{"title":"KORELASI ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK","authors":"Faijin Faijin, N. Nurhayati","doi":"10.33627/GW.V2I2.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V2I2.262","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Konsep diri adalah suatu pandangan, persepsi dan perasaan seseorang tentang dirinya baik yang bersifat fisik, psikis, motivasi, kepandaian, kegagalan atau kelemahan dan kelebihannya. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang di lakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar pesrta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Hipotesis alternative (Ha) dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, sebab penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara dua variable, metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Data didasarkan pada indikator-indikator konsep diri antara lain keadaan fisik, psikis, motivasi, kepadaian, kegagalan atau kelemahan dengan jumlah pertanyaan sebanyak 60 item dengan skor 4 (selalu),3 (sering), 2 (kadang-kadang) dan 1 (tidak pernah). Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data-data numerik atau angka yang diolah dengan metode statistic coovisien corelation product moment. Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan korelasi () sebesar 0,772 dengan = 0,312 dengan demikian maka Ha di terima dan Ho di tolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125863133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS NGGAHI NCEMBA DALAM MASYARAKAT BIMA DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA","authors":"I. Irham","doi":"10.33627/GW.V2I2.273","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V2I2.273","url":null,"abstract":"Nggahi Ncemba merupakan salah satu jenis sastra lisan (folklor) yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sebagai bagian dari tradisi, Nggahi Ncemba kiranya perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat penggunanya, maupun pemerintah. Yaitu, dengan cara meningkatkan apresiasi terhadap tradisi tersebut, seperti melakukan inventarisasi dan menganalisisnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian terhadap budaya lokal yang merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional, sehingga generasi yang akan datang dapat mengenalnya. Selain itu, upaya seperti ini dilakukan untuk membentengi terjadinya akulturasi budaya tradisional. Maka penelitian yang dilakukan ini adalah bagian dari bentuk apresiasi penulis terhadap budaya tradisional dalam rangka inventarisasi, melestarikan, dan untuk menganalisis bentuk, fungsi dan nilai/makna yang terkandung dalam Nggahi Ncemba tersebut pada masyarakat penggunanya, yaitu masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. \u0000Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan suatu masalah dengan uraian kata-kata serta dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Bima yang tinggal di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perwakilan masyarakat Kecamatan Sape yang diambil secara acak dari tiap-tiap desa yang berjumlah 17 desa (masing-masing dua orang tiap desa). Cara menentukannya adalah dengan menggunakan teknik acak atau random sampling, sehingga jumlah responden/informan yang dikenai sampel sebanyak 34 orang. Objek Penelitiannya adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Data dalam penelitian ini adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Metode pengumpulan data, yaitu metode observasi, wawancara, rekaman, transkripsi/terjemahan, dan dokumenter. Sedangkan metode analisis data adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. \u0000Berdasarkan metode yang digunakan, maka dalam pembahasan penelitian ini penulis menguraikan data yang diperoleh di lapangan dengan mengklasifikasikan, menginterpretasikan dan menganalisisnya. Data yang diperoleh sebanyak 50 Nggahi Ncemba yang diklasifikasikan ke dalam empat bentuk, yaitu pepatah, perumpamaan, pemeo atau pribahasa. Sedangkan fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba, yaitu religi, pendidikan, moral, sosial, dan ekonomi.