{"title":"RANCANG BANGUN MESIN MINI PENGKONDISIAN UDARA TIPE WATER COOLED CONDENSOR DENGAN PENGONTROLAN TEMPERATUR KABIN BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO","authors":"O. F. Homzah, H. Haryanto","doi":"10.33019/JM.V4I2.453","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/JM.V4I2.453","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Penelitian ini berupa rancang bangun sebuah prototipe mini pengkondisian udara tipe water cooled water serta melalukan pengujian prototipe dengan menggunakan variable berupa temperatur nyaman kabin yang dicapai 22,8oC~26,7oC. Dalam pengujian prototype bertujuan mengkaji kinerja hasil rancang bangun berbasis mikrokontroler Arduino Uno untuk pengontrolan temperatur kabin yaitu sensor temperatur DS18B20 dan tanpa menggunakan Arduino Uno. Penelitian ini dilakukan selama satu jam dengan lima waktu pengujian yaitu pada menit 0 ke 10, menit 11 ke 20, menit 21 ke 30, menit 31 ke 40, menit 41 ke 50 dan menit 51 ke 60. Hasil penelitian menunjukan pengunaan mikrokontroler Arduino menghasilkan konsumsi rata-rata daya kompresor berkisar 247watt~264watt dan ketika temperatur minimum evaporator sebesar 8oC tercapai, maka konsumsi daya kompresor mengalami penurunan antara 70,22% sampai dengan 93,29%. Hal yang sama juga terjadi ketika temperatur maksimum evaporator tercapai (20oC), konsumsi daya kompresor juga mengalami penurunan diantara 59,77% hingga 72,02%. Sedangkan hasil pengujian tanpa menggunakan mikrokontroler Arduino konsumsi daya kompresor selalu cenderung konstan pada menit 10 hingga menit ke 60, dimana rata-rata konsumsi daya kompresor berurutan berkisar 267watt~ 275watt untuk tiap capaian temperatur evaporator. Dalam hasil pengujian berbasis mikrokontroler Arduino memberikan penghematan konsumsi energi listrik berupa daya kompresor sebesar 14,65 watt untuk tiap 10 menit pengujian. Hasil penelitian juga diketahui pengontrolan temperatur berbasis mikrokontroler perlu dilakukan agar koefisieb kinerja (coefficient of performance) mesin dapat dijaga konstan serta salah satu langkah agar kompresor tidak bekerja secara terus-menerus (continuously) pada saat temperatur kabin tercapai, dalam hal ini dapat menjaga umur pemakaian kompresor.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"672 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126918291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL MATEMATIS TURBIN PELTON DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA","authors":"Gunarto Gunarto, Asrul Abdullah, Doddy Irawan","doi":"10.33019/JM.V4I2.481","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/JM.V4I2.481","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan merancang suatu model matematis turbin pelton dengan menggunakan bahasa pemrograman Java pada peralatan praktikum turbin pelton di Laboratorium Teknik Universitas Muhammadiyah Pontianak. Selain itu, program rumus sederhana ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam membuat laporan praktikum turbin pelton tanpa mengesampingkan perhitungan secara teoritisnya. Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan incremental development method, dengan 4 (empat) tahapan. Tahapan pertama adalah merancang atau membuat interface dari model matematis perhitungan turbin pelton ini. Tahapan kedua membuat script dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Tahapan ketiga melakukan pengujian dengan program ini. Dan terakhir penggunaan program. Hasil dari penelitian, program sederhana ini dapat berjalan dengan baik meskipun masih banyak kekurangannya. Penggunaannya masih terbatas sehingga masih perlu pengembangan sehingga kedepannya dapat dipergunakan secara global.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121545703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENGARUH ORIENTASI SERAT TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN MODEL PATAHAN KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT GAHARU","authors":"Yuliyanto Yuliyanto, Masdani Masdani","doi":"10.33019/jm.v4i2.642","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v4i2.642","url":null,"abstract":"Abstract \u0000 \u0000Komposit merupakan sistem yang tersusun melalui pencampuran dua material atau lebih yang berbeda, dalam bentuk dan komposisi. Antara kedua material atau lebih tidak larut satu sama lainnya. Komposit sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik. Faktor yang sangat berpengaruh adalah Fraksi serat, panjang serat serta perendaman yang digunakan. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh panjang serat, Perendaman dan perbandingan fraksi volume terhadap sifat mekanik untuk bahan komposit berpenguat serat kulit gaharu. Penelitian ini menggunakan fraksi panjang serat 20 mm, 40 mm, 60 mm, dengan waktu perendaman 1 jam, 2 jam, 3 jam dengan perbandingan fraksi volume 30%:70%, 40%:60% dan 50%:50% .Bahan yang digunakan serat Kulit Gaharu dengan kadar air 10%-12%. Pembuatan komposit menggunakan metode hand lay up. Pengujian yang dilakukan adalah uji Impact Charpy dengan standar pengujian ISO-179. Hasil penelitian uji impak akan dianalisa dengan perangkat lunak Design Expert 9. Hasil kekuatan impak terkecil dengan hasil 24.94 kj/m2 dengan parameter dengan panjang serat 3 mm, perendaman serat 3 jam dan persentase serat 30/70%. Hasil percobaan terbesar dengan dengan panjang serat 4 mm, perendaman serat 2 jam dan persentase serat 40/60%. Hasil Kekuatan impaknya 77.112 kj/m2.. Hasil percobaan tersebut memberikan pengaruh terhadap kekuatan impak, dimana perendaman dan persentase memberikan pengaruh yang sangat besar. Ini dikarenakan lamanya perendaman akan mempengaruhi serat sehinga mudah putus