Praptana, Kori Puspita ningsih, Sugeng Santoso, Imaniar Sevtiani
{"title":"Pendampingan Penilaian Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik Menggunakan Metode DOQ-IT di RS Condong Catur Sleman","authors":"Praptana, Kori Puspita ningsih, Sugeng Santoso, Imaniar Sevtiani","doi":"10.30989/jice.v3i2.634","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/jice.v3i2.634","url":null,"abstract":"Dalam upaya meningkatkan kinerja, RS Condong Catur berencana menerapkan aplikasi Sistem Manajemen Informasi Rumah Sakit (SIMRS) berbasis Rekam Medis Elektronik (RME). Melalui SIMRS berbasis RME ini diharapkan mampu menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan lengkap. Kesiapan penerapan rekam medis elektronik penting dilakukan supaya aplikasi dapat berjalan dengan optimal dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Metode Doctor’s Office Quality-Information Technology (DOQ-IT) merupakan salah satu metode untuk menganalisis tingkat kesiapan penerapan sistem informasi berbasis rekam medis elektronik. Metode ini sangat tepat digunakan untuk menganalisis kesiapan sebelum sebuah aplikasi berbasis elektronik dioperasikan. Metode DOQ-IT menekankan pada empat komponen utama dalam suatu sistem kerja organisasi yaitu sumberdaya manusia, kepemimpinan tata kelola, budaya organisasi dan infrastruktur. Penerapan rekam medis elektronik tidak dapat berjalan maksimal apabila dari ke empat komponen ini belum siap. Melalui metode ini diharapkan akan mengetahui masalah yang dihadapi sehinga dapat dicari solusi segera untuk menanganinya. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan terkait pendampingan tatacara melakukan penilaian kesiapan penerapan RME mengunakan metode DOQ-IT kepada pimpinan dan staf RS Condong Catur. Kegiatan berjalan lancar. Pada awalnya Pimpinan dan staff RS Condong Catur belum mengetahui pentingnya penilaian kesiapan dalam proses penerapan RME. Setelah pendampingan penilaian menggunakan DOQ-IT melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diketahui bahwa skor kesiapan sebesar 69,38 yang berarti RS Condong Catur cukup siap menerapkan SIMRS berbasis rekam medis elektronik.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129067935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Baby Massage dan Baby Gym Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi","authors":"Fitria Hayu Palupi, Gipfel Remedina","doi":"10.30989/JICE.V3I1.579","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V3I1.579","url":null,"abstract":"Baby massage atau lebih dikenal dengan pijat bayi sebenarnya dapat dilakukan oleh orang tua. Namun sebagian besar orang tua merasa takut untuk melakukan pemijatan bayi sendiri. Orang tua juga masih jarang melakukan senam bayi (baby gym), sehingga mengandalkan bantuan orang lain untuk melakukan baby massage dan baby gym. Padahal masa pandemi Covid-19 ini, pemijatan yang dilakukan oleh orang tua akan sangat baik sekali, sebab orang tua akan merasa aman dan nyaman untuk melakukan stimulasi pada bayi dengan baby massage dan baby gym untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta meningkatkan kecerdasan bayi agar dapat berkembang dengan optimal dengan melalui sentuhan (baby massage) dan gerakan senam bayi (baby gym). Pemijatan yangdilakukan oleh orang tua, selain memberikan stimulus pada bayi / balita juga akan memberikan dampak positif dari bayi yaitu adanya kedekatan secara psikologis antara bayi dan orangtua. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2020 menggunakan media zoom cloud meeting karena ini masih dalam masa pandemi Covid-19, keterbatasan dalam mengumpulkan masyarakat, maka kami lakukan melalui virtual menggunakan zoom dan dilanjutkan evaluasi kegiatan pada tanggal 28 Januari 2021 yang bertempat di Balai Desa Madegondo dengan mengundang 3 orang ibu dan 2 kader kesehatan untuk pelaksanaan evaluasi dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu balita dalam melakukan baby gym dan baby massage sehingga dapat diterapkan dan diaplikasikan secara langsung.