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124751786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMAHAMAN DIRI TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA PADA SMP NEGERI 3 MONTA","authors":"N. Amin","doi":"10.33627/GW.V2I2.267","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V2I2.267","url":null,"abstract":"Kurangnya sikap mandiri para remaja sekarang ini akhirnya berdampak pada perkembangan yang serba menurun dari berbagai aspek, mulai dari kreativitas, motivasi belajar, bahkan sampai kepada tidak mengenali apa minat dan bakat yang sebenarnya mereka miliki yang harus dikembangkan. \u0000Maka sikap mandiri yang seharusnya adalah sebagai kemampuan diri seseorang untuk mengahasilkan sesuatu yang positif dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki. \u0000Kemampuan para remaja untuk mengenali minat bakat dan potensi yang dimiliki merupakan tuntutan dari tugas perkembangan pada masa remaja, sehingga diharapkan ketika meningkat pada usia perkembangan berikutnya, individu tersebut sudah tidak mengalami kebingungan lagi. \u0000Pemahaman Diri menjadi salah satu factor yang dapat meningkatkan kemampuan para remaja dalam hal ini adalah siswa untuk memiliki sikap mandiri. Artinya semakin tinggi kemampuan mengenali potensi-potensi yang terpendam yang ada didalam dirinya, maka ia akan mengalami kemajuan dalam hal memacu kreativitas dan prestasi dalam berbagai bidang. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Ada Pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018, adapun yang dijadikan sample dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan rancangan empiris dan gejala yang diamati telah ada secara wajar tampa harus memanipulasi terlebih dahulu Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan angket untuk mengetahui perencanaan karir. Keduanya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif melalui rumus korelasi product moment \u0000Berdasarkan perhitungan korelasi product moment, diperoleh nilai yaitu rxy = 0,743. Jika dilihat nilai r tabel dengan n = 24, taraf signifikansi 5% = 0,404 dan taraf signifikansi 1% = 0,515. Sehingga jika rxy dibandingkan dengan r tabel, maka rxy > r tabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga kesimpulannya adalah ada pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018. \u0000Pemahaman diri yang objektif menuntut orang untuk mengetahui siapa diri seseorang yang sebenarnya, kemampuan dan minat yang dimiliki dan hal-hal yang disenangi maupun yang tidak, setelah itu diharapkan bisa mengetahui benar akan dirinya sehingga nantinya seseorang bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, bisa mengembangkan sikap positif dengan memahami kelebihan-kelebihan yang dimiliki dan melahirkan keyakinan yang kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu serta bereaksi positif terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki supaya tidak menimbulkan rasa rendah diri maupun rasa sulit menyesuaikan diri sehingga secara tidak langsung dengan pemahaman diri diharapkan akan meningkatkan kepercayaan diri dan sikap mandiri","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"17 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113979828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING","authors":"Faijin Faijin, N. Nurhayati","doi":"10.33627/gw.v2i1.289","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.289","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000Abstrak: Disiplin belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Kenyataan dilapangan masih banyak mahasiswa yang kurang memahami pentingnya disiplin belajar, untuk membantu mahasiswa agar meningkatkan disiplin belajar adalah menggunakan pendekatan kelompok teknik konseling realita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan disiplin belajar subjek setelah di terapi menggunakan konseling kelompok realita. Penerapan konseling kelompok realita ini menggunakan alur/sistem (WDEP) terdiri dari empat tahap: tahap menentukan kebutuhan/tujuan yang ingin dicapai dalam konseling (want), tahap penentuan strategi tindakan yang akan dilakukan (do), tahap penilain ketepatan rencana tindakan untuk penyelesaian masalah (evaluation), tahap realisasi tindakan nyata untuk penyelesaian masalah (planing). Penelitian ini menggunakan rancangan single subject desain.Instrumen pengumpul data yang digunakan yaitu pedoman observasi berupa daftar cek monitoring perubahan perilaku mahasiswa, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester IV program studi bimbingan dan konseling yang memiliki disiplin belajar rendah. Teknik analisi data menggunakan statistik non parametrik uji tanda (sign test). Hasil analisi menunjukan dari data tabel di atas N=8 dan X=0 diperoleh nilai ρ= 0,031 jika α (taraf kesalahan) adalah 5% (0,05), maka harga ρ= 0,031 lebih kecil dari α= 0,05. Berdasarkan hasil analisis data (prettest-posttest) maka penggunaan konseling kelompok realita untuk meningkatkan disiplin belajar mahasiswa (posttest) lebih besar dari nilai pretest (XB). Disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok realita dapat meningkatkan disiplin belajar mahasiswa yang dimunculkan oleh kelima subjek dalam penelitian ini sangat signifikan.