{"title":"PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN SAINS BILLON PADA KELOMPOK B","authors":"Revalina Rizky Rinjany Sastra Miharja","doi":"10.35568/earlychildhood.v4i2.855","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v4i2.855","url":null,"abstract":"Peningkatan keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari masih rendah. Dengan keterbatasan media yang ada di sekolah, kegiatan pembelajaran yang monoton, serta kurangnya stimulus yang dilakukan karena lembaga lebih mengutamakan calistung untuk peserta didiknya, dalam peningkatan keterampilan motorik halus menjadi kurang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode single case experimental dengan partisipan empat orang anak berusia lima sampai enam tahun berjenis kelamin laki-laki dua orang dan berjenis kelamin perempuan dua orang yang dilibatkan dalam penelitian keterampilan motorik halus melalui permainan sains billon. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dan dokumentasi, sedangkan untuk teknik analisi data menggunakan statistik deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian ini adalan penerapan permainan sains billon untuk peningkatan keterampilan motorik halus pada kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. Kemampuan keterampilan motorik halus anak sebelum diberi intervesi belum berkembang (BB), pada intervensi 1 mulai berkembang (MB), dan intervensi 2 berkembang sesuai harapan (BSH). Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan penerapan permainan sains billon dapat meningkatkan keterampilan motorik halus kelompok B TK Al Munawaroh Banjarsari. \u0000Kata Kunci: Keterampilan Motorik Halus, Permainan Sains Billon, Anak Usia Dini","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114922751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN STIMULASI SENSORI VISUAL BAGI GURU PAUD DI KECAMATAN BATANG ANAI","authors":"S. Hartati, Zulminiati Zulminiati","doi":"10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2B.287","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2B.287","url":null,"abstract":"Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pemerintah untuk memberikan layanan terhadap anak usia dini dalam rangka mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak melalui pelaksanaan pendidikan. Pelayanan yang diberikan guru PAUD haruslah pelayanan yang mampu menstimulasi perkembangan anak, salah satunya stimulasi sensori visual anak. Sensori visual anak dapat distimulasi dengan menggunakan media visual yang sesuai. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang pernah penulis lakukan, ditemukan bahwa rata-rata guru PAUD di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang media untuk menstimulasi sensori visual anak. Hal ini menyebabkan perkembangan sensori visual anak menjadi tidak optimal. Berdasarkan alasan tersebut, penulis merasa perlu diberikan pelatihan dalam hal penggunaan media untuk menstimulasi sensori visual anak bagi guru PAUD di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Tujuan dari pelatihan ini ialah agar para guru PAUD di Kecamatan Batang Anai mampu mengembangkan dan menggunakan media untuk menstimulasi sensori visual anak sehingga sensori visual anak berkembang secara optimal. Rencana luaran dari pelaksanaan pelatihan ini ialah guru-guru PAUD Kecamatan Batang Anai memiliki wawasan dan keterampilan dalam mengembangkan media untuk menstimulasi perkembangan sensori visual anak. \u0000 \u0000Kata Kunci: PAUD, Pengembangan Media, Stimulasi Sensori Visual \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000The Early Childhood Education Institution (PAUD) is a government effort to provide services to early childhood in order to develop various aspects of childent development through the implementation of education. Teachers must be services to stimulate children's development, one of which is children's visual sensory stimulation. Children's visual sensory can be stimulated using appropriate visual media. Based on the results of interviews and observations that the author has done, it was found that the average teacher in Batang Anai District, Padang Pariaman District did not yet have adequate knowledge and skills about the media to stimulate children's visual sensory. This causes children's visual sensory development to be not optimal. Based on these reasons, the authors feel the need to be given training in the use of media to stimulate children's visual sensory for teachers in Batang Anai District, Padang Pariaman Regency. The purpose of this training is for teachers in Batang Anai District to be able to develop and use media to stimulate children's visual sensory, children's visual senses develop optimally. The output plan of the training was that the Batang Anai District teachers had insight and skills in developing media to stimulate