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124361898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gencar Pemberian Asi Eksklusif Guna Mencegah Stunting pada Anak Di Dusun Santan Kecamatan Pajangan Bantul","authors":"Yuni Fitriana, Isabella Rahmawati, Riadini Wahyu Utami","doi":"10.30989/JICE.V3I1.583","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V3I1.583","url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik, otak dan organ lainnya diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis pada 1000 Hari Pertama Kehidupan ditandai dengan tubuh anak terlalu pendek untuk usianya. Pada tahun 2019 kasus tertinggi stunting sebanyak 244 bayi berada di Wilayah Kecamatan Panjangan Kabupaten Bantul Propinsi D.I.Yogyakarta. Masalah stunting lebih banyak dibandingkan masalah kurang gizi lainnya. Kejadian stunting dipengaruhi oleh berat badan saat lahir rendah, asupan gizi balita, pemberian ASI, riwayat penyakit infeksi, pengetahuan gizi ibu balita, dan pendapatan keluarga yang rendah, namun faktor yang paling dominan adalah pemberian ASI. Upaya pemerintah dalam pencapaian penurunan prevalensi stunting melalui program pemberian ASI Eksklusif, namun dalam pelaksanaan ASI eksklusif menemui beberapa hambatan yaitu tersedianya susu formula, ibu menyusui yang bekerja dan kemampuan teknik menyusui serta rasa percaya diri yang kurang. ASI tidak dapat diganti dengan susu formula dalam kondisi apapun namun karena harus bekerja maka sulit memberikan ASI eksklusif. Oleh karena itu perlunya memberdayakan Kader Kesehatan untuk mendampingi dan melakukan advokasi agar ASI tetap diberikan meski ibu bekerja. Hal tersebut melatarbelakangi perlunya kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan memberdayakan Kader Kesehatan guna mencegah Stunting pada Anak dengan Pendampingan pemberian ASI Eklusif Di Dusun Santan Kecamatan Pajangan Bantul. Metode dalam kegiatan ini adalah pretest untuk mengukur pengetahuan kader tentang ASI Ekslusif dan Teknik menyusui yang benar, seminar dan diskusi tentang ASI eksklusif, simulasi teknik menyusui, cara memerah ASI, cara menyimpan ASI dan menghangatkan ASI dingin/beku sebelum diberikan pada bayinya. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, hal ini tampak peserta aktif pada saat diskusi, dan simulasi. Para kader memperhatikan dan mempraktikkan gerakan teknik menyusui menggunakan media boneka bayi. Para peserta menjadi lebih paham akan pentingnya ASI Eksklusif, mampu mempraktikkan Teknik menyusui yang benar, mampu memerah ASI dengan benar yang terjaga kebersihannya, memahami cara menyimpan ASI tetap baik dan mampu menyajikan ASI dingin/beku sebelum diberikan pada bayi. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi Kader sebagai promotor masayarakat khusunya pendampingan dan memotivasi ibu menyusui berhasil memberikan ASI Ekslusif dan berlanjut hingga 2 tahun meskipun bekerja sehingga dapat mencegah dan mengatasi stunting pada anak. \u0000KATA KUNCI Stunting; ASI Ekslusif; Kader kesehatan","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"10 18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130422023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Hidayati, Novita Nirmalasari, Latifah Susilowati
{"title":"Penurunan Stres Ibu Pada Saat Masa Pandemi Covid 19 Di Posyandu Kunir V Wirobrajan Melalui Terapi Relaksasi Hipnosis 5 Jari dan Musik","authors":"R. Hidayati, Novita Nirmalasari, Latifah Susilowati","doi":"10.30989/JICE.V3I1.582","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V3I1.582","url":null,"abstract":"Stres di masa pandemi merupakan ketakutan dan kecemasan tentang kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi. Seseorang yang mengalami stress akan timbul gejala seperti perubahan pola tidur, pola makan, dan kesulitan konsentrasi. Faktor penyebab stres pada ibu antara lain adanya double burden yang terdiri pengasuhan anak, ibu rumah tangga, dan ibu bekerja. Sehingga manajemen stres dibutuhkan untuk mengurangi stres tersebut. Manajemen yang digunakan yaitu hypnosis lima jari dan terapi musik. Sehingga, pengabdian ini bertujuan untuk menurunkan level stres ibu selama masa pandemi. Pengabdian ini menggunakan metode pengajaran langsung dengan dibantu video terapi pada ibu. Sebelum dan sesudah kegiatan nilai stres ibu diukur menggunakan Perceived Stress Scale (PSS). Rata-rata itu mengalami stres sedang baik sebelum dan sesudah terapi. Selain itu, nilai p value juga menunjukkan 0, 802 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa terapi relaksasi yang dilakukan tidak memberikan penurunan secara bermakna. Maka, perlu dilakukan kegiatan tindak lanjut untuk mengatasi masalah tersebut.