Rona Teknik Pertanian最新文献

筛选
英文 中文
Evaluation of Land Cover Based on The Aceh Province Spatial Plan in The Krueng Aceh River Basin 基于亚齐省空间规划的Krueng Aceh河流域土地覆盖评价
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-10-31 DOI: 10.17969/rtp.v15i2.24570
I. Ichsan, H. Basri, M. Rusdi
{"title":"Evaluation of Land Cover Based on The Aceh Province Spatial Plan in The Krueng Aceh River Basin","authors":"I. Ichsan, H. Basri, M. Rusdi","doi":"10.17969/rtp.v15i2.24570","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i2.24570","url":null,"abstract":"Abstract. This study aims to analyze the area and distribution of land cover in the last 10 years in the Krueng Aceh and evaluate the alignment between the regional spatial plan (RTRW) and the land cover in the Krueng Aceh watershed. The results of the analysis were obtained through digital image processing derived from Landsat 7 ETM 2009 and Landsat 8 OLI 2020. This study shows that land cover in the form of primary forest has changed from 2009 to 2020, wherein 2009 primary forest cover had an area of 60,245.62 ha or 34.11% of the entire area while in 2020 it was reduced to 48,512.00 ha or 27.47% of the entire area. And Based on the results of the evaluation of the consistency of land closure conditions in the Krueng Aceh watershed against the Aceh Provincial RTRW, 98.40% of the area of the Krueng Aceh watershed obtained land cover consistent with the RTRW. But Based on the results of the Evaluation of the Consistency of Area Status in the Krueng Aceh River Basin against the Aceh Province RTRW, it was found that an area of 176,301.71 ha or equal to 99.99 % of the area of the Krueng Aceh River Basin, the status of the Area was consistent with the RTRW.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41462654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah (Studi Kasus: Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-10-31 DOI: 10.17969/rtp.v15i2.27778
A. Dermawan, S. Syaiful, A. Alimuddin, Fachruddin Fachruddin
{"title":"Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah (Studi Kasus: Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)","authors":"A. Dermawan, S. Syaiful, A. Alimuddin, Fachruddin Fachruddin","doi":"10.17969/rtp.v15i2.27778","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i2.27778","url":null,"abstract":"Abstrak.Dinding penahan tanah berfungsi untuk menahan tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Dinding penahan tanah merupakan dinding yang digunakan untuk menahan beban tanah secara vertikal ataupun terhadap kemiringan tertentu. Untuk meminimalisir kondisi tersebut, perlu dihitung dan direncanakan kestabilan dari struktur pada dinding penahan tanah agar mampu menahan beban dari tanah dan pengaruh beban luar. Kondisi di lapangan terdapat kerusakan pada bagian struktur dinding penahan tanah, dengan bagian dasarnya mengalami penggerusan sehingga perlu dilakukannya analisis stabilitas dinding penahan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi dinding penahan tanah terhadap stabilitas guling, geser dan kapasitas daya dukung tanah dan merencanakan desain dinding penahan tanah. Metode yang digunakan adalah Metode Rankine, Schmertmann dan Nottingham. Hasil analisis menunjukan stabilitas terhadap guling Fs = 1,55 1,5 (aman) stabilitas terhadap geser Fs = 2,51 1,5 (aman), dan analisis stabilitas daya dukung tanah didapat qtoe = 31,3953 kN/m2 Qall 2501,3841 kN/m2 (aman) untuk tegangan q hell 1,43 kN/m² 0 (lebih dari 0,hasil aman). Rencana desain dinding penahan tanah yang direncanakan dengan tinggi (H)= 4,3 m, lebar atas (ba)= 0,4 m, lebar bawah (bb)= 3,5 m, tebal kaki tumit (D)= 0,8 m, dan lebar plat dinding penahan tanah (D)= 0,8 m.Retaining Wall Stability Analysis (Case Study: Mekarjaya Village, Ciomas District, Bogor Regency)Abstract. Retaining walls function to hold the soil and prevent it from sliding. Retaining walls are walls that