Dakwatul IslamPub Date : 2023-12-28DOI: 10.46781/dakwatulislam.v8i1.853
Adli Fidlan, Fernando Yudistira, Awis Karni, Andri Ashadi, P. Pemberdayaan, M. Adat, Majidin
{"title":"PEMANGKU ADAT KOTO MAJIDIN BERPERAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MUSLIM","authors":"Adli Fidlan, Fernando Yudistira, Awis Karni, Andri Ashadi, P. Pemberdayaan, M. Adat, Majidin","doi":"10.46781/dakwatulislam.v8i1.853","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v8i1.853","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkap peran Pemangku adat terhadap pemberdayaan masyarakat muslim Koto Majidin dibidang aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek agama. Metode penelitian ini bercorak Field Research menggunakan analisis deskriptif, data primer berasal dari lapangan sesuai realitas dan fenomena yang terjadi di lapangan. Data sekunder berasal dari buku, majalah dan dokumen-dokumen lainnya. Hasil penelitian ini mengungkapkan Peran Pemangku adat dalam beberapa penemuan : (1) Aspek ekonomi yaitu: pertama mengatur dan menjaga harta material dalam penguasaan anak batino tidak boleh disalahgunakan, kedua mengatur distribusi wewenang dan penggunaan tanah masyarakat tidak bebas diperjualbelikan dan ketiga mengatur keseimbangan ekonomi terhadap anak laki-laki. (2)Aspek sosial meliputi tradisi adat: pertama tradisi Kenduri Sudah Tuai, kedua membantu masyarakat yang susah atau dalam kemalangan dan ketiga gotong royong. (3) Aspek agama yaitu: pertama aktif memperdalam ilmu agama, kedua aktif dalam menentukan imam, khatib, dan bilal masjid dan ketiga aktif dalam kaderisasi generasi islami Kata kunci: Pemberdayaan, Peran, Pemangku Adat, Masyarakat, Koto Majidin Abstract This research aims to reveal the role of traditional authorities in empowering the Koto Majidin Muslim community in the areas of economic aspects, social aspects and religious aspects. This research method is Field Research using descriptive analysis, primary data comes from the field according to the reality and phenomena that occur in the field. Secondary data comes from books, magazines and other documents. The results of this research reveal the role of traditional stakeholders in several findings: (1) The economic aspect, namely: firstly, regulating and safeguarding material assets in the control of the inner child must not be misused, secondly regulating the distribution of authority and use of community land which cannot be freely traded and thirdly regulating the economic balance towards children. man. (2) Social aspects include traditional traditions: firstly the Kenduri Already Tuai tradition, secondly helping people in need or in misfortune and thirdly mutual cooperation. (3) Religious aspects, namely: first, active in deepening religious knowledge, second, active in determining the imam, khatib and bilal of the mosque, and third, active in the cadre formation of the Islamic generation. Keyword: Empowerment, Role, Traditional Stakeholders, Community, Koto Majidin","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"7 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139148721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-12-28DOI: 10.46781/dakwatulislam.v8i1.859
Syamsul Rizal, Kata Kunci, Pemberdayaan, Ekonomi Kreatif, Kemandirian Ekonomi
{"title":"PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI USAHA KERUPUK IKAN MADANI","authors":"Syamsul Rizal, Kata Kunci, Pemberdayaan, Ekonomi Kreatif, Kemandirian Ekonomi","doi":"10.46781/dakwatulislam.v8i1.859","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v8i1.859","url":null,"abstract":"Abstrak Studi ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana usaha kerupuk ikan mempengaruhi ekonomi masyarakat dan meningkatkan kemandirian ekonomi rakyat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin memberi gambaran lengkap tentang peran usaha kerupuk ikan madani dalam memandirikan ekonomi masyarakat. Data diperoleh dari pemilik usaha dan lima anggota masyarakat yang terlibat dalam pembuatan kerupuk menggunakan metode wawancara mendalam, observasi terus menerus, dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan untuk mereduksi, menampilkan, dan menari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap karyawan yang bekerja di perusahaan pembuatan kerupuk mendapatkan keuntungan finansial. Ini ditunjukkan oleh peningkatan ekonomi setiap karyawan, yang berarti mereka sekarang sejahtera dan dapat membeli pakaian, papan, dan makanan mereka sendiri, dan memiliki sumber income tetap sendiri, memiliki pendapatan tetap sendiri, lebih toleran