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131370223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi, Tantangan, Regulasi dan Migrasi Rekam Rekam Medis Elektronik di RST dr. Soedjono Mageleng","authors":"Laili Rahmatul Ilmi, Praptana, Kuswanto Hardjo","doi":"10.30989/JICE.V3I1.565","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V3I1.565","url":null,"abstract":"Medical records can be maintained both manually and electronically, the transition process from manual and electronic medical records is certainly not easy because it must have a strategy and readiness, both from facilities and infrastructure. Of course, using electronic medical records is still obliged to pay attention to legal aspects that cover not only for the sake of achieving patient safety but also for health service providers. Socialization is needed that discusses overarching regulations, strategies, and challenges that must be faced and prepared in the process of change. So that the migration process from manual to electronic can be carried out well according to the expectations of users and policymakers. \u0000 ","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130568219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pelatihan Tentang Cara Membuat Masker Kain Tanpa Mesin Jahit Pada Masyarakat Di Desa Nglongsor Kabupaten Trenggalek","authors":"Susmiati, Eko Winarti, Yustika Kusuma Devi","doi":"10.30989/JICE.V3I1.553","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V3I1.553","url":null,"abstract":"Coronavirus adalah zoonosis atau virus yang dapat ditularkan dari hewan dan manusia dengan penyebarannya melalui airbone dan aerosol. Sebaran penyakit ini berdampak pada semua bidang, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain. Pemerintah juga mengeluarkan aturan yang mewajibkan masyarakatnya untuk mematuhi protocol kesehatan seperti social distancing, sering mencuci tangan, dan selalu menggunakan masker untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Namun sejumlah masyarakat mengalami kepanikan, sehingga memunculkan fenomena Panic buying dalam pembelian masker yang berdampak masker di pasaran jumlahnya sangat terbatas dan harganya pun mahal. Sehingga banyak masyarakat tidak dapat menggunakan masker akibat langkanya masker di pasaran. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta pelatihan pembuatan masker kain pada remaja, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masker minimal untuk diri sendiri dan keluarga. Metode penelitian yang digunakan melalui tiga tahap yaitu observasi, persiapan program, dan pelatihan pembuatan masker. Hasil dari pengabdian ini berupa edukasi pentingnya penggunaan masker dalam pencegahan covid-19, dan pelatihan pembuatan masker kain tanpa mesin jahit yang yang mudah dipraktekkan oleh masyarakat. Capaian dan luaran kegiatan dalam pengabdian masyarakat meliputi peningkatan pengetahuan akan pencegahan covid-19, beserta menambah soft skill masyarakat dalam membuat masker kain secara mandiri. \u0000Kata Kunci : masker kain; pelatihan; Covid-19","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"127 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120932951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja","authors":"Budi Rahayu, R. Kusuma, Lily Yulaikah","doi":"10.30989/JICE.V3I1.585","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V3I1.585","url":null,"abstract":"Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia. \u0000Masalah-masalah pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akib \u0000Indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Sumber daya alam hayati Indonesia salah satunya sebagai penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional telah mengekspor ke berbagai manca negara dalam jumlah yang sangat besar. Tumbuhan obat merupakan salah satu keanekaragaman hayati nusantara yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia. \u0000Masalah-masalah pada remaja diantaranya adaah seks bebas yang berakibat penularan penyakit menular seksual, kebersihan organ intim, Salah satu masalah pada kesehatan reproduksi remaja adalah dismenorhea, keputihan, Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup akibat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi seringkali masih dianggap tabu. Karena itu perlu adanya kesadaran dan peran serta dari berbagai instansi terkait untuk mampu memberikan pengetahuan mungkin mengenai pentingnya menjaga kesehatan rep","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122074190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendidikan Kesehatan: Terapi Tawa Sebagai Upaya Mengatasi Kecemasan Dan Stres Pada Mahasiswa Mapala Unjani Yogyakarta","authors":"Sujono Riyadi, Dwi Yati, Afi Luthfiyati","doi":"10.30989/JICE.V2I2.348","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V2I2.348","url":null,"abstract":"Stres merupakan suatu respons adaptif terhadap situasi yang dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang. Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada kesehatan mahasiswa pecinta alam. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang cara mengatasi kecemasan dan stres secara benar dengan cara menerapkan terapi tawa. Dari 22 mahasiswa Mapala yang telah mengikuti kegiatan, memperoleh tambahan pengetahuan sebesar 10% sebanyak sembilan orang, 20% sebanyak tujuh orang, dan sebanyak enam orang lainnya tidak ada peningkatan pengetahuan.","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114494522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