children's visual sensory development. \u0000 \u0000Keyword : The Early Childhood Education Institution. Learning Media, Visual Sensory Stimulation","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125916359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN BONEKA JARI BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI DI KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN","authors":"Rakimahwati Rakimahwati","doi":"10.35568/earlychildhood.v2i2b.292","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v2i2b.292","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 \u0000Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengenalkan media pembelajaran pada guru yaitu (1) Menciptakan media pembelajaran membaca yang menyenangkan untuk anak; (2) Guru memiliki keterampilan dalam merancang boneka jari bergambar sebagai media pembelajaran membaca anak usia dini. Subjek pelatihan ini adalah anak Taman Kanak-kanak Melati Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Sasaran dari pelatihan ini adalah guru-guru PAUD baik formal maupun nonformal se-Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Adapun mitra dalam kegiatan ini adalah IGTKI Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Pelaksanaan pelatihan adalah survei awal untuk mendata peserta pelatihan, mengurus surat izin untuk melaksanakan pelatihan, membuat buku panduan pelatihan, pelaksanaan pelatihan. Metode yang digunakan adalah praktek langsung. Metode praktek langsung digunakan agar peserta pelatihan mampu menciptakan boneka jari bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Hasil yang diperoleh guru dapat menciptakan boneka jari bergambar dengan empat tema untuk pengenalan membaca anak usia dini. \u0000 \u0000Kata Kunci: Anak Usia Dini, Boneka jari bergambar, Membaca \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000The purpose of this training is to introduce learning media to teachers (1) Creating a fun learning media for children; (2) The teacher has the skills in designing pictorial finger puppets as a medium for early childhood reading learning. The subjects of this training were children of TK Melati in V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. The target of this training is PAUD teachers both formal and non-formal in V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. The partners in this activity were IGTKI Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. The training is an initial survey to record trainees, manage permits to carry out training, create training manuals, conduct training. The method used is direct practice. Direct practice methods are used so that trainees are able to create illustrated finger puppets in improving children's reading skills.the result obtained by the teacher can create illustrated finger puppets with four themes for early chilhood reading. \u0000 \u0000Keyword: early childhood, picture finger puppets, ability to read","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123383988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DISPOSISI MATEMATIS ANAK USIA DINI (STUDI KASUS DI KELOMPOK A PAUD PERMATA HATI AISYIYAH TASIKMALAYA)","authors":"Milah Nurkamilah, Mirawati Mirawati, Cucu Arumsari","doi":"10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2B.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2B.282","url":null,"abstract":"ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan 1) pembelajaran matematika yang dapat mengembangkan disposisi matematis anak di kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah, dan 2) mendeskripsikan kecenderungan disposisi matematis anak usia 3-5 tahun di kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian yaitu siswa kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan 1) disposisi matematis anak memiliki potensi kemunculan lebih banyak pada aktifitas pembelajaran yang menggunakan media nyata dan berbasis aktifitas untuk anak, dan 2) anak usia 3-4 tahun menununjukkan kecenderungan disposisi matematis berkembang pada aspek percaya diri terhadap kemampuan matematika dan rasa ingin tahu terhadap matematika. Sedangkan pada usia 4-5 tahun, cenderung menunjukkan kemunculan disposisi matematis yang dominan pada kepercayaan diri, rasa ingin tahu, daya cipta, serta sedikit frekuensi kemunculan pada ketekunan, fleksibilitas dan apresiasi matematis. Kata Kunci: disposisi matematis, matematika anak, PAUD. ABSTRACT This article is the result of research that aims to describe 1) mathematics learning that can develop mathematical dispositions of children in group A PAUD Permata Hati Aisyiyah, and 2) describe the tendency of mathematical dispositions of children aged 3-5 years in group A PAUD Permata Hati Aisyiyah. Qualitative research with a case study method used in this research. The research subjects were group A students