{"title":"HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN DERAJAT RETINOPATI DIABETIK","authors":"Aprian Aprian, N. Fatmawati, Rahmat Bakhtiar","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I2.6388","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I2.6388","url":null,"abstract":"Retinopati diabetik merupakan komplikasi neurovaskular yang terjadi pada diabetes baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2. Retinopati diabetik terdiri dari retinopati diabetik non proliferatif (RDNP) dan retinopati diabetik proliferatif (RDP). Kejadian retinopati diabetik dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah indeks massa tubuh. Beberapa penelitian terkait indeks massa tubuh terhadap derajat retinopati diabetik masih memberikan hasil yang tidak konsisten. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan derajat retinopati diabetik. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan metode cross sectional yang dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2021 di Klinik Mata SMEC Samarinda. Data diperoleh dari 52 pasien retinopati diabetik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menilai indeks massa tubuh secara langsung serta lembar rekam medik untuk melihat derajat retinopati diabetik. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji Chi-Square dan diperoleh nilai p=0,746 (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan tidak adanya hubungan antara indeks massa tubuh dengan derajat retinopati diabetik.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125262231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONTINUITAS PERAWATAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA LUKA BAKAR","authors":"Sayyid Muhammad Sahil Haikal, A. P. Susilo","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5881","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5881","url":null,"abstract":"Anak merupakan populasi yang rentan mengalami luka bakar karena perkembangan fungsionalnya yang masih lambat bereaksi. Anak-anak beresiko mengalami luka bakar yang lebih dalam karena lapisan dermis mereka yang lebih tipis, serta rentan mengalami komplikasi seperti, kehilangan cairan dan elektrolit masif, gangguan pernapasan, infeksi, hipotermia, pertumbuhan jaringan parut, dan kontraktur. Kontinuitas perawatan yang tepat dan pencegahan komplikasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Perawatan yang tidak baik akan menyebabkan berbagai komplikasi dan kematian. Laporan ini melaporkan sebuah kasus anak laki-laki berusia 1 tahun 9 bulan dengan diagnosis luka bakar grade II AB. Kontinuitas perawatan yang baik akan menghasilkan hasil terapi yang baik kepada pasien. Kasus luka bakar yang memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi dapat diatasi dengan perawatan yang tepat sehingga komplikasi yang mengancam jiwa dapat dicegah terhadap pasien.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126622316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBEDAAN NILAI GAP SCORE TERHADAP MORTALITAS PASIEN CEDERA KEPALA","authors":"U. Albab, Rahmat Bahktiar, Arie Ibrahim","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5609","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5609","url":null,"abstract":"Cedera kepala merupakan masalah kesehatan yang menyumbang kematian dan kecacatan terbesar secara global di antara semua cedera terkait trauma. Penilaian kondisi klinis di awal untuk menentukan keparahan dan memperkirakan prognosis merupakan tantangan yang dihadapi. GAP score merupakan sistem penilaian trauma yang sederhana dan mudah digunakan serta memiliki akurasi yang baik dalam memprediksi kematian pasien trauma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai GAP score terhadap mortalitas pasien cedera kepala. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan metode cross sectional. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien cedera kepala Januari-Desember 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Sampel yang digunakan sebanyak 69 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Independent t-test dan diperoleh nilai p<0,01 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat perbedaan nilai GAP score terhadap mortalitas pasien cedera kepala.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133216680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN UMUR KEHAMILAN, JENIS PERSALINAN, DAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN DERAJAT ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA PERIODE 2019 - 2020","authors":"Nabila Arianti Alfitri, Rahmat Bakhtiar, Novia Fransiska Ngo","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.6006","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.6006","url":null,"abstract":"Asfiksia merupakan penyebab kematian bayi baru lahir tertinggi ketiga setelah infeksi neonatal dan bayi berat lahir rendah (BBLR). Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi bernapas spontan dan teratur pada saat lahir. Umur kehamilan, jenis persalinan, dan ketuban pecah dini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan metode cross sectional untuk mengetahui hubungan umur kehamilan, jenis persalinan, dan ketuban pecah dini dengan derajat asfiksia neonatorum yang menggunakan data rekam medis pasien asfiksia neonatorum tahun 2019-2020 di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Jumlah sampel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi adalah 54 sampel dengan terknik total sampling. Analisis data untuk umur kehamilan dengan uji continuity correction dan didapatkan nilai p-value 0,023 (p<0,05) dan OR= 5.647, dengan demikian terdapat hubungan bermakna secara statistik antara derajat asfiksia neonatarum dengan umur kehamilan. Analisis data untuk jenis persalinan dengan uji fisher’s exact hasil menunjukkan nilai p-value 0,044 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan bermakna antara derajat asfiksia neonatarum dengan jenis persalinan. Sedangkan untuk persalinan ketuban pecah dini dengan uji continuity correction, hasil menunjukkan nilai p-value 0,000 (p<0,05) dan OR= 35.750, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan bermakna antara derajat asfiksia neonatarum dengan persalinan ketuban pecah dini.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117235771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ramadhani Hengki Wijaya, Ivan Joalsen Mangara Tua, Siti Khotimah, A. Magdalena, David Hermawan Christian
{"title":"HUBUNGAN WAKTU PINTAS JANTUNG PARU & KLEM SILANG AORTA DENGAN KEJADIAN EKSTUBASI DINI PADA PASIEN ANAK PASCABEDAH PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA","authors":"Ramadhani Hengki Wijaya, Ivan Joalsen Mangara Tua, Siti Khotimah, A. Magdalena, David Hermawan Christian","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5832","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5832","url":null,"abstract":"Pintas jantung paru (PJP) dan teknik klem silang aorta (KSA) yang biasa digunakan pada bedah jantung terbuka penyakit jantung bawaan (PJB) menyebabkan perubahan fisiologis tubuh yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada pasien. Waktu ventilasi mekanis yang singkat atau ekstubasi dini pada pasien pascabedah jantung, termasuk juga pada pasien anak dengan PJB, berhubungan dengan komplikasi yang lebih sedikit, lama rawat inap yang lebih pendek, dan biaya kesehatan yang lebih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara waktu PJP & waktu KSA dengan kejadian ekstubasi dini pada pasien anak pascabedah PJB. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan total 40 sampel data penelitian yang diambil dari rekam medik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dari tahun 2017 – 2019. Data penelitian ini diuji dengan analisis bivariat menggunakan uji Pearson Chi-Square atau Fisher’s Exact Test serta analisis multivariat regresi logistik dengan kerangka konsep etiologik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis hubungan waktu PJP < 90 menit dengan ekstubasi dini memiliki derajat kemaknaan p sebesar 0,184 (p > 0,05) pada analisis bivariat dan p sebesar 0,085 (p > 0,05) pada analisis multivariat. Sedangkan, analisis hubungan waktu KSA ≤ 45 menit terhadap kejadian ekstubasi dini pada analisis bivariat dan analisis multivariat sama-sama memiliki derajat kemaknaan p sebesar 0,009 (p < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan waktu PJP < 90 menit dengan kejadian ekstubasi dini pada pasien anak pascabedah PJB dan juga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan waktu KSA ≤ 45 menit dengan kejadian ekstubasi dini pada pasien anak pascabedah PJB.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128664741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN RESUSITASI PADA KELAHIRAN PREMATUR","authors":"Cindy Prisilia, A. P. Susilo","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5739","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V8I1.5739","url":null,"abstract":"Persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi sebelum usia 37 minggu. Persalinan prematur menimbulkan risiko terjadinya komplikasi seperti gawat napas, perdarahan intraventrikular, cerebral palsy dan retardasi mental berat. Pencegahan terjadinya persalinan prematur dapat dilakukan dengan deteksi dini faktor risiko terkait saat kunjungan perawatan antenatal. Kelahiran yang terjadi sebelum waktunya, menyebabkan transisi ke kehidupan ekstrauterin menjadi lebih sulit sehingga dibutuhkan tindakan resusitasi. Laporan kasus ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang manajemen resusitasi neonatus pada persalinan prematur dengan presentasi abnormal. Pelayanan antenatal yang adekuat serta langkah awal yang tepat saat resusitasi penting untuk keberhasilan proses resusitasi neonatus.