are used to withstand soil loads vertically or against a certain slope. To minimize these conditions, it is necessary to calculate and plan the stability of the structure on the retaining wall in order to be able to withstand the load from the soil and the influence of external loads. Conditions in the field there is damage to the retaining wall structure, with the bottom part being eroded so it is necessary to analyze the stability of the retaining wall. The purpose of this study was to analyze the condition of the retaining wall, the stability of overturning, shear, and the bearing capacity of the soil, and to plan the design of the retaining wall. This research uses the Method of Rankine, Schmertmann dan Nottingham. The results of the analysis showed that the stability against overturning Fs = 1.55 1.5 (safe) stability against shear Fs = 2.51 1.5 (safe), and the stability analysis of the bearing capacity of the soil obtained qtoe = 31.3953 kN/m2 Qall 2501.3841 kN/m2 (safe) for voltage q hell 1.43 kN/m² 0 (more than 0, safe result). The design plan of the retaining wall is planned with height (H) = 4.3 m, top width (ba) = 0.4 m, bottom width (bb) = 3.5 m, heel thickness (D) = 0.8 m, and the width of the retaining wall plate (D) = 0.8 m.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41494679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemanfaatan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Untuk Pembuatan Kemasan Edible film Dengan Penambahan Gliserol Sebagai Plasticizer
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-05-29 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.23820
Ratna Ratna, Maiful Hari, Syafriandi Syafriandi
{"title":"Pemanfaatan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Untuk Pembuatan Kemasan Edible film Dengan Penambahan Gliserol Sebagai Plasticizer","authors":"Ratna Ratna, Maiful Hari, Syafriandi Syafriandi","doi":"10.17969/rtp.v15i1.23820","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.23820","url":null,"abstract":"Abstrak. Edible film merupakan lapisan tipis yang bersifat biodegradable dan dapat diaplikasikan pada bahan pangan sebagai pelindung antara makanan dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gliserol terhadap karakteristik edible film pektin kulit pisang kepok. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, di mana faktor konsentrasi terdiri dari 3 (tiga) taraf, yaitu G1= 1%, G2= 2%, dan G3= 3%. Dengan demikian 3 perlakuan konsentrasi gliserol dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 9 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketebalan edible film seiring peningkatan konsentrasi gliserol, di mana ketebalan pada konsentrasi gliserol 1%, 2%, dan 3% yaitu 0,13 mm, 0,21 mm, dan 0,26 mm secara berturut-turut. Nilai laju transmisi uap air dari variasi konsentrasi gliserol 1%, 2%, dan 3% yaitu 1,882 g/m2/jam, 2,601 g/m2/jam, 3,359 g/m2/jam. Nilai kuat tarik dengan variasi konsentrasi gliserol 1%, 2%, dan 3% yaitu 22,3 kgf/cm2, 21 kgf/cm2 dan 22,3 kgf/cm2. Nilai elongasi dari variasi konsentrasi gliserol 1%, 2%, dan 3% yaitu  284,90 %, 406,47 %  dan 530,00 %. Adapun  nilai modulus young dari variasi konsentrasi gliserol 1%, 2%, dan 3% yaitu 0,76 MPa, 0,51Mpa dan 0,41Mpa. Perlakuan terbaik berdasarkan Japanese industrial standard JIS (1975) adalah perlakuan gliserol dengan konsentrasi 1%. Dari hasil uji sidik ragam ANOVA  perlakuan variasi konsentrasi gliserol tidak berpengaruh nyata terhadap ketebalan, laju transmisi uap air, kuat tarik, elongasi dan modulus young.The Utilization of Pectin Banana Pain (Musa paradisiaca L.) for The Making of Edible film Packaging With Additional Glycerol as a PlasticizerAbstract. The edible film is a thin layer that is biodegradable and can be applied to foodstuffs as a barrier between food and the environment. This study aims to determine the effect of glycerol concentration on the