{"title":"Economic Imperatives Amidst a Global Pandemic: The Resilience of Kangean Migrant Workers in Pursuing Employment Opportunities in Malaysia","authors":"Mabrurah Mabrurah, Sidik Jatmika, Nanda Blestri Jasuma","doi":"10.18196/jhi.v12i2.18116","DOIUrl":"https://doi.org/10.18196/jhi.v12i2.18116","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 telah membawa era transformatif terhadap dunia global, yang sangat berdampak pada kehidupan dan aspirasi para pekerja migran Kangean yang mencari pekerjaan di Malaysia. Meski terjadi secara global, para pekerja migran Kangean tetap teguh dan bertekad untuk tetap mendapatkan kesempatan kerja di Malaysia. Penelitian ini berupaya mengungkap faktor-faktor utama yang memicu aspirasi para pekerja migran Kangean untuk bertahan menghadapi rintangan berat dalam upaya mereka untuk bekerja di Malaysia selama pandemi COVID-19. Dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif, penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi terhadap warga Kangean yang pernah, sedang, atau berencana bekerja di Malaysia. Selain itu, data sekunder dikumpulkan melalui analisis ekstensif terhadap literatur yang bersumber dari jurnal, buku, artikel, dan situs web imigrasi terkemuka seperti Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER), dan DATABOKS Tenaga Kerja Indonesia (TKI) . Untuk mendukung analisis kami, penelitian ini mengadopsi Teori Ketergantungan, yang mencakup tingkat ketergantungan yang dilakukan oleh pekerja migran Kangean terhadap Malaysia. Temuan penelitian ini menggarisbawahi bahwa faktor ekonomi sebagai pendorong utama yang mendorong calon pekerja migran Kangean mencari pekerjaan di Malaysia. Lebih jauh lagi, penelitian ini menyoroti dua pendekatan berbeda yang digunakan oleh para pekerja ini dalam upaya mereka untuk masuk ke Malaysia, yaitu jalur legal dan ilegal. Namun demikian, karena ketatnya peraturan perjalanan internasional yang diberlakukan selama pandemi, upaya-upaya ini menghadapi hambatan yang signifikan. Oleh karena itu, penelitian di masa depan harus fokus tidak hanya pada peningkatan pemahaman kita tentang pola migrasi internasional yang dilakukan oleh penduduk Kangean, namun juga mengeksplorasi penerapan yang lebih luas dari tren migrasi tersebut, tidak hanya Malaysia tetapi juga mencakup negara-negara lain.Kata Kunci : Pekerja Migran Kangean, faktor ekonomi, migrasi internasional, Pandemi COVID-19, teori ketergantungan.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"30 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140512468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Upaya Arab Saudi Menggapai Saudi Vision 2023: Nation Branding via Event F1 Tahun 2020-2022","authors":"Abiyu Ibnuyasa, Resa Rasyidah","doi":"10.20473/jhi.v16i2.41698","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.41698","url":null,"abstract":"Pada tahun 2016 Arab Saudi memperkenalkan kepada dunia terkait visi ambisius yang disebut dengan Saudi Vision 2030. Melalui Vision 2030 Arab Saudi berusaha membangun kualitas hidup yang lebih baik serta berusaha mendiversifikasi negaranya dari ketergantungan terhadap minyak. Salah satu cara yang dilakukan oleh Arab Saudi adalah dengan memanfaatkan sektor olahraga. Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir menginvestasikan dana yang cukup besar di berbagai bidang olahraga. Salah satunya adalah Formula 1. Pada tahun 2020 negara tersebut mengumumkan secara resmi bahwa akan bergabung dengan Formula 1 dan balapan pertama akan diadakan ditahun 2021. Berbagai Langkah nation branding dilakukan oleh Arab Saudi guna membangun citra positif bagi negara tersebut sekaligus mempromosikan potensi yang dimilikinya. Balapan pertama di negara tersebut akan dilangsungkan disirkuit terbaru yang mana hal tersebut memiliki daya Tarik bagi para penggemar. Melalui berbagai potensi yang dimiliki Formula 1, Arab Saudi berusaha memanfaatkan potensinya guna membangun citra bagi negaranya.