of Permata Hati Aisyiyah PAUD, Tasikmalaya City. The results showed that 1) the mathematical disposition of children has more potential for emergence in learning activities that use real object and activity-based for children, and 2) 3-4 year olds show a tendency for mathematical dispositions to develop on aspects of self-confidence in mathematical abilities and curiousity about mathematics. Whereas at the age of 4-5 years, it tends to show the emergence of dominant mathematical dispositions on self-confidence, curiosity, inventiveness, and a slight frequency in perseverance, flexibility and mathematical appreciation. Keywords: mathematical disposition, childr mathematics, PAUD.","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132346034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BERMAIN LUDO UNTUK MENINGKATKAN SOSIAL ANAK USIA DINI","authors":"Aldi Maulana, Nita Yunitasari, Rismayanti Nurul Hikmah, Rusmana Rusmana, Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny","doi":"10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.285","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.285","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Di zaman yang semakin modern perkembangan teknologi di indonesia kian hari kian bertambah. Terbukti dengan banyaknya pengguna gadget dengan berbagai merk dan tipe tersebar luar diseluruh wilayah indosesia. Dengan kata lain ini bisa di sebut merubah aktivitas bermain anak pada saat ini yang lebih sering bermain permainan modern yang identik dengan penggunaan teknologi yang membuat anak lebih individual. Penggunanya tidak hanya orang dewasa saja akan tetapi anak usia dini pun ikut andil didalamnya, Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Hasil kajian kami menunjukkan bahwa metode bermain dengan menggunakan media ludo king mampu memberikan pembelajaran untuk anak usia dini dalam aspek kemampuan sosial sejak dini. Dengan metode bermain ludo king akan melatih kemampuan sosial dan Emosi pada anak usia dini yang akan membentuk kemampuan sosial yang baik terhadap lingkungannya, maka dari itu sosial anak akan terlatih jika sudah dibiasakan pada saat usia dini. Anak anak usia dini yang sering bermain ludo king dengan otomatis sosialnya akan terlihat karena permainan ludo king ini melatih anak untuk berinteraksi dengan teman mainnya. \u0000 \u0000Kata Kuci: Ludo, Kemampuan Sosial, Anak Usia Dini \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 In the increasingly modern era of technological developments in Indonesia increasingly increasing days. Proven by the many users of gadgets with various brands and types scattered outside the entire region of indosesia. In other words this can be called to change the activity of children playing at this time who more often play modern games that are identical with the use of technology that makes children more individual. Users are not only adults but also early childhood participate in it, This research uses Descriptive method. The results of our study indicate that the method of playing by using media ludo king able to provide learning for early childhood in the aspect of social skills from an early age. With the method of playing ludo king will train social skills and emotions in early childhood that will form a good social ability to the environment, therefore the child's social will be trained if it has been familiarized at an early age. Early young children who often play ludo king with automatic social will be seen because this game ludo king train children to interact with his playmates. \u0000 \u0000Keywords : Ludo, Social Ability, Early Childhood","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116255407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahju Dyah laksmi Wardhani, Dewi Khoirotus Sadiyah
{"title":"Konstruksi Berpikir Kritis Melalui Pengenalan Fungsi Jam dan Konsep Waktu Pada Anak Usia Dini","authors":"Wahju Dyah laksmi Wardhani, Dewi Khoirotus Sadiyah","doi":"10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.283","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.283","url":null,"abstract":"Kajian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada anak kelompok usia 5 – 6 tahun di Sekolah Laboratorium Taman Kanak-Kanak Yasmin Jember, yang bertujuan untuk mengenalkan fungsi jam dan konsep waktu. Pengenalan tentang jam sudah sering dilakukan di TK Yasmin, yang dikaitkan dengan pengenalan lambang bilangan yang ada pada jam. Sedangkan konsep waktu dikenalkan pada anak berkaitan dengan kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak. Namun pengenalan fungsi angka, fungsi jarum jam sebagai penunjuk lama atau kapan keberlangsungan suatu kegiatan dilakukan, yang dikenal sebagai waktu, seringkali dianggap tidak penting untuk dikenalkan pada anak. Mengenalkan makna waktu mengkonstrak berpikir