characteristics of the edible film pectin of kepok banana peels. This study used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD), where the concentration factor consisted of 3 (three) levels, namely G1 = 1%, G2 = 2%, and G3 = 3%. Thus 3 treatments of glycerol concentration with 3 replications to obtain 9 experimental units. The results obtained thickness values with variations in the concentration of glycerol (1%, 2%, 3%) namely 0.13 mm, 0.21 mm, and 0.26 mm. The value of the water vapor transmission rate of variations in glycerol concentration (1%, 2%, 3%) is 1.882 g/m2/hour, 2.601 g/m2/hour, 3.359 g/m2/hour. The tensile strength values with variations in glycerol concentration (1%, 2%, 3%) were 22.3 kgf/cm2, 21 kgf/cm2 and 22.3 kgf/cm2. The elongation values of variations in glycerol concentration (1%, 2%, 3%) were 284.90%, 406.47% and 530.00%. Young's modulus values from variations in glycerol concentration (1%, 2%, 3%) were 0.76 MPa, 0.51Mpa and 0.41Mpa. The best treatment based on the Japanese industrial standard JIS (1975) was the glycerol t","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42154424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peningkatan Mutu Beras Giling Menggunakan Zeolit Pada Berbagai Ketebalan Lapisan Pengeringan Gabah 改进的稻谷使用Zeolit在不同厚度的谷物干燥层
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-05-29 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.24818
Niken Rani Wandansari, A. Pratiwi, Dwi Purnomo, Latarus Fangohoy
{"title":"Peningkatan Mutu Beras Giling Menggunakan Zeolit Pada Berbagai Ketebalan Lapisan Pengeringan Gabah","authors":"Niken Rani Wandansari, A. Pratiwi, Dwi Purnomo, Latarus Fangohoy","doi":"10.17969/rtp.v15i1.24818","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.24818","url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas gabah yang dihasilkan pada berbagai kombinasi ketebalan tumpukan gabah dan penambahan jumlah zeolit pada proses pengeringan, serta kualitas beras giling yang dihasilkan berdasarkan persentase kadar air, butir beras kepala dan butir beras patah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimental menggunakan box dryer, sedangkan design penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan tiga kali ulangan pada setiap kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tipis lapisan gabah, maka proses pengeringan menjadi lebih cepat. Demikian pula dengan semakin banyak zeolit yang ditambahkan, maka proses pengeringan membutuhkan waktu yang lebih singkat. Perlakuan lapisan gabah 30 cm dan komposisi zeolit 10% mampu memberikan waktu pengeringan tercepat, yaitu sembilan jam dengan rerata kadar air gabah 13,5%. Ketebalan lapisan gabah dan penambahan zeolit secara signifikan mempengaruhi kualitas fisik beras giling, meliputi persentase kadar air, butir beras kepala, beras patah, beras menir dan butir gabah. Perlakuan ketebalan lapisan gabah 30 cm dengan persentase komposisi zeolit 10% memberikan nilai persentase butir beras kepala tertinggi, yaitu 92,5% dan butir beras patah terendah, yaitu 4,1%. Sebagian besar perlakuan menghasilkan beras dengan kualitas komersial dengan mutu menengah.Improving The Quality Of Milled Rice Using Zeolite At Various Levels Of Paddy Drying Layer Thickness.Abstract. The aim of this study was to determine the quality of the grain produced at various combinations of the paddy pile thickness and the addition of the amount of zeolite in the drying process, as well as the quality of milled rice produced based on the percentage of water content, head rice grains, and broken rice grains. The method used in this research is an experimental method using a box dryer. While the research design used was a factorial randomized block design with three replications for each treatment combination. The results showed that the thinner the layer of paddy, the faster the drying process. Likewise, the more zeolite was added, the