{"title":"Modal Sosial, Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Desa Ngadireso, Indonesia","authors":"Gunawan Prayitno, Baiq Maulida Rf, Achmad Tjachja Nugraha","doi":"10.20961/REGION.V14I2.30018","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/REGION.V14I2.30018","url":null,"abstract":"Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, memiliki potensi pertanian sebagai daerah subur dan sumber air yang memadai. Akan tetapi ketahanan pangan masih merupakan persoalan bagi desa ini, karena kebanyakan masyarakat bekerja sebagai petani dengan kepemilikan lahan terbatas atau bahkan tanpa lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur bagaimana tipologi desa serta mengidentifikasi bagaimana modal sosial berpengaruh terhadap pertanian berkelanjutan. Hasil analisa tipologi desa menunjukkan desa termasuk dalam tipologi desa pertanian. Berdasarkan analisa ketahanan pangan dengan metode komposit diperoleh nilai aspek ketersediaan 0:57 (cukup baik), sedangkan aspek aksesibilitas pangan dan pemanfaatn pangan memiliki nilai yang sama 23,91 (kurang baik). Sedangkan hasil perhitungan indeks komposit indikator ketahanan pangan, diperoleh nilai indeks 0,77 yang menunjukkan bahwa Desa Ngadireso termasuk dalam desa rawan pangan. Hasil analisa modal sosial menunjukkan pengaruh yang kuat dari jaringan sosial dan norma. Hubungan yang terbentuk antara modal sosial dengan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan menunjukkan bahwa jaringan sosial dan norma-norma yang terkait dengan ketahanan pangan memiliki nilai-nilai positif dan signifikan, sementara keamanan pangan dan pertanian berkelanjutan memiliki nilai-nilai positif. Modal sosial memberikan nilai positif terhadap pertanian berkelanjutan, artinya semakin tinggi modal social akan mendorong masyarakat untuk untuk tetap mempertahankan pertanian di desa yang mendorong pertanian berkelanjutan.","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115258901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Erma Fitria Rini, Hakimatul Mukaromah, Murtanti Jani Rahayu
{"title":"Kolaborasi Stakeholder Kelurahan dalam Perencanaan dan Pembangunan melalui Integrasi Informasi Geografis","authors":"Erma Fitria Rini, Hakimatul Mukaromah, Murtanti Jani Rahayu","doi":"10.20961/REGION.V14I2.23842","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/REGION.V14I2.23842","url":null,"abstract":"Pemanfaatan sistem informasi geografis menjadi salah satu strategi dalam proses perencanaan kawasan yang berkelanjutan. Dinamika pemanfaatan ruang dapat terekam dan konflik keruangan karena data yang overlap dapat diminimalisir. Pengembangan sistem informasi geografis yang baik memerlukan kolaborasi antar stakeholder di tingkat kelurahan sebagai unit formal terkecil perencanaan kawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kolaborasi stakeholder di Kelurahan Jagalan dan Kelurahan Sudiroprajan dalam perencanaan dan pembangunan melalui integrasi informasi geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada kolaborasi antar stakeholder kelurahan dalam perencanaan melalui integrasi informasi geografis. Kedua kelurahan belum memiliki sumberdaya manusia yang cakap dalam mengoperasikan sistem informasi geografis dan juga belum memiliki perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi yang cukup untuk mengembangkan basis data geospasial kelurahan. Aparat kelurahan masih menggunakan teknik konvensional untuk membangun basis data kelurahan dan belum ada keterlibatan masyarakat sebagai pengguna ruang kota. Disisi lain, aparat kelurahan dan masyarakat di kedua kelurahan memiliki kemauan dan potensi kapasitas individu untuk diberikan pelatihan dalam mengoperasikan dan mengembangkan basis data geospasial kelurahan.","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129937904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Karakter Spasial Pola Hulu Hilir Pertanian Padi Organik Terhadap Peningkatan Ekonomi Pedesaan, Gempol, Klaten","authors":"Martha Dwi Nugrahaeni, Istijabatul Aliyah, Galing Yudana","doi":"10.20961/REGION.V14I2.22600","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/REGION.V14I2.22600","url":null,"abstract":"Analisis spasial