{"title":"SERANGGA PENGUNJUNG ROTAN JERNANG (Daemonorops spp.) DI DESA PEMATANG BALAM, KECAMATAN HULU PALIK, KABUPATEN BENGKULU UTARA","authors":"Nurwiyoto, Nasral, Meza Trianda","doi":"10.36085/jrips.v3i1.6196","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jrips.v3i1.6196","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis serangga pengunjung rotan jernang di Desa Pematang Balam, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara. Sangat sedikitnya referensi tentang jenis serangga pengunjung rotan jernang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menjelajah seluruh area kebun rotan jernang seluas satu hektar. Penangkapan serangga dilakukan dengan menggunakan insect net dan jenis serangga yang tertangkap dimasukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan, dan penangkapan serangga kupu-kupu dimasukkan ke dalam amplop papilot. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret 2022 pada waktu pagi hari dan siang hari. Jenis serangga yang ditangkap diidentifikasi di Laboratorium Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Hasil penelitian ditemukan 16 jenis serangga yang tergolong ke dalam delapan famili, dengan individu jenis serangga yang paling banyak ditemukan adalah jenis semut rangrang (Oecophylla smaragdina), dan individu jenis serangga yang paling sedikit ditemukan adalah jenis ngengat (Amplypterus panopus). Faktor ekologi yang tercatat adalah suhu udara antara 27oC-29oC, kelembaban udara antara 85%-87%, dan intensitas cahaya antara 625 lux – 637 lux. \u0000 \u0000Kata kunci : Jenis serangga, Rotan jernang, Faktor ekologi, Bengkulu Utara.","PeriodicalId":477729,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS)","volume":"133 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140485025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INVENTARISASI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI KECAMATAN TAMBUN UTARA, KABUPATEN BEKASI","authors":"Karenina, Devi anugrah, Rahmi","doi":"10.36085/jrips.v3i1.6194","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jrips.v3i1.6194","url":null,"abstract":"Indonesia mempunyai jenis flora dan fauna dengan persebaran yang sangat tinggi dan Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan tumbuhan Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat tradisional di Kabupaten Bekasi Kecamatan Tambun Utara. Inventarisasi tumbuhan obat di Kabupaten Bekasi Kecamatan Tambun Utara sebelumnya belum pernah ada penelitian di daerah tersebut, karena itu meneruskan pengetahuan tentang tumbuhan obat di daerah dengan cara mendokumentasikan nama tumbuhan, manfaat dari tumbuhan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021. Penelitian ini dilaksanakan delapan desa di Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif dengan cara pengumpulan data. Observasi yang dilakukan di lapangan dengan menggunakan metode jelajah (crulse method). Kabupaten Bekasi merupakan wilayah dengan perbatasan Jakarta, Karawang dan Bogor. Kabupaten Bekasi mempunyai luas 127.388 Ha yang terbagi menjadi 30 kecamatan, 245 desa dan 8 kelurahan. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 12.378 orang, untuk luas dareh Tambun Utara sekitar 3.442 Ha. Hasil penelitian ditemukan pada Kecamatan Tambun Utara sebanyak 129 jenis tumbuhan obat dan 58 family. Desa yang paling banyak ditemukan adalah desa Jejalen Jaya. Family yang paling banyak digunakan yaitu family zingiberaceae. Organ yang paling banyak digunakan adalah daun. Teknik pengolahan yang paling banyak dengan cara direbus 44%, ditumbuk 12%, dihaluskan 12%, ditumbuk 10%, diseduh 8%, diparut 4%, dipotong 3%, dikeringkan 2%, diperas 1%, dijus 1%. \u0000 \u0000Kata kunci : Inventarisasi, tumbuhan obat, kabupaten bekasi","PeriodicalId":477729,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS)","volume":"405 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140479847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW BERBASIS BOOKLET MAKROINVERTEBRATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMA NEGERI 7 KOTA BENGKULU","authors":"Salmeri Salmeri","doi":"10.36085/jrips.v3i1.6192","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jrips.v3i1.6192","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan mendeskripsikan aktivitas guru, peserta didik, serta hasil belajar \u0000psikomotorik dan kognitif peserta didik melalui penerapan model Cooperative Learning tipe \u0000Jigsaw menggunakan booklet makroinvertebrata. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan \u0000kelas dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan sebanyak 2 siklus yang tiap \u0000siklusnya terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah \u0000guru dan peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 7 Kota Bengkulu tahun ajaran 2022/2023. \u0000Data dikumpulkan dengan cara observasi dan tes serta menggunakan instrumen penelitian \u0000berupa lembar observasi dan lembar tes. Hasil analisis aktivitas guru siklus I diperoleh nilai 47,5 \u0000(baik) dan siklus II 52 (baik). Hasil analisis aktivitas peserta didik siklus I diperoleh nilai 46 \u0000(baik) dan siklus II 51,5 (baik). Analisis hasil belajar psikomotorik siklus I diperoleh nilai 10 \u0000(cukup) dan siklus II diperoleh nilai 13 (baik). Hasil belajar kognitif siklus I sebesar 72, 22 % \u0000(belum tuntas) dan siklus II 83,33% (tuntas). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa \u0000penerapan model Cooperative Learning tipe Jigsaw menggunakan booklet makroinvertebrata \u0000mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas X MIPA 2 SMA Negeri 7 \u0000Kota Bengkulu. \u0000Kata Kunci: Cooperative Learning Tipe Jigsaw, Booklet, Makroinvertebrata, Hasil Belajar.","PeriodicalId":477729,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS)","volume":"65 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140481816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMPOSISI DAN STRATIFIKASI TUMBUHAN TINGKAT POHON PADA HABITAT Rafflesia arnoldii, R.Br DI HUTAN BUKIT DAUN KABUPATEN KEPAHIANG","authors":"Dettya Nizsa Kania, Pariyanto Pariyanto, Santoso","doi":"10.36085/jrips.v3i1.6197","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jrips.v3i1.6197","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di hutan lindung bukit daun kabupaten kepahiang pada bulan januari februari 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah komposisi dan stratifikasi tumbuhan tingkat pohon pada habitat Rafflesia arnoldii di hutan bukit daun kabupaten kepahiang. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan pembuatan plot pengamatan menggunakan bunga Rafflesia atau minimal inangnya yaitu Tetrastigma sebagai pusat plot. Jumlah plot pengamatan sebanyak 12 plot. Hasil penelitian menunjukan pada luas area 0,48 Ha ditemukan pada tingkat pohon(20mx20m) sebanyak 50 individu yang terdiri dari 19 spesies yang termasuk kedalam 14 famili dan luas area 0,12Ha pada tingkat tiang/pole(10mx10m) ditemukan sebanyak 37 individu yang terdiri dari 11 spesies yang termasuk kedalam 10 famili. Indeks nilai penting (INP) tertinggi pada tingkat pohon yaitu Lithocarpus glaber dengan (INP = 78,61%), Phoebe hunanensis dengan INP = 38,60%, dan Myristica yunnanensis dengan (INP =24,88%), nilai terendah adalah Siparuna cuspidata dengan (INP = 5,04%). Sedangkan indeks nilai penting (INP) pada tingkat tiang/pole adalah Lithocarpus glaber (INP= 75,74%), Phoebe hunanensis (INP= 57,08%%), Myristica yunnanensis (INP=43,87%), Mingquartia guianensis (INP=25,96%),dan Artocarpus elasticus (INP=20,58%), nilai terendah yaitu Artocarpus heterophyllus dengan (INP = 8,00%). Indeks keragaman jenis untuk tingkat pohon 2,546, tingkat tiang/pole didapatkan nilai 2,057. \u0000 \u0000Kata Kunci : Komposisi, Stratifikasi,Pohon, Rafflesia arnoldii, R.Br","PeriodicalId":477729,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS)","volume":"74 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140481604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MODEL PEMBELAJARAN PJBL DAN PBL PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 02 SEBERANG MUSIv","authors":"Jalaluddin Mahali","doi":"10.36085/jrips.v3i1.6195","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jrips.v3i1.6195","url":null,"abstract":"Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) di SMP Negeri 02 Seberang Musi. Jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak 2 kelas. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampel. Kelas dibagi menjadi 3 kelas secara purposive sampling. Desain penelitian menggunakan non-equivalent control group pretest-posttest design. Pengumpulan data menggunakan lembar tes kemampuan pemecahan masalah. Data dianalisis menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) serta pembelajaran Konvensional. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik digunakan dalam Kemampuan Pemecahan Masalah dibandingkan model Project Based Learning (PjBL) dan konvensional pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 02 Seberang Musi. \u0000 \u0000Kata kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, PjBL, PBL","PeriodicalId":477729,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS)","volume":"101 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140481750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN INSEKTOFORA (Nepenthes sp) DI KAWASAN HUTAN BATIKNAU, BENGKULU UTARA","authors":"Rusdi Hasan, Lilis Suryani, Nopriyeni","doi":"10.36085/jrips.v3i1.6193","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jrips.v3i1.6193","url":null,"abstract":"Batiknau merupakan kawasan hutan sekunder yang kaya akan berbagai jenis vegetasi. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis Nepenthes sebagai tumbuhan \u0000insektivora yang memiliki modifikasi daun menjadi bentuk yang sangat menarik di kawasan hutan \u0000tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode jelajah pada lokasi penelitian yang merupakan \u0000habitat tumbuhan Nepenthes. Hasil penelitian menunjukkan bahawa kawasan hutan Batiknau, \u0000Bengkulu Utara memiliki lima jenis Nepenthes, yaitu Nepenthes gracilis, Nepenthes gracilis var. \u0000angustifolia, Nepentes gracilis var. arenaria, Nepenthes gracilis var. elongata, Nepenthes gracilis \u0000var. lower pitcher, Nepenthes gracilis var. xneglecta, Nepenthes khasiana, Nepenthes mirabilis, \u0000Nepenthes mirabilis var. echinostoma, Nepenthes mirabilis var. smilesii, Nepenthes mirabilis var. \u0000anamensis, Nepenthes mirabilis var. exotica, Nepenthes rafflesiana var. alata, Nepenthes \u0000reinwardtiana. \u0000Kata kunci : Insektivora, keanekaragaman, Nepenthes.","PeriodicalId":477729,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS)","volume":"92 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140480476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}