{"title":"ANALISIS PERBEDAAN KEAKURATAN ESTIMASI PARAMETER GEMPA BUMI DI INDONESIA PADA JANUARI SAMPAI DENGAN APRIL TAHUN 2020 MENGGUNAKAN SOFTWARE EARLY-EST DAN JOKO TINGKIR","authors":"Kurnia Istiadzah, Madlazim .","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p133-139","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p133-139","url":null,"abstract":"AbstrakUntuk mendeteksi gempa bumi dapat digunakan software Early-Est dan Joko Tingkir. Software Early-Est digunakan untuk mendeteksi gempa bumi dalam skala global, sedangkan software Joko Tingkir dalam skala lokal dan reguional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan parameter gempa bumi teleseismik yang dihasilkan oleh software Early-Est dengan data pada Global CMT, menganalisis perbedaan parameter gempa bumi lokal dan regional yang dihasilkan oleh software Joko Tingkir dengan data pada Global CMT, dan menganalisis keakuratan estimasi parameter gempa bumi antara data pada software Early-Est dengan data pada software Joko Tingkir. Input data yag digunakan pada penelitian ini berupa 9 event gempa bumi yang terjadi di Indonesia pada Januari sampai dengan April tahun 2020. Input data akan digunakan untuk menghasilkan output data. Output data berupa nilai dari 5 parameter gempa bumi yaitu origin time, latitude, longitude, magnitudo, dan kedalaman. Hasil analisis terhadap 5 parameter gempa bumi yang didapatkan menggunakan uji mann whitney yaitu tidak terdapat perbedaan pada estimasi parameter antara Global CMT dengan Early-Est namun terdapat perbedaan pada estimasi parameter antara Global CMT dengan Joko Tingkir. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa hasil estimasi dari Early-Est lebih akurat dari pada hasil estimasi dari Joko Tingkir.Kata Kunci: Early-Est, Joko Tingkir, Parameter Gempa BumiAbstractEarthquakes can be detected using Early-Est and Joko Tingkir software. Early-Est software is used to detect earthquakes on a global scale, while Joko Tingkir's software is on a local and regional scale. This study aims to analyze differences in teleseismic earthquake parameters produced by Early-Est software with data on Global CMT, analyze differences in local and regional earthquake parameters generated by Joko Tingkir software with data on Global CMT, and analyze the accuracy of estimation of earthquake parameters between the data in the Early-Est software with the data in the Joko Tingkir software. Data input used in this study is in the form of 9 earthquake events that occurred in Indonesia in the period from January to April 2020. Data input will be used to produce data output. Data output is in the form of values from 5 earthquake parameters namely origin time, latitude, longitude, magnitude, and depth. The results of the analysis of 5 earthquake parameters obtained using the mann whitney test that there is no difference in the estimated parameters between Global CMT and Early-Est but there are differences in the estimated parameters between Global CMT and Joko Tingkir. From this it can be seen that the estimation results from Early-Est are more accurate than the estimation results from Joko Tingkir.Keywords: Early-Est, Joko Tingkir, Earthquake parameters","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44209132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN TEGANGAN NORMAL DI SEKITAR SESAR FLORES MENGGUNAKAN SOFTWARE STRESSINVERSE","authors":"P. Nandasari, Dzulkiflih ., Madlazim .","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p125-132","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p125-132","url":null,"abstract":"AbstrakNegara Indonesia terletak diatas jalur pertemuan lempeng dan sesar aktif. Pergerakan pada sesar terjadi pada daerah yang relatif lebih lemah sehingga dapat mengakibatkan retakan (Sunarjo, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arah dan posisi tegangan normal , dan di sekitar sesar Flores menggunakan software stressinverse dan metode diagram lingkaran Mohr. Data yang digunakan adalah data sekunder parameter bidang sesar (strike, dip, rake) yang didapat dari CMT IRIS database event gempa bumi yang kemudian diproses oleh software stressinverse, dihasilkan 4 gambar yaitu diagram lingkaran Mohr, bidang fokus sumbu P/T, histogram rasio bentuk, dan arah sumbu tegangan utama. Pada penelitian ini gambar hasil