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122473415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANAN ORANG TUA DALAM MASA PERKEMBANGAN PUBERTAS ANAK DI SMP NEGERI 4 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2018-2019","authors":"N. Amin","doi":"10.33627/gw.v2i1.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.284","url":null,"abstract":"Peranan orang tua mendidik anak dalam rumah tangga, sangatlah penting artinya, karena dalam rumah tanggalah seorang anak mula-mula memperoleh bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya. Tugas ibu dan bapak adalah sebagai guru atau pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan mental, fisik dan rohani mereka. Bagi orang tua yang sadar mengenai pentingnya pendidikan anak usia sekolah di dalam rumah tangga, akan memandang anak itu sebagai makhluk yang berakal yang sedang tumbuh, bergairah, dan ingin menyelidiki segala sesuatu yang ada disekitarnya. Maka tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak di SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah 20 orang tua/wali siswa yang memiliki peranan dalam perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima. Untuk mengetahui gambaran peranan orang tua tersebut, maka peneliti memberikan angket kepada seluruh siswa yang merupakan anak dari orang tua siswa dalam penelitian. Berdasarkan hasil angket tentang peranan orang tua anak usia pubertas pada SMP Negeri 4 kota Bima berdasarkan hasil pernyataan siswa atau anak usia pubertas, sering memenuhi kebutuhan, memberi kasih sayang dan merencanakan karir anak, sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat presentase 87.87 % merangsang intelektual anak untuk terus belajar, menanamkan akidah tauhid sehingga kemampuan orang tua mendidik dan membimbing anak pubertas mendapat persentase 84,64 % dan memberikan seperangkat nilai dan sistem etika sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat persentase 88,98 % hal ini oleh hasil persentase dan terletak antara 80 % - 90 %, sehingga disimpulkan bahwa peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019 termasuk kedalam kategori “baik”. Hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa peranan orang tua yang selalu melaksanakan tanggung jawabnya, memberikan kasih sayang, mendidik dan membimbing dengan baik, akan sangat membantu perkembangan pubertas anak, pada akhirnya tugas perkembangan anak pada masa yang dianggap sulit ini bisa dipenuhi dengan baik dan bisa untuk menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangkan selanjutnya. Hal ini dibutuhkan kerja sama dari oranag tua, guru dn lingkungan masyarakat luas untuk menyiapkan kondisi yang kondusif bagi perkembangan anak secara sehat. Sehingga permasalahan dapat diatasi pada akhirnya prestasi belajar anak dapat diraih semaksimal mungkin.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"739 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134409630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konseling Keluarga dalam Seting Kehidupan Keluarga ( Aplikasi Pendekatan Sistem, Logo Terapi dan Perilaku)","authors":"Sulistia Indah","doi":"10.33627/gw.v2i1.263","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.263","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi beban keluarga yang dialami oleh NY. S dalam menghadapi sejumlah masalah yang dialaminya sendiri dan yang berfokus pada sistem keluarga. Mengatasi masalah yang dialami keluarga dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Pendekatan Sistem dengan tekniknya antara lain, Sculpting (mematung), confrontation, listening, recapitulation, summary, clarification dan reflection. (2) pendekatan perilaku dengan tahapan-tahapannya. \u0000Berdasarkan hasil aplikasi teknik pendekatan tersebut di atas ternyata efektif dalam mengatasi kasus yang dialami oleh NY.S. Adapun perilaku NY.S yang dapat dikurangi dan pemahaman yang baik adalah NY.S menjadi pribadi yang tidak emosional ketika berhadapan dengan masalah dan orang lain, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menerima ketentuan Allah swt atas segala ujian yang diberikan dan tidak takut lagi selain kepada Allah swt, sewalapun tetap tidur dengan pembantu yang sekaligus sebagai guru ngajinya, memahami tentang kondisi dan tanggung jawab anaknya pada keluarganya masing-masing dan profesinya bagi kesejahteraan dan kebahagian keluarga. dan menerima kesanggupan anak-anaknya untuk selalu mengunjunginya dan berkomunikasi yang intens.