kritis anak untuk melakukan regulasi memahami sikap, pengetan dan keterampilan agar belajar memahami pentingnya pelaksanaan suatu kegiatan dengan batasan waktu tertentu. Kajian ini dianalisis secara naratif interpretative berbasis teori untuk memahami kompetensi anak dalam mengkonstrak pengetahuan baru dalam bentuk kreatif. \u0000Kata kunci: fungsi jam, konsep waktu, berpikir kritis \u0000 \u0000This study is a class action research aims to introduce the concept of time for young children. Introduction about the hours it has often been done in the kindergarten Yasmin, which is associated with the introduction of existing numbers had taken on the clock or a watch. While the concept of time usually introduced by regarding to everyday activities that kids do. However, the introduction of a number of functions, the clock function as the length pointer for the activity or when the existence of an activity is performed, which is known as time, often considered unimportant for children. The aim of the study is to introduce the meaning of time concept as a critical thinking that helped children to understand about attitude, knowledge and skills in order to regulate the importance of the time limit implementation for their activity in daily life. \u0000Keywords: clock function, concept of time, critical thinking","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127691977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AFTER SCHOOL CARE: ALTERNATIF LAYANAN PENDIDIKAN DAN PENGASUHAN BAGI ANAK USIA 6-8 TAHUN","authors":"R. Rudiyanto","doi":"10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.266","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.266","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 \u0000Artikel ini merupakan kajian literatur terkait layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 6-8 tahun pada kelas awal sekolah dasar. Pengasuhan pada anak memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap berbagai perkembangan anak. Kebutuhan pengasuhan untuk anak usia sekolah, termasuk pada rentang usia 6-8 tahun sangatlah besar. Anak usia 6-8 tahun merupakan usia transisi dari jenjang pendidikan anak usia dini pada jenjang sekolah dasar. Salah satu program yang dapat memfasilitasi layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak adalah Program After School Care. Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan layanan pendidikan serta pengasuhan bagi anak setelah pulang sekolah. Program ini bukan hanya dapat diakses oleh anak pada jenjang sekolah dasar, namun juga jenjang sekolah menengah pertama dan menengah atas, dengan layanan dukungan akademik, keminatan anak, pendampingan dan pemenuhan kebutuhan gizi Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait gambaran layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 6-8 tahun dalam program after school care. \u0000 \u0000 \u0000Kata Kunci: Pengasuhan, Pendidikan, After School Care \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000This article is a literature review of education and care services for children aged 6-8 years in the early grades of elementary school. Care for children has a very large contribution to various children's development. Care needs for school-age children, including those in the 6-8 year age range, are very large. Children aged 6-8 years are a transition age from early childhood education at the elementary school level. One program that can facilitate education and care for children is the After School Care Program. This program is one of the efforts made to meet the needs and provide education and care services for children after school. This program is not only accessible for children at the elementary school level, but also for junior and senior high school levels, with academic support services, children's interest, assistance and fulfillment of nutritional needs. This article is expected to provide insight into the description of education and care services for children. 6-8 years of age in an after school care program. \u0000 \u0000Keywords: Parenting, Education, After School Care \u0000 ","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"33 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120911500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PSIKOEDUKASI KESADARAN FONOLOGI DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOTA TASIKMALAYA","authors":"A. Pratiwi, Rikha Surtika Dewi, Asti Tri Lestari","doi":"10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.284","url":null,"abstract":"\u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Makalah ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mengimplementasikan psikoedukasi kesadaran fonologi di sekolah dasar. Psikoedukasi kesadaran fonologi merupakan pelatihan yang mengembangkan sensitivitas anak terhadap struktur