dari program stressinverse mengintrerpretasikan arah dan posisi tegangan normal, menggunakan metode perhitungan iteratif dan metode inversi linier yang cukup akurat digunakan ketika mengambil arah tegangan utama. Distribusi tegangan normal maksimum (, intermediate (, dan minimum ( di sekitar sesar Flores telah ditunjukan oleh gambar bidang fokus sumbu P/T, sedangkan arah tegangan ditunjukkan oleh gambar arah sumbu tegangan utama. Tegangan normal maksimum berada di sebelah utara sesar Flores, tegangan normal intermediate berada di sebelah barat sesar Flores, dan tegangan normal minimum berada di sekitar sesar Flores. Adanya kekurangan pada nilai rasio bentuk, dimana didapatkan rasio mendekati angka 6 yang seharusnya nilai minimalnya adalah rasio 7 dikarenakan bidang patahan yang dipilih secara acak dalam mekanisme fokus diambil dengan kurang benar. Kesulitan utama penelitian ini pada saat pengambilan data strike, dip, rake harus teliti dalam membaca bentuk bola fokus. Karena hal ini sangat mempengaruhi hasil dari ketidakpastian histogram rasio bentuk.Kata Kunci: parameter bidang sesar, diagram lingkaran Mohr, tegangan normal. AbstractIndonesia is located on the path where the plates and active faults meet. Fault movements occur in relatively weaker areas so they can cause cracks (Sunarjo, 2010). This researh aims to determine the direction and position of principal stress , and around the Flores fault using the stressinverse software and Mohr's circle diagram method. The data used are secondary data of fault plane parameters (strike, dip, rake) obtained from CMT IRIS earthquake database which then processed by stressinverse software, there’s 4 images are generated which is Mohr circles, P/T axes focus area, histogram and stress direction. In this study the results of the stressinverse program interpret the direction and position of the normal stress, using an iterative calculation method and a fairly accurate linear inversion method used when taking the direction of the principal stress. The distribution of maximum normal stress (, intermediate (, and minimum () around the Flores fault have been shown by the focal plane P/T axes focus area, while the stress direction is indicated by the principal stress axes direction. The maxim","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46955403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Vivi Nur Islamiati, Supardiyono, Y. Perdana, Akbar Rian Setyahagi
{"title":"ANALISIS PELURUHAN GEMPA BUMI SUSULAN DI AMBON TAHUN 2019 DENGAN PENDEKATAN STATISTIK MENGGUNAKAN SOFTWARE PELURUHAN V2.0","authors":"Vivi Nur Islamiati, Supardiyono, Y. Perdana, Akbar Rian Setyahagi","doi":"10.26740/IFI.V9N2.P163-172","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/IFI.V9N2.P163-172","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian peluruhan gempa bumi susulan di Ambon,25 September 2019 (Mw 6,6) dengan pendekatan metode statistik menggunakan software Peluruhan v2.0. Kasus ini memiliki produktivitas gempa susulan yang cukup tinggi dibandingkan dengan gempa bumi Banten dan Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik peluruhan gempa susulan menggunakan metode Mogi I, Mogi II, Omori, dan Utsu serta menentukan metode statistik yang lebih mendekati data real dari BMKG untuk mengetahui waktu peluruhan gempa susulan. Analisis peluruhan gempa susulan tersebut digunakan sebagai upaya mitigasi bencana kepada masyarakat berupa informasi prakiraan gempa susulan akan berakhir. Prosedur yang dilakukan yaitu dengan mengambil data pada laman Repogempa kemudian menganalisisnya dengan pendekatan metode statistik menggunakan software Peluruhan v2.0. Data yang diperoleh dari software kemudian dibandingkan dengan rekaman data real time berakhirnya gempa susulan milik BMKG sehingga diperoleh hasil prakiraan peluruhan gempa susulan paling reliable. Hasil yang didapatkan adalah keempat metode statistik menunjukkan hasil peluruhan gempa bumi susulan yang berbeda akibat perbedaan rentang waktu pada masing-masing persamaan metode statistik. Metode yang menghasilkan analisis waktu peluruhan gempa susulan paling mendekati rekaman data real time berakhirnya gempa susulan BMKG adalah metode Mogi II yang menunjukkan bahwa peluruhan gempa susulan berakhir Tanggal 20 April 2020 pada hari ke 208 pasca gempa bumi utama dengan koefisien korelasi sebesar -0,81. Tanda negatif menunjukkan bahwa korelasi antara variabel x (waktu terjadinya gempa) dan y (frekuensi gempa susulan yang terjadi) yang telah dilinierisasi adalah berbanding terbalik. Perbandingan nilai koefisien korelasi antar metode statistik tidak berpengaruh dalam penentuan kesesuaian hasil analisis waktu peluruhan gempa bumi susulan.","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47974527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rosyi AVIVA LYDIA DA VEGA, Nugrahani Primary Putri
