RefleksiPub Date : 2018-11-09DOI: 10.15408/REF.V16I1.10178
Syamsul Yakin
{"title":"Kritik Al-Ghazali Terhadap Aliran Bathiniyah Terkait Konflik Politik Sunni dan Syiah di Panggung Sejarah","authors":"Syamsul Yakin","doi":"10.15408/REF.V16I1.10178","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/REF.V16I1.10178","url":null,"abstract":"Respons aliran Bathiniyah terhadap kritik al-Ghazali bersumber dari karya polemik al-Ghazali, yaitu Fadhāih al-Bāthiniyyah wa Fadhāil al-Mustazhiriyyah. Karya al-Ghazali ini mendapat respons secara historis-kritis dari kalangan pendukung aliran Bathiniyah atau Syiah Ismailiyah, simpatisan, maupun para ilmuan. Terkait dengan penamaan Bathiniyah, misalnya, al-Ghazali dipandang kurang memahami konteks sosio-historis pada masanya. Karena jika yang dimaksud al-Ghazali adalah al-Bathiniyah, maka itu berarti bukan Ismailiyah. Alasannya, pada saat al-Ghazali menulis karya polemiknya, Ismailiyah di Iran di kenal dengan istilah al-Da’wah al-Hadiyah. Artikel ini selain menyajikan kritik al-Ghazali juga memberikan gambaran tentang respons balik aliran Bathiniyah. Karya al-Ghazali menuai kritik karena ditulis untuk merespons permintaan Khalifah Abbasiyah yang masih muda usia, yakni al-Mustazhir. Dia meminta al-Ghazali untuk mengarang sebuah buku dengan menggunakan dasar kekeliruan Syiah Ismailiyah atau aliran Bathiniyah. Bagi al-Ghazali, kampanye secara literar ini dilakukannya juga untuk membela kesultanan Saljuk yang Sunni yang terancan oleh aliran yang dibawa oleh Hasan al-Sabah tersebut. Tampaknya al-Ghazali ingin mengkompromikan Abbasiyah dan Saljuk yang keduanya Sunni untuk bersama-sama melawan aliran Bathiniyah yang Syiah.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":"16 1","pages":"105-130"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43604236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2018-11-09DOI: 10.15408/REF.V16I1.10176
Ahmad Farhan
{"title":"Studi Living Al-Qur’an Pada Praktek Quranic Healing Kota Bengkulu (Analisis Deskriptif Terhadap Penggunaan Ayat-ayat Al-Qur’an)","authors":"Ahmad Farhan","doi":"10.15408/REF.V16I1.10176","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/REF.V16I1.10176","url":null,"abstract":"Al-Qur’an adalah representasi dari penjelmaan pesan-pesan universal Tuhan kepada hamba, hadir dalam bentuk teks verbal yang teraplikasikan dengan simbol-simbol bunyi yang mewakili firman Allah swt kepada Nabi Muhammad saw dengan menggunakan bahasa Arab. Sebagai wahyu dan petunjuk hidup bagi manusia, setiap muslim harus membaca, mehamami isinya serta mengaplikasikannya dalam kehidupan. Pembacaan yang dilakukan tentunya akan melahirkan pemahaman yang setiap muslim satu sama lainnya cenderung tidak sama. Hal ini menjadi niscaya karena terkait perbedaan kemampuan dan intensitas dalam membacanya. Dari pemahaman yang berbeda tadi, masing-masing juga akan melahirkan perilaku yang beragam pula Studi Living Al-Qur’an pada Praktek Quranic Healing Kota Bengkulu (Analisis Deskriptif terhadap Penggunaan Ayat-ayat Al-Qur’an) sebagai bentuk tafsir al-Qur’an dalam praksis kehidupan, baik pada wilayah teologis filosofis, psikologis maupun kultural.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45970181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2018-11-09DOI: 10.15408/REF.V16I1.10177
Siti Fahimah
{"title":"Hermeneutika Hadis: Tinjauan Pemikiran Yusuf Al-Qordhowi dalam Memahami Hadis","authors":"Siti Fahimah","doi":"10.15408/REF.V16I1.10177","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/REF.V16I1.10177","url":null,"abstract":"Hadis sebagaimana al-Quran adalah teks yang dihasilkan dari masa lalu dan diperuntukkan untuk sepanjang masa, masa lalu dan juga masa kini. Dalam memahami produk masa lalu banyak metode agar pemahamannya bisa diperuntukkan demi kemaslahatan umat. Hermeneutika hadir sebagai metode baru untuk memahami teks produk masa lalu agar bisa diaplikasikan pada masa kini, didalam heremenutika dikenal yang nama nya tringual, yaitu bagaimana teks, konteks dan pengarang bisa bersatu untuk menghasilkan sebuah pemahaman yang ‘mirip’ dengan yang dimaksudkan oleh sang pembuat teks yaitu Allah(alquran) atau Nabi Muhammad (Hadis). Dalam memahami teks alquran sudah ditawarkan pemahaman dengan menggunakan metode heremeneutika dengan langkah-langkah yang jelas, begitu juga dengan Hadis, banyak cara dalam memahami hadis, diantaranya yang dikemukakan oleh Yusuf Qordhowi, beliau lebih menekankan pemahamana hadis pada maqashid as-syariah dan memperhatikan asbab wurud hadis serta berusaha menemukan signifikansi kontekstualnya. Dalam upaya memahami hadis, pola fikir al-Qordhowi telah terkonstruksi sedemikian rupa, sehingga beliau dalam memahami hadis selalu memperhatikan sisi internal dari hadis dengan tidak melupakan menggunakan pendekatan eksternal. Disinilah titik temu antara tujuan pemahaman hermeneutika dengan pehamahan hadis ala Yusuf Qordhowi.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46236302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2018-11-08DOI: 10.15408/ref.v15i1.9706
