{"title":"EFEK MIRROR THERAPY PADA FUNGSI MOTORIK EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN PASCA STROKE","authors":"Lia Fadlilah","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3623","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3623","url":null,"abstract":"Stroke adalah masalah kesehatan masyarakat terkemuka di seluruh dunia. Stroke menyebabkan urutan gangguan sensorik-motorik termasuk penurunan kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh yang terkena dan ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Terapi cermin sangat membantu dalam meningkatkan fungsi ekstremitas atas pada pasien stroke subakut. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menentukan efektivitas terapi miror dalam meningkatkan fungsi motorik ekstremitas atas. Metode yang digunakan dalam pencarian tinjauan sistematis ini dilakukan melalui beberapa database termasuk Scopus, Sience Direct, ProQuest, Ebsco dan Sage selama 5 tahun terakhir. Deskripsi berikut digunakan: Terapi cermin AND Ekstremitas Atas AND fungsi motorik AND Pasien Stroke. Hasil dari penelitian ini yaitu PRISMA flow chart digunakan dari total 33 judul, menjadi hanya 15 studi yang dipilih sebagaimana ditentukan oleh peneliti. Kesimpulan: Terapi cermin selain program rehabilitasi konvensional menghasilkan peningkatan yang lebih besar di area bawah fungsi motorik ekstremitas dan ambulasi, yang berlangsung dalam waktu singkat setelah perawatan. Terapi cermin juga efektif dalam meningkatkan fungsi ekstremitas atas pada pasien dengan hemiplegia ringan sampai sedang akibat stroke.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"26 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140435684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pemberian Informasi Prosedur Pemasangan Infus Terhadap Penurunan Kecemasan Orangtua pada Anaknya Di RS Santa Elisabeth Batam","authors":"Ayu Rohani Nainggolan, L. Tampubolon, A. Ginting","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3554","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3554","url":null,"abstract":"Tindakan pemasangan infus merupakan prosedur yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan serta rasa tidak nyaman bagi anak karena nyeri yang dirasakan akibatnya orang tua merasa cemas jika prosedur pemasangan infus yang dilakukan akan memberikan efek yang membuat anak merasa semakin sakit atau nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi prosedur pemasangan infus terhadap penurunan kecemasan orangtua pada anaknya. Hasil wawancara yang dilakukan pada 25 orangtua di Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Batam didapatkan data 4 orang tua memiliki tingkat kecemasan ringan (16%), 18 orang tua memiliki tingkat kecemasan sedang (72%), dan 3 orang tua dengan tingkat kecemasan berat (12%) dikarenakan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai prosedur pemasangan infus. Metode penelitian menggunakan Pra-eksperimental berdesain one group pretest-posttest group. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden pada tahap pretest dan postest. Hasil penelitian dari 30 responden didapatkan rerata kecemasan orangtua sebelum pemberian informasi prosedur pemasangan infus pada anak adalah 36.00 (95% CI= 34.84-37.16), dengan standar deviasi 3.118. Sedangkan rerata nilai kecemasan orangtua sesudah pemberian informasi pemasangan infus adalah 23.67 (95% CI= 22.56-24.78) dengan standar deviasi 2.975. Hasil ujistatistik uji t berpasangan/ uji t dependen, diperoleh p value=0.001, (?< 0,005) yang artinya secara statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian informasi prosedur pemasangan infus terhadap penurunan kecemasan orangtua pada anaknya. Diharapkan perawat untuk memberikan informasi prosedur pemasangan infus pada orangtua anak yang akan dilakukan pemasangan infus sehingga mereka mengetahui prosedur yang akan diberikan kepada anaknya dan menurunkan kecemasan yang dialami.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"41 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140449044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Dewi, A. Astuti, Asnawati Asnawati, Arta Mariam Sihombing, Asrina Polanisa Sitompul, Debora Paninsari
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA BAYI","authors":"A. Dewi, A. Astuti, Asnawati Asnawati, Arta Mariam Sihombing, Asrina Polanisa Sitompul, Debora Paninsari","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3555","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3555","url":null,"abstract":"Selama enam bulan pertama kehidupannya, ASI dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir, namun seiring dengan perkembangan bayi, hal ini tentu saja tidak cukup. Pada usia enam bulan, bayi baru lahir akan mulai sering mengonsumsi MPASI. Memberikan MPASI pada bayi baru lahir terlalu dini dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum matang, yang belum siap untuk memecah apa pun selain ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian penyakit pencernaan dengan MPASI. Metode: pendekatan cross-sectional, 311 individu mewakili populasi seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 0 hingga 6 bulan; Sampel berjumlah 175 orang, yang dipilih melalui purposive sampling, yaitu teknik nonprobability sampling. Temuan: Dari seluruh responden, 121 perempuan (69,1%) memberikan MPASI kepada anaknya yang berusia antara 0 dan 6 bulan, sedangkan 54 responden (30,9%) tidak. Kelompok YA sebanyak 138 responden (yaitu mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 78,9%, dan kelompok TIDAK sebanyak 37 responden (yaitu tidak mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 21,1%. Sedangkan Pvalue = 0,000 menunjukkan adanya hubungan antara MPASI dengan kejadian penyakit pencernaan, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara MPASI dengan kejadian gangguan pencernaan menurut hasil analisis penelitian yang dihasilkan dengan menggunakan SPSS. Penyelidikan yang dilakukan para ahli mengungkapkan hal itu. Peneliti menemukan adanya korelasi antara prevalensi penyakit pencernaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar dengan MPASI berdasarkan datanya.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"125 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139850466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Dewi, A. Astuti, Asnawati Asnawati, Arta Mariam Sihombing, Asrina Polanisa Sitompul, Debora Paninsari