terfokus pada identifikasi karakter spasial dan pola spasial. Teori Von Thunen menjelaskan hubungan antara karakter spasial yang terbentuk dalam kegiatan ekonomi pertanian. Hulu hilir pertanian padi organik meliputi karakter spasial pola pengadaan bahan baku, budidaya, dan pasar. Pertanian organik memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi pedesaan. Perkembangan pertanian organik di Desa Gempol dari tahun 2016 - 2018 telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Desa Gempol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap peningkatan ekonomi pedesaan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial, analisis skoring, dan regresi linear berganda. Berdasarkan analisis spasial diketahui bahwa, pola pengadaan bahan baku dilakukan secara terpusat dengan proses pendistribusian melalui Karang Taruna dan Wanita Tani; pola lokasi budidaya adalah pola menggerombol, dan pola pasar yang terbentuk adalah menyebar. Berdasarkan analisis skoring, karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik memiliki pengaruh yang kuat. Analisis peningkatan ekonomi pedesaan dilakukan dengan teknik skoring. Peningkatan ekonomi yang terjadi di Desa Gempol dari Tahun 2016-2018 adalah peningkatan tinggi. Analisis dengan software SPSS digunakan untuk mengetahui pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap peningkatan ekonomi pedesaan. Selain itu pada peningkatan ekonomi pedesaan komponen pendapatan dilakukan analisis dengan Microsoft Excel karena data yang homogen. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa tingkat pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap jejaring ekonomi pertanian, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, biaya, serta pendapatan adalah pengaruh kuat.","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132381245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda Bermotor Anak dalam Mengakses Sekolah Dasar di Kota Surakarta","authors":"Salsabila Imtiyas, Rufia Andisetyana Putri, Erma Fitria Rini","doi":"10.20961/REGION.V14I1.21164","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/REGION.V14I1.21164","url":null,"abstract":"<p class=\"Abstract\"><em>Pada bulan Juli 2017, Kota Surakarta ditetapkan sebagai Surakarta Kota Layak Anak untuk kategori Utama. Kota Surakarta sebagai kota layak anak harus memenuhi kebutuhan layak anak hingga pada skala lingkungan (neighbourhood unit). Salah satu fasilitas sosial dasar untuk anak yang penting dan harus tersedia di neighbourhood unit adalah sekolah dasar. Meskipun terdapat ketersediaan fasilitas sekolah dasar di dalam neighbourhood unit dan keterpenuhan kriteria kota layak anak, namun masih adanya masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan bermotor untuk mengakses sekolah dasar setiap hari yang mengakibatkan adanya emisi gas buang. Hal tersebut sebenarnya bisa diminimalisir dengan kemampuan berjalan kaki anak dalam mengakses sekolah dasar. Penelitian ini menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda bermotor anak dalam mengakses sekolah dasar di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan data primer berupa penyebaran kuisioner kepada 138 responden.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor.Berdasarkan pembahasan dan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui analisis faktor dapat diperoleh 6 kelompok faktor yang mempengaruhi pemilihan moda bermotor anak dalam mengakses sekolah dasar di Kota Surakarta. Kelompok faktor pertama memiliki pengaruh paling besar dalam mempengaruhi pemilihan moda bermotor anak dalam mengakses sekolah dasar di Kota Surakarta dengan nilai sebesar 33,927%.