{"title":"PARTISIPASI PUBLIK DALAM COLLABORATIVE GOVERNANCE PADA PROGRAM SISTER CITY BANDUNG DAN JEPANG DALAM MENANGGULANGI SAMPAH DI KOTA BANDUNG","authors":"Tommy Bustomi, Andre Ariesmansyah, Asep Kusdiman","doi":"10.23969/kebijakan.v13i1.5037","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v13i1.5037","url":null,"abstract":"Partisipasi publik dalam proses pembuatan keputusan akan mendatangkan keuntungan, yakni memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi para pem- buat keputusan melalui pengembangan pembuatan kebijakan yang berkualitas, bahwa kondisi yang ada pada awal kolaborasi dapat memfasilitasi atau menghambat kerja sama di antara para pemangku kepentingan dan antara lembaga dan pemangku kepentingan. sumber daya untuk berpartisipasi, atau untuk berpartisipasi secara setara dengan pemangku kepentingan lainnya, proses tata kelola kolaboratif akan rentan terhadap manipulasi oleh aktor yang lebih kuat. Hasil observasi dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa sampah yang berada di pasar tersebut belum dikelola dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari penumpukan sampah dan daya tampung (TPS) yang kurang memadai di pasar sehingga sampah tercecer dimana-mana. Di sisi lain pola perilaku pengguna pasar yang belum dan cenderung tidak memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan besrama dan partisipasi dalam pengelolaan sampah masih kurang dan terabaikan, Karakteristik sampah di Kota Bandung terdiri dari sampah Organik (Sisa-sisamakanan, sayur-sayuran, buah-buahan) dan sampah Anorganik (plastik, alumunium, logam). Dari hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa bahwa secara umum karakteristik sampah masih dominan sampah organik yang sebetulnya sangat mudah di oleh untuk kepentingan pembangunan lingkungan; Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi public dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung dengan model sister city menunjukan bahwa faktor internal (pendidikan, pendapatan, kepedulian terhadap sampah, pengetahuan tentang sampah) sementara pengetahuan tentang sampah pada aspek (Jenis sampah) tidak mempengaruhi tingkat partisipasi public, demikian juga faktor eksternal meliputi (peraturan, bimbingan dan penyuluhan, dan fasilitas teknologi); Kondisi lingkungan (kondisi drainase) tidak mempengaruhi tingkat partisipasi public. Berjalan Ketika curah hujan tinggi dan banjir yang setiap tahun teralami. Memang perlunya meningkatkan sumber daya.","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130448740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI KEBIJAKAN TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN DAN TIMBULAN DI KOTA TANGERANG SELATAN","authors":"Muara Torang Hadomuan, Retnowati WD Tuti","doi":"10.23969/kebijakan.v13i1.4504","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v13i1.4504","url":null,"abstract":"The discussion in our study is about evaluating regional waste management policies and generation in South Tangerang City. In this policy, there are still many obstacles in the field, either performance or inadequate facilities. The achievement of policy objectives has not been optimal due to related parties to external factors, people who are less aware of waste management and the impact of waste hazards. This study aims to investigate the implementation of regional waste management and generation in South Tangerang City. The policy evaluation was analyzed from various aspects, namely: a) Effectiveness, policy evaluation is one of the important stages in the policy cycle. Policy evaluation is carried out after the public policy is implemented. This is to test the policies that have been made are successful or not. b) Efficiency, this is to show the best comparison between an activity and its results. This efficiency is a measure of success that is assessed in terms of human resources and costs to achieve the results of the policies implemented. c) Accuracy, to measure the extent to which a level of effectiveness satisfies a need, value, or opportunity to create a problem. d) Equity is a policy that is created and implemented which is oriented towards equity, meaning that it is a policy that is equitably distributed. e) Responsiveness, this criterion relates to how far a policy can satisfy the needs, preferences, or values of certain groups. This criterion is very important because the analysis can satisfy other criteria. f) Accuracy, this criterion is closely related to rationality and substantive. Because the accuracy of the policy is not related to an individual criterion but two or more together. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. Waste management has been regulated, but its implementation has not run optimally. Waste management efforts in South Tangerang City are not enough just to rely on the establishment of Waste Banks and the involvement of the community to participate in managing and also sorting out biodegradable and non-biodegradable waste. In addition, the downstream waste problem will not be solved if the upstream does not implement the existing regulations. The government must conduct socialization to the community to sort organic and inorganic waste from home, sort waste from the generation and source areas, Temporary Disposal Sites (TPS) and Final Disposal Sites (TPA).","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124863107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DINAMIKA PELAKSANAAN ELECTRONIC GOVERNANCE PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA","authors":"Aswin Aswin, Meti Mediyastuti Sofyan","doi":"10.23969/kebijakan.v13i1.5152","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v13i1.5152","url":null,"abstract":"Developments in the realm of information technology continue to change every year. The existence of the internet makes it easier for everyone to find something through their electronic devices, especially cellphones or computers as a medium. Internet users in Indonesia in the latest report, the number of internet users in Indonesia reached 202 million or 73.7% of the total population of 274.9 million in January 2021.