terhadap pemerintah, dan memiliki kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Kata Kunci: Pemberdayaan, Ekonomi Kreatif, Kemandirian Ekonomi Abstract This study was conducted to gain a better understanding of how the fish cracker business affects the community's economy and increase people's economic independence. This research uses a qualitative approach because it wants to provide a complete picture of the role of the Madani fish cracker business in making the community's economy independent. Data was obtained from business owners and five community members involved in making crackers using in-depth interviews, continuous observation and documentation methods. Data analysis techniques are used to reduce, display, and dance. The research results show that every employee who works in a cracker making company gets financial benefits. This is demonstrated by the economic improvement of each employee, which means they are now prosperous and can buy their own clothes, shelter and food, and have their own source of fixed income, are more tolerant of the government, and have the ability to self-regulate. Keywords: Empowerment, Creative Economy, Economic Independence","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"313 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139149296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-12-28DOI: 10.46781/dakwatulislam.v8i1.855
Pemberdayaan Masyarakat, Melalui Program, M. Haris, A. Putri, Moralely Hendrayani
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA (UP2K)","authors":"Pemberdayaan Masyarakat, Melalui Program, M. Haris, A. Putri, Moralely Hendrayani","doi":"10.46781/dakwatulislam.v8i1.855","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v8i1.855","url":null,"abstract":"Abstrak Adapun tujuan dari artikel ini aladah untuk menganalisis apakah program UP2K ini berdampak pada masyarakat dan bagaimana penerapan program di nagari tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program UP2K memberdayakan masyarakat Aie Angek dengan membuat kerajinan seperti membuat tas rajut, dompet, tas jali-jali dan topi, serta membuat snack-snack atau makanan ringan, yang dibentuk dalam beberapa kelompok. Adapun partisipasi masyarakat pada implementasi pelatihan program, namun kurang pada saat praktis mandiri. Selanjutnya dampak positif dari program UP2K adalah munculnya penusaha baru yang di tandai dengan punya ruko sendiri untuk pengembangan usaha dan sebagian memiliki penghasilan cukup. Sementara itu dampak negatif adalah belum semua masyarak mendapat manaat dari program UP2K karena beberapa faktor yaiitu kuurangnya modal, kurangnya pemahaman terhadap progam, kurangnya kesadaran akan potensi yang dimiliki dan tidak serius mengikuti program. Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Program UP2K Abstract The purpose of this article is to analyze whether the UP2K program has an impact on the community and how the program is implemented in the nagari. This type of research is qualitative research, using descriptive methods. Data was collected through interviews. The research results show that the UP2K Program empowers the Aie Angek community by making crafts such as making knitted bags, wallets, jali-jali bags and hats, as well as making snacks, which are formed into several groups. As for community participation in the implementation of training programs, it is lacking when it is practically independent. Furthermore, the positive impact of the UP2K program is the emergence of new entrepreneurs who are characterized by having their own shophouses for business development and some of them have sufficient income. Meanwhile, the negative impact is that not all people have benefited from the UP2K program due to several factors, namely lack of capital, lack of understanding of the program, lack of awareness of their potential and not taking the program seriously. Keywords: Community Empowerment, UP2K Program","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"44 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-12-28DOI: 10.46781/dakwatulislam.v8i1.852
Sitinuraini Lahagu, Agus Subairi, Nuryanti
