{"title":"Spiritualisme dan Politik di Indonesia","authors":"Wahyu Wiji Utomo","doi":"10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11121","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11121","url":null,"abstract":"Banyak orang menilai politik sebagai suatu alat untuk meraih kekuasaan, hal tersebut tidaklah salah namun di sisi lain politik memiliki tujuan yang mulia. Tujuan penelitian ini berfokus tentang problematika politik Indonesia yang mengalami kekosongan spiritual dan pengaruh gerakan spiritualisme terhadap politik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penelitian analisis deskriptif untuk melihat berbagai aspek mengenai berbagai problematika politik saat ini. Akibat adanya kekosongan spiritual ditemukan bahwa politik yang berkembang tidak memiliki arah dan tujuan, sehingga politik hanya berorientasi pada kekuasaan dan bukan pada rakyat. Dengan ini setidaknya politik di Indonesia harus kembali kepada ruh filosofis, tujuanya yaitu adalah mensejahterakan rakyat,. Solusi yang ditawarkan adalah gagasan mengenai perbaikan spiritualisme politik, dengan agama sebagai dasar untuk memperbaiki keadaan politik saat ini.","PeriodicalId":436968,"journal":{"name":"Moderate El Siyasi: Jurnal Pemikiran Politik Islam","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132693730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Apakah Islam Agama Eksklusif?","authors":"M. Jailani, M. Hasibuan","doi":"10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11051","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11051","url":null,"abstract":"Salah satu isi hadist yang menjadi referensi dugaan menunjukkan Islam itu ekslusif adalah: “maka seorang Muslim mengangkat tangannya dan menampar si Yahudi”. Tulisan ini ingin menelusuri validitas hadis tersebut, dan pemaknaannya melalui kitab-kitab syarah hadits yang mu’tabar, dan bagaimana kaitannya dengan beragama secara eksklusif. Dari penelusuran ditemukan bahwa hadis tersebut tergolong Shahih karena diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya. Hadis ini tergolong ke dalam beragama secara eksklusif, namun demikian eksklusifisme dalam hadis tersebut, tidaklah vacuum historis, dalam artian ada hal yang menyebabkan terjadinya tamparan, atau tindak kekerasan. Kemarahan Nabi yang tertera dalam hadis tersebut, juga tidak mengarah secara eksplisit dan khusus terhadap tindak “penamparan”, melainkan pada hal Yahudi yang melebihkan Nabi yang satu dengan yang lainnya. Ini artinya, tindakan tersebut hanya bersifat defensif, respon terhadap kondisi yang tidak dibenarkan. Dalam konteks keislaman, eksklusifisme hanya pada tataran teologis, namun toleran pada tataran sosiologis. ","PeriodicalId":436968,"journal":{"name":"Moderate El Siyasi: Jurnal Pemikiran Politik Islam","volume":"184 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133028126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Politik Moderasi Beragama di Indonesia di Era Disrupsi: Menuju Dialog Spiritual-Humanis","authors":"Aulia Kamal","doi":"10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11035","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11035","url":null,"abstract":"Artikel ini mendiskusikan soal moderasi beragama yang dikampanyekan di Indonesia dengan menempatkannya dalam kerangka demokratisasi dan konteks era industri 4.0. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, lalu dianalisis secara deskriptif. Artikel ini menunjukkan bahwa; politik moderasi beragama yang selama ini didorong oleh penguatan teologis-kebangsaan melalui “Islam Nusantara” tidak berhasil dengan baik, begitupula dengan pendekatan dialog seremonial. Politik moderasi beragama juga didukung oleh usaha-usaha demokratisasi melalui perlindungan hukum terkait kebebasan beragama; akan tetapi di sisi lain moderasi beragama dan demokrasi menghadapi tantangan serius dari gelombang revolusi industri 4.0. Artikel ini juga menawarkan model dialog spiritual-humanis sebagai pendekatan alternatif bagi pemerintah dalam membangun moderasi beragama di era disrupsi.","PeriodicalId":436968,"journal":{"name":"Moderate El Siyasi: Jurnal Pemikiran