Jurnal MIPAPub Date : 2019-10-18DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25778
Theresia H. Tunas, Hosea Jaya Edy, J. P. Siampa
{"title":"Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Sediaan Masker Gel ¬Peel-Off Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.)","authors":"Theresia H. Tunas, Hosea Jaya Edy, J. P. Siampa","doi":"10.35799/jmuo.8.3.2019.25778","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/jmuo.8.3.2019.25778","url":null,"abstract":"Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) bermanfaat untuk menghambat aktivitas pertumbuhan bakteri karena adanya kandungan senyawa flavonoid , alkaloid, dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun Kelor dan sediaan masker gel peel-off ekstrak etanol daun Kelor terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium, ekstrak etanol daun kelor dan sediaan masker gel peel-off ekstrak etanol daun Kelor dibuat dengan konsentrasi 1, 3, 5, 7, dan 9%. Ekstrak daun Kelor diperoleh dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Pada pengujian antibakteri menggunakan metode sumuran. Diameter zona hambat paling besar yang ditimbulkan oleh ekstrak etanol daun Kelor yaitu pada konsentrasi 7% dengan diameter zona hambat sebesar 5,75 mm, sedangkan pada sediaan masker gel peel-off tidak menunjukkan adanya daya hambat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Kelor memiliki aktivitas antibakteri yang termasuk dalam kategori sedang.Moringa oleifera Lam. (Moringa oleifera) leaves are useful for inhibiting bacterial growth activity due to the presence of flavonoid, alkaloid, and phenol compounds. This study aims to test the antibacterial activity of the Moringa leaf ethanol extract and the gel peel-off mask preparation of Moringa leaf ethanol extract against Staphylococcus aureus bacteria. This study uses laboratory experimental methods, Moringa leaf ethanol extract and gel mask peel-off preparation for Moringa leaf ethanol extract made with concentrations of 1, 3, 5, 7, and 9%. Moringa leaf extract was obtained by maceration using 96% ethanol solvent. In antibacterial testing using the well method. The biggest inhibition zone diameter caused by ethanol extract of Moringa leaves is at a concentration of 7% with a inhibition zone diameter of 5.75 mm, whereas the peel-off gel mask preparation did not show any inhibitory power. It can be concluded that the ethanol extract of Moringa leaves has antibacterial activity which is included in the medium category.","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81335907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-10-18DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25776
Gichella C.J Somba, Hosea Jaya Edy, J. P. Siampa
{"title":"Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus","authors":"Gichella C.J Somba, Hosea Jaya Edy, J. P. Siampa","doi":"10.35799/jmuo.8.3.2019.25776","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/jmuo.8.3.2019.25776","url":null,"abstract":"Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui efektivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Formula sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun Kaliandra 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Ekstrak daun Kaliandra diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian uji antibakteri sediaan krim esktrak etanol daun Kaliandra menggunakan metode sumuran pada bakteri Staphylococcus aures menghasilkan daya hambat yang terbesar 5,09±0,88 mm pada konsentrasi 6%. Dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra memiliki efektivitas antibakteri yang sedangKaliandra leaf (Calliandra surinamensis) contains flavonoid compounds, saponins and tannins that can inhibit bacterial growth. The aim of this study was to formulate and investigate the antibacterial effectiveness of Kaliandra leaf ethanol extract cream against Staphylococcus aureus. This research uses laboratory experimental methods. Cream preparation formula is made with variations in the concentration of ethanol extract of Kaliandra leaves 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Kaliandra leaf extract was obtained by maceration using 96% ethanol solvent. The antibacterial test study of ethanol extract of Kaliandra leaf extract using the method of Staphylococcus aures produced the greatest inhibition of 5.09 ± 0.88 mm at a concentration of 6%. It can be concluded that the