{"title":"Sebuah Review: Polianilin (PANi) Sebagai Bahan Aktif Pendeteksi Asam","authors":"Rosyi AVIVA LYDIA DA VEGA, Nugrahani Primary Putri","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p105-118","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p105-118","url":null,"abstract":"AbstrakArtikel ini berisi tentang aplikasi polianilin (PANi) sebagai bahan aktif pendeteksi asam yang terdiri dari asam kuat yaitu hidrogen klorida (HCl) dan asam lemah terdiri dari hidrogen sulfida (H2S), asam askorbat (C6H8O6), dan asam asetat (CH3COOH). Analit tersebut merupakan senyawa yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaan PANi dan kompositnya dapat meningkatkan selektivitas dan sensitivitas yang baik untuk mendeteksi keberadaan senyawa asam. Pembentukan PANi dan kompositnya menjadi lapisan tipis, pelet, dan elektroda menarik perhatian sebagai bahan aktif pendeteksi asam. Berdasarkan review ini dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi analit maka sensitivitas yang dihasilkan juga semakin besar. Nilai konsentrasi minimal analit HCl, H2S, C6H8O6, dan CH3COOH yang mampu dideteksi oleh PANi dan kompositnya masing – masing adalah 0,2 ppm; 0,05 ppm; 4,7 ppm; dan 1 ppm.Kata Kunci: PANi, Sensitivitas, Selektivitas, Asam AbstractThis article contains the application of polyaniline (PANi) as an active acid detection ingredient consisting of strong acids namely hydrogen chloride (HCl) and weak acids consisting of hydrogen sulfide (H2S), ascorbic acid (C6H8O6), and acetic acid (CH3COOH). This analyte is a compound commonly found in daily life. The use of PANi and its composites can increase selectivity and good sensitivity for acid compatibility. The formation of PANi and its composites into thin layers, pellets, and electrodes attracts attention as active ingredients for acid detection. Based on this review more analytes can be obtained, the resulting sensitivity is also greater. The minimum concentration of analytes HCl, H2S, C6H8O6, and CH3COOH that can be detected by PANi and its composites are 0.2 ppm; 0.05 ppm; 4,7 ppm; and 1 ppm.Keywords: PANi, Sensitivity, Selectivity, Acid","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44285727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REVIEW: APLIKASI BAHAN KOMPOSIT BERBASIS REDUCED GRAPHENE OXIDE (rGO)","authors":"Rosda Febriani Safitri, D. Kusumawati","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p93-104","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p93-104","url":null,"abstract":"AbstrakReduced graphene oxide (rGO) merupakan salah satu nanomaterial dengan diameter ukuran partikel dalam skala nano yang memiliki sifat mekanik, optoelektronik, atau konduktivitas yang menyerupai seperti graphene. Hal ini dikarenakan rGO memiliki struktur heterogen yang terdiri dari bidang dasar seperti graphene yang memiliki cacat struktural karena penyisipan oksida ke dalam strukturnya. Material rGO banyak digunakan karena metode sintesisnya lebih mudah jika dibandingkan dengan sintesis graphene, namun rGO mempunyai struktur dan sifat yang menyerupai bahkan lebih baik jika dibandingkan graphene. Metode sintesis untuk memproduksi rGO adalah pengelupasan mikromekanik dari kristal grafit, penumbuhan epitaksial, chemical vapor deposition (CVD) dan sintesis kimiawi dengan cara mengoksidasi grafit. Dari hasil sintesis rGO memiliki sifat yang unggul yaitu konduktivitas listrik yang baik, luas permukaan yang besar, stabilitas kimia yang baik, dan rapat daya yang tinggi. Namun terdapat masalah dalam rGO sebelum di modifikasi dengan bahan lain, yaitu memiliki dispersibilitas rendah pada pelarut organik dan anorganik biasa. Maka dari itu artikel ini membahas mengenai pengembangan terbaru struktur, sifat dan kinerja dari rGO dan kompositnya yang disusun