{"title":"MENEKAN MASIFNYA TEKNOLOGI BERBASIS INTERNET MELALUI PERAN TPQ MIFTAHUL JANNAH","authors":"Sitinuraini Lahagu, Agus Subairi, Nuryanti","doi":"10.46781/dakwatulislam.v8i1.852","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v8i1.852","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui peran TPQ Miftahul Jannah dalam membantu para orang tua dan anak untuk bisa mengatasi masifnya perkembangan teknologi berbasis internet yang membuat anak-anak menjadi ketergantungan hingga lalai dalam belajar. Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi partisipan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peran TPQ Miftahul Jannah mampu menekan masifnya perkembangan teknologi berbasis internet yang membuat anak-anak ketergantungan dengan cara memberikan metode pengajaran yang lebih bervariasi disetiap harinya seperti belajar mengaji, belajar sholat, belajar tadarus, shalawat dan mengajarkan untuk merayakan hari-hari besar Islam., hal ini dapat diamati pertama adanya peningkatan jumlah anak didik mengaji dari lima orang menjadi dua puluh lima orang, kedua semakin banyak anak didik TPQ Miftahul Jannah yang mampu bersaing di ajang kompetisi tingkat desa dan kecamatan, ketiga antusisme orang tua terhadap proses pembelajaran di TPQ Miftahul Jannah. Kata kunci: TPQ Miftahul Jannah, Teknologi Berbasis Internet, Abstract This research aims to determine the role of TPQ Miftahul Jannah in helping parents and children to overcome the massive development of internet-based technology which makes children dependent and neglectful in learning. The method in this research uses qualitative research methods with data collection techniques, namely in-depth interviews, documentation and participant observation. The results of this research found that the role of TPQ Miftahul Jannah was able to suppress the massive development of internet-based technology which makes children dependent by providing more varied teaching methods every day such as learning the Koran, learning to pray, learning tadarus, shalawat and teaching them to celebrate the days. Islam, this can be observed firstly, there is an increase in the number of students studying the Koran from five to twenty-five people, secondly there are more and more TPQ Miftahul Jannah students who are able to compete in village and sub-district level competitions, thirdly the enthusiasm of parents towards the learning process at TPQ Miftahul Jannah. Keywords: TPQ Miftahul Jannah, Internet-Based Technology","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"42 48","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-12-28DOI: 10.46781/dakwatulislam.v8i1.841
Y. Sinaga, H. Rasyid, Manajemen Budidaya Fungsi, Ikan, Implementasi Fungsi, Manajemen Pada, Kelompok Pembudidaya, Mina Asta Madani
{"title":"IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDAKAN) MINA ASTA MADANI","authors":"Y. Sinaga, H. Rasyid, Manajemen Budidaya Fungsi, Ikan, Implementasi Fungsi, Manajemen Pada, Kelompok Pembudidaya, Mina Asta Madani","doi":"10.46781/dakwatulislam.v8i1.841","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v8i1.841","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen POKDAKAN Mina Asta Madani apakah berajalan dengan baik atau tidak. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif anaisis. Berdasarkan metode yang digunakan telah ditemukan bahwa kelompok pembudidaya ikan POKDAKAN Mina Asta Madani belum menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara baik. Hal ini dapat diketahui dari perencanaan yang belum tersusun secara baik, sehingga fungsi manajemen yang lain seperti pelaksanaan pengorganisasian tidak berjalan dengan baik pula. Di dalam pengorganisasian masih terdapat hak tanggung jawab serta wewenang yang belum dijalankan secara maksimal. POKDAKAN Mina Asta Madani juga belum memiliki target-target pencapaian yang menjadi visi misi untuk memotivasi organisasi lebih baik. Kata kunci: Fungsi, Manajemen, Budidaya Ikan Abstract The aim of this research is to determine whether the implementation of POKDAKAN Mina Asta Madani management functions is running well or not. This research uses qualitative methods with observation, interview and documentation techniques. then this data was analyzed using descriptive analysis methods. Based on the method used, it was found that the POKDAKAN Mina Asta Madani fish cultivator group had not carried out management functions properly. This can be seen from plans that have not been arranged properly, so that other management functions such as organizing implementation do not run well either. In organizing, there are still rights, responsibilities and authorities that have not been exercised optimally. POKDAKAN Mina Asta Madani also does not have achievement targets which become a vision and mission to motivate the organization to be better. Keywords: Function, Management, Fish Cultivation","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"24 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139148578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-06-21DOI: 10.46781/dakwatulislam.v7i2.674