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139236410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Turkey's Humanitarian Aid Through Education Provision of the Syrian Children School-Aged Refugees","authors":"Audi Izzat Muttaqien, S. Surwandono","doi":"10.20473/jhi.v16i2.48931","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.48931","url":null,"abstract":"The article explains how the Turkish government carries out a policy of providing education for Syrian school-age refugees. Turkey is the largest recipient and the second largest contributor of Syrian refugee aid, primarily as a transit country with many refugees bound for Europe via Turkey before continuing to their destination countries. As the host of refugees, a significant amount requires Turkey to help and facilitate them to access various services, such as social services, health, and especially education for school-age children. The study uses qualitative methods through data collection in literature studies and descriptive data analysis. The study uses qualitative methods through data collection in literature studies and descriptive data analysis. Research has found that Turkey's education policy has shown significant results, helping Syrian refugees at school age because of the ease of access to education that can be obtained, including rights and benefits equal to other Turkish children. Policies imposed by Turkey, such as psychological assistance for children who are still experiencing trauma and the provision of facilities in temporary education or Turkish public schools, have been successfully adopted.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"77 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139237687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Keberhasilan Aktivis Pemegang Saham dalam Mengubah Tata Kelola Danone: Kasus Bluebell Capital Partners","authors":"Dinda Fitri Nazlatunnuha","doi":"10.20473/jhi.v16i2.49892","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.49892","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas mengenai keberhasilan aktivis pemegang saham Bluebell Capital Partners dalam berupaya mengubah tata kelola perusahaan Danone. Bluebell Capital Partners sebagai salah satu pemegang saham minoritas Danone dapat menyuarakan kepentingannya untuk memengaruhi keputusan manajemen perusahaan. Hal ini dilakukan karena kegagalan Danone dalam manajemen perusahaan yang dibuktikan melalui kinerja harga saham yang mengecewakan dan kinerja keuangan Danone yang buruk. Melalui konsep aktivis pemegang saham digunakan penulis sebagai kerangka konseptual untuk memahami peran dan strategi Bluebell Capital Partner sebagai aktivis pemegang saham Danone. Argumen dalam penelitian ini diuraikan secara deskriptif kualitatif yang menunjukkan bahwa keberhasilan Bluebell Capital Partner sebagai aktivis pemegang saham dapat mempengaruhi perubahan tata kelola perusahaan Danone melalui langkah strategisnya dengan mengirimkan surat terbuka pada Danone dan bergabung dengan Artisan Partner sebagai pemegang saham terbesar ketiga dalam menuntut perubahan tata kelola Danone","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139236602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Buck-Passing Amerika Serikat Terhadap Konflik Rusia-Ukraina Tahun 2021-2023","authors":"M. R. Ramadhan, Elistania Elistania, A. Permadi","doi":"10.20473/jhi.v16i2.50961","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.50961","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas mengenai strategi Buck-passing Amerika Serikat kepada Ukraina terhadap konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Pada tahun 2021 Amerika Serikat dan Ukraina menjalin kerjasama untuk menjadikan Ukraina sebagai “Mitra Strategis” Amerika Serikat. Hal tersebut memicu amarah Presiden Rusia Vladimir Putin, melihat kemesraan antara Ukraina dengan Amerika Serikat membuat Rusia mengirim pasukan militer ke daerah perbatasan Ukraina dengan dalih untuk melakukan pelatihan militer. Untuk menganalisis masalah tersebut, penelitian ini menggunakan paradigma realisme yang diusung oleh Kenneth Waltz, dimana negara berusaha untuk mempertahankan keamanan dan kepentingan nasional mereka melalui strategi kekuasaan seperti diplomasi, penggunaan kekuatan militer dan aliansi. Periodesasi penelitian ini bermula dari tahun 2021 sampai tahun 2023 saat pertama kali Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima undangan Gedung Putih pada tanggal 1 September 2021. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan konsep buck-passing dimana Amerika Serikat (Great Power) tidak terlibat secara langsung dalam perang, melainkan hanya memberikan dukungan finansial dan persenjataan kepada negara yang menjadi buck-catchernya (Ukraina). Hasil kajian menunjukkan bahwa strategi buck-passing Amerika Serikat bisa dikatakan efektif pada periode 2021-2023, karena strategi tersebut dapat menahan serangan Rusia terhadap Ukraina.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"11 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139237087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Australian Government's Public Diplomacy through the MAMPU Program in Indonesia (2016-2020)","authors":"Haerani Destiningrum, Witri Elvianti","doi":"10.20473/jhi.v16i2.45739","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.45739","url":null,"abstract":"This paper discusses the Australian government's public diplomacy effort through the MAMPU program phase II (2016 - 2020) which focuses on gender equality and women’s empowerment issues in Indonesia. The author used the concept of public diplomacy in this paper to analyse what the Australian government has done to achieve its interest through the MAMPU program. The paper uses a qualitative method with a descriptive approach, by using secondary and primary data which are program MAMPU's social media, website, various documents, entries from the internet, and an interview with MAMPU Program Manager from BaKTI Foundation. This paper finds that efforts conducted by the Australian government in the MAMPU program are compatible with four of the five relational initiatives characteristics in public diplomacy. Furthermore, because of its public diplomacy through the MAMPU program, the Australian government gained positive images as a country that supports the women empowerment issue in Indonesia. In addition, the Australian government could also strengthen its relationship with the Indonesian government.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139238015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di Kenya oleh UN Women pada Tahun 2020-2022","authors":"Nurul Azizah Salma, Renitha Dwi Hapsari","doi":"10.20473/jhi.v16i2.49419","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.49419","url":null,"abstract":"Kekerasan terhadap perempuan adalah permasalahan global yang melanggar hak asasi manusia serta bentuk diskriminasi gender di banyak negara, termasuk Kenya. Selain berdampak pada kesehatan dan ekonomi, pandemi COVID-19 juga menyebabkan peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan di Kenya. Ini terjadi karena kebijakan lockdown, pembatasan sosial, dan faktor lain seperti masalah ekonomi, budaya patriarki, dan kesalahpahaman praktik budaya. Dampak kekerasan terhadap perempuan tidak hanya bersifat fisik, namun juga pada kesejahteraan psikologis dan ekonomi perempuan. Sebagai organisasi internasional yang fokus pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, UN Women bertindak untuk mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan di Kenya. UN Women menjalankan perannya sesuai dengan teori peran organisasi internasional yang dikemukakan oleh Kelly-Kate S. Pease, yang mencakup peran sebagai problem solver, capacity builder, dan aid provider melalui Forum Kesetaraan Generasi, advokasi, kampanye, bantuan terkait COVID-19 hingga layanan bagi korban kekerasan selama periode 2020-2022.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139236230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kerjasama Uni Eropa-Indonesia: Implementasi European Council Regulation 1005/2008 dalam Aktivitas Perikanan Pelabuhan Nizam Zachman","authors":"Lisda Yulia, Asep Kamaluddin Nashir, Kusumajanti Kusumajanti","doi":"10.20473/jhi.v16i2.48108","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.48108","url":null,"abstract":"Komoditas ikan tangkap di Indonesia dinilai mampu mendukung pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan perikanan, namun dari segi pengelolaannya, perikanan tangkap masih terkendala oleh hambatan-hambatan internal dan eksternal, sehingga membuat sertifikasi hasil tangkap ikan rendah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak ratifikasi Europeaan Council regulation (ECR) 1005/2008 sebagai satu upaya meningkatkan sertifikasi hasil tangkap ikan dan mendukung ekspansi pasar ekspor ikan Indonesia. Penelitian ini masuk kedalam fokus studi Bisnis Internasional, oleh karena itu penulis menggunakan konsep kerjasama internasional untuk menganalisis dampak ratifikasi hukum internasional ECR 1005/2008 di Indonesia dan menggunakan teori perdagangan internasional keunggulan kompetitif untuk menganalisis indikator perdagangan sempurna komoditas perikanan tangkap di lokus penelitian. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal di lokus penelitian Pelabuhan Nizam Zachman. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara tidak terstruktur terhadap 3 informan dan observasi mendalam. Hasil temuan penelitian menunjukkan ratifikasi ECR 1005/2008 di Pelabuhan Nizam Zachman mampu meningkatkan sertifikasi hasil tangkap ikan yang diperoleh dengan mengedepankan sinergi antara Dewan Uni Eropa, Pelabuhan Perikanan, dan Unit Pengolah Ikan.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"23 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139237135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengurai Proses Sekuritisasi Krisis Iklim di Sudan Selatan Tahun 2016-2021","authors":"Yulis Lutvihana, A. Kusuma","doi":"10.20473/jhi.v16i2.51292","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.51292","url":null,"abstract":"Sudan Selatan ialah negara dengan berbagai masalah politik, sosial, ekonomi, dan juga menghadapi dampak buruk dari krisis iklim. Negara ini berada pada peringkat ke-8 dalam hal kerentanan dalam skala global dan peringkat ke-175 dalam kesiapan menghadapi perubahan iklim. Oleh karenanya, penting untuk membingkai krisis iklim sebagai masalah keamanan sehingga menciptakan urgensi dalam menanganinya. Penelitian ini menyelidiki bagaimana pemerintah Sudan Selatan (aktor sekuritisasi), dengan dukungan aktor fungsional (Oxfam dan media), telah secara efektif menggambarkan krisis iklim sebagai masalah keamanan untuk melindungi rakyatnya (objek rujukan) dari ancaman eksistensial berupa krisis iklim. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan mengacu pada Teori Sekuritisasi Barry Buzan dan Ole Wæver, untuk menunjukkan bukti keberhasilan proses sekuritisasi pemerintah Sudan Selatan melalui speech act. Sudan Selatan telah mengadopsi tindakan luar biasa berupa adaptasi dan mitigasi iklim yang diuraikan dalam National Adaptation Plan (NAP), yang direspons positif oleh komunitas global dalam upaya kolaboratif mereka untuk memerangi krisis iklim.","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"24 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139237139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Chinese Loan to Africa in the lens of Pragmatism Economics","authors":"Yeremia Nicolaus Widjanarko","doi":"10.20473/jhi.v16i2.50644","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jhi.v16i2.50644","url":null,"abstract":"This paper examined the reasons behind China’s decision to provide loans to African states, a group that had been traditionally been considered not creditworthy by MDBs. Utilizing a descriptive-explorative research method, primary to secondary data ranged from 1999 to 2022, and the framework of economic pragmatism, this paper analyzed and found some pragmatic implications. The findings concluded that China’s lending strategy was mostly motivated by a pragmatic approach aimed at gaining early access to African markets, securing vital natural resources, assisting Chinese corporations, and creating economic dependence. China’s loans were used to fund infrastructure projects, reducing logistics costs for Chinese businesses and diversifying foreign exchange reserves. This paper posited that China’s policy was driven by empirical facts, adaptiveness to global economic conditions, and a focus on concrete economic benefits, such as increasing imports from China and gaining access to natural resources. Therefore, this paper describes China’s efforts to strengthen its influence and obtain tangible economic advantages through its lending practices in Africa Keywords: Africa, China, Development Loan, Economic Gains, Political-Economy","PeriodicalId":31816,"journal":{"name":"Jurnal Hubungan Internasional","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139238086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}