Idris Masudi
{"title":"Kontribusi Ushul Fiqh dalam Kajian Kritik Matn Hadith","authors":"Idris Masudi","doi":"10.15408/ref.v15i1.9706","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ref.v15i1.9706","url":null,"abstract":"This paper describes the theories of ushul fiqh as an approached in the study of hadith criticism matn and try to answer the question to what extent ushul accommodated by science musthalah al- Hadith . The findings from this study is that the theories of usul fiqh as Jam' al - riwayah , nasikh - mansukh , tarjih, and maqasid al - Sharia are important theories used by the experts of hadith, although in practice, sometimes there are different results among scholars of usul fiqh and hadith scholars in addressing honor a tradition that was born contradictory.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45096701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2018-11-08DOI: 10.15408/REF.V15I1.9707
M. Mujiburrahman
{"title":"Kritik Terhadap Pemahaman Ḥizb al-Taḥrīr Atas Hadis-Hadis Khilāfah","authors":"M. Mujiburrahman","doi":"10.15408/REF.V15I1.9707","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/REF.V15I1.9707","url":null,"abstract":"Tulisan ini menunjukkan kekeliruan Ḥizb al-Taḥrīr dalam memahami hadis-hadis Nabi saw yang diklaim memberikan legitimasi menyangkut keharusan menegakkan khilāfah. Tulisan ini juga sekaligus mengafirmasi kesimpulan beberapa sarjana Muslim, di antaranya adalah Alī‘Abd al-Rāziq, yang menyatakan tidak adanya teks-teks suci keagamaan yang mendasari keharusan menegakkan khilāfah.Secara referensial, tulisan ini berangkat dari kajian terhadap literatur hadis.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49613886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2018-11-08DOI: 10.15408/ref.v15i1.9703
Ferra Dwi Jayanti
{"title":"Reinterpretasi Ḥadīts Perintah Memukul Anak","authors":"Ferra Dwi Jayanti","doi":"10.15408/ref.v15i1.9703","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ref.v15i1.9703","url":null,"abstract":"This article offers a new interpretation of Ḥadīth that allows parents to hit and accomplishes violence towards their children if the children do not do the prayer. It shows that the word ḍaraba (hit) in the prayer order does not mean violence, but education by wise and gentle. Therefore the word ḍaraba has real and metaphorical meaning. While the order for violence as stated in the Prophet Ḥadīths is connected to punishment (ḥad.) Moreover, the history proves that the Prophet never conducted violence in his life, neither to hit anybody, unless in the war and punishment.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48317024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2018-11-08DOI: 10.15408/ref.v15i1.9704
M. Huda
{"title":"Paradigma Metode Pemahaman Hadis Klasik dan Modern: Perspektif Analisis Wacana","authors":"M. Huda","doi":"10.15408/ref.v15i1.9704","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ref.v15i1.9704","url":null,"abstract":"Tulisan ini mendiskusikan paradigma yang berada di balik metode pemahaman hadis klasik dan modern. Kesimpulan sementara, metode pemahaman hadis klasik –yang diwakili ilmu matan hadis, dibangun di atas dasar paradigma positivis, dan metode modern dibangun di atas paradigma konstruktivis. Penelitian juga mengarah kepada kesimpulan belum berkembangnya metode pemahaman hadis berdasar paradigma kritis. Dalam penelitian ini, dua variabel yang diteliti adalah ilmu matan hadis sebagai instrumen pemahaman yang populer dan pemahaman pemilahan peran Nabi berdasar maqāṣid al-sharī‘ah yang dikembangkan Ibn ‘Āshūr (1973 M.). Kedua variabel tersebut dipotret dalam kerangka pergeseran paradigma analisis wacana.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":"15 1","pages":"29-62"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45087797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2017-04-01DOI: 10.15408/REF.V16I1.9729