dan rapuh. persentase serat memberikan pengaruh yang besar pula disebabkan karena jika serat diatas 10% dan dibawah 50 % maka nilai uji impak besar pula. Tetapi jika persentase serat diatas 50 % maka nilai uji impak semakin kecil","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126297503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH MATERIAL BEARING TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MOBIL HEMAT ENERGI TARSIUS GV-1","authors":"Eka Sari Wijianti, Saparin Saparin","doi":"10.33019/jm.v4i2.651","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v4i2.651","url":null,"abstract":"Penelitian ini difokuskan pada fungsi bearing dan poros roda pada kendaraan bermotor. Bearing adalah salah satu komponen kendaraan yang tidak boleh luput dari perhatian. Jika diabaikan, besi bulat kecil ini tidak befungsi maksimal, putaran roda menjadi berat karena gaya gesek yang terhambat. Komponen ini juga didesain minim friksi, sehingga ketika roda berputar bisa terjaga stabil. Ujungnya adalah level keborosan suatu kendaraan bisa lebih irit atau sebaliknya boros. Penelitian diaplikasikan pada mobil hemat energi Tarsius GV-1 milik mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung. Bearing yang digunakan adalah bearing seri 6000 dengan bahan keramik dan baja. Dimensi bearing adalah inner (ID) 10mm, outer (OD) 26mm dan lebar (B) 8mm. Diameter poros adalah 10mm (clearence precision running fit), 9,95mm (clearenc easy running fit) dan 9,90mm (clearance loose running fit). Pengujian jarak tempuh mobil dilakukan di Pantai Koala lintas timur Kabupaten Bangka. Panjang lintasan pengujian adalah sepanjang 2,2 km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bearing keramik memberikan daya gelinding yang lebih panjang sehingga jarak tempuh semakin jauh. Hal ini bisa dilihat dari jumlah bahan bakar yang dihabiskan dalam satu kali pengujian. Hasil terbaik diperoleh pada bearing diameter 9mm bahan keramik dengan toleransi sangat longgar dimana bahan bakar yang diperlukan untuk melintasi jarak tempuh 2,2 km adalah 14,33 ml sehingga konsumsi bahan bakar mencapai 154,19 km/liter.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123993345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODIFIKASI DIAMETER INLET DAN PENGARUH KEKERASAN KARET TERHADAP HASIL LADA PADA MESIN PENGUPAS LADA SISTEM CRUSHER","authors":"Firlya Rosa, Rodiawan Rodiawan, Elyas Kustiawan","doi":"10.33019/JM.V4I2.659","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/JM.V4I2.659","url":null,"abstract":"Based on previous research, specifications of machine have a slope of a dish of 0.68 ° and inlet diameter of 30 mm, produce 1 kg/hour of input capacity and 0.64 kg/hour of output capacity. From the evaluation results, to increase the input capacity it is necessary to increase the inlet diameter and analyze the effect of rubber hardness on the results of peeling pepper. Modifiying the inlet diameter, input capacity increase to 6 kg/hour or increasing 5 times compared to the input capacity of the previous research. For hardness of rubber 60 shore A, the percentage of pepper peeled was 72.13% with an engine output capacity of 4.33 kg/hour. For rubber hardness of 70 shore A, the percentage of pepper peeled was 73.03% with an engine output capacity of 4.38 kg / hour. Visually, dry pepper with a hardness of 60 shore A whiter than dry pepper hard with a hardness of 70 shore A.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131433619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elyas Kustiawan, Eka Sari Wijianti, Saparin Saparin
{"title":"KARAKTERISTIK BRIKET BERBAHAN CAMPURAN CANGKANG BUAH KARET DAN BATANG SENGGANI DENGAN TEKANAN PENCETAKAN 90 PSI","authors":"Elyas Kustiawan, Eka Sari Wijianti, Saparin Saparin","doi":"10.33019/JM.V4I1.449","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/JM.V4I1.449","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Briket atau yang lebih dikenal dengan bahan bakar arang merupakan energi biomassa sebagai salah satu bentuk energi alternatif. Briket mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan karena pembuatannya yang mudah dan ketersediaan bahan baku yang melimpah di alam. Oleh karena itu penelitian ini berupaya membuat briket dengan kombinasi campuran cangkang buah karet dan batang senggani. Kedua bahan tersebut adalah tanaman yang sangat banyak ditemui di wilayah Bangka Belitung, terutama di area perkebunan dan area hutan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik briket meliputi kadar air, kadar abu dan nilai kalor sesuai standar mutu SNI 01-6235-2000. Briket dibuat dengan variasi campuran cangkang buah karet : batang senggani yaitu 100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75%, 0%:100%. Bahan perekat menggunakan tepung kanji sebanyak 10 gram tiap komposisi campuran. Briket dicetak pada tekanan tetap yaitu 90 psi. Untuk mempercepat proses pengeringan, briket dikeringkan dalam oven dengan temperatur 80oC selama 16 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk seluruh variasi komposisi campuran briket, kadar air masih berada di atas 8% (belum memenuhi standar SNI), kadar abu berada di bawah 8% (memenuhi standar SNI) dan nilai kalor di atas 5000 Kal/g (memenuhi standar SNI). Variasi komposisi terbaik adalah komposisi 75% cangkang buah karet dan 25 % kayu senggani dengan nilai kadar air 10,56%, kadar abu 4,19 % dan nilai kalor 6123,23 Kal/g. Hal ini disebabkan karena cangkang buah karet sebagai pembawa sifat karakteristik briket yang lebih baik dibandingkan batang senggani.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115131295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}