Putu Candra Yuni Artini, I. Sudria, Ngadiran Kartowasono
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN POLA DEDUKTIF","authors":"Putu Candra Yuni Artini, I. Sudria, Ngadiran Kartowasono","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21131","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21131","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) ini bertujuan (1) mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran pola deduktif pada pokok bahasan larutan penyangga, (2) mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari hasil penilaian dan masukan ahli dan praktisi. R&D mengikuti prosedur Borg dan Gall yang dibatasi sampai tahap validasi produk dan uji keterbacaan. Data hasil penelitian ini meliputi hasil analisis kebutuhan, rancangan prototipe perangkat pembelajaran, pembuatan perangkat pembelajaran, validasi produk, dan deskripsi karakteristik perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif. Hasil-hasil penelitian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan diperlukannya perangkat pembelajaran dengan pendekatan saintifik pola deduktif. Produk yang dihasilkan berupa prototipe perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif meliputi RPP, LKS, teks materi pelajaran, dan instrumen penilaian. Karakteristik RPP, LKS, dan teks materi pelajaran yang dikembangkan adalah menyajikan isi dengan urutan konsep dan tahapan penalaran yang sama (deduktif). Hasil validasi menunjukkan sebagian besar aspek perangkat pembelajaran mendapat rata-rata penilaian dengan kategori baik dari validator. Hasil uji keterbacaan pada siswa SMA juga menunjukkan tingkat keterbacaan LKS, teks materi, dan tes hasil belajar dalam kategori baik. Dengan demikian, perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif yang telah dikembangkan memiliki validitas memadai (baik).Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, pendekatan saintifik, pola deduktif, larutan penyangga AbstractThis education research and development (R&D) was aimed to (1) develop and describe the characteristic of deductive learning tools on the topic of buffer solution, (2) describe the validity of developed learning tools from validators’ assessment results. R&D follow procedures by Borg and Gall that is limited until product validation and readabilty test. Results of the research were need assessment, planning of learning tools prototype, making of learning tools, validation data, and characteristic description of deductive learning tools. The research results were analyzed qualitatively. The need assessment result show that scientific deductive learning tools were needed. The products produced were scientific deductive learning tools which included lesson plan, worksheet, reading text, and assessment instrument. The characteristic of lesson plan, worksheet, and reading text are presenting content with same concept arrangement and reasoning step (deductive). Validation result show that most aspects of developed learning tools got good category judgement from validators. The readability test result also showed that level of students understanding on developed learning tools was in good category. Therefore, deductive learning tools on the topic of buffer solution that had been developed have good validity. Keywo","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129384018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Made Darmaprathiwi Adiningsih, I. W. Karyasa, I. W. Muderawan
{"title":"PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA","authors":"Made Darmaprathiwi Adiningsih, I. W. Karyasa, I. W. Muderawan","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21241","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21241","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil keterampilan proses sains (KPS) dan faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah profil keterampilan proses sains siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja yang dibatasi pada penguasaan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains yang sudah dikuasai oleh siswa dengan baik terdiri dari 7 aspek keterampilan, yaitu keterampilan mengukur yang terdiri dari keterampilan mengukur volume larutan dengan pipet volumetrik dan mengukur volume larutan dengan buret, keterampilan melakukan eksperimen yang terdiri dari keterampilan melakukan titrasi dan menggunakan indikator universal, keterampilan mengobservasi, memprediksi, menginterpretasi, mengaplikasikan konsep, dan mengomunikasikan. Keterampilan yang kurang dikuasai oleh siswa adalah keterampilan menyimpulkan. Keterampilan proses sains yang tidak dilatih kepada siswa terdiri dari 4 keterampilan, yaitu keterampilan merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang penyelidikan, dan mengklasifikasikan. Faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa digolongkan menjadi empat faktor, yaitu alat, bahan, manusia, dan cara/teknis. Kata-kata kunci : keterampilan proses sains, praktikum, titrasi asam basa AbstractThe research was aimed to describe the profile of student’s science process skills and describe the factors that influence science process skills of class XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja in the implementation of acid base titration practicum. Research carried out using a phenomenological qualitative approach. The method that used to collect data in this research are observation, interviews, and documentation. Data were analyzed by qualitative descriptive techniques. The result that obtained is profile of class XI MIPA SMA N 1 Singaraja which is limited to mastering science process skills. Science process skills that have been mastered by students consist of 7 aspects of skills, namely measuring skills