{"title":"Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa ditinjau dari Gaya Belajar","authors":"Allinda Hamidah","doi":"10.37850/cendekia.v10i02.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.37850/cendekia.v10i02.70","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasarkan pada keingintahuan penulis pada peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Ihyaul Ulum mengenai kemampuan literasi matematis peserta didik jika ditinjau dari gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik (V-A-K). Sejauh mana pemahaman peserta didik mengenai soal cerita matematika dengan mencapai level dalam literasi matematis. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus (Case Study) dengan pendekatan kualitatif deskrptif. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar dan tes kemampuan literasi matematika. Data yang ada lalu dianalisis dengan model Milles dan Huberman yaitu dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dan memperhatikan rumusan masalah, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Kemampuan literasi matematis peserta didik dengan gaya belajar visual mampu mencapai level 5 dengan memenuhi semua indikator pada level 5. 2) Kemampuan literasi matematis peserta didik dengan gaya belajar auditorial mampu mencapai level 5, akan tetapi dari ke 4 indikator pada level 5 hanya mampu dicapai 3 indikator saja. 3) Kemampuan literasi matematis peserta didik dengan gaya belajar kinestetik mampu mencapai level ke 4 dengan memenuhi 3 indikator.","PeriodicalId":32657,"journal":{"name":"Cendekia Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76343384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Memadu Sains dan Agama","authors":"Zuhriyyah Hidayati","doi":"10.37850/cendekia.v10i02.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.37850/cendekia.v10i02.73","url":null,"abstract":"Sejarah Islam pernah mencatat bahwa umat Islam pernah mengalami masa kejayaan dalam bidang sains ini dan tidak ada permasalahan serius terkait dikotomi sains dan agama kala itu. Umat Islam masa itu bisa menjalankan penelitian tentang fenomena alam, tanpa harus “melepas baju” keimanannya. Bahkan motivasi utama mereka dalam penelitian dan observasi adalah untuk menyingkap ayat-ayat Allah dan kekuasaan-Nya yang Maha agung. Hal yang paling penting dari dari pembahasan integrasi sains dengan agama adalah menggali kembali nilai-nilai utama dan petunjuk-petunjuk utamanya tentang sains yang merupakan salah satu cabang keilmuan dalam Islam.","PeriodicalId":32657,"journal":{"name":"Cendekia Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"113 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79086962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Nilai Islam Wasathiyah-Toleran dalam Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keagamaan","authors":"Abu Amar","doi":"10.37850/cendekia.v9i01.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.37850/cendekia.v9i01.46","url":null,"abstract":"Islam wasathiyah (moderat), merupakan Islam khas Indonesia yang sudah teruji oleh sejarah, dan menjadi inspirasi muslim internasional. Islam dan muslim Indonesia tetap menemukan momentumnya sebagai agama yang mengedepankan sikap-sikap moderat, inklusif, humanis, toleran dan damai, Islam wasathiyah adalah Islam khas Indonesia. Namun akhir-akhir ini, keunikan mulai bergeser. Sejumlah fakta tentang konflik dan kekerasan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan mengatasnamakan agama bahkan dengan dalih membela agama telah merusak kebhinekaan dan toleransi itu sendiri. Madrasah Aliyah program keagamaan, selayaknya mempromosi-kan pendidikan Islam wasathiyah. Fokus tulisan ini hendak mengelaborasi sejauhmana toleransi sebagai ciri terpenting Islam wasathiyah menjadi tujuan diwujudkan dalam kurikulum MA program keagamaan. Ternyata kompetensi toleransi peserta didik lebih menekankan pada pemahaman dalam pemikiran dan keragaman keagamaan Islam, sedangkan toleransi dengan agama atau golongan di luar Islam sebatas penerimaan berbeda sebagai kehendak Tuhan, tanpa ada elaborasi mengenai dialog dan kerjasama dalam konteks sesama warga negara dalam kesedarajatan","PeriodicalId":32657,"journal":{"name":"Cendekia Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79879536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar terhadap Peserta Didik","authors":"Choerul Anwar Badruttamam","doi":"10.37850/cendekia.v10i02.