Abdul Malik Ghozali
{"title":"FENOMENA LGBT DALAM PERSPEKTIF HAM DAN DOKTRIN AGAMA (SOLUSI DAN PENCEGAHAN)","authors":"Abdul Malik Ghozali","doi":"10.15408/REF.V16I1.9729","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/REF.V16I1.9729","url":null,"abstract":"Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender movements are now a mondial phenomenon. The LGBT community has dared to show itself to the surface. Not only in the Western world alone, but LGBT excitement also rife in the homeland. The emergence of LGBT community in the midst of people's life raises pro and contra. Some people criticize the existence of the LGBT community, because it is considered a people with abnormal behavior and deviates from religious teachings. Others accept it as part of appreciating their exclusion in Human Rights. This study attempts to answer some key questions: What are the views of Islamic teachings and the Human Rights Charter on LGBT behavior? How can the human rights and religious doctrine match in solving this LGBT problem? What are the LGBT prevention solutions and solutions that can be done? To answer this question, research is done by studying religious texts be it the Qur'an or hadith, and the text of the Human Rights Charter. Both types of texts are examined in various approaches; theological, historical, philosophical, medical, tafsir, hermeneutical, jurisprudence and psychological. Content analisys method was initially performed on the text of the Qur'an and the hadith. Matan hadith explored by takhrij method and study of hadith text. From this study, it is concluded that LGBT behavior in religious doctrine is strictly prohibited. Likewise the Human Rights Charter can not justify LGBT behavior under the pretext of individual freedom. Because individual freedom is automatically limited by other individual freedoms and legislation. Treatment and prevention solutions can be done to LGBT behaviors. Because psychically, LGBT behavior is a psychiatric disease that can be treated and prevented.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47827346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2015-05-07DOI: 10.15408/ref.v15i1.9709
I. Rofiqoh
{"title":"Menafsir Ulang Kekristenan: Studi Atas Pandangan Keagamaan Tokoh-Tokoh pada Novel The Da Vinci Code","authors":"I. Rofiqoh","doi":"10.15408/ref.v15i1.9709","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ref.v15i1.9709","url":null,"abstract":"This article elucidates t he Da Vinci Code (DVC) by Dan Brown. DVC became one of the most phenomenal novel with the best selling in the world and became the subject of discussion amongits readers, including Christians scholars.Dealing with the novel, t here are three groups to response. First, the opinion believes that Jesus was just an ordinary man who descends from ‘ Merovongian dynasti ’ of Mary Magdalena , as the Holy Grail , and that opinion does not disseminate the belief. Second, as well as the first view, but this second group want s to spread the belief to the wider society. Third, the mainstream view that believes the crucifixtion of Jesus as the foundation of the Christian faith. Therefore, Jesus is a man and a God totally.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":"15 1","pages":"113-138"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67114012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RefleksiPub Date : 2015-01-01DOI: 10.15408/ref.v14i2.9652
Mujahiduddin Mujahiduddin
{"title":"Evaluating HTI’s Commitment of Peaceful Way in Promulgating Its Messages in the Democratic Indonesian State","authors":"Mujahiduddin Mujahiduddin","doi":"10.15408/ref.v14i2.9652","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ref.v14i2.9652","url":null,"abstract":"Artikel ini menjelaskan kemunculan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sejak tahun 1980an, di masa-masa demokrasi. HTI dengan menggunakan sarana demokrasi justru berupaya mendirikan kekhalifahan dengan implementasi hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari, tapi tidak dengan cara kekerasan, melainkan dengan damai. Walau demikian gerakan HTI ini ditengarai justru menghambat proses demokratisasi di Indonesia.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":"77 1","pages":"189-208"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67114239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}