berdasarkan review dari berbagai artikel, sehingga dapat memperluas aplikasinya seperti baterai, superkapasitor, katalis, optoelektronik, bahan anti korosi, dan membran.Kata Kunci: reduced graphene oxide, graphene, komposit AbstractReduced graphene oxide (rGO) is a nanomaterial with a diameter of particle size in the nanoscale that has the same mechanical, optoelectronic, or conductive properties as graphene. This is because rGO has a heterogeneous structure consisting of a basic plane such as graphene which has a structural defect due to the insertion of oxide into its structure. rGO material is widely used because the synthesis method is easier when compared to graphene synthesis, but rGO has a structure and properties that resemble compared to graphene. Synthesis methods for producing rGO are micromechanical peels from graphite crystals, epithaxial growth, chemical vapor deposition (CVD) and chemical synthesis by oxidizing graphite. From the results of the synthesis of rGO has superior properties namely good electrical conductivity, large surface area, good chemical stability, and high power density. However, there are problems in rGO before being modified with other materials, which have low dispersibility in ordinary organic and inorganic solvents. Therefore this article discusses the latest development of the structure, properties and performance of rGO and its composites based on a review of various articles, so that it can expand its applications such as batteries, supercapacitors, catalysts, optoelectronics, anti-corrosion materials, and membranes.Keywords: reduced graphene oxide, graphene, composite","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48625087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REVIEW : KOMPOSIT TiO2/rGO SEBAGAI FOTOKATALIS UNTUK MENDEGRADASI ZAT WARNA","authors":"Anita Rahmawati, D. Kusumawati","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p78-84","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p78-84","url":null,"abstract":"AbstrakKomposit TiO2/rGO merupakan material yang terbukti dapat digunakan sebagai fotokatalis, hal ini telah dibuktikan pada berbagai penelitian. Komposit TiO2/rGO ini dapat dibuat dengan menggunakan berbagai metode diantaranya adalah mixing dan sonikasi, metode sol-gel, metode hidrotermal dan solvothermal. Fotokatalis komposit TiO2/rGO ini memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendegradasi zat warna dari pada fotokatalis TiO2, hal ini dikarenakan band gap yang dimiliki komposit TiO2/rGO lebih kecil dari band gap TiO2, sehingga fotokatalis komposit TiO2/rGO dapat aktif pada daerah cahaya tampak sedangkan fotokatalis TiO2 hanya aktif pada daerah ultraviolet (UV). Dengan keaktifan band gap fotokatalis komposit TiO2/rGO tersebut maka apabila dikenai oleh energi (sinar matahari) yang lebih besar, elektron pada pita valensi akan bergerak menuju pita konduksi, dari perpindahan tersebut akan dihasilkan hole yang berinteraksi dengan pelarut air membentuk radikal yang kemudian dalam proses fotodegradasi akan mengakibatkan terjadinya pemecahan molekul-molekul organik menjadi molekul yang sederhana seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen dioksida (H2O). Dari data-data hasil penelitian yang dilaporkan, efisiensi fotokatalis komposit TiO2/rGO dalam mendegradasi konsentrasi zat warna dalam air lebih baik dari pada dengan menggunakan fotokatalis TiO2, didapatkan efisiensi fotokatalis komposit TiO2/rGO adalah sebesar 70%; 95%; 100%; 93%; 99,2%; 100%; 85%; 98%; 94% sedangkan eifiensi fotokatalis TiO2 adalah sebesar 10%; 86%; 54%; 55%; 22%; 75,5%, 75%. Kata Kunci : Fotokatalis, TiO2/rGO, degradasi, efisiensi. AbstractTiO2/rGO composite is a material that has been proven to be used as a photocatalyst, this is evidenced in various studies. These TiO2/rGO composites can be made using various methods including mixing and sonication, sol-gel method, hydrothermal method and solvothermal. This TiO2/rGO composite photocatalyst has better ability to degrade dyes than TiO2 photocatalyst, this is because the band gap of the TiO2/rGO composite is smaller than the TiO2 band gap, so that the TiO2/rGO composite photocatalyst can be active in visible light areas whereas TiO2 photocatalyst is only active in the ultraviolet (UV) region. with the activity of TiO2/rGO