Jhoni Sekolah, Tinggi Teologi Mawar, Saron Lampung
{"title":"Memahami Potensi Manusia yang Diciptakan Allah Segambar dan Serupa Dengan-Nya dalam Mengelola Bumi di Era Modern sebagai Upaya Mengurangi Angka Pengangguran","authors":"Jhoni Sekolah, Tinggi Teologi Mawar, Saron Lampung","doi":"10.62282/pj.v1i2.155-169","DOIUrl":"https://doi.org/10.62282/pj.v1i2.155-169","url":null,"abstract":"Allah menciptakan manusia sebagai gambar dan rupa Allah sendiri. Manusia yang diciptakan oleh Allah diberikan potensi dan mengembangkannya dalam mengusahakan, mengelola bumi sebagaimana manusia dijadikan oleh sebagai wakil-Nya. Namun, pada kenyataannya banyak dari populasi manusia yang saat ini belum memahami potensi yang ada pada dirinya. Hal ini tergambarkan dari betapa banyaknya pengangguran yang terjadi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian bagaimana potensi yang Allah berikan kepada manusia tidak hanya diterima dan terhenti saat manusia berada di Taman Eden, namun sampai di era modern saat ini potensi tersebut terus dikembangkan oleh manusia dan menciptakan peradaban baru bagi kehidupan manusia dan terus menerus dikembangkan serta melalui pemahaman yang baik akan potensi yang dimiliki dan didukung dengan teknologi mampu mengurangi angka pengangguran. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menjangkau berbagai sumber referensi kepustakaan sebagai sumber yang mendukung penelitian dan didukung dengan eksegesa kata pada ayat pembahasan tertentu. Peneliti menemukan bahwa manusia mampu menciptakan hal-hal baru, mampu memberikan kebaruan yang ada dan mampu mengembangkan apa yang sudah ada dengan potensi yang dimiliki oleh manusia sebagai gambar dan rupa Allah yang multitalen.","PeriodicalId":517850,"journal":{"name":"Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya","volume":" 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140992306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mangarimbun Gultom, Meliusu Gea, O. Harefa, dan O. Harefa
{"title":"Eskatologi dalam Agama Tradisional Parmalim: Implikasi bagi Keilmuan Alkitab dan Teologi di Sumatera Utara","authors":"Mangarimbun Gultom, Meliusu Gea, O. Harefa, dan O. Harefa","doi":"10.62282/pj.v1i2.122-136","DOIUrl":"https://doi.org/10.62282/pj.v1i2.122-136","url":null,"abstract":"Kepercayaan Parmalim pertama kali dikembangkan oleh kelompok Batak di Indonesia, sebagian besar di Sumatera Utara. Parmalim adalah agama budaya dengan kepercayaan dan ritual yang khas. Eskatologi memainkan peran penting dalam perspektif kehidupan dan kematian dalam agama tradisional Parmalim suku Batak di Indonesia. Pertanyaan utama penelitian adalah bagaimana gagasan eskatologi dalam kepercayaan Parmalim bersinggungan dengan nilai-nilai dan perspektif kontemporer. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi eskatologi dalam agama tradisional Parmalim dan menganalisis implikasinya bagi keilmuan Alkitab dan teologi di Sumatera Utara. Pendekatan penelitian ini adalah metode kualitatif dimana peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data. Keterlibatan peneliti secara langsung dalam proses pengumpulan data memungkinkan pengembangan pemahaman yang mendalam. Hasil studi ini mengungkapkan kompleksitas dan kekhasan eskatologi dalam agama Parmalim, yang mencakup konsep tentang kematian, kehidupan setelah kematian, dan kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam ritual dan praktik keagamaan. Implikasi dari temuan ini memperkaya pemahaman tentang pluralitas agama di Sumatera Utara dan menawarkan kontribusi yang berharga bagi keilmuan Alkitab dan teologi dalam konteks multikultural.","PeriodicalId":517850,"journal":{"name":"Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya","volume":"14 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140673799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Studi Tingkat Pemahaman, Anggota Persekutuan, Doa Alfa, Omega Kota, Kupang tentang, Konsep Gereja, dan Misi, Jeni Isak Lele, Daud Alfons, Pandie, Herlin Sunni, Lidia Nubatonis, Institut Agama, Kristen negeri Kupang