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA BAYI","authors":"A. Dewi, A. Astuti, Asnawati Asnawati, Arta Mariam Sihombing, Asrina Polanisa Sitompul, Debora Paninsari","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3555","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3555","url":null,"abstract":"Selama enam bulan pertama kehidupannya, ASI dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir, namun seiring dengan perkembangan bayi, hal ini tentu saja tidak cukup. Pada usia enam bulan, bayi baru lahir akan mulai sering mengonsumsi MPASI. Memberikan MPASI pada bayi baru lahir terlalu dini dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum matang, yang belum siap untuk memecah apa pun selain ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian penyakit pencernaan dengan MPASI. Metode: pendekatan cross-sectional, 311 individu mewakili populasi seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 0 hingga 6 bulan; Sampel berjumlah 175 orang, yang dipilih melalui purposive sampling, yaitu teknik nonprobability sampling. Temuan: Dari seluruh responden, 121 perempuan (69,1%) memberikan MPASI kepada anaknya yang berusia antara 0 dan 6 bulan, sedangkan 54 responden (30,9%) tidak. Kelompok YA sebanyak 138 responden (yaitu mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 78,9%, dan kelompok TIDAK sebanyak 37 responden (yaitu tidak mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 21,1%. Sedangkan Pvalue = 0,000 menunjukkan adanya hubungan antara MPASI dengan kejadian penyakit pencernaan, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara MPASI dengan kejadian gangguan pencernaan menurut hasil analisis penelitian yang dihasilkan dengan menggunakan SPSS. Penyelidikan yang dilakukan para ahli mengungkapkan hal itu. Peneliti menemukan adanya korelasi antara prevalensi penyakit pencernaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar dengan MPASI berdasarkan datanya.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":" 47","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139790793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMK NEGERI 5 GOWA","authors":"Ratna Ratna, Andi Fajriansi","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3558","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3558","url":null,"abstract":"Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja, adapun masalah kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh perilaku seksual pranikah pada remaja dapat mengakibatkan resiko terjadinya infeksi penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yang menyebabkan aborsi pada remaja, Oleh karena itu diperlukannya penyuluhan sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan informasi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seksual pranikah pada siswa SMK Negeri 5 Gowa. Rancangan penelitian adalah pre-eksperimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest design dan uji analis Paired Sample test. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 85 orang siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seks pranikah (?=0,000). Diharapkan kepada orang tua dan pihak sekolah memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan bahaya seks pranikah.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"65 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139797455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMK NEGERI 5 GOWA","authors":"Ratna Ratna, Andi Fajriansi","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3558","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3558","url":null,"abstract":"Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja, adapun masalah kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh perilaku seksual pranikah pada remaja dapat mengakibatkan resiko terjadinya infeksi penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yang menyebabkan aborsi pada remaja, Oleh karena itu diperlukannya penyuluhan sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan informasi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seksual pranikah pada siswa SMK Negeri 5 Gowa. Rancangan penelitian adalah pre-eksperimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest design dan uji analis Paired Sample test. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 85 orang siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seks pranikah (?=0,000). Diharapkan kepada orang tua dan pihak sekolah memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan bahaya seks pranikah.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"296 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139857321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD LASINRANG KABUPATEN PINRANG","authors":"Arlina Muhtar, Y. Setiawati","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3557","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3557","url":null,"abstract":"Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Padila, 2016). Pengertian abortus menurut hukum ialah tindakan menghentikan kehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran, tanpa melihat usia kandungannya (Purwoastuti, T W & Walyani, 2015). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan umur ibu, jumlah persalinan (paritas) dan riwayat abortus dengan kejadian abortus di RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami kejadian abortus di RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah responden 30 orang. Pengumpulan data menggunkan lembar observasi, pengolahan data menggunakan komputer program SPSS versi 16.0 dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari frekuensi, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square, dengan kesalahan ? < 0,05. Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus yaitu umur ibu dengan nilai ? = 0,036, jumlah persalinan (paritas) dengan nilai ? = 0,043 dan riwayat abortus dengan nilai ? = 0,048. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara umur ibu, jumlah persalinan (paritas) dengan kejadian abortus di RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"18 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139795966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD LASINRANG KABUPATEN PINRANG","authors":"Arlina Muhtar, Y. Setiawati","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3557","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3557","url":null,"abstract":"Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Padila, 2016). Pengertian abortus menurut hukum ialah tindakan menghentikan kehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran, tanpa melihat usia kandungannya (Purwoastuti, T W & Walyani, 2015). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan umur ibu, jumlah persalinan (paritas) dan riwayat abortus dengan kejadian abortus di RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami kejadian abortus di RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah responden 30 orang. Pengumpulan data menggunkan lembar observasi, pengolahan data menggunakan komputer program SPSS versi 16.0 dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari frekuensi, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square, dengan kesalahan ? < 0,05. Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus yaitu umur ibu dengan nilai ? = 0,036, jumlah persalinan (paritas) dengan nilai ? = 0,043 dan riwayat abortus dengan nilai ? = 0,048. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara umur ibu, jumlah persalinan (paritas) dengan kejadian abortus di RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"22 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139855839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indartati Indartati, Marhamah Marhamah, R. Sari, S. Sunarti
{"title":"HUBUNGAN GAYA HIDUP TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KOTA DATAR","authors":"Indartati Indartati, Marhamah Marhamah, R. Sari, S. Sunarti","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3517","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3517","url":null,"abstract":"Tekanan darah yang meningkat sampai melebihi 140/90 mmHg sering disebut dengan hipertensi. Hipertensi yang dibiarkan terus menerus serta tidak dideteksi dan dilakukan pengobatan, dapat menimbulkan keruskan pada otak, jantung serta ginjal. Silent Killer merupakan sebutan dari hipertensi dikarenakan hipertensi memiliki resiko tinggi terhadap kecacatan permanen serta kematian mendadak. Faktor resiko dari hipertensi adalah dapat mempengaruhi terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Tujuan dari pelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di UPT Puskesmas Kota Datar Tahun 2023. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan dengan menggunakan purposive sampling. Aktifitas fisik dan pola makan memiliki hubungan terhadap peningkatan tekanan darah. \u0000Tekanan darah yang meningkat sampai melebihi 140/90 mmHg sering disebut dengan hipertensi. Hipertensi yang dibiarkan terus menerus serta tidak dideteksi dan dilakukan pengobatan, dapat menimbulkan keruskan pada otak, jantung serta ginjal. Silent Killer merupakan sebutan dari hipertensi dikarenakan hipertensi memiliki resiko tinggi terhadap kecacatan permanen serta kematian mendadak. Faktor resiko dari hipertensi adalah dapat mempengaruhi terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Tujuan dari pelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di UPT Puskesmas Kota Datar Tahun 2023. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan dengan menggunakan purposive sampling. Aktifitas fisik dan pola makan memiliki hubungan terhadap peningkatan tekanan darah.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"392 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140480123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andriyanto Andriyanto, S. Aisyah, Emika Selnia, Karmila Br. Kaban
{"title":"FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN PENYAKIT TB PARU DI UPT PUSKESMAS KOTA DATAR","authors":"Andriyanto Andriyanto, S. Aisyah, Emika Selnia, Karmila Br. Kaban","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3516","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3516","url":null,"abstract":"Mycobacterium tuberculosis ialah bakteri yang menyebabkan Tuberculosis Paru. Pada bagian membrane sel kuman ini mengandung lemak yang menyebabkan pertumbuhan dari kuman ini berlangsung lambat serta tahan terhadap asam. Tujuan dalam penelitian ini ialah menganalisa faktor seperti pengaruh umur, jenis kelamin, status gizi, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, kepadatan hunian dan pencahayaan hunian terhadap kejadian TB paru di UPT Puskesmas Kota Datar tahun 2023. Penelititan ini ialah studi observasional dengan jenis desain penelitian case control yang akan melakukan analisa terhadap faktor faktor yang mempengaruhi angka kejadian TB paru di Puskesmas Kota Datar tahun 2023. Kesimpulan dari penelitian didapatkan faktor umur, jenis kelamin, status gizi, pendidikan, kepadatan hunian dan pencahayaan hunian terhadap kejadian TB paru di UPT Puskesmas Kota Datar tahun 2023. \u0000Mycobacterium tuberculosis ialah bakteri yang menyebabkan Tuberculosis Paru. Pada bagian membrane sel kuman ini mengandung lemak yang menyebabkan pertumbuhan dari kuman ini berlangsung lambat serta tahan terhadap asam. Tujuan dalam penelitian ini ialah menganalisa faktor seperti pengaruh umur, jenis kelamin, status gizi, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, kepadatan hunian dan pencahayaan hunian terhadap kejadian TB paru di UPT Puskesmas Kota Datar tahun 2023. Penelititan ini ialah studi observasional dengan jenis desain penelitian case control yang akan melakukan analisa terhadap faktor faktor yang mempengaruhi angka kejadian TB paru di Puskesmas Kota Datar tahun 2023. Kesimpulan dari penelitian didapatkan faktor umur, jenis kelamin, status gizi, pendidikan, kepadatan hunian dan pencahayaan hunian terhadap kejadian TB paru di UPT Puskesmas Kota Datar tahun 2023.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140484036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}