Dewa Gede Juliawan, Ni Putu Ayu Prisiana Mirayanti, Ni Ayu Parwati
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Bernyanyi Lagu Cuci Tangan Terhadap Tindakan Mencuci Tangan Anak Prasekolah","authors":"Dewa Gede Juliawan, Ni Putu Ayu Prisiana Mirayanti, Ni Ayu Parwati","doi":"10.36474/caring.v3i1.124","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/caring.v3i1.124","url":null,"abstract":"Mencuci tangan merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan jari-jemari yang bertujuan agar tangan menjadi bersih. Dampak dari kurang dilaksanakannya kebiasaan cuci tangan yang sering menyerang anak usia pra sekolah adalah diare, ISPA, cacingan dan demam tifoid. Informasi mengenai mencuci tangan dengan sabun ini perlu disosialisasikan melalui metode promosi kesehatan cuci tangan yang menarik untuk anak yakni metode bernyanyi. Melalui bernyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan bernyanyi lagu cuci tangan terhadap tindakan mencuci tangan pada anak usia pra sekolah. Jenis penelitian pra eksperimental dengan menggunakan rancangan one-group pre-post test design. Jumlah sampel sebanyak 22 orang dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tindakan mencuci tangan anak usia pra sekolah sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan bernyanyi lagu cuci tangan adalah 10,41,setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan bernyanyi lagu cuci tangan adalah 16,36. Hasil uji paired-t didapatkan nilai p = 0,000, artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan bernyanyi lagu cuci tangan terhadap tindakan mencuci tangan pada anak usia pra sekolah. Cara tepat untuk mengubah perilaku adalah dengan cara pendekatan edukatif, salah satu pendekatan edukatif yaitu bernyanyi. Institusi pendidikan diharapkan adanya jadwal khusus dalam memberikan pendidikan kesehatan.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131508226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Putu Ayu Reza Dhiyantari, Reqki First Trasia, Kadek Dewi Indriyani, P. Aryani
{"title":"Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tuberkulosis Paru","authors":"Ni Putu Ayu Reza Dhiyantari, Reqki First Trasia, Kadek Dewi Indriyani, P. Aryani","doi":"10.36474/caring.v3i1.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/caring.v3i1.118","url":null,"abstract":"Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang upaya pengendaliannya menjadi salah satu target dunia yaitu Sustainable Development Goals (SDGs). Kepatuhan minum obat pada pasien TB paru merupakan kendala yang sering dihadapi oleh pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas I dan III Denpasar Utara. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebesar 42 orang dengan teknik sampling purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden memiliki kepatuhan tinggi yaitu sebanyak 29 orang (69%). Jumlah penderita yang memiliki PMO di rumah yaitu sebanyak 28 orang (66,7%). Tingginya kepatuhan minum obat pada penelitian ini karena adanya keinginan untuk sembuh dari diri sendiri dan dukungan keluarga serta informasi yang lengkap dari petugas kesehatan. Hal ini juga dikarenakan puskesmas memiliki program khusus untuk menanggulangi TB yaitu P2TB yang melakukan kunjungan rumah setiap seminggu dua kali. Ada beberapa responden dengan kepatuhan yang rendah disebabkan karena rendahnya motivasi yang dimiliki oleh responden. Saran kepada pihak puskesmas diharapkan program Puskesmas terkait TB yaitu P2TB ditingkatkan.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133386821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal Dengan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil","authors":"N. Rahayu, Ni Ketut Citrawati, Dewa Gede Juliawan","doi":"10.36474/caring.v3i1.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/caring.v3i1.113","url":null,"abstract":"AKI (angka kematian ibu) yaitu jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Kematian ini disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas. Pada dasarnya penyebab kematian ibu dikarenakan kurang melakukan pemeriksaan pada saat hamil dan tidak rutin melakukan kunjungan ANC (antenatal care).Hal ini sebagai penyebab ibu hamil beresiko mengalami perdarahan dan pre eksklamsia yang menyebakan kematian pada ibu atau bayi. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan ANC dengan tingkat kepuasan ibu hamil. Design penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 86 ibu hamil. Sampel diambil dengan teknik Non probability sampling yaitu Consecutive sampling, kemudian dianalisis denganuji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas pelayanan ANC dengan tingkat kepuasan ibu hamil P-value=0,000 yang berarti ada hubungan antara kualitas pelayanan ANC dengan tingkat kepuasan ibu hamil. Kualitas pelayanan ANC sangat berhubungan dengan tingkatan kepuasan ibu hamil saat melakukan kunjungan.Hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan bagi tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatanuntuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal sesuai SOP.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121805311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Peran Orangtua dalam Meningkatkan Kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada Anak Retardasi Mental","authors":"Masta Hutasoit, Sartika Sartika","doi":"10.36474/caring.v2i2.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/caring.v2i2.39","url":null,"abstract":"Anak dengan retardasi mental mengalami penurunan fungsi intelektual, adaptasi social, dan gangguan perkembangan. Anak dengan retardasi mental mengalami kesulitan dalam pemenuhan ADL (activity daily living ) seperti makan, minum, berpakaian, toileting, dan lain-lain. Sehingga membutuhkan peran orangtua dalam membantu mereka melakukan ADLnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan tingkat kemandirian activity daily living (ADL) pada anak retardasi mental di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik Sampling dengan purposive sampling sebanyak 46 orang tua anak dengan retardasi mental. Analisis data dilakukan dengan uji Kendall Tau dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa peran orang tua yang mendampingi anak retardasi mental di Yogyakarta dengan kategori tinggi sebanyak (58,7%). Tingkat kemandirian activity daily living pada anak retardasi mental dengan kategori tinggi sebanyak (47,8%). Hasil uji Kendall Tau diperoleh nilai p (0,007) < 0,05 dengan nilai koefisien kontingensi sebesar 0,380. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan tingkat kemandirian activity daily living (ADL) pada anak retardasi mental di Yogyakarta. Melalui penelitian ini diharapkan anak retardasi mental yang didampingi dan dimotivasi orangtua lebih mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti ADL nya.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"07 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129393229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kecemasan dan Kualitas Hidup pada Penderita Kanker Ovarium","authors":"M. Wulandari","doi":"10.36474/caring.v2i2.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/caring.v2i2.52","url":null,"abstract":"Kualitas hidup pasien kanker sangat penting untuk diketahui, terutama pada aspek kecemasan. Kecemasan sering menjadi komponen yang tidak penting untuk penelitian, namun ternyata penting untuk diketahui pada wanita penderita ovarian cancer. Tujuan Penelitian untuk mengidentifikasi kualitas hidup dan kecemasan pada wanita penderita kanker ovarium. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey menggunakan kuisioner, subyek penelitian adalah wanita penderita kanker ovarium sebanyak 41 responden dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik responden penderita kanker servik rerata terbanyak adalah pada usia >45 tahun, dengan status ekonomi rendah, berpendidikan rendah, dan lama menderita kanker >6 bulan. Hasil survey yang didapatkan adalah pada skala gejala terdapat domain sosial yang memiliki nilai rerata tertinggi 83,29 ± 23,87 dan skala gejala nilai rerata tertinggi adalah kelelahan 50,44 ± 26,93. Skor kecemasan pada responden memiliki rerata 29,83 ± 24,72 yang berarti mengalami kecemasan sedang. Pelayanan pendukung dapat lebih ditingkatkan ini sesuai dengan hasil penelitian yang didapat, bahwa perlu adanya pembinaan spiritual atau layanan khusus psikologis pada pasien yang sudah dalam tahap terminal, sehingga hal tersebut dapat membantu pasien untuk semangat hidup dalam melawan kanker maupun mencapai kematian yang damai","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133757842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil antara Preeklampsia Ringan dan Preeklampsia Berat","authors":"W. Astuti, Ita Eko Suparni","doi":"10.36474/caring.v2i2.