Bayu Pratomo, Agung Rafiul Naldi Tanjung, Dini Aryska, Chelvin Van Roy Ginting
{"title":"Growth Response of Mucuna bracteata with the Application of Local Micro Organisms (LMO) of Banana Weevil","authors":"Bayu Pratomo, Agung Rafiul Naldi Tanjung, Dini Aryska, Chelvin Van Roy Ginting","doi":"10.56211/tabela.v2i1.461","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v2i1.461","url":null,"abstract":"This research aims to determine the effect of concentration and duration immersion giving LOM banana weevil against the gowth of Mucuna bracteata. The research was conducted in the garden of Jalan Setia Bangun Pasar III, Sei Beras Sekata, Kecamatan sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra utara and continued in the laboratory of the Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI). This research was started in April-June 2020. This study used a randomized complete block design (RCBD) factorial. The first factor was the concentration of local microorganisms (LMO) of Banana Weevil consisting of 4 levels, namely: Without treatment, 15%, 30%, 45%. The second factor. The duration of immersion consists of 4 levels, namely: No immersion time, 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes. Observation data were analyzed usingDuncan's Multiple Range Test with a significant 5%. The results showed that the LMO concentration of banana weevil was effective in increasing the gowth of the number of leaves 39.77, tendril length 83.14 cm, shoot fresh weight 28.54 g, and shoot dry weight 6.03 g. The duration of soaking had a significant effect on the highest number of leaves at week 3 (9.63 pieces). The interaction application of banana weevil concentration and soaking time affected the number of root nodules (40.50 gains) and root dry weight (0.73) g of theplant Mucuna bracteata.","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"46 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140457873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wardatul Husna Irham, Sri Wahyuna Saragih, Sulthon Parinduri, Maichal Timoty Sitepu, Siswo Nelson Purba Tua
{"title":"Reaksi Tanah Akibat Perbedaan Perlakuan Lingkungan","authors":"Wardatul Husna Irham, Sri Wahyuna Saragih, Sulthon Parinduri, Maichal Timoty Sitepu, Siswo Nelson Purba Tua","doi":"10.56211/tabela.v2i1.445","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v2i1.445","url":null,"abstract":"Tanah merupakan salah satu media yang sangat penting bagi tumbuhan. Tanaman dapat tumbuh di beberapa tempat seperti di tanah gambut, tanah salin, dan tanah pasang surut yang mana tanah tersebut digolongkan sebagai lahan marginal yang memiliki karakteristik fisik dan kimia tanah yang secara langsung mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tanah sebagai sumberdaya alam yang dipergunakan untuk kelangsungan hidup manusia, hewan maupun tumbuhan, tentu memberikan dampak terhadap kualitas tanah. Penggunaan tanah menjadi lahan pertanian, pemukiman maupun perkebunan tentu mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda dari lingkungannya yang dalam hal ini dimungkinkan mempengaruhi reaksi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi reaksi tanah akibat perlakuan lingkungan yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, reaksi tanah diamati dari pH tanah yang diambil dari dari beberapa lokasi. Metode pada penelitian ini meliputi pengumpulan sampel tanah dan penetapan pH tanah dengan cara elektrometri yang menggunakan alat pH meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH tanah vegetasi 6,2; pH tanah bakaran 7,8; pH tanah sawah 5,8; pH tanah organik 6,4; pH tanah pantai 6,2 dengan rentang kriteria pH sedang hingga tinggi dengan reaksi agak masam hingga agak alkalis.","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"60 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140497234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perkebunan Sagu berbasis Kearifan Lokal dalam Mengelola dan Mewujudkan Pertanian Sagu