\u0000Almost all of the Indonesian population uses internet facilities, this has become an infrastructure for the community to reach the internet network. This condition is an opportunity for new media in a public service process carried out by the Indonesian government.\u0000The existence of the internet and mobile computing in public service activities which are identical to the use of paper has now become a new era, namely paperless being one of the efficiency of public service activities. Existing resources in e-government activities are not only related to facilities and infrastructure, but also human resources of state civil servants need to have the ability to operate an e-government system that has been designed in such a way.\u0000The progress of implementing e-government in Indonesia is faced with several challenges and still has shortcomings. These challenges and shortcomings include an equitable internet network infrastructure, human resources to operate features and services, and community culture related to digital literacy. There is still a need for improvement in the implementation of e-government in Indonesia in order to achieve excellent public services for the community.","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129778509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEBIJAKAN SISTEM KETAHANAN PANGAN DAERAH","authors":"Asep Dedy Sutrisno","doi":"10.23969/kebijakan.v13i1.4862","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v13i1.4862","url":null,"abstract":"Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan. Kedaulatan pangan diartikan sebagai hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Kemandirian pangan diartikan sebagai kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban membangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan Gizi yang terintegrasi. Komitmen pemerintah sangat penting untuk pembangunan ketahanan pangan dan gizi. Komitmen pemerintah. Terwujudnya Ketahanan Pangan merupakan hasil interaksi dari semua subsistem atau komponen ketersediaan pangan, disitribusi pangan dan konsumsi pangan. penyediaan pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi penduduk baik jumlah maupun mutunya, merupakan upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mewujudkan program peningkatan ketahanan pangan. 1. Sistem Ketahanan Pangan bagi suatu daerah merupakan hal yang wajib dilakasanakan sebagai kepedulian Pemerintah Daerah terhadap masyarakat, yang pada gilirannya merupakan pembangunan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif, dan produktif.","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134032231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGUATAN ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BATAM","authors":"Karol Teovani Lodan","doi":"10.23969/kebijakan.v13i1.4182","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v13i1.4182","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penguatan organisasi melalui penerapan aspek manajerial dalam kerangka pengembangan kapasitas (Capacity Building) di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan model deskriptif. Fokus penelitian adalah penguatan organisasi yang ditinjau dari fokus aktivitas pada penerapan aspek manajerial dalam kerangka pengembangan kapasitas yang terdiri dari : perencanaan, mengerakkan, mengendalikan dan mengevaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aspek manajerial telah berjalan dengan baik yang tercermin melalui proses perencanaan yakni adanya rencana strategis dan rencana kerja yang dalam penyusunannya melibatkan unit kerja. Pengorganisasian yang telah diatur dan dijalankan sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 58 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Proses mengerakkan atau mengarahkan terlihat pada kegiatan rapat rutin setiap Hari Senin, menunjukkan peran kepala dan sekretaris dinas dalam memberikan arahan dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh unit kerja dalam pelaksanaan tugas. Pada proses pengendalian dilakukan melalui dua cara yakni secara internal dan eksternal. Pengendalian internal dilakukan melalui mekanisme rapat rutin setiap hari Senin dan pemantauan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan melalui Sistem Pengadaan secara Elektronik (SPSE). Sedangkan pengendalian eksternal dilakukana melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dilakukan dengan Dua Komisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam yakni komisi II (bidang ekonomi, keuangan dan industri) dan komisi IV (bidang kesejahteraan rakyat dan sumber daya manusia).","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"185 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133808928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU","authors":"Nyoto Nyoto, Erpan Rajab","doi":"10.23969/kebijakan.v13i1.4861","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v13i1.4861","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan pegawai. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi dan komitmen terhadap kinerja pegawai. Pengaruh kepuasan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh kepemimpinan, motivasi dan komitmen organisasi terhadap Kinerja melalui kepuasan kerja pada Universitas Riau Pekanbaru. Populasi yang penulis jadikan objek penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil pada Universitas Riau tahun 2015 sebanyak 170 Orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 170 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, sedanglan teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analisis, dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan kepemimpinan, Motivasi dan Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan, Motivasi, Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinera pegawai. Kepuasan kerja pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja melalui kepuasan kerja di Universitas Riau. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja melalui kepuasan kerja di Universitas Riau. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja melalui kepuasan kerja di Universitas Riau.","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"56 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114195407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN DALAM ERA DIGITAL PADA MASA SEKARANG","authors":"Ony Djogo","doi":"10.23969/kebijakan.v13i1.5028","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v13i1.5028","url":null,"abstract":"Orang sering mempergunakan internet dalam segala bidang dari mulai bekerja, sekolah, kuliah, bahkan belanjapun melalui intenet atau disebut juga online. Dimasa sekarang tidak menyurutkan para pedagang atau dengan yang lainnya untuk terus melanjutkan kehidupannya. Dengan adanya internet kita bisa memanfaatkan atau mengembangkan usaha-usaha yang sudah menurun akan pandemic , Kemajuan teknologi dalam beberapa tahun terakhir memberi sinyal dunia transisi. Dalam manajemen pemasaran dimasa digital sekarang bukan Itu berarti mengubah toko fisik atau memindahkan toko biasa menjadi toko digital.\u0000Kriminal manajemen pemasaran arus memudahkan dalam suatu kualitas yang lebih bagus. Di zaman teknologi dan informasi ini sangatlah penting untuk memahami seberapa jauh kita dapat mencapai tujuan yang di harapkan. Suatu informasi merupakan modal dalam memajukan ilmu di zaman sekarang dan suatu senjata demi membangun suatu Negara di era globalisasi di bidang manajemen pemasaran. Pada masa sekarang masih kurangnya masyarakat akan sadar atau pengusaha dalam manajemen pemasaran, media digital suatu sarana dalam memajukan kegiatannya khususnya dalam bidang pemasaran.","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130337606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INISIATIF OPEN DATA PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KOTA BANDUNG","authors":"Achdiat Achdiat, Tommy Bustomi, Endah Marlovia","doi":"10.23969/kebijakan.v12i2.3756","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v12i2.3756","url":null,"abstract":"Kota Bandung memulai penerapan inisiatif open data pada 11 Desember 2015. Open data bagi Kota Bandung adalah sebuah prinsip keterbukaan sebagai bagian dari perbaikan proses manajerial pemerintahan agar pengambilan keputusan berjalan efektif dan efisien. Sejak diterapkan, Pemkot Bandung telah memanfaatkan open data secara konkret, salah satunya untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara real-time (waktu nyata secara kuantitas) khususnya dalam bidang keuangan, perdagangan dan kesehatan. Penerapannya di sektor UMKM , ada banyak masalah yang dihadapi: keberlangsungan komitmen kepemimpinan, budaya birokrasi yang sebagian besar masih tertutup, kapabilitas yang rendah, kebijakan yang belum mendukung, standar dan kualitas data, kurangnya kegunaan, aksesibilitas data, dan juga kemampuan publik dari pengguna data untuk memahami dan memanfaatkan big data. Karenanya, penelitian ini secara teknis, ingin memahami tata kelola dalam penerapan open data di Kota Bandung dan proyeksi kedepan bagi UMKM dalam memanfaatkan open data untuk meningkatkan layanan dan produk melalui pemahaman big data. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasilnya, dalam kasus Kota Bandung tata kelola open data banyak dipengaruhi oleh komitmen kepemimpinan politik yang akan menentukan tindakan dari komitmen tersebut: kerangka kebijakan / hukum, struktur kelembagaan dan kapabilitas pemerintah, pasokan data dan permintaan data, keterlibatan dan kemampuan komunitas untuk membuka dan memanfaatkan data, dana untuk program open data, infrastruktur dan pemanfaatan teknologi, cerita-cerita sukses dan pelibatan perguruan tinggi. Secara umum open data di Kota Bandung telah mencapai aspek transparansi, tetapi belum mencapai akuntabilitas dalam konsep pemerintahan terbuka. Disisi lain, sampai saat ini belum ada bukti yang cukup pemanfaatan open data bagi UMKM. Disarankan, dalam kasus sektor UMKM yang baru mengadopsi big data, memahami bahwa pelibatan seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem tata kelola open data: Pemerintah, komunitas, NGO, media, perguruan tinggi, swasta dan publik sangat penting untuk mencapai nilai-nilai yang dijanjikan open data.","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"229 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121129949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kamal Alamsyah, Ellya Niken Prastiwi, Ummu Salamah
{"title":"IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA BEKASI","authors":"Kamal Alamsyah, Ellya Niken Prastiwi, Ummu Salamah","doi":"10.23969/kebijakan.v12i2.3755","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/kebijakan.v12i2.3755","url":null,"abstract":"Masalah pokok dalam penelitian ini adalah belum terlaksananya secara efektif kebijakan/program Jaminan Kesehatan Daerah Berbasis Kartu Keluarga Dan Nomor Induk Kependudukan di Kota Bekasi.\u0000Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dekriptif analisis dengan pendekatan penelitiannya adalah kualitatif. Metode dan pendekatan ini dipilih dengan pertimbangan bahwa diharapkan dapat diperoleh data yang sebenar-benarnya dan mampu mengkaji masalah penelitian secara mendalam sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan.\u0000Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa terdapat faktor-faktor dalam mengimplementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Daerah Kota Bekasi yaitu faktor standar, ukuran dan tujuan kebijakan, ukuran dan tujuan kebijakan, sumber-sumber daya, karakteristik organisasi pelaksana, sikap para pelaksana, komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan, dan lingkungan sosial, ekonomi serta politik. Namun dalam implementasinya faktor-faktor tersebut belum seluruhnya berjalan secara efektif, yaitu faktor sumber daya kebijakan dan dan faktor karakteristik agen pelaksana sehingga masih terdapat masalah yang dihadapi berkaitan dengan implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Daerah. Hal ini tentunya juga belum dapat memberikan jalan terbaik dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas khususnya berkaitan dengan Program Jaminan Kesehatan Daerah Bagi Masyarakat Berbasis Kartu Keluarga dan Nomor Induk Kependudukan.","PeriodicalId":122532,"journal":{"name":"Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127629142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}