drying process took a shorter time. Treatment of 30 cm paddy layer and 10% zeolite composition was able to provide the fastest drying time, which was nine hours with an average grain moisture content of 13.5%. The thickness of the paddy layer and the addition of zeolite significantly affected the physical quality of milled rice, including the percentage of moisture content, head of rice grains, broken rice, groats, and grain. Treatment of the thickness of the 30 cm grain layer with 10 % zeolite composition percentage gave the highest grain percentage value of rice heads, namely 92.5%, and the lowest broken rice grains, namely 4.1%. Most of the treatments produced rice of medium quality commercial quality. ","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47675326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Adsorpsi Pb Menggunakan Karbon Aktif dari Bambu Kuning (Bambusa Vulgaris Striata) Teraktivasi KOH Pb使用活化的黄竹竿活体碳
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-05-24 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.22733
Ida Hasmita, Herlina S. Manap, Eka Marya Mistar
{"title":"Adsorpsi Pb Menggunakan Karbon Aktif dari Bambu Kuning (Bambusa Vulgaris Striata) Teraktivasi KOH","authors":"Ida Hasmita, Herlina S. Manap, Eka Marya Mistar","doi":"10.17969/rtp.v15i1.22733","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.22733","url":null,"abstract":"Abstrak. Karbon aktif berbahan baku bambu kuning (Bambusa vulgaris striata) dipreparasi dengan KOH aktivasi untuk menyerap Timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji daya adsorpsi Pb pada karbon aktif. Proses adsorpsi dilakukan dengan mengalirkan larutan Pb melewati unggun yang berisi karbon aktif. Variasi laju alir yang diaplikasikan adalah 5 mL/menit dan 10 mL/menit. Struktur mikro karbon aktif diamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan daya adsorpsi Pb tertinggi pada laju alir 5 mL/menit, yaitu pada menit ke 100 menghasilkan konsentrasi effluent 5,82 mg/L.Adsorption of Pb using activated carbon from Yellow Bamboo (Bambusa vulgaris striata) using KOH activationAbstract. Activated carbon was prepared from Yellow bamboo (Bambusa vulgaris striata) via KOH activation to adsorb Pb ions from aqueous solutions. This research aimed to determine Pb adsorption using activated carbon. The adsorption process was performed by flowing the Pb solution through the fixed-bed column filled with the prepared activated carbon. The applied flow rate varied between 5 mL/min and 10 mL/min. The microstructure of activated carbon was observed using Scanning Electron Microscope (SEM). The obtained results showed that the highest Pb concentration at 5 mL/min was 5.82 mg/L.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44991004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Komparasi Dataset Suhu Udara Berbasis Penginderaan Jauh Dalam Mengestimasi Suhu Udara Bulanan di Provinsi Papua Barat 对西巴布亚省的月空气温度进行比较
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-05-24 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.25319
Arif Faisol, Bertha Ollin Paga', Baso Daeng
{"title":"Komparasi Dataset Suhu Udara Berbasis Penginderaan Jauh Dalam Mengestimasi Suhu Udara Bulanan di Provinsi Papua Barat","authors":"Arif Faisol, Bertha Ollin Paga', Baso Daeng","doi":"10.17969/rtp.v15i1.25319","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.25319","url":null,"abstract":"Abstrak. Pada umumnya data suhu udara diperoleh dari hasil pengamatan pada stasiun iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Metode ini dapat digunakan untuk merepresentasikan suhu udara suatu wilayah yang berada pada radius ≤ 10 km dari lokasi stasiun iklim, sehingga dibutuhkan sebuah solusi alternatif untuk mendapatkan data suhu udara yang dapat merepresentasikan wilayah yang lebih luas, salah satunya memanfaatkan dataset suhu udara berbasis penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan membandingkan performa sejumlah dataset suhu udara berbasis penginderaan jauh, yaitu Climatic Research Unit gridded Time Series (CRU-TS), Climatologies at High Resolution for the Earth Land Surface Areas (CHELSA), dan TerraClimate dalam mengestimasi curah hujan bulanan di Provinsi Papua Barat. Penelitian ini terdiri atas 6 (enam) tahapan utama, yaitu; (1) inventarisasi data yang bertujuan mengumpulkan dataset suhu udara dan data suhu udara hasil perekaman pada Automatic Weather Station (AWS) tahun 1996 sampai tahun 2019, (2) ekstraksi data, (3) screening data untuk mengganti nilai ekstrim dengan nilai rata-rata, (4) evaluasi data untuk membandingkan dataset dengan data AWS, (5) komparasi data untuk membandingkan performa dataset, dan (6) rekomendasi yang bertujuan untuk menentukan dataset yang paling sesuai untuk digunakan di Provinsi Papua Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CHELSA, TerraClimate, dan CRU-TS sangat akurat dalam mengestimasi suhu udara bulanan di Provinsi Papua Barat yang ditunjukkan dengan nilai RBIAS 0,1. Disamping itu CHELSA, TerraClimate, dan CRU-TS memiliki tingkat keeratan hubungan yang sedang terhadap data AWS dengan nilai r = 0,36 – 0,68. Sehingga TerraClimate, CHELSA, dan CRU-TS dapat digunakan sebagai solusi alternatif untuk mendapatkan informasi suhu udara bulanan di Provinsi Papua Barat.Comparison of Remote Sensing-Based Air Temperature Dataset in Estimating Monthly Air Temperature in West PapuaAbstract. Air temperature is one of the important components in agriculture. Generally, air temperature data is obtained from climate stations of the Meteorological, Climatological, and Geophysical Agency (BMKG). These methods represented an area within a radius of 10 km from the climate station, therefore an alternative solution is needed for a larger area. The utilization of the air temperature dataset is one alternative solution. This research aims to compare Climatic Research Unit gridded Time Series (CRU-TS), Climatologies at High Resolution for the Earth Land Surface Areas (CHELSA), and TerraClimate as an air temperature dataset in estimating the monthly temperature in West Papua. The main stages in this research are data inventory, data extraction, data screening, data evaluation, data comparison, and data recommendation. The data used in this research are CRU-TS, TerraClimate, CHELSA, and local AWS data recording from 1996 to 2019. The research showed that CRU-TS, TerraClimate, and CHELSA are very accurate in estim","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44897567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Indeks Kekeringan Hidrologi DAS Krueng Aceh (Studi Kasus Sub DAS Krueng Jreue dan Sub DAS Krueng Khee) 水文干旱指数DAS Krueng Aceh的分析(案例研究子DAS Krueg Jreue和子DAS Kreung Khee)
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-05-06 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.21721
Attabari Aldin, H. Basri, S. Syahrul
{"title":"Analisis Indeks Kekeringan Hidrologi DAS Krueng Aceh (Studi Kasus Sub DAS Krueng Jreue dan Sub DAS Krueng Khee)","authors":"Attabari Aldin, H. Basri, S. Syahrul","doi":"10.17969/rtp.v15i1.21721","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.21721","url":null,"abstract":"Abstrak.  Luas Sub DAS Krueng Jreue 23.218,06 Ha dan Sub DAS Krueng Khee 9.599,66 Ha. Berdasarkan hasil kajian bahwa luas vegetasi tutupan lahan semakin berkurang setiap tahunnya dimana ditandai dengan tingginya nilai fluktuasi debit sehingga mengakibatkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai ambang batas kekeringan hidrologi di Sub DAS Krueng Jreue dan Sub DAS Krueng Khee dan indeks kekeringan hidrologi di Sub DAS Krueng Jreue dan Sub DAS Krueng Khee. Penelitian ini menggunakan metode ranking Weibull dimana ditentukan nilai ambang batas Q50 dan Q80, dihitung defisit dan durasi dan kemudian ditentukan nilai indeks kekeringan