</em><em></em></p><p class=\"Abstract\"><em> </em></p><p class=\"Keywords\"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>Faktor Pemilihan Moda Bermotor Anak</em><em>, Kota Layak Anak, </em><em>Surakarta Layak Anak</em><em>, </em><em>Sekolah Dasar</em><em>. </em><em></em></p>","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123285856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kemampuan Tutupan Vegetasi RTH dalam Menyerap Emisi CO2 Sektor Transportasi di Kota Surakarta","authors":"Dara Sinta Nugraheni","doi":"10.20961/REGION.V13I2.21156","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/REGION.V13I2.21156","url":null,"abstract":"Gas CO2 merupakan salah satu gas yang dapat menyumbang emisi terutama gas CO2 dari sektor transportasi. Ruang terbuka hijau khususnya tutupan vegetasi merupakan salah satu cara menangani emisi gas rumah kaca. Surakarta merupakan kota padat terdiri dari penduduk yang terus bertambah hal ini pun berbanding lurus dengan pergerakan atau kegiatan transportasi yang terus bertambah. Namun faktanya ketersediaan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Surakarta baru mencapai 12,74% pada tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder berupa penggunaan bahan bakar minyak di Surakarta yang kemudian dihitung emisinya menggunakan rumus dari IPCC. Serta digitasi citra satelit luas tutupan vegetasi menggunakan ArcGIS dan observasi lapangan. Emisi CO2 sektor transportasi di Surakarta tahun 2017 sebesar 343.195,63 ton/tahun sedangkan untuk emisi CO2 seluruh sektor kegiatan di Surakarta tahun 2017 1.309.906,98 ton/tahun. Daya serap tutupan vegetasi tahun 2017 di Surakarta adalah 416.193,63 ton/tahun. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa daya serap tutupan vegetasi untuk menyerap emisi CO2 sektor transportasi sudah mampu, namun untuk menyerap emisi CO2 seluruh sektor kegiatan di Surakarta belum mampu. Sisa emisi yang belum mampu diserap kemudian diarahkan penambahan luasan tutupan vegetasi dalam bentuk pohon berdasarkan skala prioritas di tiap dominasi guna lahan.Kata Kunci: Emisi CO2, Transportasi, Tutupan Vegetasi","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129784922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Sekolah Dasar dalam Mendukung Kota Surakarta Layak Anak","authors":"Resty Darma Saputri","doi":"10.20961/REGION.V13I2.21172","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/REGION.V13I2.21172","url":null,"abstract":"Pemenuhan kebutuhan anak akan fasilitas sosial menjadi salah satu urgensi dalam perkembangan kota mengingat penduduk pada usia anak memiliki hak yang sama dengan penduduk berusia dewasa. Tidak seperti penduduk berusia dewasa, pergerakan anak dapat dikatakan masih terbatas. Anak belum mampu untuk menjangkau kebutuhan mereka akan fasilitas sosial dengan menggunakan kendaraan. Oleh karena itu, idealnya pemenuhan kebutuhan akan fasilitas sosial anak harus dimulai dari unit lingkungan terkecil atau dapat disebut Neighbourhood Unit (NU). Prinsip-prinsip Neighbourhood Unit yang ideal disampaikan oleh Clarence Perry (1929). Salah satunya ialah pentingnya ketersediaan fasilitas sosial SD pada suatu Neighbourhood Unit. Rini et al. (2017) menyatakan bahwa 37,67% atau lebih dari sepertiga penduduk anak usia SD di Kota Surakarta cenderung memilih sekolah yang berada di luar Neighbourhood Unit tempat tinggal mereka sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan Sekolah Dasar dalam mendukung Kota Surakarta layak anak. Berdasarkan analisis faktor yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS, terbentuklah 3 kelompok faktor yang berisi beberapa sub-faktor. Kelompok faktor pertama yang merupakan faktor dominan merepresentasikan terpenuhinya indikator terkait sekolah ramah anak. Kelompok faktor kedua merepresentasikan lokasi dan jam belajar sekolah, sedangkan Kelompok faktor ketiga merepresentasikan fasilitas tambahan yang tidak disediakan oleh semua sekolah.Kata Kunci: Faktor Pemilihan Sekolah Dasar, Kota Layak Anak, Neighbourhood Unit","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128681314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau pada Setiap Dominasi Penggunaan Lahan (Studi Kasus: Kota Surakarta)","authors":"Nida Hayu Prabowoningsih","doi":"10.20961/REGION.V13I2.21158","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/REGION.V13I2.21158","url":null,"abstract":"<p class=\"AbstractTitle\"><em>Abstrak</em></p><p class=\"ColorfulList-Accent11CxSpFirst\"><em>Pemerintah Kota Surakarta berupaya meminimalisir emisi dengan penyediaan ruang terbuka hijau. Kondisi eksisting RTH publik sebesar 12.74% dari luas Kota Surakarta, angka tersebut menggambarkan bahwa ruang terbuka hijau eksisting di Kota Surakarta belum dapat memenuhi standar