Muchamad Ocky Bayu Nugroho, C. Prasetyadi, Teguh Jatmiko
{"title":"Pemodelan Intensitas Rekahan pada Fractured Basement Reservoir dengan Pendekatan Konsep Geologi Menggunakan Analisis Kualitatif di Cekungan Sumatra Tengah","authors":"Muchamad Ocky Bayu Nugroho, C. Prasetyadi, Teguh Jatmiko","doi":"10.30588/JO.V2I1.347","DOIUrl":"https://doi.org/10.30588/JO.V2I1.347","url":null,"abstract":"Lokasi Penelitian terletak di Selat Malaka dan termasuk dalam Cekungan Sumatra Tengah. Secara stratigrafi, Batuan Dasar Cekungan Sumatra Tengah berumur Pra Tersier dengan litologi batuan sedimen yang termalihkan atau metasedimen. Berdasarkan data sumur pemboran, batuan dasar di lokasi penelitian secara umum berupa kuarsit dan filit. Rekahan pada batuan dasar dikontrol oleh periode tektonik regional yang mempengaruhi Sumatra. Sesar-sesar yang terbentuk berarah umum Utara Barat Laut – Selatan Tenggara (NNW – SSE), hasil dari fase tektonik selama Paleogen hingga Neogen yang menghasilkan morfologi batuan dasar beragam akibat adanya horst graben dan half graben. Morfologi tinggian adalah yang berpotensi menjadi reservoir karena batuan induk yang terletak lebih rendah akan memungkinkan migrasi hidrokarbon. Identifikasi rekahan batuan dasar dianalisa berdasarkan data pemboran sumur dan seismik. Intensitas rekahan dibangun berdasarkan model dengan pendekatan 4 parameter geologi yaitu intensitas rekahan dengan jarak dari bidang sesar, intensitas rekahan dengan pucak antiklin, intensitas rekahan dengan jarak dari permukaan batuan dan dibantu dengan atribut seismik. Nilai intensitas yang memungkinkan terbentuk rekahan adalah 0,3-1.The research site is located in the Malacca Strait and is included in the Central Sumatra Basin. Stratigraphically, the basement of the Central Sumatra Basin is Pre-Tertiary with thermal sedimentary or metasediment lithology. Based on data from drilling wells, bedrock in the study site generally consists of quartzite and filite. Fractures in bedrock are controlled by regional tectonic periods affecting Sumatra. Faults that form are generally north-north-south-south (NNW-SSE), resulting from tectonic phases during Paleogene to Neogene which produce various bedrock morphologies due to horst graben and half graben. Height morphology is the potential to be a reservoir because the source rock which is located lower will allow hydrocarbon migration. Identification of basement fractures was analyzed based on well and seismic drilling data. The fracture intensity was built based on the model with a 4 geological parameter approach, namely fracture intensity with distance from the fault plane, fracture intensity with anticline peaks, fracture intensity with distance from the rock surface and assisted with seismic attributes. The intensity value that allows the fracture to form is 0.3-1.","PeriodicalId":328838,"journal":{"name":"Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128537720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Komparasi Penentuan Viskositas Lumpur Pemboran Menggunakan Marsh Funnel dan Viscosimeter Berbasis Video Berbantuan Software Tracker","authors":"L. Yunita","doi":"10.30588/JO.V2I1.348","DOIUrl":"https://doi.org/10.30588/JO.V2I1.348","url":null,"abstract":"Lumpur pemboran merupakan salah satu penunjang yang penting dalam suatu operasi pemboran minyak, gas dan panas bumi. Fungsi Lumpur pemboran ditentukan oleh komposisi kimia dan sifat fisik lumpur. Kesalahan dalam mengontrol sifat-sifat fisik lumpur akan menyebabkan kegagalan yang dapat menimbulkan hambatan pemboran (hole problem) dan akhirnya mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Viskositas merupakan bagian yang pokok dalam sifat-sifat rheologi fluida pemboran. Pengukuran sifat-sifat rheologi fluida pemboran penting mengingat efektivitas pengangkatan cutting merupakan fungsi langsung dari viskositas. Di laborotorium teknik perminyakan penentuan viskositas lumpur pemboran biasa dilakukan dengan menggunakan Marsh Funnel.Penelitian bertujuan membandingkan hasil penentuan viskositas menggunakan marsh funnel dan viscosimeter berbasis video berbantuan software tracker. Sampel dalam penelitian adalah lumpur pemboran berbahan dasar aquadest dan bentonite dengan tambahan additive. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali dengan komposisi lumpur pemboran yang berbeda. Sampel I berbahan dasar bentonite ditambah aditive spersene 0,5 gram. Sampel II berbahan dasar bentonite ditambah aditive spersene 1 gram, Sampel III berbahan dasar bentonite ditambah aditive CMC 0,5 gram. Sampel IV berbahan dasar berbahan dasar bentonite ditambah aditive CMC 1 gram dan sampel V berbahan dasar bentonite tanpa aditiveHasil analisa menggunakan Marsh Funnel dalam penentuan viskositas lumpur pemboran dimana dari hasil analisa laboratorium apabila lumpur dasar ditambahkan spersene maka viskositas kinematik akan berkurang dari 29,3 detik menjadi 28,3 detik dan apabila lumpur dasar ditambahkan CMC maka viskositas kinematik akan bertambah dari 36,5 detik menjadi 38,3 detikPenggunaan viscosimeter berbasis video berbantuan software tracker dalam penentuan viskositas lumper pemboran dengan penambahan spersene 0,5 gram diperoleh nilai viskositas 0,065 ±0.02 poise, penambahan spersene 1 gram diperoleh nilai viskositas 0,052 ±0.02 poise, penambahan CMC 0,5 gram diperoleh nilai viskositas 0,087 ±0.01 poise, penambahan CMC 1 gram diperoleh nilai viskositas 0,092 ±0.03 poise. Drilling mud is one of the important supports in an oil, gas and geothermal drilling operation. The function of drilling mud is determined by the chemical composition and physical properties of the mud. Errors in controlling the physical properties of mud will cause failure which can lead to drilling problems (hole problems) and ultimately result in huge losses. Viscosity is an essential part of the rheological properties of drilling fluids. Measurement of the rheological properties of drilling fluids is important considering the effectiveness of cutting removal is a direct function of viscosity. In the petroleum engineering laboratory the determination of viscosity of drilling mud is usually done using Marsh Funnel. The research aims to compare the results of the determination of viscosity using marsh funnel a","PeriodicalId":328838,"journal":{"name":"Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126474454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Widada, Salatun Said, Hendaryono Hendaryono, Listriyanto Listriyanto
{"title":"Potensi Shale Hydrocarcon Formasi Brown Shale, Cekungan Sumatra Tengah Berdasarkan Data Log Mekanik","authors":"S. Widada, Salatun Said, Hendaryono Hendaryono, Listriyanto Listriyanto","doi":"10.30588/JO.V2I1.356","DOIUrl":"https://doi.org/10.30588/JO.V2I1.356","url":null,"abstract":"Formasi Brown Shale merupakan batuan induk utama hidrokarbon di Cekungan Sumatra Tengah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi formasi tersebut sebagai batuan induk hidrokarbon dan implikasinya dalam eksplorasi shale hydrocarbon berdasarkan data wireline log. Evaluasi yang dilakukan meliputi penentuan ona prospek (shale play), evaluasi kandungan material organik (TOC) untuk mengetahui tingkat kekayaan batuan induk dan evaluasi tingkat kematangannya. Tiga sumur, Sumur Gamma, Jeta dan Kilo dievaluasi dengan menggunakan Metoda Passey (1990) dan Bowman (2010) . Log Gamma Ray, Resistivitas, Sonic, Netron dan Densitas digunakan dalam studi ini.Dari hasil analisis menunjukkan Formasi Brown Shale yang tertembus oleh ketiga sumur tersebut tersusun oleh perselingan batulempung dan batulanau yang mengindikasikan mempunyai prospek sebagai batuan induk dengan tingkat kekayaan material organik miskin sampai kaya dan telah mencapai tingkat kematangan hidrokarbon. Kandungan TOC pada Sumur Gamma berkisar antara 2-8%(kaya) dan tingkat kematangan minyak dicapai pada kedalaman 6550 ft. Kandungan TOC pada Sumur Jeta berkisar antara 0-7%(miskin-kaya) dan tingkat kematangan minyak dicapai pada kedalaman 8550 ft. Kandungan TOC pada Sumur Kilo berkisar antara 0-9%(miskin-kaya) dan tingkat kematangan minyak dicapai pada kedalaman 8100 ft.Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan Formasi Brown Shale yang tertembus oleh ketiga sumur di daerah telitian mempunyai potensi yang baik sebagai batuan induk hidrokarbon dan shale hidrokarbon.The Brown Shale Formation is the main hydrocarbon sourcerock in the Central Sumatra Basin. This study aims to evaluate the potential of these formations as hydrocarbon bedrock and their implications in shale hydrocarbon exploration based on wireline log data. The evaluation includes determining the prospect of shale play, evaluating the total organic content (TOC) to determine the level of source rock wealth and evaluating its level of maturity. Three wells, Gamma Well, Jeta and Kilo were evaluated using the Passey (1990) and Bowman (2010) method. Gamma Ray, Resistivity, Sonic, Neutron and Density logs were used in this study. From the results of the analysis showed that the Brown Shale Formation penetrated by the three wells was composed by claystone and siltstone intervals which indicated having prospects as a source rock with poor organic to rich material levels. and has reached the level of hydrocarbon maturity. The TOC content in the Gamma Well ranges from 2-8% (rich) and the level of oil maturity is reached at a depth of 6550 ft. The TOC content in the Jeta Well ranges from 0-7% (poor-rich) and the level of oil maturity is reached at a depth of 8550 ft. The TOC content in the Kilo Well ranges from 0-9% (poor-rich) and the level of oil maturity is reached at a depth of 8100 ft. Based on these results shows the Brown Shale Formation penetrated by the three wells in the study area has good potential as a hydrocarbon host rock and hydroc","PeriodicalId":328838,"journal":{"name":"Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121309569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Panas Bumi Gedongsongo Lereng Selatan Gunung Ungaran Jawa Tengah Berdasarkan Analisis Geosains","authors":"Rena Juwita Sari","doi":"10.30588/jo.v2i1.354","DOIUrl":"https://doi.org/10.30588/jo.v2i1.354","url":null,"abstract":"Kajian tentang potensi energi panas bumi dan rekomendasi pemanfaatanya telah dilakukan di Gunung Ungaran Jawa Tengah area lokasi candi Gedongsongo. Penelitian bertujuan untuk memperkirakan potensi energi panas bumi lereng selatan Gunung Ungaran, serta membuat skema pemanfaatan energi listrik panas bumi sebagai rekomendasi untuk digunakan di daerah tersebut. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan pada bidang geofisika, geologi dan geokimia di Gedongsongo lereng selatan Gunung Ungaran, didapatkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah prospek panas bumi. Hasil penelitian geofisika dengan metode magnetik didapatkan pengontrol manifestasi panas bumi berupa sesar pada kedalaman 1050 meter – 1100 meter. Suhu reservoir yang diperoleh sebesar 230 oC, dimana masuk dalam kategori syarat potensi energi panas bumi. Hasil konversi energi panas bumi ke listrik sebesar 15 % dari besarnya daya listrik per satuan luas adalah 2,25 MWe. Perkiraan luas prospek panas bumi Gunung Ungaran adalah 1 km2 maka daya listrik yang dapat dimanfaatkan adalah 2,25 MWe. Jika di konversi, jumlah daya listrik sebesar 2,25 MWe dapat menerangi rumah sebanyak 2500 rumah jika setiap rumahnya mempunyai daya 900 Watt.Studies on the potential of geothermal energy and recommendations for its use have been carried out at Mount Ungaran, Central Java, the location of the Gedongsongo temple. The research aims to estimate the potential for geothermal energy at the southern slope of Mount Ungaran, as well as making a scheme for the utilization of geothermal electricity as a recommendation for use in the area. Some of the results of research conducted in the fields of geophysics, geology and geochemistry at Gedongsongo on the southern slope of Mount Ungaran, found that the area is a geothermal prospect area. The results of geophysical research using the magnetic method show that the controller of geothermal manifestations is faults at depths of 1050 meters - 1100 meters. The reservoir temperature obtained is 230 oC, which is included in the category of geothermal energy potential requirements. The result of the conversion of geothermal energy to electricity by 15% of the amount of electricity per unit area is 2.25 MWe. The estimated area of Mount Ungaran's geothermal prospect is 1 km2, the electric power that can be utilized is 2.25 MWe. If converted, the amount of electric power of 2.25 MWe can illuminate 2500 homes if each house has 900 Watt power.","PeriodicalId":328838,"journal":{"name":"Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114197382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}