{"title":"HISTORIOGRAFI BUKU TEKS SEJARAH LOKAL PADA PEMBELAJARAN SEJARAH","authors":"Prihadi dwi hatmono","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v2i1.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v2i1.279","url":null,"abstract":"Buku teks merupakan salah satu media yang digunakan dalam menyampaikan materi ajar. Buku teks sejarah merupakan salah satu karya historiografi yang dibuat untuk kepentingan pedidikan. Historiografi buku teks sejarah lokal sangatlah penting untuk mengetahui setiap peristiwa sejarah yang berada di masing-masing daerah. Pembelajaran sejarah lokal, dapat dimplementasikan di sekolah melalui pembelajaran sejarah nasional. Pengajaran muatan sejarah lokal dan budaya di sekolah juga perlu menghadirkan realitas fenomena pada lokalitas yang lain. Pembelajaran sejarah lokal harus mengikuti kecenderungan perkembangan penulisan sejarah pada umumnya. Pembelajaran sejarah memberikan kontribusi dalam memahami dan memaknai pesertiwa sejarah. Melalui pemebalajaran sejarah dapat menanamkan nilai-nilai seperti nasionalisme, pembentukan karakter dan berpikir kritis pada peserta didik.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134488678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERSEPSI HARGA BERPENGARUH TERHADAP MINAT MEMBELI DI THE 18th RESTAURANT AND LOUNGE THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG","authors":"I GUSTI AYU AGUNG, AGNES PUTRI APRILIA","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v2i1.271","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v2i1.271","url":null,"abstract":"Today, the world of tourism, especially in the hotel industry, is required to be able to serve various consumers and to be able to provide the best possible products. One of the means to carry out the food service industry is a restaurant. The number of hotel competitors currently triggers a hotel to continue to develop in order to create good quality for the community. Not only is the product the main factor in attracting customer buying interest, but the price perception aspect is also an important factor in buying interest at The 18th Restaurant and Lounge. The purpose of this study was to determine the perception of price as well as its effect on buying interest at The 18th Restaurant and Lounge. This study uses a qualitative method, with the technique of taking the research subject or informant used is purposive sampling. Informants in this study amounted to 5 (five) people. More specifically, the three informants selected in this study were guests who had or had the experience of visiting The 18th Restaurant and Lounge The Trans Luxury Hotel Bandung and Restaurant Manager. The data collection techniques used are interviews, observation and documentation and the data analysis technique used is descriptive qualitative with a constant comparative method. Checking the validity of the data used is data triangulation. The results of this study found how the customer price perception of The 18th Restaurant and Lounge, namely customers get price affordability, get a price match with the quality of the product received, and price compatibility with the benefits received causes the tendency of customers to repurchase or recommend to others. So it can be concluded that price perceptions about a product affect the emergence of customer buying interest.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128966737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERCEIVED IMPACT OF CULTURAL TOURISM AMONG THE RESIDENTS: FOCUSING ON RUWATAN DREADLOCKS CHILDREN IN DIENG KULON VILLAGE","authors":"Sahid, M. Kaukab","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i2.199","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i2.199","url":null,"abstract":"Dieng Kulon village is one of the villages which is located in Dieng Plateau Area, Banjarnegara regency. There is a tradition of ruwatan ritual procession that has been done by the residents since hundred years ago. The ruwatan then becomes the cultural tourism. This study aims at exploring the perceived impact of cultural tourism among the residents in Dieng Kulon village. Participant observation and in-depth interview are conducted to local residents in Dieng Kulon village and governmental officials who manage the tourism sector in the regency of Banjarnegara. The data is then comprehensively analyzed using descriptive qualitative method. The result of this study shows that based on the residents` perception, the presence of dreadlocks children bring the “berkah” or prosperity. The dreadlocks children in Dieng have the distinct characteristics, they have to conduct the ritual procession of ruwatan hair cutting. Some residents agree for projecting the public ruwatan into cultural tourism on the reason of cultural preservation while others do not agree because they worry about the decrease of sacredness and cultural value of that tradition. The subsistence of them also gradually change into the tourism activity.