composite photocatalyst band gap, if it is subjected to greater energy (sunlight), electrons in the valence band will move towards the conduction band, from the displacement will result in holes that interact with water solvents to form radicals which then in the process photodegradation will result in the breakdown of organic molecules into simple molecules such as carbon dioxide (CO2) and hydrogen dioxide (H2O). From the reported research results, the efficiency of TiO2/rGO composite photocatalysts in degrading the concentration of dye in water is better than using TiO2 photocatalysts, the efficiency of TiO2/rGO composite photocatalysts is 70%; 95%; 100%; 93%; 99.2%; 100%; 85%; 98%; 94% while the TiO2 photocata","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48337728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ella Putri Niga Pangestu, Zainul Arifin Imam Supardi
{"title":"KAJIAN PROSES CHARGE-DISCHARGE PADA SEL AKI Pb-PbO2","authors":"Ella Putri Niga Pangestu, Zainul Arifin Imam Supardi","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p41-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p41-46","url":null,"abstract":"AbstrakEnergi listrik masih menjadi energi paling dibutuhkan pada saat ini. Tetapi, jumlah kebutuhan energi tidak sesuai dengan ketersediaan sumber energi. Maka dari itu, energi listrik perlu disimpan. Baterai merupakan perangkat elektronik yang dapat menyimpan energi listrik. Pada penelitian ini digunakan jenis baterai sekunder, yaitu akumulator (aki). Aki yang digunakan yaitu aki bekas yang memiliki konstruksi yang masih bagus dan memiliki tegangan per sel aki sebesar 2 V. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) menganalisis performa elektroda Pb-PbO2 saat proses charge dan discharge muatan pada sel aki, dan (2) mengukur kapasitas listrik sel aki yang digunakan. Sel aki yang diuji berasal dari aki bekas dengan merk Yuasa tipe YT7C dengan spesifikasi 12 V 6 Ah. Proses pengukuran charge dengan memberikan tegangan 6 V pada sel aki, dan proses discharge dengan memberikan beban lampu 2,5 V 0,3 A. Berdasarkan data hasil pengukuran, elektroda Pb-PbO2 masih menunjukkan kinerja yang baik dalam proses pengisian dan pengosongan muatan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai tegangan per sel aki masih berada di kisaran nilai 2 V, walaupun telah diuji selama 2 siklus. Selain itu, nilai kapasitas sel aki yang terukur sebesar 0,9 Ah. Nilai tersebut sudah mendekati nilai standar spesifikasi dari aki tersebut, yaitu sebesar 1 Ah.Kata Kunci: sel aki, charge-discharge, kapasitas aki AbstractElectrical energy is still the energy most needed today. However, the amount of energy needs does not match the availability of energy sources. Therefore, the energy needs to be stored. A battery is an electronic device that can store electricity. In this study, the type of secondary battery used is as an accumulator. The accumulator used is a former accumulator that still has a good construction and a voltage per cell of 2 V. The purpose of this study, is (1) analyzing the performance of Pb-PbO2 electrodes during the charge and discharge process of the accumulator cell, and (2) measuring the capacity of the accumulator. The accumulator cells tested were from a former accumulator Yuasa brand YT7C type with 12 V 6 Ah specification. The charge process provides a 6 V voltage to the battery cell, and the discharge process provides a 2.5 V 0.3 A lamp load. Based on the test data, the Pb-PbO2 electrode still shows good performance in the charge and discharge process. It is indicated by the voltage value per cell which is still in the range of 2 V, even though it has been tested for 2 cycles. Besides, the measured accumulator cell capacity value is 0.9 Ah. This value is close to the accumulator standard specification value, which is equal to 1 Ah.Keywords: accumulator cell, charge-discharge, accumulator capacity","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47033626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FABRIKASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR DAN DENSITAS KERAMIK (Mg0,5Zn0,5)TiO3+x wt.% Bi2O3 SEBAGAI KANDIDAT MATERIAL DIELEKTRIK","authors":"Feby Y. Rostianbudi, F. U. Ermawati","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p72-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p72-77","url":null,"abstract":"AbstrakTelah dilakukan fabrikasi dan karakterisasi keramik (Mg0,5Zn0,5)TiO3 (disingkat MZT05)+x wt.