{"title":"Pemetaan Sarana dan Prasarana Objek Geowisata Batu Angus di Kecamatan Tarnate Barat Provinsi Maluku Utara","authors":"Sarif Robo, Nurul Ainun Tangge","doi":"10.19184/jtc.v8i1.45422","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.45422","url":null,"abstract":"Batu Angus Geotourism in West Ternate District, North Maluku, is one of the popular tourist destinations in Indonesia that offers unique and interesting natural scenery. The area is famous for its black volcanic rocks and rough texture, the result of an ancient volcanic eruption. This study aims to map the facilities and infrastructure at the Batu Angus Geotourism Object in the Kulaba Village, West Ternate District using a GIS application in order to map the location and area of facilities and infrastructure, analyze the condition of facilities and infrastructure, and provide recommendations for development facilities and infrastructure at the Batu Angus Geotourism Object. The method used is a spatial approach based on a geospatial information system by means of field surveys to collect spatial data on the location and area of facilities and infrastructure, interviews with tourist attraction managers and tourists to collect attribute data on the condition of facilities and infrastructure, and documentation to collect secondary data in the form of photos and maps. The results of the study showed that the condition of the facilities and infrastructure was adequate, including a parking area, stage, gazebo, and toilets. Facilities that need to be improved include clean water, electricity, a museum, and road access. Mapping was carried out using the ArcGIS application to produce a digital map of the distribution of facilities and infrastructure. This map helps tourists to find available facilities. Batu Angus Geotourism has great potential to be developed. It is necessary to improve facilities and infrastructure, tourism promotion, and public awareness to support the development of this tourism.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"119 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139614839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Feriyadin Feriyadin, Ega Dwi Putri Marswandi, Aryan Agus Pratama, Baiq Nikmatul Ulya
{"title":"Manajemen Destinasi Wisata Berbasis Kearifan Lokal Maja Labo Dahu untuk Keberlanjutan Pariwisata Kota Bima","authors":"Feriyadin Feriyadin, Ega Dwi Putri Marswandi, Aryan Agus Pratama, Baiq Nikmatul Ulya","doi":"10.19184/jtc.v8i1.45308","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.45308","url":null,"abstract":"Tata kelola destinasi wisata Kota Bima yang didasari oleh nilai lokalitas budaya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat serta pertahanan budaya di daerah. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui potensi wisata dan penerapan kearifan lokal Maja Labo Dahu dalam pengelolaan destinasi wisata Kota Bima, mengingat pola pengembangan manjamen destinasi kedepan memerlukan eksplorasi tatanan nilai, lokalitas, dan keharmonisan dalam membangun destinasi wisata yang berkelanjutan. Penelitian ini bersifat deskritif kualitatif dengan menggunakan pendekatan ethnografi. Data diperoleh melalui observasi lapangan, studi pustaka dan wawancara mendalam pada 40 informan yang terdiri dari 10 pengelola obyek wisata, 10 wisatawan, 10 tokoh agama dan budaya, dan 10 masyarakat lokal. Data dianalisis dengan cara mereduksi, menyajikan, dan menyimpulkan data serta memverifikasinya. \u0000Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi pariwisata Kota Bima bertumpu pada keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta letak wilayah yang sangat strategis menghubungkan antara Labuan Bajo, Lombok, dan Bali sebagai daerah pariwisata prioritas nasional yang dapat dijangkau melalui darat, laut dan udara. Keberadaan potensi wisata perlu dikelola dengan menerapkan nilai lokalitas Maja Labo Dahu yang dipengang teguh masyarakat Bima sesuai dengan norma agama (Islam) seperti jujur, dapat dipercaya, harmonis, kompeten, dan adaptif. Manajemen destinasi wisata berbasis Maja labo Dahu dapat menjadi sebuah model alternatif dalam pengelolaan pariwisata berbasis kearifan lokal, yang mengajarkan tentang keharmonisan relasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Pentingnya implementasi budaya Maja labo Dahu dalam pengelolaan destinasi wisata adalah upaya untuk menjaga keberlangsungan sumber daya alam dan sosial budaya dan pada waktu yang bersamaan dapat memperoleh manfaat secara ekonomi bagi masyarakat lokal. Maka, dalam rangka memberikan acuan bagi pemangku kepentingan, perlu pembuatan pedoman pengelolaan destinasi pariwisata berbasis kearifan lokal yang Berkelanjutan.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"110 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139615466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The Role of the Local Champion in the Development of Wanurejo Tourism Village","authors":"Aditha Agung Prakoso","doi":"10.19184/jtc.v8i1.44460","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.44460","url":null,"abstract":"Wanurejo Village is one of 20 villages in Borobudur Subdistrict that was developed into a tourist village to support the development of temple tourism that has developed previously with the existence of Borobudur, Mendhut, and Pawon Temples around the village area. The existence of this tourist village, which was pioneered in 1999, has made a major contribution, both in terms of economic and regional development, to the community and, of course, to the village itself. This is due to the movement of local champions who became initiators in the development of tourism activities in Wanurejo. This study aims to explain the role of local activists in the development of Wanurejo Tourism Village using a qualitative descriptive method based on a stage of rural transformation approach, so that this study can find a timeline that explains in detail the role of local champions at each stage.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"7 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139526111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nyoman Galuh Narendraswari Saraswati, I. B. G. Widana, Hanugerah Kristiono Liestiandre