hidrologi. Nilai ambang batas Sub DAS Krueng Jreue adalah 0,067 m3/s dan Sub DAS Krueng Khee 0,181 m3/s. Defisit Sub DAS Krueng Jreue tahun 2014 adalah tertinggi dengan angka 0,401 m3/s dengan durasi kering tujuh bulan dan Sub DAS Krueng Khee tahun 2012 adalah tertinggi dengan angka -0,715 m3/s dengan durasi kering enam bulan. Indeks kekeringan hidrologi di Sub DAS Krueng Jreue tahun 2015 adalah tertinggi dengan nilai 0,0629 m3/s dan indeks kekeringan hidrologi di sub DAS Krueng Khee tahun 2011 adalah tertinggi dengan nilai 0,3282 m3/s.An Analysis of The Krueng Aceh’s Hydrological Drought Index  (A Case Study of The Sub Watershed Krueng Jreue and Krueng Khee)Abstract.  The area of the Krueng Jreue Sub-watershed is 23,218.06 Ha and the Krueng Khee Sub-watershed is 9,599.66 Ha. Based on the results of the study that the area of land cover vegetation decreases every year which is indicated by the high value of discharge fluctuations, resulting in flooding in the rainy season and drought in the dry season. The purpose of this study was to determine the threshold value for hydrological drought in the Krueng Jreue Sub-watershed and Krueng Khee Sub-watersheds and the hydrological drought index in the Krueng Jreue Sub-watershed and Krueng Khee Sub-watersheds. This study uses the Weibull ranking method where the threshold values for Q50 and Q80 are determined, the deficit and duration are calculated and then the hydrological drought index value is determined. The threshold value for the Krueng Jreue Sub-watershed is 0.067 m3/s and the Krueng Khee Sub-watershed is 0.181 m3/s. The Krueng Jreue Sub-watershed deficit in 2014 was the highest at 0.401 m3/s with a dry duration of seven months and the Krueng Khee Sub-watershed in 2012 was the highest at -0.715 m3/s with a dry duration of six months. The hydrological drought index in the Krueng Jreue Sub-watershed in 2015 was the highest with a value of 0.0629 m3/s and the hydrological drought index in the Krueng Khee Sub-watershed in 2011 was the highest with a value of 0.3282 m3/s. ","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44700190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Evaluasi Kinerja Sub Das Krueng Jreu Kabupaten Aceh Besar 评估亚齐大区Krueng Jreu县的Kinerja Sub
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.21607
Khairun Purgawa, H. Basri, S. Syahrul
{"title":"Evaluasi Kinerja Sub Das Krueng Jreu Kabupaten Aceh Besar","authors":"Khairun Purgawa, H. Basri, S. Syahrul","doi":"10.17969/rtp.v15i1.21607","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.21607","url":null,"abstract":"Abstrak. Dampak perubahan alih fungsi lahan merupakan kejadian di alam yang perlu dipahami untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan di waktu yang akan datang. Strategi pengelolaan DAS masih membutuhkan suatu inovasi pendekatan hidrologi dan lahan untuk memperbaiki situasi DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja  Sub DAS Krueng Jreu Berdasarkan Permenhut P.61 tahun 2014 tahun tentang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang mencakup karakteristik Lahan dan karakteristik hidrologi. Hasil penelitian menunjukan persentase lahan kritis yaitu 2,37% (0,023723 ha), Persentase persentase penutupan vegetasi yaitu 78,61% (18250,64) ha, Indeks Erosi sebesar 0,60, Koefisisien Rejim Aliran (KRA) sebesar 26,62  Koefisien Aliran Tahunan (KAT) didapatkan hasil sebesar 0,056, Muatan Sedimen didapatkan hasil 5,02 ton/ha/tahun, frekuensi banjir adalah 1 kali dalam kurun waktu lima tahun, Indeks Penggunaan Air sebesar 22917,30  m3/thn termasuk dalam kelas sangat baik (0,5). Berdasarkan hasil  skoring 8 Sub kriteria  evaluasi kinerja Sub DAS Krueng Jreu yang meliputi Penggunaan Lahan dan Tata Air maka didapatkan hasil akhir senilai 37,75 dengan katagori sangat baik yang berarti kondisi DAS dalam keadaan sangat baik jika di lihat dari penggunaan lahan dan tata air.Performance