi setidaknya lebih dari tiga kali dalam sehari. Untuk menghindari risiko terjadinya diare perlu dilakukan pemutusan rantai untuk mencegah penularan penyakit tersebut. Swamedikasi adalah sebuah upaya pengobatan yang dilakukan oleh diri sendiri dengan menggunakan obat yang mudah dan bisa ditemukan di apotek atau toko obat atas gagasan sendiri tanpa adanya nasihat dari dokter atau tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang swamedikasi diare pada anak di Desa Karangasem Kabupaten Cirebon. Metode penelitian ini merupakan penelitian observational/survei yang bersifat deskriptif serta teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 93 orang. Hasil penelitian menunjukan dari 93 responden, kelompok usia responden terbanyak adalah ibu dengan usia 26-35 tahun sebanyak 32 responden (34,41%). Pendidikan yang ditempuh ibu terbanyak adalah pendidikan dasar (SD/SMP) sebanyak 58 responden (62,36%). Dari pekerjaan, mayoritas ibu tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 82 responden (88,17%). Pada penelitian ini didapatkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 78 responden (83,87%), memiliki pengetahuan cukup sebanyak 13 responden (13,98%), dan memiliki pengetahuan kurang sebanyak 2 responden (2,15%). \u0000Kata kunci : pengetahuan ibu, swamedikasi, diare, anak.","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"164 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114870368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOLIK DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas sp.)","authors":"Ismanurrahman Hadi, Antika Mardhotillah Meilian, Mariam Ulfah","doi":"10.37874/mh.v4i1.485","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i1.485","url":null,"abstract":"Daun ubi jalar ungu mengandung berbagai macam senyawa fitokimia yang memiliki aktifitas farmakologis. Senyawa fitokimia dari daun ubi jalar ungu diantaranya adalah flavonoid dan tanin. Selain itu, daun ubi jalar ungu diketahui memiliki antioksidan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas sp.) kedalam sediaan salep. Serbuk daun ubi jalar ungu dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa daun ubi jalar ungu mengandung senyawa Flavonoid, Saponin, Alkaloid, Terpenoid dan Tanin.Selanjutnya dilakukan pembuatan formulasi sediaan salep. Sediaan salep yang telah dibuat dievaluasi sediaan fisik (organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan). Hasil dari evaluasi sifat fisik dan uji iritasi ekstrak etanolik daun ubi jalar ungu dengan konsentrasi 0%, 2%, 4% dan 6% merupakan konsentrasi yang akan dibuat sediaan salep. Hasil yang didapatkan menunjukkan formulasi yang dilakukan telah memenuhi syarat fisik dan uji iritasi pada konsentrasi 2% pada parameter organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat.\u0000Kata kunci: Daun ubi jalar ungu, Antioksidan, Salep","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115548493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aan Kunaedi, Amanda Safitri, Dhania Agni Chaerunnisa, A. Febriani, D. Berliana, A. Oktavia, Agus Trimulyana, Cindra Yulianto
{"title":"REVIEW : PRESEPSI TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENGENAI PENGGUNAAN PARACETAMOL UNTUK DEMAM PADA ANAK SECARA MANDIRI","authors":"Aan Kunaedi, Amanda Safitri, Dhania Agni Chaerunnisa, A. Febriani, D. Berliana, A. Oktavia, Agus Trimulyana, Cindra Yulianto","doi":"10.37874/mh.v4i1.603","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i1.603","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Demam merupakan keadaan meningkatnya suhu normal diatas 37,50C yang disebabkan oleh terganggunya reaksi imun dalam tubuh yang terjadi pada otak bagian hipotalamus.Demam pada anak membutuhkan pengetahuan ibu yang tepat. Dampak positif apabila orang tua, terutama ibu memiliki pemahaman dan perilaku yang baik maka dapat ditangani dengan cepat dan resiko keselamatan pada anak meningkat. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan secara umum adalah Pendidikan dan umur.Tujuan : Untuk mengukur kesadaran, menggali presepsi dan pengetahuan dikalangan orang tua, terutama ibu tentang antipiretik “paracetamol” sebagai OTC yang paling umum digunakan.Metode : Menggunakan metode Literature Review Matrix. Penelusuran jurnal menggunakan database akademik Google Scholar, Pubmed Central (PMC), National Center Of Biotechnology Information (NCBI) dan Science Direct yang dipublikasi dengan rentan tahun 2017-2022.Hasil : Didapatkan hasil dari 5 artikel terkait bahwa usia dan pendidikan berpengaruh pada tingkat pengetahuan Ibu. Diperoleh hasil bahwa hubungan faktor usia Ibu dengan perilaku pengetahuan demam anak diantaranya berusia diatas 35 tahun. Identifikasi berdasarkan tingkat Pendidikan, rata-rata Pendidikan akhir Ibu adalah lulusan Sekolah Tengah Menengah Atas (SMA), hasil penelitian bahwa tingkat pengetahuan dominan dalam kategori baik. Sehingga, dapat disimpulkan penelitian literatur yang dianalisis menunjukan bahwa adanya hubungan usia dan Pendidikan dengan tingkat pengetahuan Ibu dalam penggunaan parasetamol untuk terapi demam anak.\u0000Kata kunci : Anak, Antipiretik, Demam, Ibu, Parasetamol, Pengetahuan","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127212923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adha Zahara, Amanda Aulia Azahra, Bella Putri Firanti, Dea Ayu Ningtias, Dea Praviti, Riska Lediyana
{"title":"REVIEW JURNAL : PENGGUNAAN ANALGETIK DAN ANTIPIRETIK PADA MASYARAKAT SECARA SWAMEDIKASI","authors":"Adha Zahara, Amanda Aulia Azahra, Bella Putri Firanti, Dea Ayu Ningtias, Dea Praviti, Riska Lediyana","doi":"10.37874/mh.v4i1.558","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i1.558","url":null,"abstract":"Swamedikasi merupakan upaya masyarakat untuk mengobati dan memelihara kesehatan diri sendiri secara mandiri atau tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Salah satu obat yang paling banyak digunakan dalam swamedikasi yaitu parasetamol untuk mengatasi demam dan ibuprofen untuk mengatasi nyeri.Tujuan penulisan review ini adalah untuk menjelaskan kepada masyarakat penggunaan obat pada swamedikasi analgetik dan antipiretik. Demam sendiri merupakan proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk kedalam tubuh saat suhu tubuh meningkat melebihi suhu normal 37,50C, dan Nyeri yaitu sensasi yang menandakan bahwa suasana tubuh sedang mengalami kerusakan pada jaringan, inflamasi. Metode penulisan review ini menggunakan 11 jurnal untuk mencari referensi menggunakan Google Scholar. Dengan melakukan pengembangan jurnal yang sudah ada sebelumnya, sehingga mendapatkan pengetahuan serta penemuan yang baru.\u0000Kata kunci: Analgetika, Antipiretika, Swamedikasi","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128183686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karunia Bintang, Laelatuz Zahro, L. Komalasari, M. Muhammad, Agustian Erlangga, Aan Kunaedi
{"title":"REVIEW : GAMBARAN SWAMEDIKASI TERHADAP INFLUENZA PADA ORANG DEWASA DAN ANAK-ANAK","authors":"Karunia Bintang, Laelatuz Zahro, L. Komalasari, M. Muhammad, Agustian Erlangga, Aan Kunaedi","doi":"10.37874/mh.v4i1.563","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i1.563","url":null,"abstract":"Flu adalah suatu infeksi saluran pernafasan atas orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pengetahuan swamedikasi terhadap influenza. Penelitian ini merupakan penelitian literatur review. Studi literatur dilakukan melalui review jurnal atau artikel yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dari hasil jurnal maka dapat disimpulkan tingkat pengetahuan informasi obat untuk sumber informasi obat diperoleh dari pengalaman pribadi atau keluarga terdekat sebanyak 30 orang (33,3%). Persentase tertinggi berdasarkan pertanyaan tingkat pengetahuan mengenai swamedikasi influenza yaitu (98.8%) influenza pada anak-nak dapat diatasi dengan berjemur dibawah sinar matahari pagi pada jam 6.30-08.00.\u0000Kata kunci : Swamedikasi, Influenza, Penyakit","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121044158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dede Rafi Gifari, Della Nur Nadiya, Devita Alifa Soleha, Dinda Wibowo, Fachrurrozy Purwadinata, Alvia Nuraisah