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122707572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 2 Kota Bima","authors":"Alya Nurmaya","doi":"10.33627/gw.v2i1.300","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.300","url":null,"abstract":"ABSTRAK Di lingkungan SMA Negeri 2 Kota Bima siswa dituntut mampu belajar dengan tekun sesuai dengan aturan yang ada di sekolah, sehingga dengan diberikan bimbingan kelompok memungkinkan siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima, meningkatkan motivasi untuk belajar. Dan dengan adanya bimbingan kelompok akan memberikan bantuan kepada siswa melalui kegiatan bimbingan kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan kritik. Apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan dan untuk peserta lainnya. Dengan adanya bimbingan kelompok di SMA Negeri 2 Kota Bima, sangat positif sekali sehingga motivasi belajar siswa yang peneliti lihat sangat realatif. Adapun upaya untuk membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan bakat dan minat yang ada dan untuk mengambil manfaat dari hasil kegiatan tesebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apaka ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajaran siswa di SMA Negeri 2 Kota Bima Tahun 2016-2017. Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penentuan variabel: bimbingan kelompok sebagai variabel X (variabel bebas) dan motivasi belajar sebagai variabel Y (variabel terikat); 2) Subjek Penelitian: siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima. 3) Obyek penelitian adalah bimbingan kelompok. 4) Lokasi penelitian di SMA Negeri 2 Kota Bima. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian kuantitatif empirik. Populasi penelitian lebih dari 100 maka peneliti membatasi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10% dari seluruh populasi penelitian, sehingga sampel dari penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas X SMAN 2 Kota Bima. Adapun tehnik analisis data penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis data tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 Kota Bima dengan rumus: Y' = a + bX. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama penelitian dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok pada mata pelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 KotaBima Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dari hasil analisis data menggunakan analisis regresi yang menandakan hubungan antara kedua variabel yang terlibat adalah positif dengan Y = 33,196 - 51,26 x yang artinya antara kedua variabel yang terlibat berhubungan positif. Kata Kunci: Bimbingan kelompok, motivasi belajar","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131731366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Ujaran Dalam Konteks Psikolinguistik","authors":"I. Irham","doi":"10.33627/gw.v2i1.272","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.272","url":null,"abstract":"Berbahasa itu adalah proses menyampaikan makna oleh penutur kepada pendengar melalui satu atau serangkaian ujaran. Ujaran adalah suara murni (tuturan), langsung dari sosok yang berbicara. Jadi ujaran dapat berupa kata, kalimat, atau gagasan, yang keluar dari mulut manusia yang mempunyai arti. Proses pengujaran adalah sebuah perwujudan dari proses artikulasi dan kemudian terkonsep dalam otak manusia secara sempurna. \u0000Persepsi ujaran adalah proses di mana sebuah ujaran ditafsirkan. Persepsi ujaran melibatkan tiga proses yang meliputi, pendengaran, penafsiran dan pemahaman terhadap semua suara yang dihasilkan oleh penutur. Kombinasi fitur-fitur tersebut (secara runtut) adalah fungsi utama persepsi ujaran. Persepsi ujaran menggabungkan tidak hanya fonologi dan fonetik dari tuturan yang akan dirasakan, tetapi juga aspek sintakmatik dan semantik dari pesan lisan tersebut. \u0000Dalam artikel ini akan diuraikan mengenai persepsi terhadap ujaran dalam konteks psikolinguistik; bagaimana proses atau tahapan dari suatu persepsi terhadap suatu ujaran itu terjadi, apa saja faktor yang mempengaruhi sebuah persepsi ujaran itu terbentuk, beberapa model persepsi ujaran, dan persepsi ujaran dalam konteks psikolinguistik.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134619592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDPHONE DALAM MENINGKATKAN MINAT BERKONSULTASI SISWA SMP (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BELO)","authors":"K. Khairunnisa","doi":"10.33627/gw.v2i2.