Berkelanjutan","authors":"Lili Dahliani","doi":"10.56211/tabela.v2i1.441","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v2i1.441","url":null,"abstract":"Perubahan iklim global mencakup periode kekeringan yang berkepanjangan, curah hujan yang tinggi, serangan hama, dan wabah penyakit yang mengancam stabilitas pasokan pangan. Namun, Indonesia memiliki sagu, sumber pangan yang menjanjikan terkait dengan ketahanan pangan. Meskipun kandungan patinya tinggi, Sagu dapat bertahan hidup di iklim yang tidak bersahabat seperti rawa dan lahan gambut. Oleh karena itu, pengelolaan perkebunan sagu yang berkelanjutan memerlukan pertimbangan lingkungan, ekonomi, sosial, dan kelembagaan. Studi ini mengkaji pola pertumbuhan perkebunan sagu dan sistem pengetahuan adat yang dapat membantu mempertahankannya. Penelitian ini menggunakan strategi kualitatif Systematic Literature Review (SLR) untuk mengkaji artikel jurnal yang relevan dari tahun 2013-2023. Literaturnya berasal dari Google Scholar dan Harzing Publish or Perish. Penelusuran literatur meliputi “Perkebunan Sagu”, “Keberlanjutan”, “Kearifan Lokal”, dan “Dampak Menguntungkan Perkebunan Sagu”. Penelitian menunjukkan bahwa produktivitas yang rendah, kelembagaan petani yang buruk, dan kebijakan yang tidak mendukung menghambat pertumbuhan perkebunan sagu. Praktik pengelolaan sagu berbasis pengetahuan masyarakat adat meningkatkan kelangsungan kebun dalam jangka panjang. Hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai sektor perkebunan sagu. Menciptakan perkebunan sagu berkelanjutan dengan menggunakan kearifan lokal disarankan untuk penelitian lebih lanjut. Model pengembangan sagu harus berkelanjutan dan berdasarkan pemahaman masyarakat adat.","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"11 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140503507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Metode Life Cycle Assessment (LCA) Dalam Penilaian Dampak Lingkungan Industri Kelapa Sawit Untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan","authors":"Maisarah Maisarah, Rahmad Dian","doi":"10.56211/tabela.v2i1.452","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v2i1.452","url":null,"abstract":"Konsumsi energi dan penghasilan emisi gas rumah kaca telah menghasilkan peningkatan polutan ke lingkungan dari limbah kegiatan industri, salah satunya industri kelapa sawit yang sangat masif di Indonesia. Life Cycle Assessment (LCA) atau Penilaian Siklus Hidup merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari proses produksi pada industri kelapa sawit. Industri kelapa sawit dapat memberikan dampak terhadap lingkungan, seperti pencemaran udara akibat mesin, pencemaran air dan tanah akibat penggunaan pupuk dan pestisida, serta konsumsi air yang berlebihan. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan menilai dan mendeteksi pada tahapan mana di industri kelapa sawit yang menjadi kontributor utama. Artikel ini memaparkan penerapan LCA pada sektor perkebunan kelapa sawit sebagai pendukung pengambil keputusan. Pendekatan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis Item (PRISMA) digunakan untuk mengidentifikasi, menyaring, dan memasukkan artikel yang relevan. Mengidentifikasi artikel terkait penilaian siklus hidup di sektor perkebunan kelapa sawit yang memenuhi syarat untuk analisis menjadi salah satu metode penulisan. Temuan menunjukkan bahwa tren penelitian tentang LCA di sektor perkebunan kelapa sawit terbagi atas subsistem perkebunan kelapa sawit dan industri pabrik kelapa sawit. Dampak lingkungan yang ditemukan dalam artikel tersebut adalah parameter global warming potential (GWP dan asidifikasi. Didapatkan hasil bahwa penilaian LCA dapat menjadi salah satu pendukung pengambilan keputusan dengan berorientasi pada dampak lingkungan negatif terkecil yang dihasilkan dari suatu proses. Didapatkan bahwa pada industri kelapa sawit tahapan yang menghasilkan GWP terbesar ialah proses pemupukan dan pengelolaan limbah POME, sehingga pengambilan keputusan kedepannya dapat mempertimbangkan proses tersebut.","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"80 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140503556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Manakane, Heinrich Rakuasa, Philia, Christi Latue