Evaluation of Krueng Jreu Sub-watershed, Aceh Besar DistrictAbstract. The impact of changes and land-use changes caused is an event in nature that needs to be understood to determine the actions that need to be taken in the future. The watershed management strategy still requires innovation to improve the watershed situation. This study aims to determine the performance of the Krueng Jreu sub-watershed based on the Regulation of the Minister of Forestry P.61 of 2014 concerning Monitoring and Evaluation of Watersheds which includes hydrological characteristics and characteristics. The results showed that critical land was 2.37% (0.023723 ha), the percentage of vegetation cover percentage was 78.61% (18250.64) ha, the Erosion Index was 0.60, the Flow Regime Coefficient (KRA) was 26.62 The Annual Flow Coefficient (KAT) yields 0.056, Sediment Load yields 5.02 tons/ha/year, the frequency of flooding is 1 time within five years, the Water Use Index is 22917.30 m3/yr included in the very good class. (0.5). Based on the scoring of 8 Sub Criteria for evaluating the performance of the Krueng Jreu Watershed which includes Land Use and Water Management, the final result is 37.75 with a very good category which means the watershed condition is in very good condition when viewed from land use and water management.  ","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47476104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Efisiensi Teknologi Irigasi Sprinkler Di Lahan Kelompok Tani Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan 喷头灌溉技术在该农场的土地上的效率,向北骑行,向城市骑行
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.23360
Sudirman Sirait, Dwi Santoso, N. Sari, Sendi Hatta, Hendris Hendris
{"title":"Efisiensi Teknologi Irigasi Sprinkler Di Lahan Kelompok Tani Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan","authors":"Sudirman Sirait, Dwi Santoso, N. Sari, Sendi Hatta, Hendris Hendris","doi":"10.17969/rtp.v15i1.23360","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.23360","url":null,"abstract":"Abstrak. Pemberian air irigasi secara konvensional di lahan usaha tani menyebabkan penurunan nilai efisiensi air irigasi. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan air irigasi dan pemberian air irigasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penerapan teknologi irigasi sprinkler mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas air irigasi untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penerapan teknologi irigasi sprinkler pada lahan pertanian di Kecamatan Tarakan Utara Kota Tarakan. Penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu analisa tanah lahan percobaan, koefisiensi keseragaman (CU) irigasi sprinkler, distribusi keseragaman (DU) irigasi sprinkler, efisiensi penyimpanan (Es) dan efisiensi penggunaan (Eap) irigasi sprinkler. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanah lahan percobaan memiliki tekstur lempung berpasir. Efisiensi penerapan irigasi sprinkler tergolong dalam kondisi baik dengan nilai CU 89,18%, DU 82,79%, Es 75%, Eap 68%. The Efficiency Sprinkler Irrigation Technology On Agricultural Land In North Tarakan District, Tarakan CityAbstract. Provision of irrigation water conventionally on farmland. causes a decrease in the efficiency of irrigation water. This can result in loss of irrigation water and this is not suitable for crop needs. The application of sprinkler irrigation technology can increase irrigation efficiency and water productivity to meet plant needs. This study aimed to determine the efficiency of the application of sprinkler irrigation technology on agricultural land in North Tarakan District, Tarakan City. This research consisted of several stages, namely the soil analysis of experimental land, analysis of uniform coefficient (CU), analysis of the uniform distribution (DU), analysis of storage efficiency (Es), and efficiency of use (Eap). The results showed that the experimental land had a sandy loam texture. The efficiency of the application of sprinkler irrigation was in good condition with the value of CU 89.18%, DU 82.79%, Es 75%, and Eap 68%.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49019753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Model Rancangan Zero Runoff Sistem (ZROS) Integrasi Bangunan Penampung Hujan dan Sumur Resapan 集雨洼地建筑物和资源于一体的零径流系统(ZROS)设计模型