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132556834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DISLIPIDEMIA DENGAN RIWAYAT PENGOBATAN TRADISIONAL: STUDI KASUS DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA","authors":"Ajeng Tri aulia Nanis, Rahmat Bakhtiar","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V7I3.4615","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V7I3.4615","url":null,"abstract":"Dislipidemia terjadi akibat gangguan metabolisme lipid yang biasanya karena perubahan gaya hidup masyarakat saat ini seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gaya hidup sedentari. Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Edukasi yang baik disertai terapi nutrisi, jasmani dan tatalaksana farmakologi diharapkan dapat mengendalikan progresifitas penyakit dislipidemia dan komplikasinya. Selain penggunaan obat konvensional untuk mengatasi dislipidemia, saat ini masyarakat mulai menggunakan bahan-bahan alami untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Seorang wanita 57 tahun dengan keluhan kram pada jari-jari tangan, tengkuk, punggung, bahu dan terdapat arkus kornea. Pada 7 tahun lalu terdiagnosis dislipidemia, dan hingga saat ini kolesterol pasien selalu >200 mg/dL. Pasien juga tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan dan lebih memilih mengkonsumsi obat tradisional seperti daun salam dan labu siam. Pasien diterapi dengan atorvastatin 10 mg perhari rutin, serta edukasi untuk melakukan perbaikan pola makan dan melakukan olahraga rutin. Pendekatan kedokteran keluarga merubah perilaku pada pasien dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi makanan yang rendah lemak, melakukan aktivitas fisik, teratur minum obat atorvastatin, obat tradisional diminum setiap hari dan mengunjungi pelayanan kesehatan untuk kontrol profil lipid.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127583854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TAHONGAI (Kleinhovia hospita Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Actinobacillus actinomycetemcomitans IN-VITRO","authors":"Cindy Clarissa, M. Amir, Verry Asfirizal","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V7I3.5020","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V7I3.5020","url":null,"abstract":"Tahongai (Kleinhovia hospita Linn) merupakan tanaman herbal yang banyak dijadikan obat tradisional oleh masyarakat suku Dayak. Tahongai memiliki berbagai khasiat yang dapat digunakan untuk menunjang kesehatan tubuh. Didalam tanaman ini juga terdapat senyawa aktif yang dapat berfungsi sebagai zat antibakteri. Terutama pada bagian daun Tahongai, memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan terpenoid yang dapat berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri dari ekstrak daun tanaman Tahongai terhadap pertumbuhan bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans secara In-vitro. Desain penelitian ini adalah post test only control group design dengan menggunakan uji Disc Diffusion (Kirby-Bauer). Penelitian ini menggunakan bakteri A. actinomycetemcomitans yang diberi perlakuan ekstrak etanol daun Tahongai (K. hospita Linn) dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%. Kemudian dilakukan pengulangan sebanyak lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Tahongai (K. hospita Linn) tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri A. actinomycetemcomitans pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%. ","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133035675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN NYERI PASCA-BIOPSI KANKER NASOFARING PADA REMAJA","authors":"Intan Widya Astuti, A. P. Susilo","doi":"10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V7I3.4592","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/J.KED.MULAWARMAN.V7I3.4592","url":null,"abstract":"Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi pada fossa Rossenmuller dan atap nasofaring. Histopatologi dari biopsi nasofaring merupakan baku emas untuk diagnosis KNF. Biopsi dapat menyebabkan nyeri, risiko perdarahan, dan efek traumatis. Oleh karena itu tindakan biopsi pada anak dan remaja membutuhkan fasilitasi anestesi. Laporan kasus ini bertujuan mendiskusikan remaja 14 tahun dengan KNF yang menjalani biopsi untuk evaluasi hasil radioterapi dan kemoterapi. Manajemen nyeri pasca-biopsi membutuhkan pengkajian, dan pengukuran yang benar. Komunikasi yang baik antara klinisi, orangtua, dan remaja penting dalam membangun kesepakatan bersama untuk keberhasilan pengobatan yang optimal dan pemulihan pasien.","PeriodicalId":378947,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Mulawarman","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124551600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}