{"title":"Pengaruh E-WOM Pada Media Sosial Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Gen Z Ke Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Canggu","authors":"Nyoman Galuh Narendraswari Saraswati, I. B. G. Widana, Hanugerah Kristiono Liestiandre","doi":"10.19184/jtc.v8i1.45513","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.45513","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effect of e-wom variables, including the dimensions of intensity, positive valence, negative valence, and content, partially or simultaneously on the decision to visit Gen Z tourists in the Canggu KSPD. The population in this study were domestic tourists, generation Z, with a sample size of 322 respondents using a non-probability sampling technique. Data collection was carried out through a survey method using a research instrument in the form of a questionnaire. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that there is an influence of the e-WOM dimensions of intensity, positive valence, negative valence, and content, which have a significant effect partially and simultaneously.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"122 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139613859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebening Andjar Asmara, D. Padmaningrum, Sugihardjo Sugihardjo
{"title":"Pariwisata berbasis Masyarakat (Community based Tourism) dalam Pengelolaan Desa Wisata","authors":"Sebening Andjar Asmara, D. Padmaningrum, Sugihardjo Sugihardjo","doi":"10.19184/jtc.v8i1.42980","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.42980","url":null,"abstract":"Desa Bleberan merupakan sebuah desa wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Bleberan dengan mengusung konsep pariwisata berbasis masyaraka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan pariwisata dengan basis partisipasi masyarakat di Desa Bleberan serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat di Desa Bleberan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus. Metode pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Analisis data menggunakan analisis data interaktif Miles dan Huberman. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat di Desa Bleberan sudah berjalan cukup baik dengan berpedoman pada aspek pengelolaan pariwisata, prinsip pengembangan pariwisata, dan upaya promosi yang dilakukan. Namun masih terdapat banyak kekurangan, yaitu pada sarana dan prasarana serta fasilitas seperti plang penunjuk jalan yang rusak, belum adanya penyewaan kendaraan untuk wisatawan. Desa Wisata Bleberan juga belum bekerja sama dengan agen perjalanan, serta pengrajin souvenir banyak yang belum berproduksi kembali. Upaya promosi belum digencarkan kembali. \u0000Kata Kunci: Community Based Tourism, Pariwisata, Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"112 30","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139614117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Adaptasi Kebijakan Pengelolaan Wisata untuk Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan di Pantai Dato","authors":"M. Sirih, M. Hasyim, N. Nasruddin, Amirul Ahsan","doi":"10.19184/jtc.v8i1.44187","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.44187","url":null,"abstract":"Pariwisata di Pantai Dato Kabupaten Majene berpotensi untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan daerah. Namun, pengembangan pariwisata perlu memperhatikan keberlanjutan agar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis adaptasi kebijakan pengelolaan wisata di Pantai Dato dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan menggunakan kerangka AGIL. Penelitian kualitatif ini menemukan bahwa secara umum kebijakan pengelolaan wisata di Pantai Dato telah berorientasi pada konsep pariwisata berkelanjutan. Namun, pada tataran implementasi teknis masih terdapat kesenjangan dengan prinsip berkelanjutan terutama terkait regulasi teknis dan sosialisasi. Diperlukan adaptasi kebijakan melalui penguatan regulasi, koordinasi lintas sektor, sosialisasi, dan pemantauan rutin. Rekomendasi kebijakan disusun agar pengembangan pariwisata di Pantai Dato dapat optimal dalam memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan pelestarian lingkungan. Dengan adaptasi kebijakan yang tepat, diharapkan pariwisata Pantai Dato dapat tumbuh secara berkelanjutan.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"108 38","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139614446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Socialization of Bukittinggi City Government Innovations in Disciplining Professional Actors Through Tourism Hero Cards","authors":"Indra Yuniardi, Anuar Rasyid, Ismandianto Ismandianto","doi":"10.19184/jtc.v8i1.41988","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.41988","url":null,"abstract":"Based on data from the Bukittinggi Tourism Office, the number of tourists continues to increase. The high number of visits does have a positive impact but the lack of control of professional actors creates problems for visitors. Congestion and cleanliness are one of the impacts of the lack of supervision of the traders. In response to this, the Bukittinggi City Government created an innovation to discipline professional groups through the Tourism Hero Card. The research is descriptive qualitative research. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The results of the research show that the Hero Tourism Card is socialized directly and also informed through social media. The innovation has an impact on professional actors because it is quite effective in structuring traders and the location of the trading area. However, Covid-19 caused the innovation diffusion process at the beginning of its release to be less effective. The lack of access to information for some professional actors makes the Hero Tourism Card innovation need special attention in the future.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"81 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139526436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Label Halal Bagi Wisatawan Muslim Dalam Pemilihan Layanan Wisata (Hotel, Restaurant Dan Atraksi Wisata) Di Bandung","authors":"Andreas Suwandi, Raditya Pratama Susanti","doi":"10.19184/jtc.v8i1.43063","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v8i1.43063","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh label haram bagi wisatawan muslim dalam pemilihan layanan wisata (hotel, restaurant, dan atraksi wisata). Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 34 responden wisatawan muslim dengan pengambilan sampel penuh. Metode pengumpulan data berupa studi pustaka dan kuesioner melalui platform google form. Analisis data dilakukan dengan teknik presentase dan analisis regresi liner sederhana dengan bantuan software Microsoft Excel 2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis label halal jumlah Skor yang didapat 693 / 680 x 100% = 1,19% dari yang diharapkan 100%, sedangkan analisis keputusan pembeli layanan wisata menunjukan jumlah skor yang didapat 406 / 510 x 100% = 0,79% dari yang diharapkan 100%.Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukan nilai thitung (3,437)>ttabel maka dapat dinayatakan bahwa uji hipotesisnya Ho ditolak dan Ha diterima. Penelitian ini dapat disampulkan bahwa label halal berpengaruh secara signifikan bagi wisatawan muslim dalam pemilihan layanan wisata.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"105 50","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139615619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komunikasi Krisis Kebijakan Karantina Hotel Terhadap Citra Pariwisata","authors":"Tono Purwantoro, Zakaria Lantang Sukirno","doi":"10.19184/jtc.v7i2.43157","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v7i2.43157","url":null,"abstract":"The impact of Covid-19 in Indonesia has not ended until November 28 2022 there is 36,057 people were exposed and 4,516,480 people were confirmed since the first Covid-19 declare. The government's anticipation during the January 2022 pandemic closed entry for arrivals from various countries through policy number 14 dated 13 October 2021 and No. 1 of 2022 concerning the behavior of entry points, quarantine places and RT-PCR obligations for Indonesian citizens traveling abroad for 10-14 days. International travelers, according to the Decree, are required to quarantine 5 x 24 hours for those who have been vaccinated and 14 x 24 hours from countries with a high escalation of positive cases. The policy was updated January 1 2022 for a 12x24 hour quarantine period, changing February 2022 to have an impact on the tourism industry, especially hospitality. \u0000The hotel quarantine policy drew criticism after the Task Force issued a list of 66 hotels. Efforts to revive the hospitality industry through political economy. Public policy is the answer to the problem. Often policies conveyed through government communications foster crisis communication as a result of the contents of the message being conveyed there are irregularities. Crisis communication occurs when negative news about the difficulty and lengthy time of getting hotel quarantine colors the media pages.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130349047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Komponen 4A Pantai Namalatu","authors":"Mareldy Pattiwaellapia, Joshua Tehubijuluw, Valentino Sahureka","doi":"10.19184/jtc.v7i2.39836","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jtc.v7i2.39836","url":null,"abstract":"Indonesia memiliki banyak sekali wilayah dengan keindahan alam yang berbeda dan memiliki keunikannya masing-masing. Ada banyak sekali pilihan daya tarik wisata yang dapat dinikmati tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Pulau Sumatera dan sekitarnya. Saat ini yang menjadi primadona Wisatawan untuk berkunjung menikmati keindahan bahari Indonesia yakni Kepulauan Nusa Tenggara, Raja Ampat, dan Kepulauan Maluku. Tiga wilayah ini sangat banyak dikunjungi oleh Wisatawan yang menikmati keindahan bahari. Kota Ambon merupakan ibukota dari kepulauan Maluku yang menyimpan berbagai macam keindahan alam, terdapat berbagai jenis wisata alam yang disuguhkan yaitu berupa wisata pantai. Wisata pantai yang terkenal di Kota Ambon yaitu berupa pantai namalatu yang menyuguhkan keindahan batu karang, pasir, dan juga air yang jernih membuat banyak wisatawan untuk datang berkunjung, wisatawan juga dapat melakukan berbagai jenis aktivitas yang ada di pantai namalatu ini. Berkunjung di pantai namalatu menjadi pengalaman yang sangat menarik untuk wisatawan, Pengembangan komponen 4A yaitu berupa atraksi, aksesibilitas,amenitas,ansilary merupakan komponen yang sangat penting dalam objek wisata. Metode penelitian yang digunakan yaitu berupa analisis deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data,dan mengklarifikasi.","PeriodicalId":373763,"journal":{"name":"Journal of Tourism and Creativity","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134333960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}