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/caring.v2i2.49","url":null,"abstract":"Preeklampsia merupakan gangguan kesehatan yang terjadi khusus pada kehamilan yang dapat memengaruhi kesejahteraan ibu dan janin. Preeklampsia dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa dengan hemolisis umum, peningkatan enzim hati, jumlah trombosit yang rendah, dan peningkatan kadar hemoglobin (Hb) bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan dan preeklampsia berat di RSUD Kabupaten Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan pre eklampsia di RSUD Kabupaten Kediri periode Januari-Agustus 2018 sebanyak 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September menggunakan data rekam medis. Analisa data menggunakan uji independent t-test didapatkan rata-rata kadar hemoglobin pada ibu dengan preeklampsia ringan adalah 12,600 g/dL, sedangkan preeklampsia berat mencapai 13,188 g/dL dengan p>0,05 (0,102). Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan dan preeklampsia berat. Penting bagi bidan dan tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan secara rutin terhadap kadar hemoglobin ibu hamil.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128256037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Kombinasi Jus Wordu terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi","authors":"I. Wijaya, I. Susila, I. Dita","doi":"10.36474/CARING.V2I2.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/CARING.V2I2.47","url":null,"abstract":"Tingginya kejadian hipertensi maka hipertensi menjadi masalah yang harus diatasi. Pada pengobatan herbal terapi pemberian jus (kombinasi wortel dan madu) dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Kombinasi jus wordu (wortel dan madu) memiliki kandungan seperti kalium yang mampu menjaga tekanan darah dan asetikolin yang membantu memperlancar pembuluh darah. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental dengan rancangan one group prestest and posttest design. Penelitian dilakukan di Kelompok Lansia Wredha Shandi Kencana Desa Mas Ubud pada bulan Maret 2018. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 responden yang ditentukan menggunakan total sampling. Responden mengkonsumsi kombinasi jus wortel dan madu selama 1 minggu sebanyak 2 kali bersamaan dengan sarapan di pagi hari dan makan siang. Analisa menggunakan uji wilcoxon untuk mengetahui pengaruh kombinasi jus wortel dan madu terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Hasil uji wilcoxon p-value yaitu sebesar 0,001 maka p-value < α (0,05) pada pre-test-post-test tekanan darah maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pada nilai z hitung didapatkan z sistole sebesar -5.011, z diastole sebesar -5.353 dan z tabel dengan nilai 1,645. Dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh kombinasi jus wordu (wortel dan madu) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi Di Kelompok Lansia Wredha Shandi Kencana Desa Mas Ubud.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121964875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perspektif Keluarga dan Perawat tentang Kemitraan Keluarga Dalam Merawat Pasien di Intensive Care Unit","authors":"S. Ekowati, H. Purnomo, R. Utami","doi":"10.36474/CARING.V2I2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/CARING.V2I2.44","url":null,"abstract":"Perawatan pasien di Intensive Care Unit (ICU) tidak hanya melibatkan petugas kesehatan, tetapi juga memerlukan peran keluarga. Keluarga juga mengalami stres dan kecemasan selama menunggu pasien di ICU. Patient-Family Centered Care (PFCC) merupakan paradigma baru dalam pelayanan kesehatan yang menempatkan pasien dan keluarga sebagai fokus pemberian asuhan keperawatan. Kemiraan keluarga sangat berperan dalam merawat pasien di ICU. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif keluarga dan perawat tentang kemitraan keluarga dalam merawat pasien di ICU. Desain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi intepretatif. Informan adalah 10 perawat ICU dan 10 keluarga pasien sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang diambil dengan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat di Kota Semarang pada bulan April sampai Mei 2018. Analisis data dengan teknik intepretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan 4 tema utama tentang makna kemitraan keluarga, bentuk kemitraan keluarga, pengaruh kemitraan keluarga, dan tantangan penerapan kemitraan keluarga di ICU. Kemitraan antara perawat dan keluarga diartikan sebagai keadaan dimana perawat sebagai sumber informasi tentang kondisi pasien, perawat memberikan dukungan dan menghargai keluarga, kolaborasi antara pasien dan perawat, partisipasi keluarga dalam memberi dukungan bagi pasien, keluarga bisa mengungkapkan perasaanya pada perawat. Kemitraan keluarga meningkatkan kenyamanan pasien, tetapi mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan dan menambah beban kerja perawat. Perspektif keluarga tentang perawatan ICU dan ketidaksiapan perawat menjadi tantangan penerapan kemitraan keluarga di ICU. Kesimpulan dari peneliian ini adalah keluarga dan perawat memahami makna dan pengaruh kemitraan dalam merawat pasien di ICU, tetapi masih terdapat tantangan dan hambatan dalam penerapannya. \u0000 ","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124871447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. A. A. Laksmi, K. Y. Triana, Putu Wira Kusuma Putra
{"title":"Hubungan Hipertensi dan Aritmia Dengan Mortalitas Pasien Congestive Heart Failure","authors":"I. A. A. Laksmi, K. Y. Triana, Putu Wira Kusuma Putra","doi":"10.36474/CARING.V2I2.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/CARING.V2I2.55","url":null,"abstract":"Gagal jantung merupakan masalah kesehatan progresif dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang. Selain usia dan jenis kelamin, faktor penting lainnya yang dapat memperberat kondisi pasien adalah adanya hipertensi dan aritmia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara hipertensi dan aritmia dengan mortalitas pasien CHF di RSUD Mangusada. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dan aritmia dengan mortalitas pasien CHF di RSUD Mangusada. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional study) menggunakan uji analisis korelasi Lambda. Hasil penelitian menunjukkan nilai p pada variabel hipertensi adalah 0.847 dimana p > (0.05) sehingga Ho ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara riwayat hipertensi dengan mortalitas pasien CHF nilai p = 0.00 dimana p < (0.05) sehingga Ho gagal ditolak yang berarti bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara Aritmia dengan mortalitas pasien CHF dengan nilai korelasi 0.498 yang berarti kekuatan korelasi sedang. Aritmia memiliki korelasi yang signifikan terhadap mortalitas pasien CHF, sedangkan hipertensi tidak.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115658952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Latihan Psikofisiologikal Tai Chi Terhadap Nyeri Lutut pada Osteoartritis","authors":"Gede Arya Bagus Arisudhana, Ni Luh Resmiasih","doi":"10.36474/CARING.V2I2.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.36474/CARING.V2I2.53","url":null,"abstract":"Nyeri merupakan masalah keperawatan yang paling banyak terjadi pada penderita osteoarthritis (OA). Upaya menurunkan nyeri dapat dilakukan dengan melakukan latihan psikofisiologikal tai chi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan psikofisiologikal tai chi terhadap nyeri lutut pada osteoartritis. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 dengan metode sampling non-randomize. Analisa data menggunakan wilcoxon sign rank test. Alat ukur yang digunakan adalah numeric rating scale (NRS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden dalam penelitian ini adalah 65 tahun, dengan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (70%). Perbadingan nilai nyeri sebelum dan sesudah latihan psikofisiologikal tai chi menunjukkan rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi adalah 5,20, dan rata-rata nyeri setelah diberikan intervensi adalah 3,83. Hasil uji perbedaan skala nyeri sebelum dan setelah diberikan intervensi menggunakan wilcoxon sign rank test, diperoleh nilai Zhitung 4,396 dan nilai p=0,000 (α<0,05). Latihan tai chi bermanfaat dalam mengurangi nyeri dan sangat disarankan untuk populasi yang sesuai seperti lansia. Perlu dilakukan penelitian lebih banyak tentang efek tai chi sebagai intervensi dari perspektif keperawatan.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124423557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}