H. Purwati, Etik Khusniyati, Elies Meilinawati, Faisal Ibnu
{"title":"Pelatihan Kader Kelas Ibu Hamil “Persiapan 1000 Hari Pertama Kehidupan” Di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto","authors":"H. Purwati, Etik Khusniyati, Elies Meilinawati, Faisal Ibnu","doi":"10.30989/JICE.V2I2.351","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V2I2.351","url":null,"abstract":"The first 1000 days of life (HPK) are the most important part of human life. At this time parents have an important role to provide quality care and care in accordance with the stage of child development, because at this time the child's growth and development process begins. nutrition for this group must be seen as part of an investment to reduce poverty through improved education and health. The existence of new information about something will provide a new cognitive basis for the formation of a person's attitude. Audiovisual makes a huge contribution in changing people's behavior, especially in the aspects of information and persuasion. This community service activity is carried out by giving cadre health education given a pre-test questionnaire to measure the cadre's knowledge then health education is conducted after it is given a post test. Knowledge score before the treatment was obtained an average of 81.0909 and after treatment increased to 85.2727 where the score contained a difference of 4.1818 or an increase of 45.4%, a score of ρ-value = 0.016 (ρ-value <0, 05) which means there is a significant difference in scores between before and after health education using audio-visual media (video) for cadres of pregnant women or there is a significant increase in knowledge about the preparation of the First 1000 Days of Life after health education using audio-visual media ( rich media)","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117058831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lily Yulaikhah, Ratih Kumorojati, D. Puspitasari, Eniyati
{"title":"Upaya Pencegahan Stunting Melalui Deteksi Dini Dan Edukasi Orangtua Dan Kader Posyandu Di Dukuh Gupak Warak Desa Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta","authors":"Lily Yulaikhah, Ratih Kumorojati, D. Puspitasari, Eniyati","doi":"10.30989/JICE.V2I2.520","DOIUrl":"https://doi.org/10.30989/JICE.V2I2.520","url":null,"abstract":"Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat mengganggu pertumbuhan anak karena menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya atau lebih pendek. Permasalahan yang dapat ditimbulkan dari kondisi stunting adalah kemampuan kognitif yang lemah dan terhambatnya pertumbuhan psikomotorik, kesulitan dalam menguasai ilmu dan berprestasi dalam olahraga, rentan terkena penyakit degeneratif, dan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Oleh karenanya untuk mencegah permasalahan yang mungkin dapat terjadi akibat kondisi stunting, perlu dilakukan penanganan secara menyeluruh dan terintegrasi terhadap semua aspek yang berhubungan dengan penyebab terjadinya stunting. Desa Sendangsari Kecamatan Pajangan Bantul merupakan salah satu lokus stunting nasional tahun 2019. Salah satu Dukuh di Desa Sendangsari yang cukup banyak masalah stunting adalah di Dukuh Gupak Warak. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting adalah melalui deteksi dini dan edukasi terhadap orang tua dan kader posyandu, sehingga diharapkan angka stunting dapat diturunkan. Pengabdian ini menggunakan metode pendidikan kesehatan dan deteksi dini kelainan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan anak. Hasil kegiatan pengukuran tinggi badan anak ditemukan bahwa dari sejumlah 40 balita yang diukur terdapat 6 anak dengan gizi kurang, 5 anak pendek, 2 anak sangat pendek, 8 anak kurus, dan 3 anak sangat kurus. Cukup banyak orangtua yang belum mengetahui tentang stunting, dan pengukuran tinggi badan tidak rutin dilakukan pada saat kegiatan posyandu. Oleh karenanya disarankan kepada kader untuk melakukan pengukuran tinggi badan secara rutin dalam kegiatan posyandu setiap bulannya dan mencatat hasil pengukuran di dalam KMS. Untuk pihak Puskesmas maupun bidan desa juga diharapkan dapat memantau dan membina kader dan posyandu secara rutin serta menindaklanjuti temuan balita yang bermasalah. \u0000 ","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131155132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}