{"title":"Studi Tingkat Pemahaman Anggota Persekutuan Doa Alfa Omega Kota Kupang tentang Konsep Gereja dan Misi","authors":"Studi Tingkat Pemahaman, Anggota Persekutuan, Doa Alfa, Omega Kota, Kupang tentang, Konsep Gereja, dan Misi, Jeni Isak Lele, Daud Alfons, Pandie, Herlin Sunni, Lidia Nubatonis, Institut Agama, Kristen negeri Kupang","doi":"10.62282/pj.v1i2.111-121","DOIUrl":"https://doi.org/10.62282/pj.v1i2.111-121","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membahas tingkat pemahaman anggota Persekutuan Doa Alfa Omega Kota Kupang terhadap konsep gereja dan misi. Di mana banyak jemaat yang kurang memahami konsep gereja dan misi akibat rutinitas mengakses dunia digital. Persekutuan doa sering dianggap terpisah dari gereja, menyebabkan ketidakharmonisan dalam pelayanan misi gereja. Metode survei digunakan dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemahaman anggota mencapai 84,4 persen menandakan pemahaman yang baik tentang konsep gereja dan misi. Para peneliti disarankan untuk menggunakan metode yang sama dalam penelitian mereka untuk tema yang berbeda guna mengukur tingkat pemahaman anggota jemaat tentang topik tertentu yang dapat mendorong mereka dalam pelayanan Tuhan.","PeriodicalId":517850,"journal":{"name":"Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya","volume":"32 44","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140696844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Meretas Kebekuan, Hati Kiprah, Penyuluh Kristen, di Balik, Jeruji Lembaga, Pemasyarakatan Kelas, II A Kupang, Kurniawati Aseleo, Adriana I. S. Sole, Maya Katarina Manu
{"title":"Meretas Kebekuan Hati: Kiprah Penyuluh Kristen di Balik Jeruji Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kupang","authors":"Meretas Kebekuan, Hati Kiprah, Penyuluh Kristen, di Balik, Jeruji Lembaga, Pemasyarakatan Kelas, II A Kupang, Kurniawati Aseleo, Adriana I. S. Sole, Maya Katarina Manu","doi":"10.62282/pj.v1i2.99-110","DOIUrl":"https://doi.org/10.62282/pj.v1i2.99-110","url":null,"abstract":"Eksistensi Penyuluh Kristen dalam Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas IIA Kota Kupang sangat penting sebagai pemberi kesejukan bagi warga binaan. Rentannya gangguan dan masalah mental yang terjadi karena disebabkan perasaan bersalah dan terhakimi sehingga dibutuhkan kehadiran tokoh-tokoh yang mampu menyejukkan dan memberikan ketenangan batin, salah satunya dengan kehadiran Penyuluh Kristen bagi WBP yang menganut agama Kristen. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelusuri sejauh mana kiprah Penyuluh Kristen dalam pelayanan terhadap WBP pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kupang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini diketahui sebanyak 5 (lima) kegiatan yang dilakukan Penyuluh Kristen yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kupang yaitu membangun kerjasama dengan Instansi terkait, melaksanakan program pastoral konseling, melaksanakan program pemahaman Alkitab, melaksanakan kegiatan ibadah mingguan dan melaksanakan pemutaran film dan game. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peran Penyuluh Kristen sebagai pembina rohani telah melaksanakan fungsi sebagai Penyuluh Kristen. Namun, terdapat juga hambatan dalam pelaksanaan tugas tersebut, hambatan tersebut antara lain keterbatasan kewenangan, kurangnya ketegasan petugas LAPAS dan kurangnya kesadaran warga binaan.","PeriodicalId":517850,"journal":{"name":"Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya","volume":"5 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140283766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}