consisting of skills to measure the volume of solutions with volumetric pipettes and measure the volume of solutions with burette, experimental skills consisting of titration skills and using universal indicator paper, the skill of observing, predicting, interpreting, applying concepts, and communicating. Skills that is less mastered by students are concluding skills. Science process skills that are not trained for students consist of 4 skills, namely the skills of formulating hypotheses, controlling variables, designing investigations, and classifying. The factors that influence the science process ","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130373517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN SCHOOLOGY DALAM MODEL BELAJAR LEARNING CYCLE 6 FASE-PROBLEM SOLVING (LC 6F-PS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN GRAFIK PADA MATERI LAJU REAKSI","authors":"R. Susanti, S. Iskandar","doi":"10.23887/jpk.v3i2.20982","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.20982","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving terhadap pemahaman konseptual dan grafik siswa pada materi laju reaksi dan (2) mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman monseptual dengan pemahaman grafik siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu postest only design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Genteng. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi dengan taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konseptual dan grafik siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model belajar learning cycle 6F-problem solving dan (2) tidak ada hubungan signifikan ntara tingkat pemahaman konseptual dengan pemahaman algoritmik siswa. ABSTRACTThe purposes of the research were (1) to find out the effect of schoology use in six phased learning cycle-problem solving toward the student’s conceptual and graphical understanding on the reaction rate, and (2) to find out the correlation between student’s conceptual undertanding with graphical understanding on the reaction rate. The design of the research was quasy experiment postest-only design. The population in this research was grade XI of Senior High School 1 Genteng. The sample which were chosen using cluster random sampling were XI MIPA 4 as an experimental class, XI MIPA 5 as the control class.The hypothesis testing was performed by t-test and correlation test using SPSS 16 for windows with a significance level The result of the research showed that there were (1) significant differences of conceptual, algorithmic, and graphical understanding between students who learned using the applied schoology use in six phased learning cycle-problem solving and the students who learned using the six phased learning cycle-problem solving. (2) there was between student’s conceptual understanding with graphical undertanding.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126070455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMPARASI PRAKTIKUM RIIL DAN PRAKTIKUM VIRTUALTERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA","authors":"A. Dewi, Nyoman Tika, I. N. Suardana","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21236","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21236","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar kimia, antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan praktikum riil dan virtual. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas eksperimen dibelajarkan dengan praktikum virtual dan siswa di kelas kontrol dibelajarkan dengan praktikum riil. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif hasil belajar kimia siswa dideskripsikan berupa skor rata-rata pre-test dan post-test siswa. Analisis inferensial hasil belajar kimia siswa menggunakan analisis kovarian (Anakova). Hasil uji Anakova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,041, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan praktikum riil dan virtual. Skor rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol (81,55) lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen (79,22). Kata kunci: hasil belajar kimia, praktikum riil, praktikum virtual. ABSTRACTThis research was aimed to describe and explain the differences of high school student’s achievement between students who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The research was conducted on the topic of buffer. It is a quasi-experiment research with nonequivalent pre-test post-test control group design. The population was the student of class XI IPA SMA Laboratorium Undiksha on academic year 2017/2018. The samples were the students of XI IPA 1 class as experimental class and the students of XI IPA 2 class as control class that selected with cluster random sampling technique.The students in the experimental class followed the learning process with virtual practicum and the student in control class followed the learning process with real practicum. The data of chemistry student’s achievement were collected using the student achievement test. The data were analyzed with descriptive and inferential analysis.Descriptive analysis of chemistry student’s achievement were described in the form of the mean score of student’s pre-test and post-test. Inferential analysis of chemistry student’s achievement were analyzed using covarian analysis (Anacova). The Anacova test result showed the significant level on 0,041, which shown there were the significant differences of High school student’s achievement between the student who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The mean score of student’s achievement in control class (81,55) was higher than experimental class (79,22)..Keywords: chemistry student’s achievemen, real practicum, virtual practicumt.