{"title":"Sayur Sebagai Inovasi Produk Camilan Baru Yang Berguna Sebagai Peningkatan Gizi Pada Anak-Anak","authors":"Suriyanti, Nurwahyuni","doi":"10.58738/publica.v2i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.58738/publica.v2i1.36","url":null,"abstract":"Indonesia banyak terdapat tanaman sayur yang beraneka ragam. Sayuran merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan untuk melengkapi nasi dan lauk pauk. Sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral sehingga sangat baik untuk di konsumsi. Puding merupakan hidangan penutup sekaligus camilan yang disukai banyak orang. Puding terbuat dari agar-agar dan susu. Puding sayur merupakan inovasi terbaru yang jarang ditemui di pasaran karena di pasaran banyak menjual puding yang berbahan dasar buah saja. Dengan demikian kami berinovasi untuk menciptakan puding sayur sebagai alternatif sayuran yang dapat membuat anak menyukai sayuran dan sayuran dapat dijadikan camilan . Inovasi baru ini juga dapat meningkat gizi anak karena berbahan dasar sayuran dan sayuran sangat dibutuhan oleh tubuh terutama anak-anak agar gizi pada anak tercukupi. Usaha pembuatan puding yang terbuat dari sayur wortel dan brokoli meningkatkan daya jual produk puding sayur. Usaha pembuatan produk puding sayur ini akan dipasarkan di wilayah Solo Raya dan akan dikembangkan diluar wilayah Solo Raya. Puding sayur memiliki peluang usaha yang cukup tinggi karena: (1) Banyaknya masyarakat terutama anak-anak menyukai makanan manis; (2) Bahan baku yang mudah didapat; (3) Alternatif pengganti sayur bagi anak yang tidak suka sayur; (4) Dalam pembuatan produk tidak harus memiliki keahlian khusus; (5) Dari kalangan remaja sampai orang tua bisa membuat produk ini; (6) Belum banyak yang menjual produk ini. Sasaran dari produk ini adalah anak-anak kecil dan remaja yang kurang suka dengan sayuran,terutama sayuran wortel dan brokoli, karena produk ini memiliki harga terjangkau dan memiliki khasiat yang besar.","PeriodicalId":517099,"journal":{"name":"PUBLICA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"94 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139896370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sayur Sebagai Inovasi Produk Camilan Baru Yang Berguna Sebagai Peningkatan Gizi Pada Anak-Anak","authors":"Suriyanti, Nurwahyuni","doi":"10.58738/publica.v2i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.58738/publica.v2i1.36","url":null,"abstract":"Indonesia banyak terdapat tanaman sayur yang beraneka ragam. Sayuran merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan untuk melengkapi nasi dan lauk pauk. Sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral sehingga sangat baik untuk di konsumsi. Puding merupakan hidangan penutup sekaligus camilan yang disukai banyak orang. Puding terbuat dari agar-agar dan susu. Puding sayur merupakan inovasi terbaru yang jarang ditemui di pasaran karena di pasaran banyak menjual puding yang berbahan dasar buah saja. Dengan demikian kami berinovasi untuk menciptakan puding sayur sebagai alternatif sayuran yang dapat membuat anak menyukai sayuran dan sayuran dapat dijadikan camilan . Inovasi baru ini juga dapat meningkat gizi anak karena berbahan dasar sayuran dan sayuran sangat dibutuhan oleh tubuh terutama anak-anak agar gizi pada anak tercukupi. Usaha pembuatan puding yang terbuat dari sayur wortel dan brokoli meningkatkan daya jual produk puding sayur. Usaha pembuatan produk puding sayur ini akan dipasarkan di wilayah Solo Raya dan akan dikembangkan diluar wilayah Solo Raya. Puding sayur memiliki peluang usaha yang cukup tinggi karena: (1) Banyaknya masyarakat terutama anak-anak menyukai makanan manis; (2) Bahan baku yang mudah didapat; (3) Alternatif pengganti sayur bagi anak yang tidak suka sayur; (4) Dalam pembuatan produk tidak harus memiliki keahlian khusus; (5) Dari kalangan remaja sampai orang tua bisa membuat produk ini; (6) Belum banyak yang menjual produk ini. Sasaran dari produk ini adalah anak-anak kecil dan remaja yang kurang suka dengan sayuran,terutama sayuran wortel dan brokoli, karena produk ini memiliki harga terjangkau dan memiliki khasiat yang besar.","PeriodicalId":517099,"journal":{"name":"PUBLICA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"96 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139893432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Untuk Peningkatan Kesehatan Di Desa Borisallo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa","authors":"Basri Modding, Suriyanti","doi":"10.58738/publica.v2i1.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.58738/publica.v2i1.35","url":null,"abstract":"Perkembangan tanaman berkhasiat obat saat ini sudah sangat maju sehingga penemuan obat dan teknologi baru yang maju menjadi solusi alternatif dalam pengembangan industri farmasi. Pekarangan yang sebagian besar tidak dimanfaatkan dengan baik, memiliki banyak keuntungan terutama dalam hal peningkatan pendapatan keluarga, misalnya digunakan sebagai rumah tinggal dan apotik, oleh karena itu perlu dikembangkan secara intensif. Sebuah teknologi sederhana yang harus diadopsi untuk membawa manfaat luas bagi masyarakat, tidak hanya dalam proses swasembada pangan, tetapi juga swasembada kesehatan melalui pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA identik dengan jamu, dimana bahan baku pembuatan jamu yang mendominasi rasa pahit, tidak memiliki nilai estetika dan jarang digunakan. Hal ini menyebabkan sulitnya mengembangkan nilai tanaman obat keluarga. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami latar belakang masyarakat dengan memahami latar belakang TOGA, menanam tanaman TOGA dan memanfaatkannya untuk merevitalisasi program TOGAkhususnya di desa bontokassi. Kegiatan bakti sosial ini kemudian dilakukan dengan kegiatan penyuluhan manfaat jamu, penanaman tanaman TOGA yang benar dan benar, serta penanaman beberapa tanaman obat keluarga di halaman kantor pos desa TOGA. Dari kegiatan amal tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat fasilitas TOGA dan kegunaan berbagai fasilitas TOGAserta keterbatasan penggunaan lahan milik warga belumlah lengkap.","PeriodicalId":517099,"journal":{"name":"PUBLICA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139897114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}