{"title":"Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Identifikasi Perubahan Tutupan Lahan di DAS Marikurubu, Kota Ternate","authors":"S. Manakane, Heinrich Rakuasa, Philia, Christi Latue","doi":"10.56211/tabela.v1i2.301","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i2.301","url":null,"abstract":"\u0000\u0000\u0000\u0000Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat, tentunya berpengaruh terhadap kebutuhan dan ketersedian lahan di DAS Marikurubu, Kota Ternate. Dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistim infomasi geografis kita dapat mengidentifikasi dan menganalsis perubahan tutupan lahan di DAS Marikurubu dengan menggunakan data citra satelit. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Landsat 4-5 TM C2 L2 tahun 2003 untuk analisisi tutupan lahan tahun 2003, dan Landsat 8-9 OLI/TIRS C2 L2 tahun 2013 untuk analisisi tutupan lahan tahun 2013 dan 2023 dengan mengacu pada standar klasifikasi tutupan lahan berdasarkan SNI-2010 yang dilakukan dengan interpertasi dan digitasi yang dilakukakn secara visiual di software Arc GIS 10.8. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan terbangun di DAS Marikurubu, Kota Ternate mengalami pertambahan luasan pada periode 2003-2013-2023. Pada tahun 2003 memiliki prsentase luasan sebesar 44, 58%, tahun 2013 sebesar 49,60% dan pada tahun 2023 sebesar 51,74% dari total luasan di DAS Marikurubu. Hal ini tentunya berbeda dengan kelas tutupan lahan lainnya yang mengalami penurunan luasan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya penataan ruang kedepannya di Daerah Aliran sungai (DAS) Marikurubu, Kota Ternate kedepannya.\u0000\u0000\u0000\u0000\u0000 ","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114865132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tuty Ningsih, Inggrid Ovie Yosephine, Subakti P. Butar-Butar
{"title":"Manajemen Pemupukan Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Afdeling I Kebun Tanah Raja PT Bakrie Sumatera Plantations","authors":"Tuty Ningsih, Inggrid Ovie Yosephine, Subakti P. Butar-Butar","doi":"10.56211/tabela.v1i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i2.269","url":null,"abstract":"Manajemen Pemupukan merupakan rangkaian proses kegiatan pemupukan dimulai dari perencanaan, pembagian tugas dan fungsi karyawan, pelaksanaan dan pengendalian. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan memahami manajemen pemupukan tanaman menghasilkan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berdasarkan fungsi manajemen dan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi di Lapangan. Penelitian dilakukan di Afdeling I kebun Tanah Raja PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) pada bulan April – Juli 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif dengan mengumpulkan data primer dari kuesioner melalui wawancara dan mengamati fenomena di lapangan dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Manajemen pemupukan Tanaman menghasilkan kelapa sawit terdiri atas: (a) Perencanaan (Planning) yang meliputi penyusunan RKAP, pengambilan contoh daun (KCD), rekomendasi pemupukkan, persiapan lapangan, peralatan dan pengangkutan. (b) Organisasi (Organizing) merupakan pembagian pekerjaan untuk pemupukan yang berjumlah 17 tenaga kerja dan terdiri atas 10 tenaga kerja penabur, 5 tenaga kerja pengecer dan 2 tenaga kerja bongkar muat. (c) Pelaksanaan (Actuating) yang kegiatannya terdiri atas persiapan pemupukan dan aplikasi pemupukan. (d) Pengawasan (Controlling) yaitu asisten Afdeling di bantu oleh mandor perawatan mengawasi langsung kegiatan pemupukansecara rinci dan menyeluruh. (2) Fenomena yang terjadi dilapangan adalah pengaplikasian pupuk ke tanaman