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125760116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KIMIA","authors":"I. P. Budiariawan","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21242","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21242","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. (2) mengetahui dan menjelaskan besarnya koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 2 Negara tahun pelajaran 2017/2018 dan sampel penelitian berjumlah 72 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner motivasi belajar yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif dan data hasil belajar siswamenggunakan nilai UAS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa pada pembelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. (2) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,391, yang berarti r hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan r tabel yang telah ditentukan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,229, sehingga Hipotesis Nol (H0) dalam penelitian ini dapat ditolak.Berdasarkan hasil pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar pada mata pelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Pelajaran Kimia AbstractThis study aims to: (1) describe and explain the relationship between learning motivation and student chemistry learning outcomes. (2) knowing and explaining the magnitude of the correlation coefficient between learning motivation and student chemistry learning outcomes. This study uses a quantitative approach. The population of this study was all students of class XI MIPA in SMA Negeri 2 Negara the academic year 2017/2018 and the study sample amounted to 72 people using the cluster sampling technique. The data were collected using the research instrument in the form of a learning motivation questionnaire consisting of 20 positive statements and 15 negative statements and student learning outcomes data using the student UAS value. The results showed that (1) there was a positive and significant relationship between students' learning motivation in chemistry learning and student chemistry learning outcomes. (2) The magnitude of the correlation coefficient obtained is equal to 0.391, which means that the calculated r is greater than the r table that has been determined at the 5% significance level of 0.229, so the Zero Hypothesis (H0) in this study can be rejected. Based on the results of the explanation above, it can be concluded that there is a positive and significant relationship between motivation to learn on chemistry subjects and student chemistry learning outcomes. Keywords: Chemistry Learning,Learning Outcomes, Learning Motivation","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130426532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS DESKRIPTIF HUBUNGAN SIDIK JARI DENGAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) DARI KELAS X SMAN 3 DENPASAR","authors":"I. M. A. Sukariawan","doi":"10.23887/jpk.v3i2.17308","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.17308","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasari oleh pengembangan KTSP yang dikenal dengan Kurikulum 2013. Landasan filosofis dari pengembangan ini adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik, yang dituangkan dalam struktur kurikulum dalam bentuk peminatan. Salah satu dasar untuk memilih peminatan adalah mengetahui potensi peserta didik. Metode yang digunakan adalah TPA dan sidik jari, namun belum diketahui bagaimana hubungan antara kedua metode tersebut. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara sidik jari dengan tes potensi akademik (TPA) dari kelas X SMAN 3 Denpasar.Penelitian ini adalah penelitian dasar induktif yang mengembangkan teori yang sudah ada berdasarkan fakta-fakta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 3 Denpasar dengan sampling sebanyak 53 siswa berdasarkan data nilai ujian nasional sewaktu SMP dari yang tertinggi untuk meningkatkan keseragaman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sidik jari yang paling banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking adalah loop, kemudian whorl dan terendah adalah arch. Sedangkan pada jari manis jenis sidik jari yang sering muncul adalah whorl kemudian loop. Dari hasil TPA di dapat bahwa potensi siswa yang paling banyak adalah potensi numerikal-logikal dan numerikal-verbal. Hubungan antara sidik jari dengan TPA terlihat dari jenis sidik jari loop yang banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking menunjukkan potensi di bidang sosial, kemandirian, kreativitas dan spiritual erat kaitannya dengan potensi numerikal-logikal yang ditunjukkan berdasarkan hasil TPA, karena kemampuan bersosialisasi, mandiri, berkreasi memerlukan kemampuan numerikal-logikal serta numerikal-verbal.Kemunculan jenis sidik jari whorl pada jari manis yang mengindikasikan pencarian hal yang sempurna juga berhubungan dengan potensi numerikal-logikal terutama dalam hal pengerjaan sesuatu yang menuntut langkah yang teratur dan sistematis.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"240 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120899917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA PEMINATAN DAN LINTAS MINAT DI TINGKAT SMA","authors":"Kristiana Widiawati","doi":"10.23887/jpk.v3i1.20945","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.20945","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat di SMA Negeri 1 Seririt. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kimia peminatan dan lintas minat, kepala SMA Negeri 1 Seririt, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, penilai kinerja guru, serta siswa kelas X MIA 3 dan X BABUD 1. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dukumen, observasi, wawancara, dan kuisioner. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Pemilihan peminatan MIA, IIS dan BABUD ditentukan berdasarkan nilai Raport dan UNBK siswa pada jenjang SMP, angket minat dan tes psikologis, sedangkan mata pelajaran lintas minat ditentukan langsung oleh pihak sekolah. (2) Pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan dibuat sama tanpa memperhatikan karakteristik siswa. Pengelolaan pembelajaran yang sama berimplikasi terhadap minat, hasil dan kesulitan belajar siswa. Minat belajar siswa kimia peminatan pada aspek sebelum dan saat mendapatkan pembelajaran kimia lebih tinggi dibandingkan kimia lintas minat. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan sebelum mendapatan pembelajaran kimia sebesar 63,89% dan kimia lintas minat sebesar 19,4%. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan saat mendapatkan pembelajaran kimia sebesar 69,44% dan kimia lintas minat sebesar 33,11%. Hasil belajar kimia peminatan lebih tinggi dibandingkan lintas minatyaitu 8,3% di atas KKM dan di bawah KKM sebesar 91,7%, sedangkan siswa kimia lintas minat yang mencapai KKM sebesar 2,8% dan di bawah KKM sebesar 97,2%.AbstractThis study aims to describe and explain the management of chemistry learning specialization and cross-interest in SMA Negeri 1 Seririt. This research was carried out using a qualitative approach with a type of phenomenological research. Subjects in this study were chemistry specialization and cross-interest teachers, head of Seririt 1 Public High School, deputy headmaster in the curriculum field, teacher performance appraisers, as well as class X MIA 3 and X BABUD 1. Data collection methods used were document studies, observations, interview, and questionnaire. The research data were analyzed using qualitative descriptive techniques. The results of this study are as follows. (1) The selection of specialization of MIA, IIS and BABUD is determined based on the scores of the report cards and UNBK students at the junior secondary level, interest questionnaires and psychological tests, while cross-interest subjects are determined directly by the school. (2) Management of specialization and cross-interest chemistry learning including planning, implementation, assessment and supervision is made equal regardless of student characteristics. The same management of learning has imp","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116268574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Sudria, I. G. L. Wiratma, Lysa Kristina Br Sembiring
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MELALUI PENALARAN INDUKTIF PADA TOPIK LAJU REAKSI","authors":"I. Sudria, I. G. L. Wiratma, Lysa Kristina Br Sembiring","doi":"10.23887/jpk.v3i1.20946","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.20946","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan dari penelitian dan pengembangan pendidikan ini adalah untuk (1) mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran yang selaras dengan model problem based learning melalui penalaran induktif pada topik laju reaksi. (2) mendeskripsikan validitas dan tingkat keterbacaan, dan (3) mengetahui keefektifan dari perangkat pembelajaran melalui uji coba pendahulu. Penelitian dan pengembangan (R&D) ini mengikuti model Borg dan Gall (1989) yang dibatasi pada tahap uji coba pendahuluan. Hasil penelitian dan pengembangan ini mampu mewujudkan perangkat pembelajaran model problem based learning dengan efektif. Perangkata pembelajaran yang dikembangkan dapat menghasilkan perangkat yang konsisten dan selaras mengikuti model problem based learning melalui penalaran induktif dengan pendekatan saintifik, memiliki tingkat validitas dan uji keterbacaan sangat baik dan baik., mendapatkan hasil belajar yang signifikan dengan nilai Normalitas Gain Score 0,55 dengan kategori sedang secara keseluruhan, penilian perindikator termasuk kategori tinggi untuk satu indikator dan sedang untuk enam indikator, peningkatan rata-rata pretest 23,27 menjadi rata-rata posttest 65,18, penilian aktivitas siswa dengan pendekatan saintifik 5 M dilihat dari penilian LKS secara umum meningkat, dan hasil tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan model problem based learning malalui penalaran induktif tergolong baik.Kata Kunci: model pembelajaran problem based learning, laju reaksi, penalaran induktif, pendekatan saintifik, dan perangkat pembelajaranAbstractThe purpose of this research and development education are to (1) develop and describe characteristics of learning devices that are in harmony with the problem based learning model through inductive reasoning on the topic of reaction rates, (2) describing the validity and readability level, and (3) knowing the effectiveness of learning device through a preliminary trial. This research and development (R & D) follows the Borg and Gall (1989) model which was limited to the preceding trial stage. The results of this research and development are able to realize a problem based learning model learning device effectively. It can, the results show that learning devices are consistent and harmonious can follow the problem based learning model through inductive reasoning with a scientific approach, have a very good and good level of validity and readability test, get significant learning outcomes with nilia Normality Gain Score 0.55 with categories is being Indicator evaluators are included in the high category for one indicator and medium for six indicators. The increase in the average pretest 23.27 becomes the average posttest 65.18, the assessment of student activity with the scientific approach 5 M seen from the LKS assessment generally increases, and the results of