{"title":"印度尼西亚社会资本、粮食安全与可持续农业","authors":"Gunawan Prayitno, Baiq Maulida Rf, Achmad Tjachja Nugraha","doi":"10.20961/REGION.V14I2.30018","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, memiliki potensi pertanian sebagai daerah subur dan sumber air yang memadai. Akan tetapi ketahanan pangan masih merupakan persoalan bagi desa ini, karena kebanyakan masyarakat bekerja sebagai petani dengan kepemilikan lahan terbatas atau bahkan tanpa lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur bagaimana tipologi desa serta mengidentifikasi bagaimana modal sosial berpengaruh terhadap pertanian berkelanjutan. Hasil analisa tipologi desa menunjukkan desa termasuk dalam tipologi desa pertanian. Berdasarkan analisa ketahanan pangan dengan metode komposit diperoleh nilai aspek ketersediaan 0:57 (cukup baik), sedangkan aspek aksesibilitas pangan dan pemanfaatn pangan memiliki nilai yang sama 23,91 (kurang baik). Sedangkan hasil perhitungan indeks komposit indikator ketahanan pangan, diperoleh nilai indeks 0,77 yang menunjukkan bahwa Desa Ngadireso termasuk dalam desa rawan pangan. Hasil analisa modal sosial menunjukkan pengaruh yang kuat dari jaringan sosial dan norma. Hubungan yang terbentuk antara modal sosial dengan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan menunjukkan bahwa jaringan sosial dan norma-norma yang terkait dengan ketahanan pangan memiliki nilai-nilai positif dan signifikan, sementara keamanan pangan dan pertanian berkelanjutan memiliki nilai-nilai positif. Modal sosial memberikan nilai positif terhadap pertanian berkelanjutan, artinya semakin tinggi modal social akan mendorong masyarakat untuk untuk tetap mempertahankan pertanian di desa yang mendorong pertanian berkelanjutan.","PeriodicalId":299802,"journal":{"name":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"9","resultStr":"{\"title\":\"Modal Sosial, Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Desa Ngadireso, Indonesia\",\"authors\":\"Gunawan Prayitno, Baiq Maulida Rf, Achmad Tjachja Nugraha\",\"doi\":\"10.20961/REGION.V14I2.30018\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, memiliki potensi pertanian sebagai daerah subur dan sumber air yang memadai. Akan tetapi ketahanan pangan masih merupakan persoalan bagi desa ini, karena kebanyakan masyarakat bekerja sebagai petani dengan kepemilikan lahan terbatas atau bahkan tanpa lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur bagaimana tipologi desa serta mengidentifikasi bagaimana modal sosial berpengaruh terhadap pertanian berkelanjutan. Hasil analisa tipologi desa menunjukkan desa termasuk dalam tipologi desa pertanian. Berdasarkan analisa ketahanan pangan dengan metode komposit diperoleh nilai aspek ketersediaan 0:57 (cukup baik), sedangkan aspek aksesibilitas pangan dan pemanfaatn pangan memiliki nilai yang sama 23,91 (kurang baik). Sedangkan hasil perhitungan indeks komposit indikator ketahanan pangan, diperoleh nilai indeks 0,77 yang menunjukkan bahwa Desa Ngadireso termasuk dalam desa rawan pangan. Hasil analisa modal sosial menunjukkan pengaruh yang kuat dari jaringan sosial dan norma. Hubungan yang terbentuk antara modal sosial dengan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan menunjukkan bahwa jaringan sosial dan norma-norma yang terkait dengan ketahanan pangan memiliki nilai-nilai positif dan signifikan, sementara keamanan pangan dan pertanian berkelanjutan memiliki nilai-nilai positif. Modal sosial memberikan nilai positif terhadap pertanian berkelanjutan, artinya semakin tinggi modal social akan mendorong masyarakat untuk untuk tetap mempertahankan pertanian di desa yang mendorong pertanian berkelanjutan.\",\"PeriodicalId\":299802,\"journal\":{\"name\":\"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"9\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20961/REGION.V14I2.30018\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/REGION.V14I2.30018","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Modal Sosial, Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Desa Ngadireso, Indonesia
Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, memiliki potensi pertanian sebagai daerah subur dan sumber air yang memadai. Akan tetapi ketahanan pangan masih merupakan persoalan bagi desa ini, karena kebanyakan masyarakat bekerja sebagai petani dengan kepemilikan lahan terbatas atau bahkan tanpa lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur bagaimana tipologi desa serta mengidentifikasi bagaimana modal sosial berpengaruh terhadap pertanian berkelanjutan. Hasil analisa tipologi desa menunjukkan desa termasuk dalam tipologi desa pertanian. Berdasarkan analisa ketahanan pangan dengan metode komposit diperoleh nilai aspek ketersediaan 0:57 (cukup baik), sedangkan aspek aksesibilitas pangan dan pemanfaatn pangan memiliki nilai yang sama 23,91 (kurang baik). Sedangkan hasil perhitungan indeks komposit indikator ketahanan pangan, diperoleh nilai indeks 0,77 yang menunjukkan bahwa Desa Ngadireso termasuk dalam desa rawan pangan. Hasil analisa modal sosial menunjukkan pengaruh yang kuat dari jaringan sosial dan norma. Hubungan yang terbentuk antara modal sosial dengan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan menunjukkan bahwa jaringan sosial dan norma-norma yang terkait dengan ketahanan pangan memiliki nilai-nilai positif dan signifikan, sementara keamanan pangan dan pertanian berkelanjutan memiliki nilai-nilai positif. Modal sosial memberikan nilai positif terhadap pertanian berkelanjutan, artinya semakin tinggi modal social akan mendorong masyarakat untuk untuk tetap mempertahankan pertanian di desa yang mendorong pertanian berkelanjutan.