bunyi. Psikoedukasi ini dilakukan sebagai upaya stimulasi dan optimalisasi terhadap potensi berbahasa yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya dan memberikan layanan, serta bimbingan yang dibutuhkan anak dalam melewati tahap-tahap periode sensitif yang dilaluinya dengan cara menggunakan berbagai aktivitas praakademik untuk mengembangkan kesadaran fonologi. \u0000 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode observasi dan wawancara dengan guru. Observasi dilakukan di dalam kelas untuk melihat kesadaran fonologi anak. Upaya guru dalam pengembangan kesadaran fonologi anak didapatkan melalui wawancara dan pengamatan secara langsung. Setelah dilakukan observasi dan wawancara, selanjutnya dilaksanakan psikoedukasi kesadaran fonologi kepada siswa dan guru. \u0000Pemilihan metode yang akan digunakan dalam psikoedukasi pada anak dapat disesuaikan dengan tingkat usia anak. Deteksi aliterasi dan deteksi fonem tunggal relatif mudah bagi anak, yaitu untuk mengenali bunyi silabel awal yang sama (pada purwakanti) dan bunyi silabel akhir yang sama (pada sajak) dari kata-kata yang disajikan. Adapun teknik psikoedukasi dapat melalui lagu anak yang bersajak ataupun melalui kegiatan berpantun. Metode dengan tingkat yang lebih sulit yang dapat digunakan seperti metode deteksi fonem tunggal; di sini tingkat kesulitannya sudah meningkat, karena anak harus mengenali unit bunyi yang lebih kecil daripada silebel. Apabila keterampilan tersebut telah dikuasai, lebih lanjut anak dapat diberi pelatihan dengan metode yang semakin tinggi tingkat kesulitannya seperti metode ketukan fonem. \u0000 \u0000Kata Kunci: Psikoedukasi, Kesadaran Fonologi, Pendidikan Anak Usia Dini. \u0000 \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000This paper is the result of a study aimed at implementing psychoeducation in phonological awareness in primary schools. Psychoeducation of phonological awareness is a training to develop children's sensitivity to the sound structure. This psychoeducation serves to stimulate and optimize the language potential of children according to the stage of development, to provide services and to provide guidance that children need to go through the sensitive stage in which they use various preschool activities to develop phonological awareness. \u0000The approach used in this study is a qualitative approach using descriptive methods. The data collection technique in this study is the observation method and interviews with the teacher. Observations were carried out in the classroom to see the phonological awareness of the child. Teacher's efforts in developing children's phonological awareness achieved through interviews and","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116688820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN BAHAN SISA","authors":"Nurhafizah Nurhafizah","doi":"10.35568/earlychildhood.v2i2b.288","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v2i2b.288","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 \u0000Tujuan kegiatan pelatihan adalah 1) Memberikan pengetahuan secara teoritis tentang pentingnya media pembelajaran bagi anak usia dini, 2) Melatih guru-guru dan pamong lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Lubuk Alung dalam membuat media pembelajaran menggunakan bahan sisa. 3) Melatih guru dan pamong lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Lubuk Alung menyusun Rencana Perangkat Pembelajaran Harian (RPPH) terkait media dari bahan sisa yang dibuat secara perkelompok, 4) Melatih guru dan pamong lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Lubuk Alung mempraktekkan kegiatan pembelajaran menggunakan media dari bahan sisa yang telah dibuat secara perkelompok. Metode kegiatannya adalah : 1) Pelatihan secara teoritis tentang pelatihan media pembelajaran di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, 2) pelatihan pembuatan media dari bahan sisa, 3) pelatihan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian sesuai dengan media yang dibuat. 4) Pelatihan praktek penggunaan media dari bahan sisa yang dibuat merujuk pada RPPH yang telah dirancang. Hasil yang diperoleh dari pelatihan adalah : 1) peningkatan pemahaman guru dan pamong tentang pentingnya media pembelajaran pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. 2) Peningkatan kemampuan guru dan pamong dalam membuat media dari bahan sisa, 3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian terkait media dari bahan sisa yang dibuat untuk pembelajaran di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, 4) peningkatan keberanian dan keterampilan mengajar guru dengan menggunakan media dari bahan sisa. \u0000 \u0000Kata Kunci: media Pembelajaran; bahan sisa; guru dan pamong; lembaga pendidikan anak usia dini \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000The purpose of training activities is 1) Provide theoretical knowledge about the importance of learning media for early childhood, 2) Train teachers and tutors of the Early Childhood Education Institution in Lubuk Alung District in making learning media using residual materials. 