% Bi2O3 (x = 0, 1, 3, 5 dan 7) yang diharapkan mampu menghasilkan keramik berbasis MgTiO3 sebagai kandidat material dielektrik. Fabrikasi keramik dilakukan dengan proses milling antara serbuk kristalin MZT05 dengan x wt.% Bi2O3 kemudian hasilnya dikompaksi pada tekanan 10 MPa dan disinter pada suhu 1000 C selama 2 jam untuk menjadi keramik MZT05+x wt.% Bi2O3. Karakterisasi struktur dengan uji XRD menunjukkan bahwa keramik MZT05+0 wt.% Bi2O3 mengandung MgTiO3 sebagai fasa utama dengan % molar = 94,23 dan sisanya TiO2 rutile. Pada komposisi 1, 3 dan 5 wt.% Bi2O3 diperoleh fasa tunggal MgTiO3 (100% molar), sedangkan pada komposisi 7 wt.% Bi2O3 hanya memberikan fasa MgTiO3 = 53,13 % molar, TiO2 rutile = 42,20 % molar dan sisanya Mg2TiO4. Karakterisasi densitas keramik MZT05+x wt.% Bi2O3 memberikan nilai-nilai yang terus meningkat seiring bertambahnya wt.% Bi2O3 dari 0–7 wt.%, yakni dari 3,57 menjadi 3,72 g/cm3. Dapat disimpulkan bahwa keramik MZT05+0, 1, 3 dan 5 wt.% Bi2O3 lebih direkomendasikan sebagai kandidat material dielektrik berbasis MgTiO3 karena memiliki kandungan MgTiO3 yang sangat tinggi (94,23 % molar untuk 0 wt.% Bi2O3 dan 100 % molar untuk 1, 3 dan 5 wt.% Bi2O3), serta memiliki densitas yang tinggi pula. Sedangkan pada komposisi 7 wt.% Bi2O3 tidak direkomendasikan karena kandungan fasa MgTiO3 menjadi sangat rendah (53,13 % molar) disertai fasa sekunder Mg2TiO4 yang berpotensi menurunkan sifat dielektrik keramik meskipun memiliki densitas yang paling tinggi. Kata Kunci: Fabrikasi keramik MZT05+x wt.% Bi2O3, struktur, densitas AbstractFabrication and characterization of (Mg0,5Zn0,5)TiO3 ceramics (abbreviated as MZT05)+x wt.% Bi2O3 (x = 0, 1, 3, 5 and 7) which is expected to be able to produce MgTiO3-based ceramics as a candidate for dielectric materials has been undertaken. The ceramic fabrication was carried out by milling process between MZT05 crystalline powder and x wt.% Bi2O3. The product was compacted at 10 MPa and sintered at 1000 C for 2 hours to obtain MZT05+x wt.% Bi2O3 ceramics. Characterization of the structure by XRD showed that MZT05+0 wt.% Bi2O3 ceramic contained MgTiO3 as the main phase with % molar = 94.23 and the remaining is rutile TiO2. The addition of 1, 3 and 5 wt.% Bi2O3 gave rise to a single phase of MgTiO3 (100 % molar), while the addition of 7 wt.% Bi2O3 resulted in MgTiO3 phase was only 53.13 % molar, rutile TiO2 = 45.20 % molar and the remaining is Mg2TiO4. Density characterization of the ceramic MZT05+x wt.% Bi2O3 provides the values that increase with increasing of wt.% Bi2O3 from 0 to 7 wt.%, which is 3.57 to 3.72 g/cm3. It can be concluded that MZT05+0, 1, 3 dan 5 wt.% Bi2O3 ceramics are more recommended as candidates for MgTiO3-based dielectric materials because they contain MgTiO3 phase (94.23 % molar for 0 wt.% Bi2O3 and 100 % molar for 1, 3 dan 5 wt.% Bi2O3) and have high densities, while the addition of ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45830913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REVIEW : FABRIKASI MEMBRAN BERBASIS NANOFIBER DENGAN METODE ELECTROSPINNING","authors":"Aprillia Nurcahya Putri, M. Munasir","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p47-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p47-55","url":null,"abstract":"AbstrakElectrospinning adalah metode yang efektif dalam fabrikasi membran berbasis nanofiber. Membran nanofiber yang dihasilkan dengan menggunakan metode electrospinning lebih unggul dibandingkan dengan membran konvensional seperti inversi fasa, sintering, dan track etching. Keunggulan tersebut diantaranya memiliki sifat mekanik yang baik dan porositas tinggi (≥90%) dibandingkan membran konvensional yang hanya memiliki porositas 10—20%. Membran nanofiber dapat digunakan pada proses pengolahan air untuk mengatasi masalah krisis air. Proses filtrasi membran terdapat empat tahap diantaranya ultrafiltrasi, mikrofiltrasi, nanofiltrasi, dan reverse osmosis. Karakteristik membran nanofiber dalam aplikasi purifikasi air diantaranya mampu menghalangi garam, bakteri, dan logam berat. dari proses pengolahan air menggunakan membran nanofiber diharapkan memperoleh air dengan kontaminan seminimal mungkin.Kata