ethanol extract of Kaliandra leaf cream has moderate antibacterial effectivenessDaun Kaliandra (Calliandra surinamensis) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui efektivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Formula sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun Kaliandra 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Ekstrak daun Kaliandra diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian uji antibakteri sediaan krim esktrak etanol daun Kaliandra menggunakan metode sumuran pada bakteri Staphylococcus aures menghasilkan daya hambat yang terbesar 5,09±0,88 mm pada konsentrasi 6%. Dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra memiliki efektivitas antibakteri yang sedang","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79536703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-10-17DOI: 10.35799/JMUO.8.3.2019.25773
Esterlina Aldora Puluh, Hosea Jaya Edy, J. P. Siampa
{"title":"Uji Antibakteri Sediaan Masker Peel Off Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea ameicana Mill.) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis sebagai Antijerawat","authors":"Esterlina Aldora Puluh, Hosea Jaya Edy, J. P. Siampa","doi":"10.35799/JMUO.8.3.2019.25773","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/JMUO.8.3.2019.25773","url":null,"abstract":"Daun Alpukat memiliki kandungan antara lain saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai sediaan masker gel peel off berdasarkan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium. Formula sediaan masker gel peel off ekstrak daun Alpukat dibuat dengan variasi konsentrasi 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25% dan 0.3%. Ekstrak tanaman daun alpukat diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antibakteri dengan metode sumuran diameter zona hambat yang paling besar yaitu pada konsentrasi 0,3% dengan diameter zona hambat 3 mm ± 0,32 dan kemampuan daya hambat dikategorikan lemah. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun Alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai sediaan masker gel peel off yaitu pada konsentrasi 0.3% dan dikategorikan kemampuan daya hambat lemahAvocado leaves contains saponins, alkaloids, flavonoids, polyphenols, quercetin which are as antibacterial properties. This study aims to obtain the best concentration of ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) which is formulated as a gel peel off mask preparation based on antibacterial activity test against Staphylococcus epidermidis bacteria. This study uses a laboratory experimental method. Avocado leaf extract peel off mask gel formula is made with a concentration variation of 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25% and 0.3%. Avocado leaf extract is obtained by maceration using 96% ethanol solvent. Antibacterial testing with the largest inhibition zone diameter wells method is at a concentration of 0.3% with a diameter of inhibition zone 3 mm ± 0.32 and the ability of inhibition is categorized as weak. It can be concluded that the best concentration of ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) Which is formulated as a gel peel off mask preparation is at a concentration of 0.3% and categorized as weak inhibitory ability","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77065572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-10-14DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25582
Hosea Jaya Edy, Marchaban Marchaban, Subagus Wahyuono, A. Nugroho
{"title":"Pengujian Aktivitas Antibakteri Hidrogel Ekstrak Etanol Daun Tagetes erecta L","authors":"Hosea Jaya Edy, Marchaban Marchaban, Subagus Wahyuono, A. Nugroho","doi":"10.35799/jmuo.8.3.2019.25582","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/jmuo.8.3.2019.25582","url":null,"abstract":"Kandungan kimia flavonoid dan fenolik dalam ekstrak daun T.erecta diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang baik. Pengunaan ekstrak daun T.erecta sebagai zat aktif sediaan hidrogel akan sangat mempermudah pemanfaatan dalam proses terapi oleh masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini adalah melihat kemampuan aktivitas antibakteri sediaan hidrogel dengan zat aktif ekstrak daun T.erecta. Dalam penelitian ini digunakan 6 variasi konsentrasi ekstrak yang terkandung pada sediaan hidrogel yaitu 1.5; 2.0; 2.5; 3.0; 3.5; dan 4.0 %. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Aktivitas antibakteri terbesar ditunjukkan oleh sediaan hidrogel dengan konsentrasi ekstrak daun T.erecta 2.5%. Diameter zona hambat yang terbentuk terhadap pertumbuhan E.coli adalah 15.33 mm sedangkan diameter zona hambat terhadap S.aureus adalah 17.87 mm. Untuk kontrol positif digunakan bioplacenton® dan untuk kontrol negatif digunakan basis hidrogel tanpa kandungan ekstrak T.erectaFlavonoid and phenolic on ethanolic extract of T.erecta L has been antibacterial activity. The aim of this research was to determinate of antibacterial from hydrogel with ethanolic extract of T.erecta L. This research was begun making hydrogels with six variations of ethanolic extract of T.erecta L were 1.5; ; 2.0; 2.5; 3.0; 3.5; and 4.0 %. Antibacterial activity used hole diffusion method against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Hydrogel containing 2.5 % ethanolic extract of T.erecta L was shown the highest antibacterial activity. The diameters of the inhibition zone against E.coli was 15.33 mm and against S.aureus was 17.87 mm. Positive control used bioplacenton® and negative control was hydrogel without ethanolic extract of T.erecta content","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76301788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-10-14DOI: 10.35799/JMUO.8.3.2019.25584
W. Putra, Widia Indriyani, Fachrul Pralienka Bani Muhammaduthor, Damar Nurcahyon
{"title":"Aplikasi 3D Virtual Reality Menggunakan Unity Berbasis Mobile Sebagai Media Pengenalan Lingkungan di SMK Negeri 1 Indramayu","authors":"W. Putra, Widia Indriyani, Fachrul Pralienka Bani Muhammaduthor, Damar Nurcahyon","doi":"10.35799/JMUO.8.3.2019.25584","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/JMUO.8.3.2019.25584","url":null,"abstract":"Dalam pengenalan lingkungan sekolah pada siswa baru, umumnya siswa diajak untuk berkeliling sekolah sehingga calon siswa dapat memahami suasana lingkungan sekolah. SMKN 1 INDRAMAYU sendiri masih menggunakan brosur atau spanduk dalam pengenalan sekolah, oleh karena itu bagaimana mengenalkan SMKN 1 INDRAMAYU kepada calon siswa baru tanpa harus mengajak berkeliling. Dari permasalahan tersebut muncul sebuah gagasan untuk membuat aplikasi yang bisa memperkenalkan lingkungan dan memberi informasi serta bisa dijadikan sebagai media promosi SMKN 1 INDRAMAYU yakni menggunakan teknologi virtual reality untuk memvisualisasikan tempat di dunia nyata ke dalam tampilan 3 Dimensi (3D)In introducing the school environment to new students, students are generally invited to tour the school so prospective students can understand the atmosphere of the school environment. SMK 1 INDRAMAYU itself still uses brochures or banners in the introduction of schools, therefore how to introduce SMK 1 INDRAMAYU to prospective new students without having to take a tour. From this problem emerged an idea to create an application that can introduce the environment and provide information and can be used as a promotional medium for SMKN 1 INDRAMAYU, namely using virtual reality technology to visualize places in the real world into a 3 Dimensional (3D) display ","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77241005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-10-07DOI: 10.35799/JMUO.8.3.2019.25358
Yonatan Parassa, M. U. Pesik, Toban T. Pairunan, Alma K. Pongtuluran
{"title":"Desain Sistem Informasi Manajemen Pariwisata Sulawesi Utara sebagai wadah website Dinas Pariwisata","authors":"Yonatan Parassa, M. U. Pesik, Toban T. Pairunan, Alma K. Pongtuluran","doi":"10.35799/JMUO.8.3.2019.25358","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/JMUO.8.3.2019.25358","url":null,"abstract":"Penyampaian informasi melalui media internet merupakan kebutuhan dalam era digital saat ini. Website merupakan salah satu perangkat diinternet untuk menyampaikan informasi baik oleh pemerintah maupun swasta ataupun perorangan. Sangat disayangkan di Provinsi Sulawesi Utara baru 3 Dinas dari 16 Dinas Pariwisata yang memiliki website. Tujuan penelitian ini adalah melakukan desain sistem berbasis web yang digunakan sebagai wadah bagi dinas pariwisata di lingkungan provinsi sulawesi utara, mengingat dari 16 dinas pariwisata hanya 3 dinas pariwisata yang memiliki Website. Metode Metode yang digunakan untuk membangun penelitian ini menggunakan metode “waterfall”. Hasil penelitian ini adalah Desain sistem Pariwisata sulawesi utara