3) Train teachers and tutors of the Early Childhood Education Institution in Lubuk Alung Sub-district to prepare Daily Learning Tool Plans related to media from residual materials made in groups, 4) Train teachers and tutors of the Early Childhood Education Institution in Lubuk Alung District to practice using learning activities media from residual material that has been made in groups. The activity methods are: 1) theoretical training on learning media training in Early Childhood Education institutions, 2) training in making media from residual materials, 3) training in the preparation of Daily Learning Implementation Plans in accordance with the media created. 4) Training on media use practices from residual materials made referring to the prepare Daily Learning Tool Plans that has been designed. The results obtained from the training were: 1) increasing the understanding of teachers and tutors about the importance of learning media in Early Childhood Education institutions. 2) Increasing the ability of teachers and tutors to make media fro","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131970518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS IMPLEMENTASI ASESMEN DALAM MENGAMATI PERKEMBANGAN ANAK TUNAGRAHITA DI TK SLB C 1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA","authors":"M. Abidin","doi":"10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/EARLYCHILDHOOD.V2I2A.264","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan penelitian ini yaitu unutk menganalisis proses implementasi asesmen yang diterapkan untuk anak tunagrahita, menemukan pola perkembangan anak tunagrahita, serta mencari problematika pelaksanaan asesmen di TK LB C1 Dharma Rena Ring Putra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan langkah mereduksi data, menyajikan data serta menyimpulkan data. Pemerikasan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukan proses pelaksanaan asesmen di TK LB C 1 Drama Rena Ringputra I Yogyakarta dialkukan dengan dua cara yaitu: Pertama, Asesmen perkembangan anak disabilitas, pelaksanan dimulai dengan asesmen prasekolah yang bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan serta hambatan pada anak sebelum masuk sekolah, kemudia dilanjutkan asemen pasca sekolah, sebagai tindak lanjut sesmen pasca sekolah yang bertujuan mengembangkan kemampuan anak dengan mengacu tahapan perkembangan anak disabilitas atau TPPAD (Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Disabilitas). Kedua, Asesmen perkembangan anak tunagrahita dari sudut kenormal, pelaksanan asesmen anak disabilitas dari kenormal dimulai dengan pengamatan setiap hari, pencatatan harian, menganalisa data setiap bulan dan rekap perkembangan selama semester dengan mengacu pada STPPA (Setandar tingkat pencapaian perkembangan anak). Pola perkembangan anak tunagrahrita selalu berkembang berpasang-pasangan, aspek kognitif selalu berpasangan dengan aspek motorik, aspek sosial emosional berpasangan dengan nilai moral agama sedangakan aspek perkembangan bahasa dan seni selalu mengiringi aspek-aspek tersebut. Problem matika pelaksanaan asesmen, masih kurang pahamnya akan pelaksanaan asesmen, kurangnya buku panduan asesmen. \u0000 \u0000Kata Kunci: Tunagrahita, Asesmen, Perkembangan anak. \u0000Abstract \u0000The purpose of this study is to analyze the assessment implementation process applied to mentally retarded children, find patterns of development of mentally retarded children, and look for problems in carrying out assessments at TK LB C1 Dharma Rena Ring Putra. This research is a qualitative research with location in SLB C-1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta. Data collection is done by observation, interview, and documentation. Data analysis is done by reducing, presenting and concluding data. Data validity is done by using technique triangulation. The results showed the process of conducting the assessment in TK LB C 1 Drama Rena Ringputra I Yogyakarta was conducted in two ways: disabled child development assessment, the implementation begins with a preschool assessment that aims to describe the ability and barriers to the children before entering school, then continued assessment of post-school, as a follow-up post-school assessment that aims to develop and maximize the ability of children by referring to the development stage of children with disability or commonly called TPPAD (Level Achi","PeriodicalId":307307,"journal":{"name":"EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128402947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}