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i2.253","url":null,"abstract":"The implementation of guidance and counseling services should take place in comfortable and conducive conditions. Guidance and counseling is expected to develop one's potential and competence in the community to be able to fulfill their duties optimally. In addition, in helping individuals overcome various problems that can interfere with its development[1]. This research is motivated by many students who feel afraid when called by counseling and guididance teachers, let alone have to come to the counseling room to consult or sharing probem. The lack of interest in consulting students was allegedly due to various factors. One of them is due to the lack of socialization conducted by counseling and guidance teachers in introducing what and how counseling and guidance is. If this socialization can be carried out well, it will at least give a clear picture to students that the counseling and guidance is present as a forum and student's friend while studying. Efforts that can be done include: Able to familiarize yourself with students and be able to position yourself as friends, and improve counseling skills so as to improve verbal and non verbal communication skills, express problems, understand problems and accept students. So that these efforts are maximized, the counseling and guidance teacher can use the media as a tool, one of which can be through the help of media, namely mobile phones. To get rid of these feelings, the BK teacher uses mobile media as a communication tool to consult with students. This study aims to determine whether the use of mobile phones is effective in increasing the interest in consulting students of STATE 2ND JUNIOR HIGH SCHOOL. The approach used in this study is qualitative research that is shown to describe and describe existing phenomena that are scientific[2]. While the type of research used is descriptive research. This research was conducted in SMP NEGERI 2 BELO, the research subjects were 2 counseling and guidance teachers and 5 students who had used mobile phones in consulting services. The method of data collection is done by observation, interviews, and documentation. Analysis of data using qualitative descriptive by interpreting the data obtained. The research shows that the process of using mobile phones in increasing the interest in consulting students of SMP NEGERI 2 BELO is carried out in stages, starting from the preparation stage consisting of media and socialization selection, then the implementation stage consists of identification, giving outreach and evaluating both the process and the results. Based on the results of the study, the researchers can conclude that the use of mobile phones is effective in increasing the interest in consulting students of SMP Negeri 2 BELO","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133035547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Guiding World GW","authors":"I. Irham","doi":"10.33627/GW.V1I2.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V1I2.79","url":null,"abstract":"Pengajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Bahasa pertama (bahasa ibu, bahasa daerah, atau bahasa yang sebelumnya diperoleh) mempunyai pengaruh terhadap proses penguasaan bahasa kedua pembelajar. Hal ini karena didasarkan oleh sikap pembelajar yang secara sadar maupun tidak, telah melakukan transfer unsur-unsur bahasa pertamanya ketika menggunakan bahasa kedua. Akibatnya, sering terjadi interferensi, alih kode, atau campur kode. Dalam pengajaran bahasa kedua tentu akan menimbulkan masalah-masalah sosiolinguistik. Masalah ini mungkin tidak terlalu berat, kalau kebetulan bahasa kedua yang dipelajari itu masih tergolong bahasa serumpun (secara genetis) tetapi akan merupakan masalah besar kalau bahasa kedua itu tidak serumpun dengan bahasa pertama. Lebih lagi jika bahasa kedua itu memilki struktur fonetis, morfologis, dan sintaksis yang sangat berbeda dengan bahasa pertama. Menurut teori stimulus-respon yang dikemukakan oleh kaum bahaviorisme, bahasa adalah hasil dari perilaku stimulus-respon. Jadi, bahasa pertama dalam bentuk transfer ketika berbahasa kedua diajarkan sehingga akan besar sekali pengaruhnya apabila si pembelajar tidak terus-menerus diberikan stimulus bahasa kedua. Secara teoritis pengaruh ini memang tidak bisa dihilangkan karena bahasa pertama sudah merupakan intake atau sudah “dinuranikan” dalam diri si pembelajar. Namun, dengan pembiasaan-pembiasaan dan pemberian stimulus terus-menerus dalam bahasa kedua, maka pengaruh itu bisa dikurangi","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128254126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}