Kunci: Electrospinning, Membran, NanofiberAbstractElectrospinning is an effective method to fabricate nanofiber based membrane. Nanofiber membrane was produced using the electrospinning method is superior compared to conventional membrane such as phase inversion, sintering, and track etching. The advantages include having good mechanical properties and high porosity (≥90%) compared to conventional membrane which only have 10—20% porosity. Nanofiber membrane can be used in water treatment processes to overcome the water crisis problems. There are four processes of membrane filtration including ultrafiltration, microfiltration, nanofiltration, and reverse osmosis. The characteristics of nanofiber membrane that used in water purification include being able to block salts, bacteria, and heavy metals. The results of the water treatment process using nanofiber membrane is expected to obtain water with minimum contaminants.Keywords: Electrospinning, Membrane, Nanofiber","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43181997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancangan Alat Monitor Volume Air Dalam Tangki Berbasis IoT dan Smarphone","authors":"Fadlul Ifacturrohman, I. Sucahyo","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p56-63","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p56-63","url":null,"abstract":"AbstrakInternet of things (IoT) merupakan sistem yang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitas sehari – hari, seperti memonitor volume air dalam tangki yang ada di bawah tanah. Untuk mendukung aktivitas tersebut. Penulis membuat rancangan alat monitor volume air yang menggunakan sistem IoT. Sistem tersebut dapat membantu pengamat untuk memantau volume air dalam tangki secara real time pada jarak yang jauh tanpa harus memantau volume air di dalam tangki secara langsung. Rancangan alat tersebut diujicobakan pada tangki dengan ketinggian 30 cm, panjang 35 cm dan lebar 20 cm. Alat tersebut menggunakan mikrokontroler Wemose D1 mini yang memiliki modul wifi sehingga dapat menerapkan sistem IoT dan dilengkapi sensor HCSR-04 sebagai pendeteksi jarak yang digunakan untuk mengukur ketinggian air. Untuk dapat mengukur jarak air pada alat tersebut, diperlukan bahasa koding yang diprogram melalui mokrokontroler. Dari rancangan alat tersebut diperoleh data pengukuran melalui sensor yaitu 19,65 ± (0,3375 x 10-5 ) liter pada ketinggian 28 cm sedangkan kapasitas tangki diketinggian 28 cm adalah 19,60 ± (0,125 x 10-6 ) liter. Dari data yang telah didapat ditemukan perbedaan sebesar 0.05 liter. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sensitifitas sensor dalam pambacaan data. Dari data yang telah diambil dapat disimpulkan bahwa alat monitor volume air hanya memiliki error sebesar 6%. Kata kunci: Wemose D1 mini, HCSR-04, IoTAbstractInternet of things (IoT) is a system created to facilitate humans in carrying out daily activities, such as monitoring the volume of water in a tank that is underground. To support this activity, the authors made a design of a water volume monitor that uses the youth system. The system can help observers to monitor the volume of water in the tank in real time over long distances without having to monitor the volume of water in the tank directly. The design of the tool applies to tanks with a height of 30 cm, length of 35 cm and width of 20 cm. The tool uses a mini Wemose D1 microcontroller that has a wifi module, so it can implement the IoT system and is equipped with an HCSR-04 sensor as a distance detector used to measure water levels. To be able to measure the distance of water on the tool, it needs coding language that is programmed through a microcontroller. From the design of the instrument, the measurement data obtained through the senor are 19.65 ± 0.3375 x 10-5 liters at 28 cm height while the tank capacity at 28 cm height is 19.60 ± 0.125 x 10-6 liters. From the data that has been obtained found a difference of 0.05 liters. The difference is influenced by the sensitivity of the sensor in reading the data. From the data that has been taken, it can be concluded that the water volume monitor only has an error of 6%.Key words: Wemose D1 mini; HCSR-04; IoT","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44060244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}