{"title":"KEBUTAAN OLEH KARENA PRIMARY ANGLE CLOSURE GLAUCOMA PADA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR","authors":"S. Nugraha, Agus Kusumadjaja, Ari Andayani","doi":"10.37304/jkupr.v7i1.576","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/jkupr.v7i1.576","url":null,"abstract":"Primary Angle Closure Glaucoma adalah salah satu jenis glaucoma yang bisa menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Kebutaan bisa terjadi karena adanya tekanan intraokular (TIO) di dalam bola mata yang tinggi akibat cairan aquos humor tidak dapat keluar karena canalis schlem terhambat (sudutnya menutup). Di Indonesia banyak terjadi kasus Glaukoma Primer Sudut Tertutup, karena itu dibuatlah penelitian karena angka kejadian yang tinggi. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif cross sectional dimana sumber data berasal dari data sekunder yaitu rekam medis pasien penderita Glaukoma Primer Sudut Tertutup. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling bertempat di Instalasi Rekan Medis. Distribusi variabel penelitian meliputi usia, jenis kelamin, tekanan intra okular. Analisis data di paparkan dalam bentuk tabel dan narasi. Dari 211 sampel yang ditemukan mengalami Glaukoma yang terdata di Ruang Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, pasien Glaukoma didominasi oleh usia 60-69 tahun yaitu 71 orang (31,0%), dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 112 (51,9%) orang dibandingkan perempuan 99 orang (48,1%), dan lebih banyak TIO diatas nilai normal baik pada mata kanan maupun mata kiri yaitu 124 orang (64,6%) dibanding TIO normal 87 orang (35,4%). Untuk jumlah kebutaan adalah 96 orang, didominasi oleh pasien dalam rentang usia 60 – 69 yaitu 39 orang. Pada kelompok jenis kelamin didapatkan kebutaan lebih banyak pada perempuan dengan 58 orang. Kebutaan terlihat lebih banyak dengan peningkatan tekanan intraokuler yaitu 71 orang.","PeriodicalId":289070,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114024709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BATANG TABAT BARITO (Ficus deltoideaJack) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcuspyogenes DENGAN METODE CAKRAM KIRBY-BAUER","authors":"Asnan Azis Fatoni, Francisca Diana Alexandra, Triawanti3","doi":"10.37304/jkupr.v5i1.599","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/jkupr.v5i1.599","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit infeksi kulit bakterial merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana infeksi bakterial pada kulit yang paling sering ditemui adalah pioderma. Salah satu penyebabnya adalah Streptococcus pyogenes. Pioderma termasuk penyakit di Indonesia yang menempati urutan keempat. Tumbuhan herbal di Kalimantan Tengah yang digunakan untuk pengobatan infeksi kulit salah satunya adalah batang Tabat Barito (Ficus deltoidea Jack) yang memiliki potensi sebagai antibakteri. \u0000Tujuan: Penelitian ini untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol batang Tabat Barito memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus pyogenes dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. \u0000Metode: Jenis penelitian menggunakan true experimental design dengan rancangan penelitian post test only control group design. Ekstrak batang Tabat Barito dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% diuji daya antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer, serta menggunakan kontrol positif (ampisilin) dan kontrol negatif (DMSO). Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way Anova. \u0000Hasil: Ekstrak etanol batang Tabat Barito dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes dengan rerata masing-masing yaitu 11,05 mm, 8,575 mm, 7,95 mm, dan 4,825 mm. Kesimpulan: Ekstrak etanol batang Tabat Barito dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes dan konsentrasi efektifnya adalah 5%.","PeriodicalId":289070,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131357227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}