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130978801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NILAI SIMBOL CANDI BOROBUDUR DALAM WISATA KAPITALIS GLOBAL","authors":"Tri Yatno","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i2.255","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i2.255","url":null,"abstract":"Candi Borobudur sebagai warisan agama Buddha menjadi simbol budaya yang memiliki nilai estetika dan spiritual. Negara memiliki peran sentral dalam mengelola Candi Borobudur sebagai bagunan cagar budaya dan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai simbol religi pada Candi Borobudur dalam wisata kapitalis global. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dalam mengungkap permasalahan. Hasil penelitian manyatakan bahwa Candi Borobudur memiliki nilai jual sebagai material pariwisata. Simbol-simbol religi Buddha di Candi Borobudur dikomodifikasi menjadi komoditas wisata. Dampak dibukanya Candi Borobudur sebagai komoditas wisata memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan beragama dan bermasyarakat","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"8 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133327329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEMASYARAKATAN BUDDHIS SEBAGAI BENTUK STRUKTUR DALAM AGAMA BUDDHA","authors":"Situ Asih","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i2.257","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i2.257","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana struktur kemasyarakatan Buddhis dan bagaimana transformasi kemasyarakatan Buddhis. Sebuah penelitian kajian budaya dengan pendekatan sosial kritis, yang teknik analisisnya dengan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasilpenelitian menunjukkan bahwa lahirnya sosial kemasyarakatan Buddhis diawali oleh ajaran Buddha, bahwa untuk menjalani kehidupan, manusia dihadapkan pada 2 pilihan kehidupan, yakni kehidupan sebagai Pabbajita dan kehidupan Gharavasa. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa secara otomatis, struktur kemasyarakatan umat Buddha telah terbentuk. Secara langsung telah lahir oposisi Binner seperti yang telah disampaikan oleh Strauss, ada kehidupan perumah tangga dan ada kehidupan Pabbajita. Pabbajita adalah para Bhikkhu dan Bhikkhuni yang menjalankan Sila dan terlatih dalam hal pengendalian diri, dengan begitu maka layak seorang Pabbajita mendapatkan penghormatan dari masyarakat.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"119 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132771784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MAKNA SIMBOLIK TRADISI BARIKAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PATTIDANA DALAM BUDDHISME","authors":"Sarwi","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i2.254","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i2.254","url":null,"abstract":"relevansi tradisi barikan dengan pattidana. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dari tahun ke tahun secara turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi secara langsung, dokumentasi dilapangan, dan wawancara dengan informan. Informan dalam penelitian ini adalah sesepuh dan beberapa tokoh masyarakat di Desa Giling. Berdasarkan deskripsi data dan analisis data dapat diketahui dan dapat ditemukan bahwa dalam tradisi barikan dilaksanakan sejak zaman penjajahan, terdapat makna simbolik yang terkandung dalam ubopame maupun ritual didalam tradisi barikan, tradisi barikan memiliki relevansi dengan pattidana. Implikasi yang terbentuk adalah mempertahankan dan melestarikan nila-nilai luhur bersumber dari tradisi nenek moyang sebagai ciri khas peradaban suatu bangsa.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122257469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERSEPSI ETNIS TIONGHOA TERHADAP PEMBERITAAN MEDIA TELEVISI TENTANG KANDIDAT CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PEMILU 2019","authors":"Sutrisno.","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i2.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i2.253","url":null,"abstract":"Pertarungan politik menjadi sebuah kajian penelitian yang sangat menarik untuk dikaji dengan berbagai bidang ilmu untuk mengetahui dan melihat bagaimana perkembangan politik yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki keberagaman yang begitu besar dan memiliki etnis yang juga menjadi bagian dari pertarungan politik yang melibatkan masyarakat dengan berbagai etnis, penelitian ini menitik beratkan bagaimana persepsi etnis Tionghoa yang ada di wilayah Surakarta Khususnya di Tempat Ibadah Tridharma Poo An Kiong berkaitan dengan pemberitaan Media Televisi berkaitan dengan Kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif yang melihat bagaimana persepsi Etnis Tionghoa berkaitan dengan Pemberitaan kandidat yang di beritakan oleh media televisi. Study kalayak digunakan dalam penelitian ini dengan pertimbangan melihat kedalaman kalayak dalam menangkap berita dan mempersepsikan pemikirannya dari apa yang dilihat dan didengar. Hasil dalam penelitian ini adalah pada tahun 2019 animo masayarakat khususnya warga keturunan Tionghoa memiliki antusisias yang sangat tinggi berkaitan dengan berita calon kandidat Presiden dan wakil Presiden tahun 2019, hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan serta observasi, yang menunjukan persepsi serta pandangan Warga keturunan Tionghoa yang paham tentang kandidat yang akan bertarung pada kontestasi Pemilu tahun 2019.