sebagai wadah website Dinas Pariwisata menggunakan metode pengembangan sistem “waterfall”.Submission of information through internet media is a necessity in the current digital era. Website is one of the internet tools to convey information either by the government or private or individuals. It is unfortunate that in North Sulawesi Province only 3 of 16 Tourism Offices have websites. The purpose of this study is to design a web-based system that is used as a forum for tourism Offices in the province of North Sulawesi, given that of the 16 tourism only 3 tourism Offices have a Website. The method used to build this research uses the \"waterfall\" method. The results of this study are the design of the North Sulawesi Tourism system as a website for the Office of Tourism using the \"waterfall\" system development method.Pe nyampaian informasi melalui media internet merupakan kebutuhan dalamera digital saat ini. Website merupakan salah satu perangkat diinternet untukmenyampaikan informasi baik oleh pemerintah maupun swasta ataupunperorangan. Sangat disayangkan di Provinsi Sulawesi Utara baru 3 Dinas dari16 Dinas Pariwisata yang memiliki website. Tujuan penelitian ini adalahmelakukan desain sistem berbasis web yang digunakan sebagai wadah bagidinas pariwisata di lingkungan provinsi sulawesi utara, mengingat dari 16 dinaspariwisata hanya 3 dinas pariwisata yang memiliki Website.Metode yang digunakan untuk membangun penelitian ini menggunakanmetode “waterfall”. Hasil penelitian ini adalah Desain sistem Pariwisatasulawesi utara sebagai wadah website Dinas Pariwisata menggunakan metodepengembangan sistem “waterfall”.","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74968733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-10-07DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25359
E. M. Rongre
{"title":"Pembuatan Algoritma Identifikasi Objek Menggunakan Indikator Kuantatif Dengan Memanfaatkan Penerapan Analogi Titik Dalam Ruang Berdimensi-n","authors":"E. M. Rongre","doi":"10.35799/jmuo.8.3.2019.25359","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/jmuo.8.3.2019.25359","url":null,"abstract":"Suatu algoritma telah dibuat untuk mengidentifikasi objek berdasarkan nilai indikator kuantitatif . Sekumpulan nama objek yang terkait dengan nilai indikator tertentu disimpan sebagai acuan untuk mengidentifikasi objek yang indikatornya diinput ke komputer Algoritma akan memproses data indikator untuk menghasilkan keluaran objek terindidentifikasi. Nama nama objek disimpan berurut dan terkait dengan nilai indikatornya. Suatu analogi dengan tiktik dalam ruang berdimensi n dimanfaatkan dan ditempatkan dalam suatu system koordinat berdimensi n.Titik dianggap mewakili objek, dan komponennya pada sumbu koordinat mewakili inidkator. Setiap sumbu koordinat mewakili suatu jenis indikator. Titik dalam ruang dan komponen pada sumbu koordinat yang tersebar secara kontinyu ditransformasi menjadi menjadi bentuk dengan sumbu koordinat berbasis indeks array nilai indikator. Selanjutnya objek dianggap sebagai elemen dari suatu array berdimensi n, dan terkait dengan indek indeks array indikator. Objek akan diakses menggunakan indeks array yang merupakan bilangan penghitung siklus pembandingan indikator yang diinput dengan indikator acuan. Pengujian algoritma memberikan hasil sukses. Disimpulkan bahwa algoritma yang berlandaskan analogi titik dalam ruang berdimensi n dapat digunakan untuk merngidentifikasi objek , dan diakses melalui indeks array.An algorithm has been built for identifying object based on its quantitative indicators. A set of object’s name related to certain incators value si stored as standard for identifyaing objects that its indicators is entered to the computer. Algorithm will do processing of the indicator data aims to result an output of indetified object.Objects’s name are stored orderly and related to its indicators. An analogy to points in n-dimensional is utilized and placed in a n-dimensional coordinate system. The points are assumed to represent objects, and its components represents indicators. Each coornate axe represent one kind of indicator. The points in space and components those are distributed continuously, are transformed to form of array indeks based. Then objects are assumed as elements of n-dimensional array and related to array indeks of indicators. Objects are accessed using array index that stand as counter of comparation siklus of entered indicator to standard indicator. Terting of algorithm yield success result. It is cocluded that algorithm based on analogy to points in n- dimensional space ca be used for identifying object, and be accessed using array index ","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78055202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-07-25DOI: 10.35799/JMUO.8.2.2019.24516