{"title":"REVIEW ARTIKEL TINGKAT PENGETAHUAN TINDAKAN SWAMEDIKASI DIARE DI KALANGAN MASYARAKAT INDONESIA","authors":"Dede Rafi Gifari, Della Nur Nadiya, Devita Alifa Soleha, Dinda Wibowo, Fachrurrozy Purwadinata, Alvia Nuraisah","doi":"10.37874/mh.v4i1.581","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i1.581","url":null,"abstract":"Swamedikasi adalah cara mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan yang sederhana yang bisa dibeli bebas di apotek atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter atau tenaga kesehatan terlebih dahulu. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi yang lebih encer atau cair dari biasanya sebanyak lebih dari 3 kali perhari yang timbul secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tindakan swamedikasi diare di kalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode literatur review jurnal atau artikel yang bekaitan dengan masalah dan tujuan penelitian ini. Maka dapat disimpulkan pada Tabel I dan Tabel III bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi diare tertinggi pada karakteristik jenis kelamin, pada Tabel II bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi diare pada nilai yang cukup, pada Tabel IV bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi diare tertinggi pada karakteristik usia 26-35tahun.\u0000Kata kunci : diare, swamedikasi, tingkat pengetahuan","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123907601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Defi Salsabila Putri, Dwi Noviasari Naros, Elfrida Ananda Nadhifah, Fadiyah Romadhona Berliani, Hana Syifaun Nufus, Hikmatul Fauziah, Aan Kunaedi
{"title":"REVIEW : PERILAKU SWAMEDIKASI BATUK DAN ASMA","authors":"Defi Salsabila Putri, Dwi Noviasari Naros, Elfrida Ananda Nadhifah, Fadiyah Romadhona Berliani, Hana Syifaun Nufus, Hikmatul Fauziah, Aan Kunaedi","doi":"10.37874/mh.v4i1.555","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/mh.v4i1.555","url":null,"abstract":"Kesehatan merupakan suatu hal pokok yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan manusia oleh sebab itu penting untuk memahami swamedikasi. Swamedikasi (pengobatan sendiri) merupakan upaya seorang individu dengan cara memilih obat-obatan untuk mengobati penyakit berdasarkan diagnosis gejala oleh dirinya sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif. Batuk merupakan gejala tersering penyakit pernapasan dan masalah yang sering kali dihadapi dokter dalam praktik sehari-hari. Asma merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya peradangan saluran pernafasan kronis dengan riwayat gejala seperti mengi, nafas pendek, nyeri dada dan batuk yang sering disertai dengan ekspirasi napas yang terbatas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu swamedikasi merupakan tindakan seseorang dalam menyembuhkan gejala atau penyakit ringan dengan obat-obatan secara mandiri seperti batuk dan asma. Pengobatan batuk dalam bentuk swamedikasi dapat dilakukan dengan cara meminum madu, menggunakan tablet hisap pelega tenggorokan, mengurangi minuman bersoda dan kopi, menghentikan merokok, mengurangi makanan berminyak dan minum banyak air putih untuk mengurangi iritasi pada tenggorokan. Sedangkan, pengobatan asma yang dapat dilakukan dengan memberikan obat inhalasi. Pada review artikel ini akan diulas mengenai swamedikasi batuk dan asma.\u0000Kata kunci : asma, batuk, swamedikasi","PeriodicalId":124103,"journal":{"name":"Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah","volume":"06 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129803997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}