Y. Yeni
{"title":"FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERSELINGKUHAN SUAMI/ISTRI DAN UPAYA PENANGANANNYA","authors":"Y. Yeni","doi":"10.46781/dakwatulislam.v7i2.674","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v7i2.674","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perselingkuhan suami/istri di Desa Perawang Barat Kec. Tualang serta mengetahui upaya untuk menanganinya. Penelitin ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Berdasarkan metode yang digunakan ditemukan hasil penelitian bahwa ada dua faktor penyebab perselingkuhan suami istri dan upaya penangannya di Desa Perawang Barat Kec. Tualang yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya (a) Perbedaan kultur dan kurang nya komunikasi (b) Kekecewaan (c) Ketidakpuasan seksual, dan (d) Keuangan yang tak cukup. Sedangkan Faktor Eksternal nya adalah (a) Pengaruh Teman Dekat (b) media sosial (c) Kedekatan dengan teman lawan jenis (d) dan Abnormalias seksual. Adapun upaya untuk menanganinya adalah dengan melakukan bimbingan pranikah dan pasca nikah, menundukkan pandangan, selalu mengingat Allah, menjauhkan diri dari orang yang disukai, berkumpul dengan orang sholeh, dan menciptakan komunikasi yang terbuka. \u0000Kata Kunci: Faktor Penyebab, Perselingkuhan Suami Istri, Upaya Penangannya \u0000Abstract \u0000The purpose of this research is to find out the factors that cause husband and wife infidelity in Perawang Barat Village, Kec. Tualang and know the efforts to handle it. This research uses qualitative research methods with data collection techniques used are observation and interviews. Based on the method used, the results of the study found that there were two factors causing husband and wife infidelity and efforts to handle it in West Perawang Village, Kec. Tualang namely: internal factors and external factors. Internal factors include (a) cultural differences and lack of communication (b) disappointment (c) sexual dissatisfaction, and (d) insufficient finances. While the external factors are (a) the influence of close friends (b) social media (c) closeness to friends of the opposite sex (c) and sexual abnormalities. The efforts to deal with it are carrying out pre-marital and post-marital guidance, lowering your gaze, always remembering Allah, distancing yourself from people you like, hanging out with pious people, and creating open communication. \u0000Keywords: Causative Factors, Husband and Wife Affair, Handling Efforts","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130967037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-06-21DOI: 10.46781/dakwatulislam.v7i2.688
Moralely Hendrayani, Bayu Indra Laksana
{"title":"SOLIDARITAS SOSIAL DALAM UPACARA MERTI BUMI","authors":"Moralely Hendrayani, Bayu Indra Laksana","doi":"10.46781/dakwatulislam.v7i2.688","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v7i2.688","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk solidaritas sosial pada upacara merti bumi dalam membudidayakan warisan leluhur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deksriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui proses wawancara, dokumentasi, dan observasi lokasi di Dusun Tunggul Arum, Desa Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Hasil penelitrian menunjukkan bahwa solidaritas sosial dalam upacara merti bumi dilakukan dengan gotong royong melalui serangkaian kegiatan pelaksanaan prosesi upacara mulai dari pengambilan air suci 4 empat penjuru, parade seni budaya yang di arak sampai ke lokasi upacara, pengajian, kirab, tari persembahan, gunungan salak pelepasan burung, sampai pada penyajian makanan yang diberikan kepada penonton semua dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat dusun Tunggul Arum. Solidaritas terbentuk atas rasa kebersamaan menjaga budaya leluhur yang diberikan secara turun-temurun. \u0000Kata Kunci: Solidaritas Sosial, Upacara Merti Bumi, Warisan Leluhur \u0000Abstract \u0000This study aims to describe the form of social solidarity in the Merti Bumi ceremony in cultivating ancestral heritage. The method used in this research is descriptive qualitative method. Data was collected through interviews, documentation, and location observations in the Tunggul Arum Hamlet, Wonokerto Village, Turi District, Sleman Regency, Yogyakarta. The results of the research show that social solidarity in the Merti Bumi ceremony is carried out through mutual cooperation through a series of activities for carrying out the ceremonial procession