Arwildo Fianli Belekubun, Seni H. J. Tongkukut, A. Asnawi, D. Pandara
{"title":"Respon Ionosfer Terhadap Badai Matahari Berdasarkan Analisis Kandungan Elektron Total dan Indeks Gangguan Geomagnet","authors":"Arwildo Fianli Belekubun, Seni H. J. Tongkukut, A. Asnawi, D. Pandara","doi":"10.35799/JMUO.8.2.2019.24516","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/JMUO.8.2.2019.24516","url":null,"abstract":"Ionosfer merupakan bagian dari lapisan atmosfer bumi yang dinamikanya sangat berpengaruh terhadap sistem komunikasi dan navigasi bumi yang mengandalkan ionosfer sebagai medium rambatan ataupun pantulan. Badai matahari sangat berpengaruh terhadap perubahan parameter-parameter ionosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respon ionosfer Manado terhadap badai matahari bulan Maret 2015. Telah digunakan analisis jumlah kandungan elektron (TEC, Total Electron Content), dan Indeks gangguan geomagnet (DST, Distributing Storm Time). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan indeks DST sebesar -223nT pada tanggal 18 Maret 2015 yang dilanjutkan oleh penurunan TEC sebesar 20,85 TECU dua jam setelahnya. Proses pemulihan Indeks DST sebanding dengan proses pemulihan TEC yakni 5 hari mulai dari tanggal 18–23 Maret 2015.The ionosphere is part of the layer of the Earth's atmosphere whose dynamics are very influential on the earth's communication and navigation systems that rely on the ionosphere as a propagation medium or reflection. Solar storms greatly influence changes in ionospheric parameters. This study aims to evaluate Manado's ionospheric response to solar storms in March 2015.This research is using the analysis of the amount of electron content (TEC, Total Electron Content) and geomagnetic interference index (DST, Distributing Storm Time). The results showed that there was a decrease in the DST index of -223nT on March 18, 2015, which was followed by a decrease in TEC of 20.85 TECU two hours later. The recovery process of the DST Index is comparable to the TEC recovery process, which is 5 days from March 18-23 2015","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89061210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-07-24DOI: 10.35799/JMUO.8.2.2019.24400
Sutaryono Pani, G. Tamuntuan, As'ari As'ari
{"title":"Investigasi Intrusi Batuan Andesit Dan Reservoar Air Tanah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik Di Daerah Lansot Kema Minahasa Utara","authors":"Sutaryono Pani, G. Tamuntuan, As'ari As'ari","doi":"10.35799/JMUO.8.2.2019.24400","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/JMUO.8.2.2019.24400","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian untuk menginvestigasi batuan andesit dan akuifer air tanah di Daerah Lansot Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipol-dipol. Penelitian ini menggunakan panjang bentangan 480 m dan spasi antar elektroda 10 m dengan 48 elektroda. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan software Res2dinv untuk mendapatkan gambaran struktur bawah permukaan secara 2D. Berdasarkan model 2D, batuan andesit dengan nilai resistivitas >281 Ωm terdapat pada meter ke 122 sampai dengan 205 dengan kedalaman 50 sampai dengan 71.6 meter dan mempunyai ketebalan batuan 21.6 m. Kemudian pada meter ke 280 sampai dengan 440 dengan kedalaman 20 sampai dengan 71.6 m dengan ketebalan batuan 51.6 m. Akuifer air terdapat pada tiga bagian, bagian pertama terdapat pada meter ke 30 sampai dengan 176 dengan kedalaman 5 sampai dengan 15 m. Bagian kedua terdapat pada meter ke 172 sampai dengan 225 dengan kedalaman 3 sampai dengan 33 m. Bagian ketiga terdapat pada meter ke 250 sampai dengan 270 dengan kedalaman 2 sampai dengan 85 m. Ketiga bagian akuifer air tanah tersebut mempunyai nilai resistivitas <10 ΩmThe research has been carried out to investigate andesite rocks and groundwater aquifers in the Lansot District of Kema, North Minahasa Regency using the dipole-dipole configuration geoelectric method. This study uses a 480 m length