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.37850/cendekia.v10i02.66","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di salah satu SDN diwilayah kecamatan Sekaran. Di sekolah tersebut terdapat beberapa peserta didik yang motivasi belajarnya masih kurang, dikarenakan orang tua yang kurang memberikan perhatian dan pantauan dalam proses pembelajaran anak. Maka dalam hal ini diharapkan adanya upaya orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tersebut. Atas fenomena tersebut peneliti ingin mengamati sejauh mana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Siman Sekaran Lamongan beserta faktor pendukung dan penghambat peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Siman Sekaran Lamongan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif karena data disajikan dalam bentuk kata-kata (deskripsi). Peneliti meneliti 1 guru kelas V sebagai data pendukung, 13 orang tua peserta didik kelas V dan 13 peserta didik kelas V SDN Siman. Pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, teknik observasi dan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh saat penelitian, peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri Siman Sekaran Lamongan menunjukkan peran orang tua sangat berpengaruh pada proses pembelajaran anak, khususnya seorang Ibu. Terdapat perbedaan antara orang tua yang berperan memberikan motivasi belajar dengan orang tua yang kurang berperan memberikan motivasi belajar. Seharusnya orang tua harus berperan aktif dalam memberikan semangat, dorongan dan dukungan kepada anak agar terus belajar dengan baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar yaitu 1) faktor pendukung, diantaranya: adanya kerjasama antar keluarga dalam satu rumah dan adanya ketegasan dari orang tua, 2) faktor penghambat, diantaranya: kondisi lingkungan tempat tinggal dan kondisi anak tersebut.","PeriodicalId":32657,"journal":{"name":"Cendekia Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84814409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Pendidikan Nilai Melalui Active-Learning dalam Tradisi Pondok Pesantren An-Nur","authors":"Saifuddin","doi":"10.37850/cendekia.v10i02.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.37850/cendekia.v10i02.74","url":null,"abstract":"Secara filosofis dan praktis, pendidikan nilai atau pendidikan karakter merupakan suatu proses pendidikan yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Maksudnya untuk menjawab permasalahan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter pada individu, tidak akan ditemukan jawaban yang sederhana. Setidaknya ada tiga aspek yang menimbulkan perdebatan filosofis dan pragmatis. Pertama, menyangkut \"pendidikan\" yang kompleks karena melibatkan banyak segmen yang satu sama lain terkait secara sistemik; kedua, menyangkut \"nilai\" yang bersifat kompleks karena menimbulkan perdebatan filosofis yang belum selesai; dan ketiga, menyangkut \"kepribadian\" yang kompleks yang merupakan subjek aktif yang memiliki kehendak dan memiliki kesanggupan menentukan pilihan oleh dirinya. Meskipun demikian, pendidikan karakter harus dilakukan, karena karakter terbentuk dari proses interaksi dengan lingkungan luar. Sedangkan kepribadian sebagai realitas yang kompleks keterbentukannya pada diri seseorang melibatkan banyak faktor penentu. Oleh karena itu, pengembangan metodologi dalam pendidikan karakter perlu dilakukan terus menerus, yaitu dengan cara mengembangkan pola-pola pembelajaran yang tepat dengan tujuan sejati dari pendidikan nilai, yaitu dalam rangka membentuk karakter. Pola yang sudah berjalan dalan tradisi pendidikan di pesantren barangkali dapat menjadi suatu alternatif ditengah tidak adanya model-model yang memadai dalam membentuk karakter yang dicita-citakan. Hal ini karena ternyata Pesantren memiliki sesuatu “kearifan lokal,” (genius loci) sendiri yang bertahan dan menunjukkan hasil yang relatif lebih baik, dalam pembinaan karakter dibanding sistem lain yang jelas telah gagal dalam membentuk karakter bangsa. Komponen struktural yang keempat inilah yang menjadi motor penggerak keseluruhan kegiatan edukatif di Pondok Pesantren an-Nur, di mana nilai \"ta'abbudi\" (ritualitas), menjadi nilai kepentingan bagi segala perencanaan, rekayasa, pengelolaan dan pelaksanaan proses pendidikan. Itulah yang disebut dengan “spiritual paedagogis,” suatu upaya mendidik (me”manusia”kan manusia) yang berbasis pada nilai spiritual religius dari setiap fihak yang terlibat di dalamnya.","PeriodicalId":32657,"journal":{"name":"Cendekia Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"335 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86787445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}