Chesya Sera De Claresya, Raldi Hendrotoro Seputro Koestoer, Widodo Setiyo Pranowo, Andri Cahyadi
{"title":"Pemodelan Pergerakan Tumpahan Minyak Sebagai Upaya Mitigasi Dampak Lingkungan di Perairan Lampung Timur, Indonesia","authors":"Chesya Sera De Claresya, Raldi Hendrotoro Seputro Koestoer, Widodo Setiyo Pranowo, Andri Cahyadi","doi":"10.15578/jkn.v18i1.12382","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkn.v18i1.12382","url":null,"abstract":"Kegiatan eksploitasi dan eksplorasi migas seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan sekitar, salah satunya tumpahan minyak. Pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak dapat berasal dari kegiatan pelayaran, kegiatan pelabuhan, dan kegiatan usaha migas. PT PGN LNG Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi bertugas mengoperasikan FSRU (Floating Storage Regasification Unit) yang terletak di + 21km dari lepas pantai Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Untuk memenuhi kebutuhan operasional, FSRU melakukan bongkar muat BBM di tengah laut dengan metode STS (Ship to Ship). Proses bongkar muat di tengah laut cenderung meningkatkan risiko pipa pecah, pipa bocor, dan kecelakaan akibat kesalahan manusia. Penelitian ini dilakukan untuk memitigasi penanganan tumpahan minyak untuk meminimalkan dampak lingkungan dengan memperkirakan prediksi rute tumpahan minyak berdasarkan variasi angin musim yang terjadi di sekitar wilayah operasional PT. PGN LNG Indonesia. Hasil estimasi pemodelan menunjukkan arah pergerakan tumpahan minyak di Musim Timur didominasi ke arah barat, barat daya, dan barat laut serta berdampak ke area tambak, mangrove, dan permukiman di Kecamatan Labuhan Maringgai. Pada musim lainnya, hasil menunjukkan arah pergerakan tumpahan minyak tidak mencapai daratan Sumatera dan di sepanjang garis Laut Jawa. Kedepannya, penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan strategis dalam menentukan rencana mitigasi tumpahan minyak dengan menentukan area prioritas dalam penanganan tumpahan minyak.","PeriodicalId":471195,"journal":{"name":"Jurnal Kelautan Nasional","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135245192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemodelan Spasial Genangan Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Selatan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur","authors":"Zainul Hidayah, Sastra Ardi Agamis Ilhami, Abdurrahman As-Syakur, Dwi Budi Wiyanto, Harish Wirayuhanto","doi":"10.15578/jkn.v18i1.10796","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkn.v18i1.10796","url":null,"abstract":"Kenaikan muka air laut menjadi fenomena alam yang tidak dapat dihindari sebagai dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim. Akumulasi kenaikan muka air laut, air pasang dan penurunan muka air tanah menjadi penyebab terjadinya banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan pemodelan spasial Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan trend kenaikan muka air laut untuk mengetahui luas genangan serta mengidentifikasi dampak yang terjadi akibat banjir rob terhadap tutupan lahan di kawasan pesisir selatan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Data pasang surut yang diambil mulai tahun 2014 hingga tahun 2020 diolah menggunakan metode Least Square untuk mengetahui nilai harmonik pasang surut. Kecenderungan terjadinya Sea Level Rise (SLR) diketahui dengan menganalisis anomali tinggi permukaan laut dari data hasil pengukuran satelit altimetri yang berasal dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dengan cakupan data dari tahun 1992 hingga tahun 2021 untuk perairan regional Indonesia. Pemodelan spasial menggunakan SIG dilakukan untuk mengetahui luas genangan dan tutupan lahan yang terdampak. Hasil analisis menunjukkan kenaikan muka air laut rata-rata sebesar 4,3 ± 0,4 mm/tahun maka diprediksi terjadi kenaikan MSL di perairan pesisir Tulungagung dari 1,999 meter pada tahun 2020 menjadi 2,7735 meter pada tahun 2200. Luas tutupan lahan pesisir yang tergenang pada akhir pemodelan diperkirakan mencapai 139,13 Ha. Kenaikan muka air laut diperkirakan membawa dampak terhadap lingkungan pesiisr di lokasi studi, karena akan menimbulkan banjir rob yang menggenahi pesisir pantai, pemukiman sawah dan tambak.","PeriodicalId":471195,"journal":{"name":"Jurnal Kelautan Nasional","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135245193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}