Rona Teknik Pertanian Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17969/rtp.v15i1.23395
Radius Pranoto, Ricky Ravsyan A, A. s, Djaka Suhirkam
{"title":"Model Rancangan Zero Runoff Sistem (ZROS) Integrasi Bangunan Penampung Hujan dan Sumur Resapan","authors":"Radius Pranoto, Ricky Ravsyan A, A. s, Djaka Suhirkam","doi":"10.17969/rtp.v15i1.23395","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/rtp.v15i1.23395","url":null,"abstract":"Abstrak. Sebagian besar wilayah Indonesia memiliki potensi curah hujan yang tinggi rata-rata berkisar 2000 - 4000 mm/tahun.  Curah hujan merupakan salah satu sumber air bersih yang ekonomis dan bisa dimanfaatkan secara langsung. Namun sebaliknya, hujan juga akan merugikan dan menimbulkan masalah, seperti; genangan, banjir, longsor, erosi, sarang penyakit jika tidak dikelola dan dikendalikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model zero runoff sistem (ZROS) integrasi antara sarana detensi hujan dan sumur resapan air hujan (SRAH) untuk mengendalikan limpasan hujan dari atap gedung di lingkungan Kampus Politeknik Negeri Sriwijaya. Dari pengujian dperoleh nilai permeabilitas tanah  sebesar 1,874 cm/jam atau sekitar 0,45 m/hari. Simulasi dilakukan menggunakan data hujan harian tahun 2007-2018 pada beberapa dimensi model ZROS integrasi bak penampung (kapasitas 4,5 m – 12 m3) dan SRAH (kedalaman 2 m dan diameter 0,57 m – 0,7 m). Diketahui model ZROS integrasi bak penampung (kapasitas 4,5 m3) dan sumur resapan air hujan (kedalaman 2 m dan diameter 1,4 m) mampu mereduksi debit limpasan hingga 100 % (zero runoff) dari bidang tadah hujan per 100 m2. Rancangan model ZROS integrasi terdiri dari bak penampung segiempat terbuat dari beton atau pasangan batu bata dan sumur resapan air hujan berbentuk silinder dengan dasar dan dinding porous (dinding terbuat pasangan batu bata atau tanah kosong).Desain Model of Zero Runoff System (ZROS) Rainwater Storage Building and Well Recharge IntegratedAbstract. Most of the region of Indonesia has the potential for high rainfall with an average of 2000 - 4000 mm/year. Rainwater is one source of clean water that’s economical cost and could be used directly. On the other hand, the rain will be detrimental and cause many problems, such as; puddles, floods, landslides, erosion, and nests of disease if not managed and controlled properly. The purpose of this study was to design a zero runoff system (ZROS) model integration between rain detention facilities and rainwater infiltration wells to control rain runoff from the roof of the building on the Sriwijaya State Polytechnic Campus. From the test, the soil permeability value is 1,874 cm/hour or about 0,45 m/day. The simulation was carried out using daily rainfall data for 2007-2018 on several dimensions of the ZROS model integration of the reservoir (capacity 4,5 – 12 m3) and infiltration wells (depth 2 m and diameter 0,57 m– 0,7 m). The results show that the ZROS model of the integration of the reservoir (capacity 4,5 m3) and rainwater infiltration wells (depth 2 m and diameter 1,4 m) were able to reduce runoff up to 100% (zero runoff) from rainfed area per 100 m2. The design of the integrated ZROS model consists of a rectangular reservoir made of concrete or masonry and a cylindrical infiltration well with a porous base and walls (walls made of masonry or vacant soil).","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47903594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信