Politik Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124854590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kementerian (al-Wizarah): Konsepsi dan Perkembangannya dalam Islam","authors":"A. Adha","doi":"10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11030","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11030","url":null,"abstract":"Tulisan akan membahas pandangan Islam tentang Kementerian (al-wizarah), dimulai dari definisi, dalil-dalil pensyari’atannya, sejarah dan perkembangannya. Terkait sejarah dan perkembangannya, penulis hanya akan menyoroti dari masa Nabi Muhammad SAW hingga masa Dinasti Abbasiyah. Dari tulisan ini disimpulkan bahwa Alquran dan sejarah kenabian telah menunjukkan konsep seminal tentang kementerian (al-Wizarah). Konsepsi kementerian (al-wizarah) dalam Islam, sejatinya merujuk pada makna linguistik, dan pandangan Alquran (quranic worldview), yaitu sebagai penolong, atau pembantu pemimpin (imam atau khalifah) dalam mengurus kepemerintahan. Dalam catatan sejarah Islam (khusus dari zaman Nabi hingga Abbasiyah), terlihat kementerian telah mengalami pengembangan baik secara kelembagaan, fungsi dan perannya. Dilihat dari fungsi dan perannya, al-Wizarah dalam sejarah peradaban Islam memiliki dua bentuk yaitu Wizarah at-tafwid (Kementerian Eksekutif) dan Wizarah at-tanfidhi (Kementerian Mandataris). ","PeriodicalId":436968,"journal":{"name":"Moderate El Siyasi: Jurnal Pemikiran Politik Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130928130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Radikalisme dan Terorisme di Negara-Negara Muslim dan Non-Muslim","authors":"Ryandi Ryandi","doi":"10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11019","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11019","url":null,"abstract":"Artikel ini berupaya menelusuri secara analisis radikalisme dan terorisme di negara-negara Muslim dan non-Muslim. Penelusuran data merujuk pada “Country Reports on Terrorism 2017” laporan Biro Anti Terorisme Amerika Serikat, yang dirilis bulan September 2018. Dapat disimpulkan bahwa pemaknaan dan identifikasi terhadap radikalisme dan terorisme masih ambigu. Bagi Barat sendiri (AS) radikalisme dan terorisme adalah segala hal yang menentang dan bertentangan dengan Barat. Apa yang diistilahkan sebagai radikalisme dan terorisme hanyalah values judgment yang belum tentu sesuai dengan fakta, bahkan dibuat untuk—dalam konteks politik global—melanggengkan hegemoni Barat terhadap dunia Muslim.","PeriodicalId":436968,"journal":{"name":"Moderate El Siyasi: Jurnal Pemikiran Politik Islam","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115008625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Civil Society Vis a Vis Masyarakat Madani","authors":"A. Furqon","doi":"10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11016","DOIUrl":"https://doi.org/10.30821/moderateel-siyas.v1i1.11016","url":null,"abstract":"Tulisan ini mengkaji dan membandingkan antara konsep civil society dan “masyarakat madani” dari perspektif worldview-nya masing-masing. Bagaimana gambaran civil society dan “masyarakat madani” sebagai konsep dan sistem sosial dibangun oleh tradisi dan kultur masing-masing. Dari kajian ini disimpulkan bahwa penyepadanan istilah civil society dengan masyarakat madani tidaklah tepat. Civil society lahir dan tumbuh berkembang dari tradisi masyarakat Barat yang erat kaitannya dengan nilai, konsep dan doktrin pandangan hidup Barat atau worldview Barat. Sedangkan, masyarakat madani lahir dan dibesarkan di dalam kultur masyarakat dan peradaban Islam yang memproyeksikan dan merepresentasikan din al Islam. Islam tidak hanya sebagai agama ritual, namun Islam menjadi sistem sosial-politik dalam seluruh dimensi-dimensinya yang diatur di dalam worldview Islam. Jadi, secara konseptual dan sistem antara civil society dan masyarakat Islam berbeda. Karena itu, civil society tidak dapat begitu saja diterapkan dalam masyarakat Islam atau pun sebaliknya.","PeriodicalId":436968,"journal":{"name":"Moderate El Siyasi: Jurnal Pemikiran Politik Islam","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132584005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}