RTH publik 20%. Selain itu, menurut Permen PU No 5 Tahun 2008 menjelaskan bahwa RTH pada karakteristik guna lahan yang berbeda, maka arahan RTH juga berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ketersediaan ruang terbuka hijau pada setiap dominasi penggunaan lahan di kota surakarta. Faktor- faktor yang mempengaruhi ketersediaan ruang terbuka hijau pada setiap dominasi penggunaan lahan di Kota Surakarta, yaitu ketersediaan anggaran, alokasi ruang terbuka hijau dalam perencanaan tata ruang, implementasi rencana kerja terkait RTH, penghargaan dalam program penghijauan, pelaksana program, partisipasi masyarakat, pengaruh tokoh masyarakat, keberadaan komunitas hijau, daya serap pohon terhadap CO2, ketersediaan lahan, nilai lahan, dan pengawasan pengendalian tata guna lahan. Analisis AHP digunakan untuk mengetahui tingkatan faktor yang mempengaruhi ketersediaan ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukkan setiap dominasi penggunaan lahan industri, perumahan, perdagangan jasa, perlindungan setempat, dan ruang terbuka memiliki faktor prioritas yang berbeda- beda. Faktor utama yang paling berpengaruh di zona industri adalah pengawasan pengendalian tata guna lahan, zona perumahan dan perdagangan jasa adalah alokasi ruang terbuka hijau dalam perencanaan tata ruang, zona perlindungan setempat adalah ketersediaan anggaran, sedangkan zona ruang terbuka adalah daya serap pohon terhadap CO2.</em></p><p class=\"ColorfulList-Accent11CxSpLast\"><em> </em></p><p class=\"Keywords\"><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em>: </em><em>ketersediaan, faktor, penggunaan lahan, ruang terbuka hijau</em><em></em></p>","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"445 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115280034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Darul Amal Sholihah, Soedwiwahjono Soedwiwahjono, K. Kusumastuti
{"title":"Dampak Perkembangan Aglomerasi Industri Gondangrejo, Karanganyar terhadap Perubahan Spasial","authors":"Darul Amal Sholihah, Soedwiwahjono Soedwiwahjono, K. Kusumastuti","doi":"10.20961/region.v13i2.20960","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/region.v13i2.20960","url":null,"abstract":"Industri merupakan suatu aktivitas ekonomi yang mampu memicu konsentrasi spasial. Terkonsentrasinya industri pada suatu kawasan tidak terlepas dari pemilihan lokasi yang didasarkan pada faktor kebijakan, sarana prasarana, pasar, serta dampak yang ditimbulkan. Salah satu dampak yang menjadi pertimbangan dari terpusatnya aktivitas industri adalah peristiwa aglomerasi. Berdasarkan observasi lapangan tahun 2018, aglomerasi industri Gondangrejo berada di sepanjang jaringan Jl. Solo Purwodadi guna mendapatkan kemudahan aksesibilitas. Konsentrasi industri Gondangrejo semakin berkembang dengan adanya dukungan peruntukan ruang di dalam RTRW Kabupaten Karanganyar tahun 2013-2032. Penelitian ini membahas dampak perkembangan aglomerasi industri Gondangrejo, Karanganyar terhadap perubahan spasial. Penelitian ini menggunakan data primer berupa observasi lapangan dan wawancara serta data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis skoring, overlay, korelasi, dan deskriptif. Perkembangan aglomerasi industri Gondangrejo dapat diidentifikasi melalui perkembangan jumlah industri, kedekatan lokasi industri yang mengelompok, dan peningkatan jumlah tenaga kerja industri. Hal ini berdampak terhadap perubahan spasial yang dapat diidentifikasi melalui perkembangan sarana prasarana seperti penambahan jaringan jalan, penurunan tingkat pelayanan jalan, perubahan sarana transportasi umum, perubahan guna lahan, peningkatan sarana permukiman, dan peningkatan bangunan permukiman. Perkembangan aglomerasi industri Gondangrejo berdampak bagi perubahan spasial yaitu memunculkan pusat-pusat pertumbuhan baru di sekitar kawasan industri, sehingga terdapat perbedaan yang jelas antara zona kawasan pertumbuhan dengan zona kawasan permukiman pedesaan.Kata Kunci: Aglomerasi; Dampak; Industri; Konsentrasi; Spasial;","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"83 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113996877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}