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"20 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113935658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SASTRA LISAN SEBAGAI REFLEKSI KEARIFAN LOKAL DALAM MENJAGA SIKAP, PERILAKU, DAN ETIKA","authors":"Winarti, Siti Hardiyanti Amri","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i2.259","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i2.259","url":null,"abstract":"Local wisdom has a close relationship with society and culture. Culture is an abstract knowledge that exists in a nation. Through culture, individuals as part of an ethnic group will manifest behaviors patterns to interact with their social environment. In this case, oral literature plays an important role in constructing local wisdom as a part of culture of which function to maintain attitudes, behaviors, and ethics found in social life. All elements involved in local wisdom synergize in upholding norms, values, culture, attitudes, behaviors, and ethics as reflected in the tradition of tabu, myth and folklore, traditional expressions, and traditional ceremonies.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127754168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NILAI SPIRITUAL TRADISI BAKTI MARGA DALAM PERSPEKTIF BUDDHIS","authors":"Rosalina Desi Paramita","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i1.151","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i1.151","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan sebuah ritual umat Buddha tangap warso wulan Suro (peringatan satu suro). Nilai Spritual Tradisi Bakti Marga Dalam Perspektif Buddhis Sebagai bentuk Bakti pada leluhur dan tradisi untuk tetap melestarikan kebudayaan. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah sesepuh umat Buddha. Data penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis model interaktif, terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Tradisi Bakti marga merukapan ritual yang telah mendarah daging untuk masyarakat Dukuh Karang Boyo: (2) Tradisi Bakti Marga ini sebagai sarana untuk penghormatan terhadap Leluhur: (3) Tradisi Bakti marga ini merupakan rangkaian kebudayaan Lokal yang dikolaborasikan dengan Buddhis untuk memperingati Tahun baru Jawa. Tradisi Bakti Marga dilaksanakan setiap malam Satu Suro dengan istilah metuk tanggal Jawa 1 Suro atau ambal warso. Tradisi ini merupakan Kolaborasi antara Kebudayaan Jawa dan konsep tataritual Buddhis.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131967435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"CANDI BOROBUDUR SEBAGAI FENOMENA SAKRAL PROFAN Agama dan Pariwisata Perspektif Strukturalisme Levi Strauss","authors":"Tri Yatno","doi":"10.53565/sabbhatayatra.v1i1.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v1i1.152","url":null,"abstract":"Dualisme fungsi Candi Borobudur sebagai salah satu dampak modernitas. Candi Borobudur sebagai tempat praktik keagamaan sekaligus pariwisata. Hal ini menjadi fenomena sosial budaya dalam konteks sakral profan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fenomena Candi Borobudur dalam praktik keagamaan dan pariwisata perspektif strukturalisme Levi Strauss. Metode penelitian menggunakan analisis struktural. Analisis struktural Levi Strauss tidak hanya mengungkap makna yang terkandung dalam simbol, namun juga mengungkapkan logika dibalik makna. Hasil penelitian menyatakan bahwa: lembaga keagamaan dan pariwisata dalam melihat Candi Borobudur dalam perspektif yang berbeda, baik dari segi aktor, langue, parole, mytheme, oposisi biner, order, paradigmati, sintagmatik, dan tranformasi. Dualisme fungsi Candi Borobudur yaitu candi memiliki sistem tanda masing-masing, yakni dalam ruang lingkup spiritual maupaun keduniawian. Candi Borobudur bagi umat Buddha sebagai tempat melaksanakan praktik keagamaan, seperti ritual keagamaan dan dhammayatra. Bagi wisatawan Candi Borobudur sebagai ruang rekreasi yang mengutamakan pemuasan napsu selera, dan bagi industri pariwisata Candi Borobudur sebagai ruang ekonomi.","PeriodicalId":378449,"journal":{"name":"Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125031546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}