student responses to the learning process with problem based learning models through inductive reasoning are good .Keywords: problem base","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115815141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN","authors":"I. K. Sudiana, I. W. Suja, Irma Mulyani","doi":"10.23887/jpk.v3i1.20943","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.20943","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan kesulitan belajar siswa dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Subjek penelitian adalah 38 orang siswa dari seluruh kelas XII IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, tes, dan wawancara. Analisis data yang dilakukan adalah analisis hasil observasi, analisis hasil tes diagnostik dan analisis hasil wawancara. Data yang diperoleh berupa hasil belajar siswa dan informasi mengenai faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah pemahaman materi prasayarat, menuliskan ionisasi garam, penggunaan rumus Ksp, pemahaman siswa pada konsep asam basa, pemahaman siswa pada konsep kesetimbangan kimia, pemahaman siswa pada penulisan persamaan reaksi, dan kemampuan operasi matematika. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang disebabkan oleh faktor internal, meliputi: minat belajar kimia rendah, motivasi belajar kimia rendah, pemaknaan konsep siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, pemahaman konsep prasyarat materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, dan kemampuan siswa dalam operasi matematika yang lemah. Faktor eksternal, meliputi: pengaruh negatif dari teman sebaya dan cara mengajar guru.Kata Kunci: kesulitan belajar, kelarutan dan hasil kali kelarutanAbstractThis study aims to describe and explain student learning difficulties and the factors that cause students' learning difficulties in learning the material solubility and solubility results. The research subjects were 38 students from all XII IPA classes. The research method used is a mixed method. Data retrieval is done by observation, tests, and interviews. Data analysis was carried out by analyzing the results of observations, analyzing the results of diagnostic tests and analyzing the results of interviews. Data obtained in the form of student learning outcomes and information about the factors that cause student learning difficulties in the material solubility and solubility results. The results showed that the form of student learning difficulties in the solubility and solubility results material was understanding pre-set material, writing salt ionization, using Ksp formula, understanding students on the concept of acid base, understanding students in the concept of chemical equilibrium, understanding students in writing equation, and mathematical operating abilities. Factors that cause student learning difficulties caused by internal factors include: low chemistry learning interest, low chemistry learning motivation, meaning of students' concept of solubility and low solubility products, understanding the concept of solubility material and low solubility results, and ability students in weak mat","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":" 52","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133087501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA","authors":"F. Wahyuning, Erfan Priyambodo, S. Sugeng","doi":"10.23887/jpk.v3i1.12973","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.12973","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Think Pair Share pada pembelajaran kimia dapat meningkatkan keterampilan berargumentasi dan motivasi belajar siswa di SMA N 1 Wates. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan keterampilan berargumentasi siswa dan motivasi belajar siswa. Persentase peningkatan observasi keterampilan berargumentasi pada siklus II aspek claim terjadi peningkatan sebesar 12,02 % dari siklus I dan evidence terjadi peningkatan sebesar 12,74 %, sedangkan untuk aspek reason dikategorikan sedang meskipun sudah terjadi peningkatan 29,57%. Persentase peningkatan pada siklus III terjadi sebesar 15,63% pada aspek claim, sebesar 12,74% aspek evidence dan reason terjadi peningkatan sebesar 18,7%. Persentase minat siswa, semangat siswa, tanggung jawab siswa, respon terhadap stimulus, serta rasa senang dan puas secara berturut-turut mengalami persentase peningkatan sebesar 9,81%, 6,34%, 6,73%, 6,73%, dan 5,71%.AbstractThe purpose of this class action research is to find out whether the application of Think Pair Share learning models in chemistry learning can improve the argumentation skills and students' learning motivation in Wates N 1 High School. This research is a classroom action research conducted in three cycles, wherein each cycle consists of planning, action , observations, and reflections. The results of the study show that the application of Think Pair Shared learning models can improve students' argumentation skills and student motivation. The percentage increase in observation of argumentation skills in the second cycle of the claim aspect increased by 12.02% from the first cycle and the evidence increased by 12.74%, while for the reason aspect was categorized as moderate even though there had been an increase of 29.57%. The percentage increase in cycle III occurred by 15.63% in the claim aspect, by 12.74% in the evidence and reason aspect an increase of 18.7%. The percentage of student interest, student enthusiasm, student responsibility, response to stimulus, and feeling of pleasure and satisfaction respectively experienced a percentage increase of 9.81%, 6.34%, 6.73%, 6.73%, and 5.71%.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125093972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}