VoicePub Date : 2023-12-15DOI: 10.54636/teologi.v3i2.90
C. Poli, Bara Izzat Wiwah Handaru, Tita Delila Tukunang
{"title":"ANALISA 1 TESALONIKA 4:13-14: PERANAN GEREJA TERHADAP PERKABUNGAN JEMAAT","authors":"C. Poli, Bara Izzat Wiwah Handaru, Tita Delila Tukunang","doi":"10.54636/teologi.v3i2.90","DOIUrl":"https://doi.org/10.54636/teologi.v3i2.90","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah menemukan prinsip perkabungan atas kematian menurut teks 1 Tesalonika 4:13-14, menganalisis dinamika jemaat dalam konteks perkabungan, dan menguraikan peran gereja terhadap jemaat yang berkabung akibat kematian. Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini akan menyajikan data berupa deskripsi suatu konsep teori, pertanyaan hipotesis mengenai status subjek penelitian yaitu teks ayat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis peranan gereja terhadap perkabungan jemaat. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksegese studi Alkitab, software Alkitab dan kajian literatur teologi. Penelitian ini menemukan gereja, sebagai entitas spiritual dan sosial, memegang peran penting dalam mendukung jemaat dalam menghadapi kesedihan atas kematian. Gereja memiliki kapasitas untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi perkabungan. Paulus dalam 1 Tesalonika 4:13-14 memberikan pengajaran mengenai pengharapan akan kebangkitan orang mati di dalam Kristus ketika kedatangan Yesus, sebagai dasar penghiburan atas kematian orang percaya. Tantangan dalam perkabungan dapat menjadikan jemaat kehilangan pengharapan sebagai orang percaya. Penelitian ini diharapkan mampu memandu Gereja dalam memahami serta menanggapi kebutuhan jemaat yang sedang berduka, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih baik sesuai dengan konteks dan kebutuhan mereka.","PeriodicalId":507641,"journal":{"name":"Voice","volume":"585 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139178668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
VoicePub Date : 2023-12-15DOI: 10.54636/teologi.v3i2.60
Gian Gideon Akin
{"title":"PERSPEKTIF PENDIDIKAN KRISTEN DALAM MENGHADAPI QUARTER-LIFE CRISIS PADA USIA DEWASA AWAL","authors":"Gian Gideon Akin","doi":"10.54636/teologi.v3i2.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.54636/teologi.v3i2.60","url":null,"abstract":"Quarter-life crisis merupakan fase di mana seseorang merasa cemas terhadap kehidupannya di masa mendatang. Masa transisi dari remaja menuju dewasa memiliki beberapa tantangan yang tentunya berbeda dibandingan dengan proses perkembangan sebelumnya. Ketika seseorang berkembang menuju usia yang lebih matang, mereka akan menghadapi kehidupan baru seperti pekerjaan, status pernikahan, dan perubahan mindset. Fase ini sering menimbulkan rasa stres bagi beberapa orang. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah alternatif solusi untuk membentuk mindset supaya orang-orang di usia dewasa muda dapat menghadapinya dengan pola pikir yang benar. Peneliti akan menggunakan pendekatan psikososial untuk mengidentifikasi permasalah ini dan memberikan perspektif dari pendidikan Kristen. Artikel dengan judul Perspektif Pendidikan Kristen dalam Menghadapi Quarter-Life Crisis pada Usia Dewasa Awal menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan referensi dari sepuluh penelitian yang sudah dilakukan dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil dari penelitian ini melaporkan bahwa perspektif kekristenan diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi quarter-life crisis supaya setiap orang dewasa dapat menyadari bahwa krisis emosi yang dirasakan dapat diatasi oleh dirinya sendiri karena merekalah yang memutuskan untuk memilih arah dari rencana hidupnya.","PeriodicalId":507641,"journal":{"name":"Voice","volume":"308 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139178353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
VoicePub Date : 2023-12-15DOI: 10.54636/teologi.v3i2.87
Maichel Natalando Damanik, Gandi Wibowo, Maria Benedicta Dian Savitri
{"title":"MAKNA KEBERSAMAAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT BAGI PENGANUT UGAMO MALIM DAN KRISTEN PROTESTAN DI CIPAYUNG","authors":"Maichel Natalando Damanik, Gandi Wibowo, Maria Benedicta Dian Savitri","doi":"10.54636/teologi.v3i2.87","DOIUrl":"https://doi.org/10.54636/teologi.v3i2.87","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami makna kebersamaan sosial dalam masyarakat yang diemban oleh pengikut Ugamo Malim dan Kristen Protestan. Kebersamaan sosial diartikan sebagai interaksi, keterlibatan, dan hubungan antarindividu dalam suatu kelompok masyarakat. Melalui metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini berfokus pada dua komunitas berbeda, yaitu pengikut Ugamo Malim dan Kristen Protestan. Langkah-langkah metodologis melibatkan pengumpulan data melalui wawancara mendalam sebagai instrumen utama. Wawancara dilakukan dengan tiga narasumber dari masing-masing pihak Ugamo Malim dan pihak Kristen Protestan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang konsep kebersamaan sosial. Data kualitatif yang terkumpul akan dianalisis dengan cermat untuk mengidentifikasi pola-pola, nilai-nilai, dan keyakinan yang membentuk makna kebersamaan sosial dalam kedua komunitas tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana pengikut Ugamo Malim dan Kristen Protestan memaknai dan mengalami kebersamaan sosial. Perbandingan antara dua kelompok ini diharapkan dapat mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam persepsi, praktik, dan nilai-nilai yang melandasi kebersamaan sosial. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman lintas budaya tentang pentingnya kebersamaan sosial dalam membentuk solidaritas dan kohesi masyarakat.","PeriodicalId":507641,"journal":{"name":"Voice","volume":"675 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139178635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}