of stretch and spacing between electrodes is 10 m with 48 electrodes. The data obtained is then processed using Res2dinv software to get a picture of the subsurface structure in 2D. Based on 2D models, the andesite rocks with resistivity values> 281 Ωm are exist at 122 m to 205 m with depths of 50 to 71.6 m and rock thickness 21.6 m. Then another andesite rocks exist at 280 m to 440 m with a depth of 20 m to 71.6 m and rock thickness of 51.6 m. Water aquifers are existed in three segments, the first is in 30 m to 176 m with a depth of 5 m to 15 m. In the second segment, groundwater aquifers are found of 172 m to 225 m with depths of 3 m to 33 m. In the third segments, groundwater aquifers are found of 250 m to 270 m with a depth of 2 m to 85 m. Those three water aquifer segments has a resistivity value <10 Ωm","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88055660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal MIPAPub Date : 2019-07-23DOI: 10.35799/JMUO.8.2.2019.24277
Era Monalisa, F. R. Mantiri, H. Lengkong
{"title":"Kajian Variasi Sekuens Interspesies dan Filogeni Kelelawar Pteropus sp. Menggunakan Gen COI","authors":"Era Monalisa, F. R. Mantiri, H. Lengkong","doi":"10.35799/JMUO.8.2.2019.24277","DOIUrl":"https://doi.org/10.35799/JMUO.8.2.2019.24277","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi interspesies kelelawar Pteropus sp. dan menjelaskan hubungan filogeni Pteropus sp. dengan spesies Pteropus lain yang terdata di GenBank berdasarkan Gen COI. Analisis sekuens menggunakan Geneious v5.6.4 dan menunjukkan adanya variasi interspesies sekuens gen COI pada ketiga sampel Pteropus sp. yang ditunjukkan oleh adanya perbedaan 5 pasang basa nukleotida pada urutan sekuens sampel nomor 157, 160, 421, 427 dan 652 dengan jarak genetik 0,006. Filogeni Ke-3 sampel kelelawar Pteropus sp. dengan spesies Pteropus lain dilakukan menggunakan MEGAX. Hasil filogeni menunjukkan bahwa sampel yang diteliti merupakan kelelawar dari genus Pteropus tetapi belum dapat dipastikan spesiesnya, karena ketika pohon filogeni dikonstruksikan membentuk satu klaster sendiri. Penjelasan dari proses tersebut adalah penyortiran garis keturunan yang tidak lengkap dan terjadinya hibridisasi, serta diduga bahwa primer yang digunakan kurang mampu dalam membedakan variasi intrespesies terhadap kelelawar genus PteropusThis study aimed to analyze the interspecificvariations of bats from Pteropus sp. and describethe phylogenetic relationship of Pteropus sp. with other Pteropus species recorded inGenBank based on the COI gene. Sequenceanalysis by Geneious v5.6.4 showed interspecificvariations of COI gene sequences in all threesamples of Pteropus sp. which was indicated byvariations in 5 nucleotide base pairs in thesequences number 157, 160, 421, 427 and 652with 0.006 of genetic distance value. Phylogeneticof the 3 bat samples of Pteropus sp. with otherPteropus species was carried out by MEGAX.Phylogenetic analyses showed that the samplesstudied are bats of the genus Pteropus, but theexact species cannot be determined because thesamples were grouped in the same cluster duringphylogenetic tree construction. The most probable explanation for this observation is hybridization between two different Pteropus spesies and also it is assumed that the primersused are not capable to distinguish interspecificvariations of the bats from the Pteropus genusPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi interspesies kelelawar Pteropus sp. dan menjelaskan hubungan filogeni Pteropus sp. dengan spesies Pteropus lain yang terdata di GenBank berdasarkan Gen COI. Analisis sekuens menggunakan Geneious v5.6.4 dan menunjukkan adanya variasi interspesies sekuens gen COI pada ketiga sampel Pteropus sp. yang ditunjukkan oleh adanya perbedaan 5 pasang basa nukleotida pada urutan sekuens sampel nomor 157, 160, 421, 427 dan 652 dengan jarak genetik 0,006. Filogeni Ke-3 sampel kelelawar Pteropus sp. dengan spesies Pteropus lain dilakukan menggunakan MEGAX. Hasil filogeni menunjukkan bahwa sampel yang diteliti merupakan kelelawar dari genus Pteropus tetapi belum dapat dipastikan spesiesnya, karena ketika pohon filogeni dikonstruksikan membentuk satu klaster sendiri. Penjelasan dari proses tersebut adalah penyortiran garis keturunan yang tidak lengkap dan terj","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89030517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}