starting from taking holy water from the 4 directions, the cultural art parade which is paraded to the ceremony location, recitation, carnival, offering dance, mountains of salak releasing birds. , right down to the presentation of the food given to the audience, everything was carried out jointly by the people of the Tunggul Arum hamlet. Solidarity is formed from a sense of togetherness in protecting the ancestral culture that has been handed down from generation to generation. The characteristics of the community are included in mechanical solidarity, which is a strong awareness of the group to help each other and work together to prepare various needs in traditional ceremonial processions. \u0000Keywords: Social Solidarity, Merti Bumi Ceremony, Ancestral Heritage","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121987665","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-06-21DOI: 10.46781/dakwatulislam.v7i2.700
Henky Fernando
{"title":"RISSING AUTHORITY: THE NEW OF USTAD AMONG URBAN MILLENNIAL MUSLIMS","authors":"Henky Fernando","doi":"10.46781/dakwatulislam.v7i2.700","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v7i2.700","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Studi ini fokus pada pertanyaan “Faktor apa yang mendorong munculnya otoritas keagamaan baru dikalangan muslim milenial urban?” Untuk menganalisis pertanyaan tersebut studi ini menggunakan pendekatan deskripstif kualitatif terhadap sejumlah ustad muda dan jemaah dari kalangan milenial urban yang aktif mengikuti kajian-kajian di masjid. Ustad muda dan jemaah tersebut diwawancarai secara intensif tidak terstruktur untuk mengeksplorasi data mengenai praktik, pengetahuan, dan pengalaman mereka dalam mempelajari maupun menjadi seorang pendakwah di kalangan muslim milenial urban. Temuan dalam studi ini memperlihatkan bahwa munculnya otoritas keagamaan baru dikalangan muslim milenial urban dipengaruhi oleh dua faktor dominan, yaitu; Pertama, faktor struktural berupa dukungan dari jemaah maupun pengurus masjid dalam bentuk fasilitas dakwah. Kedua, faktor kultural dari jemaah dan pengurus masjid yang lebih terbuka dalam menerima dakwah ustad muda. \u0000Kata Kunci: Rissing Authority, Ustad, Kaum muslim, dan Milenial urban. \u0000Abstract \u0000Studies that have discussed this phenomenon have only focused on the adaptation and transformation of da'wah activities, so the emergence of young ustad among urban millennial Muslims has not been comprehensively discussed. This study focuses on the question, \"What factors drive the emergence of new religious authorities among urban millennial Muslims?\" This study uses a qualitative descriptive approach to several young religious teachers and congregations from urban millennials who actively participate in mosque studies to analyse this question. The young ustad and the congregation were interviewed in an intensive, unstructured manner to explore data regarding their practices, knowledge, and experience in studying and becoming preachers among urban millennial Muslims. The findings in this study show that two dominant factors, namely, influence the emergence of a new religious authority among urban millennial Muslims; First, structural factors in the form of support from congregations and mosque administrators in the form of da'wah facilities. Second, cultural factors from congregations and mosque administrators who are more open in accepting young ustad's da'wah. \u0000Keywords: Rissing Authority, Ustad, Muslims, and urban Millennials.","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122442611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-06-21DOI: 10.46781/dakwatulislam.v7i2.624
Arhanudri Davi
{"title":"KOMUNIKASI DAKWAH DALAM KESENIAN BUDAYA BADUI SYUBBANUL ISLAM","authors":"Arhanudri Davi","doi":"10.46781/dakwatulislam.v7i2.624","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v7i2.624","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan riset ini untuk mendeskripsikan komunikasi dakwah dalam kesenian budaya Badui Syubbanul Islam Desa Belimbing kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan datanya meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, komunikasi dakwah yang terdapat dalam kesenian Badui berupa komunikasi verbal melalui syair-syair yang digunakan. Pada dasarnya syair-syair tersebut memiliki makna yang mengarah kepada dakwah, dapat mengajak masyarakat untuk senantiasa berbuat baik. Adapun judul syair tersebut seperti Lilmaulidin, Tegap dan Tertib, dan Ya Umata. Dalam komunikasi dakwah secara verbal, terdapat pesan dakwahnya