kelapa sawit belum sesuai dengan rekomendasi pemupukan hal ini disebabkan karena adanya penggunaan pupuk majemuk (NPK) diluar dari rekomendasi pemupukan dan kurangnya ketersedian pupuk di gudang dikarenakan proses pengiriman pupuk yang lama dari kantor pusat.","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"125 33","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120819142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Respons Pertumbuhan Mucuna bracteata DC. terhadap Aplikasi Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu","authors":"Bayu Pratomo, Aremi Evanta Tarigan, Sakiah Sakiah, Wikka Sasvita, Aisar Novita","doi":"10.56211/tabela.v1i2.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i2.309","url":null,"abstract":"Perbanyakan mucuna merupakan bagian penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Mucuna sebagai tanaman kacangan penutup tanah memiliki peran penting dalam fase persiapan areal tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsenstrasi yang sesuai dan lama perendaman biji mucuna di dalam mikroorganisme lokal rebung bambu terhadap keberhasilan pertumbuhan Mucuna bracteata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rancangan Acak kelompok (RAK) faktorial. Faktor konsentrasi MOL rebung bambu: Kontrol (R0), 100 ml/l (R1), 150 ml/l (R2), 200 ml/l (R3) dan lama perendaman: Kontrol (M0), 15 menit (M1), 30 menit (M2), 45 menit (M3). Analisis sidik ragam (Analysis of Variance) dan uji DMRT signifikan 5% menggunakan software SAS versi 9.3.1. lokasi penelitian berada di Jalan Setia Bangun Pasar III, Kecamatanan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil penelitian bahwa berbagai parameter yang diamati yaitu jumlah daun, berat segar dan kering tajuk, berat segar dan kering akar, jumlah bintil akar, dan panjang akar menunjukkan hasil statistik yang interaksinya tidak berpengaruh nyata. Namun secara nyata menunjukkan adanya respon positif terhadap pertumbuhan dari parameter yang diamati.\u0000 ","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124671558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Walida Hilwa, F. Harahap, Migusnawati Migusnawati, A. Ananto
{"title":"Reaction Creation of Tomato (Solanum lycopersicum L) by Giving Strong (Oil Palm Void Organic Product Pack) and Charcoal Rice Husk","authors":"Walida Hilwa, F. Harahap, Migusnawati Migusnawati, A. Ananto","doi":"10.56211/tabela.v1i2.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i2.170","url":null,"abstract":"Arrangement of Strong Produced using Oil Palm Void Natural product Packs and Rice Husk Charcoal on Creation of Tomato Plants (Solanum lycopersicum L) means to decide the impact of different sorts of Strong (Oil Palm Void Organic product Bundles) and Rice Husk Charcoal on Creation of Tomato Plants (Solanum lycopersicum L). This exploration was led in Sona Town with a level of 18 meters above ocean level Labuhanbatu Regime in Juli 2022 to December 2022. The material utilized was tomato seeds, husk charcoal, strong, water. The hardware utilized was a 35x40 polybag, shaper cutting edge, scientific equilibrium, ruler, scissors, mortar, estimating jar, can, calipers, perfect rope, digger. The examination will be directed with a factorial gathering plan. The main variable is the arrangement of Strong to be specific S0: Without Strong (Control), S1: 0.50 kg/polybag, S2: 0.70 kg/polybag S3: 1kg/polybag. The subsequent component is the organization of rice husk charcoal P0: Without Husk Charcoal (Control), P1: 0.2 kg/polybag, P2: 0.4 kg/polybag. The quantity of treatment mixes is 12 blends. The aftereffects of this study show that the arrangement of Strong and Rice Husk Charcoal Against Tomato Plant Creation (Solanum lycopersicum L) has no huge impact in Stem Diamater (cm), All out Number of Natural products per Plant (g), All out Weight of Organic products per Plant (g) however treatment connection of 1 kg/polybag and 0.2 kg/polybag of Rice Husk Charcoal can expand Stem breadth (cm), Complete Number of Natural products per Plant (g), All out Weight of Natural products per Plant (g). ","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120957982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Memilih Varietas Ubi Cilembu","authors":"M. Tanjung, Risfan Sobari","doi":"10.56211/tabela.v1i2.263","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i2.263","url":null,"abstract":"Ubi Cilembu yang disukai oleh masyarakat adalah varietas Neerkom namun dari segi produksi termasuk rendah bila dibandingkan dengan kultivar unggul hasil penelitian. Salah satu penyebab rendahnya produksi ubi varietas Neerkom adalah wilayah yang ditanami membutuhkan kondisi iklim dan tanah yang spesifik. Adanya penurunan produktivitas pada ubi varietas Neerkom menyebabkan munculnya varietas lain yang dikembangkan oleh petani. Keputusan petani yang beragam menyebabkan keragaman dalam pemilihan varietas ubi Cilembu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam memilih varietas ubi Cilembu. Secara teoritis keputusan petani dipengaruhi oleh faktor ekologi, ekonomi, dan sosial budaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Faktor-faktor dianalisis dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis). Dari hasil analisis jalur, faktor ekologi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan petani dalam memilih varietas ubi Cilembu. Untuk membantu petani dalam mengembangkan sistem usaha tani harus memahami bagaimana keputusan diambil oleh petani dan alasan apa yang melatarbelakanginya. Jika terjadi perubahan lingkungan ekologis, ekonomis, dan sosial budaya masyarakat maka petani dapat beradaptasi. Dengan demikian pertanian mencakup suatu proses pengambilan keputusan tanpa akhir, baik itu jangka pendek, menengah, dan panjang yang dapat berubah dari waktu ke waktu.","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114245604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fitra Syawal Harahap, Hilwa Walida, I. Septiyani, Wan Arfiani Barus, Fauzi Ahmad Syawaluddin, Makruf Wicaksono
{"title":"Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Pisang (Musa acuminata Colla) di Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara","authors":"Fitra Syawal Harahap, Hilwa Walida, I. Septiyani, Wan Arfiani Barus, Fauzi Ahmad Syawaluddin, Makruf Wicaksono","doi":"10.56211/tabela.v1i1.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.56211/tabela.v1i1.169","url":null,"abstract":"\u0000\u0000\u0000\u0000Pendekatan atau metode untuk mengevaluasi potensi sumber daya lahan merupakan cara evaluasi lahan. Nilai produksi yang diharapkan yang mungkin diperoleh, serta informasi dan/atau arah penggunaan lahan yang diperlukan, akan diberikan oleh hasil evaluasi lahan. Evaluasi karakteristik tingkat kesesuaian lahan pada kawasan dilakukan untuk menganalisis upaya perbaikan yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan menghasilkan peta kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian lahan potensial komoditas unggulan di kecamatan tersebut. Penggunaan lahan di Kecamatan Kualuh Selatan perlu didukung dengan informasi kesesuaian lahan Metode survei yang digunakan Satuan lahan berdasarkan peta lahan, kemiringan lereng, elevasi, dan tutupan lahan Proses membandingkan (matching) adalah metode analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman pisang Kondisi lahan aktual menjadi Potensial yang sesuai dibudidayakan di Kecamatan Kualuh Selatan untuk tanaman pisang adalah faktor pembatas ketersediaan hara (na), rejim suhu (tc), media perakaran (rc), retensi hara (nr) dan bahaya erosi (eh). Usaha perbaikan yang dapat dilakukan yaitu pembuatan drainase, pengapuran CaCO3, pemberian bahan organic, pembuatan teras atau menanam sejajar dengan kontur dan pemupukan. Rejim suhu tidak dapat dilakukan usaha perbaikan.\u0000\u0000\u0000\u0000","PeriodicalId":438072,"journal":{"name":"Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132730517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}