meliputi Jiwa Nasionalisme, Mempertahankan Kebudayaan Lokal, Mengedepankan Sopan Santun, Menjaga Kekompakan, Nilai Keindahan, Mempererat Persaudaraan, Sikap Religius. \u0000Kata kunci: Komunikasi, Media Dakwah, Kesenian Badui. \u0000Abstract \u0000The purpose of this research is to describe da'wah communication in the Bedouin cultural arts of Syubbanul Islam in Blimbingan Village to the community. This research uses descriptive qualitative method. The data collection includes interviews, observation, and documentation. The results of the study show that the da'wah communication contained in Bedouin art is in the form of verbal communication through the poetry used. Basically, these poems have a meaning that leads to da'wah, which can invite people to always do good. The titles of the poems are Limaulidin, Rigid and Orderly, and Ya Umata. In verbal da'wah communication, there are da'wah messages including the Spirit of Nationalism, Maintaining Local Culture, Prioritizing Politeness, Maintaining Solidarity, Value of Beauty, Strengthening Brotherhood, Religious Attitude. \u0000Keywords: Communication, Da'wah Media, Bedouin Art.","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114566938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dakwatul IslamPub Date : 2023-06-21DOI: 10.46781/dakwatulislam.v7i2.669
Achmad Tohari
{"title":"KONSTRUKSI SOSIAL REMAJA MASJID ASSYAHIDDIN PADA MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF PETER L. BERGER","authors":"Achmad Tohari","doi":"10.46781/dakwatulislam.v7i2.669","DOIUrl":"https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v7i2.669","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk melihat persoalan di Desa Mojopurogede Kabupaten Gresik Jawa Timur yang memiliki stigma buruk mengenai aspek religiusitas antara masyarakat. Penelitian ini menjelaskan secara rinci mengenai konstruksi sosial antara remaja masjid dengan masyarakat Desa Mojopurogede dengan menggunakan analisis dari konstruksi sosial Peter L Berger, metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kualitatif analitis dengan menggunakan data yang berupa literatur maupun jurnal yang masih ada kaitannya dengan tema dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dengan melakukan wawancara yang dimaksudkan untuk mendapatkan data yang valid. Temuan yang dicapai dari penelitian ini berupa pemahaman mengenai konstruksi sosial di Desa Mojopurogede perspektif Peter L Berger yakni: Pertama, Ekternalisasi menjadi faktor terciptanya pola pikir remaja masjid terhadap persoalan kurangnya aspek religiusitas masyarakat Desa Mojopurogede. Kedua, Objektivasi yakni sebuah pemahaman yang dilakukan oleh remaja masjid kepada masyarakat Desa Mojopurogede ke dalam pemikiran terhadap segala bentuk ataupun kegiatan. Ketiga, Internalisasi dimana antara masyarakat mojopurogede dengan remaja masjid menginterpretasikan interaksi sosial kepada norma-norma yang disepakati bersama \u0000Kata kunci: Nilai Religiusitas, Konstruksi Nilai Religius, Analisis P. L. Berger \u0000Abstract \u0000This study aims to look at the problems in the village of Mojopuro Gede, Gresik Regency, East Java, which has a bad stigma regarding aspects of religiosity among the community. This study describes in detail the social construction between mosque youth and the Mojopuro Gede village community using analysis from Peter L Berger's social construction, the methods used in this study include qualitative analysis using data in the form of literature and journals that are still related to the theme and use data collection techniques in the form of observation by conducting interviews intended to obtain valid data. The findings obtained from this research are in the form of an understanding of social construction in Mojopuro Gede Village from the perspective of Peter L Berger, namely: First, externalization is a factor in creating the mindset of young mosques towards the issue of weaknesses in the aspects of religiosity in the Mojopuro Gede village community. Second, objectivation, namely an understanding carried out by mosque youth to the Mojopuro Gede Village community in the form of thoughts on all forms or activities. Third, internalization in which the Mojopuroged community and mosque youth interpret social interaction according to mutually agreed norms. \u0000Keywords: Religious Value, Religious Value Construction, Analysis of P.L. Berger.","PeriodicalId":124014,"journal":{"name":"Dakwatul Islam","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121756186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}